Oleh : Kelompok 5
Tim Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................3
1.1. LATAR BELAKANG...............................................................................................3
1.2. RUMUSAN MASALAH.........................................................................................3
1.3. TUJUAN..............................................................................................................4
1.4. MANFAAT...........................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................5
2.1. HUKUM DAN ILMU HUKUM...............................................................................5
2.2. ILMU HUKUM DALAM EKONOMI DAN BISNIS....................................................7
BAB III KESIMPULAN.........................................................................................................15
3.1. KESIMPULAN....................................................................................................15
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Seiring berjalan waktu, kehidupan manusia selalu mengalami
perkembangan. Perkembangan tersebut salah satunya menjadikan
bertambahnya kebudayaan-kebudayaan baru di dalam kehidupan
bermasyarakat. Sehingga, karena adanya perbedaan justru dapat
menimbulkan konflik antar manusia. Maka dari itu, terbentuklah hukum atau
aturan untuk membatasi perilaku-perilaku manusia untuk meminimalisasi
timbulnya konflik.
3
1.3. TUJUAN
1. Agar dapat memahami pengertian hukum.
2. Agar dapat memahami tujuan hukum.
3. Agar dapat memahami ruang lingkup ilmu hukum.
4. Agar dapat mengetahui ilmu hukum dalam kegiatan bisnis dan
ekonomi.
1.4. MANFAAT
1. Menambah bekal mahasiswa mengenai ilmu hukum setelah lulus dan
masuk dalam dunia kerja maupun berwirausaha.
2. Agar mahasiswa tidak buta hukum sehingga mengurangi resiko melakukan
pelanggaran hukum baik hukum pidana maupun perdata.
3. Menghindari pembodohan hukum/penipuan dari pihak-pihak yang mencari
keuntungan dari ketidaktahuan orang lain.
4. Menambah wawasan hukum anak bangsa(mahasiswa).
4
BAB II
PEMBAHASAN
5
Menurut Kamus Perpustakaan Hukum, Ilmu hukum dalam
perpustakaan hukum dikenal dengan nama ‘Jurisprudence’ yang berasal
dari kata ‘Jus’, ‘Juris’ yang artinya hukum atau hak, dan kata ‘Prudence’
berarti melihat ke depan atau mempunyai keahlian, dan arti umum
dari Jurisprudence adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari ilmu
hukum.
B. Tujuan Hukum
Tujuan hukum ialah mengatur pergaulan hidup secara damai.
Perdamaian di antara manusia dipertahankan oleh hukum dengan
melindungi kepentingan-kepentingan manusia yang tertentu, kehormatan,
kemerdekaan, jiwa, harta benda, dan sebagainya terhadap yang merugikan.
Karena hukum hanya dapat mencapai tujuan jika menuju peraturan yang
adil, artinya aturan pada mana terdapat keseimbangan antara kepentingan-
kepentingan yang dilindungi. Keadilan tidak boleh dipandang sama arti
dengan persamarataan. Keadilan bukan berarti bahwa tiap-tiap orang
memperoleh bagian yang sama. Maka dari itu hukum dan keadilan harus
seimbang dan sama rata agar dapat terciptanya penegakan hukum secara
relevan. Hukum menetapkan peraturan-peraturan umum yang menjadi
petunjuk untuk orang-orang dalam pergaulan masyarakat. Ada teori yang
mengajarkan bahwa bahwa hukum semata-mata menghedaki keadilan. Jika
hukum semata-mata menghendaki keadilan, jadi semata-mata mempenyuai
tujuan memberi tiap-tiap orang apa yang patut diterimanya, maka ia tak
dapat membentuk peraturan umum.Hukum ingin menjamin kebahagian
yang terbesar untuk jumlah manusia yang terbesar. Jadi tujuan hukum
adalah tata tertib masarakat yang damai dan adil.
6
1. Hukum sebagai Norma/ Kaidah
Hukum sebagai pedoman yang mengatur kehidupan dalam
bermasyarakat agar tercipta ketentraman dan ketertiban bersama.
2. Hukum sebagai Gejala Perilaku di Masyarakat.
Hukum sebagai suatu keadaan di masyarakat sebagai manisfestasi
dari pola tingkah laku yang berkembang. Dengan kata lain, bertujuan
untuk menciptakan keseimbangan kepentingan seseorang dalam
masyarakat sehingga mampu meminimalisasi timbulnya konflik.
3. Hukum sebagai Ilmu Pengetahuan
Ilmu Hukum terbagi dalam 2 pengertian, yaitu:
a. Ilmu hukum dalam arti luas, yaitu ilmu yang mencakup dan
membicarakan segala hal yang berhubungan dengan hukum yang
bertujuan untuk memperoleh pengetahuan tentang segala hal dan
semua seluk-beluk mengenai hukum (Satjipto Rahardjo).
b. Ilmu hukum dalam arti sempit, yaitu ilmu yang mempelajari
makna objektif tata hukum positif yang disebut dogmatik hukum
(ajaran hukum) (Radbruch). Dalam konteks dogmatik hukum,
objek ilmu hukum adalah norma.
7
B. Pengertian Hukum Dalam Ekonomi dan Binis
Dalam berbisnis kita dikelilingi aturan-aturan yang dapat dijadikan
pedoman saat melakukan kegiatan yang berhubungan dengan bisnis.
Aturan-aturan tersebut sering kali disebut dengan istilah hukum bisnis.
Sejalan dengan uraian di atas, pada bidang lainnya seperti hukum bisnis,
juga terdapat beragam pengertian hukum bisnis menurut para ahli.
Beginilah beberapa pengertian hukum bisnis menurut para ahli;
1. Menurut Munir Fuady
Munir Fuady mengatakan bahwa Hukum Bisnis merupakan suatu
perangkat atau kaidah hukum termasuk upaya penegakannya yang
mengatur mengenai tata cara pelaksanaan urusan atau aktivitas dagang,
industri, atau keuangan yang dihubungkan dengan produksi atau
pertukaran barang atau jasa dengan menempatkan uang dari
para enterpeneur dalam risiko tertentu dengan usaha tertentu dengan
motif untuk mendapatkan keuntungan.
2. Menurut Abdul Saliman
Menurut Abdul R. Saliman dkk, Hukum Bisnis atau Business
Law/Bestuur Rechts merupakan keseluruhan dari peraturan-peraturan
hukum, baik yang tertulis maupun tidak tertulis, yang mengatur hak
dan kewajiban yang muncul dari perjanjian-perjanjian maupun suatu
perikatan-perikatan yang terjadi dalam praktek bisnis
8
Hukum bisnis merupakan suatu perangkat kaidah hukum yang
mengatur tata cara pelaksanaan urusan atau kegiatan dagang, industri
atau keuangan yang dihubungkan dengan produksi atau pertukaran
barang atau jasa dengan menempatkan uang dari entepreneur dalam
resiko dan usaha tertentu dengan motif mendapatkan keuntungan
tertentu pula.
Adapun fungsi dari hukum bisnis antara lain sebagai sumber
informasi yang berguna bagi praktisi bisnis, untuk memahami hak-hak
dan kewajiban dalam praktisi bisnis, agar terwujudnya watak dan
perilaku aktivitas dibidang bisnis yang berkeadilan, wajar, sehat dan
dinamis.
Contoh hukum bisnis adalah undang- undang perlindungan
konsumen (UU No. 8 tahun 1999). Dalam undang- undang
perlindungan konsumen dalam pasal disebut diatur tentang kewajiban
pengusaha mencantumkan lebel halal dan kadaluarsa pada setiap
produk yang ia keluarkan. Dengan kewajiban tersebut konsumen
terlindungi kesehatannya karena ada jaminan perlindungan jika produk
sudah kadaluarsa. Begitu juga dengan konsumen umat islam adanya
lebel halal akan terjamin dari mengkonsumsi produk haram.
Aturan-aturan hukum itu dibutuhkan karena pihak-pihak yang
terlibat dalam persetujuan bisnis itu membutuhkan sesuatu yang lebih
daripada sekadar janji serta itikad baik saja. Kemudian adanya
kebutuhan untuk menciptakan upaya-upaya hukum yang dapat
digunakan seandainya salah satu pihak tidak melaksanakan
kewajibannya, tidak memenuhi janjinya.
Bersumber dari :
• Aturan perundangan
• Kebiasaan
• Perjanjian / Kontrak
9
C. ISTILAH HUKUM BISNIS (Business Law)
1. HUKUM DAGANG (Trade Law)
Hukum dagang adalah ilmu yang mengatur hubungan antara suatu
pihak dengan pihak lain yang berkaitan dengan urusan-urusan
dagang.Definisi lain menyatakan bahwa hukum dagang merupakan
serangkaian norma yang timbul khusus dalam dunia usaha atau kegiatan
perusahaan.
Hukum dagang masuk dalam kategori hukum perdata, tepatnya
hukum perikatan. Alasannya karena hukum dagang berkaitan dengan
tindakan manusia dalam urusan dagang. Oleh karena itu hukum dagang
tidak masuk dalam hukum kebendaan. Kemudian hukum dagang juga
berkaitan dengan hak dan kewajiban antarpihak yang bersangkutan dalam
urusan dagang. Hukum perikatan mengatur hal ini. Itulah sebabnya hukum
dagang dikategorikan ke dalam hukum perikatan. Hukum perikatan adalah
hukum yang secara spesifik mengatur perikatan-perikatan dalam urusan
dagang.
2. HUKUM EKONOMI (Economic Law)
Hukum ekonomi adalah beragam ketentuan yang menjelaskan
tentang hubungan yang terjadi antara berbagai peristiwa ekonomi. Dalam
hukum ekonomi terdapat dua jenis hubungan yang saling berkaitan satu
sama lain, yaitu hubungan kausalitas (sebab-akibat) dan hukum fungsional
(saling mempengaruhi). Dalam praktiknya, hukum ekonomi tidak berlaku
secara mutlak dan lebih bersifat cenderung terjadi. Berlakunya hukum
ekonomi ditentukan oleh prinsip ceteris paribus. Hukum ekonomi hanya
dapat menjelaskan peristiwa ekonomi ketika masyarakat yang tidak
termasuk sebagai objek penelitian tidak mengalami perubahan. Syarat
yang harus terpenuhi ialah adanya pendapatan, selera, harga barang lain
dan harapan akan masa depan yang bersifat tetap dan tidak berubah.
Hukum ekonomi juga berlaku secara tepat jika tidak ada barang subtitusi.
10
D. SUMBER HUKUM BISNIS DI INDONESIA
Sebelum masuk ke sumber hukum bisnis, perlu dipahami bahwa terdapat 2
(dua) sumber hukum yang berlaku di Indonesia yaitu sumber hukum materiil
dan sumber hukum formil. Sumber hukum materiil yaitu hukum yang dilihat
dari segi isinya dan berasal dari faktor-faktor yang menentukan isi hukum
yakni kondisi sosial-ekonomi, agama, dan tata hukum negara lain.
Sedangkan sumber hukum formil merupakan sumber hukum yang
berkaitan dengan prosedur atau cara pembentukannya dan secara langsung
dapat digunakan untuk menciptakan hukum. Sumber hukum formil antara lain
terdiri atas peraturan perundang-undangan seperti UUD 1945, undang-undang,
peraturan pemerintah, keputusan presiden, serta peraturan daerah; traktat
yakni perjanjian antar negara yang dibuat dalam bentuk tertentu; doktrin dari
ahli hukum; dan yurisprudensi yaitu putusan hakim.
Kedua sumber hukum di atas merupakan dasar terbentuknya hukum bisnis
atau hukum yang digunakan dalam menjalankan bisnis. Sebagai contoh,
sumber hukum bisnis secara formil dari segi undang-undang antara lain:
11
E. HUKUM BISNIS DI INDONESIA
Dasar hukumnya yaitu KUHD dan KUH Perdata Tahun 1848
berdasarkan asas korkondansi.
Dasar fundamental dari hukum bisnis secara tradisional yaitu hukum
kontrak atau perjanjian adat, hukum jual beli dagang secara sederhana
yang mengatur interaksi antara rakyat Indonesia dengan saudagar asing.
Dasar Hukum Bisnis di Indonesia adalah :
1. KUH Dagang yang belum banyak diubah seperti keagenan dan
distributor (makelar dan komisioner),Surat berharga (cek, wesel),
Pengangkutan Laut.
2. KUH Dagang yang sudah banyak berubah pembukuan dagang dan
asuransi (pertanggungan)
3. KUH Dagang yang sudah diganti dengan perundang-undangan yang
baru perseroan terbatas, pembukuan perseroan dan reklame dan
penuntutan kembali dalam kepailitan
4. KUH Perdata yang belum banyak diubah prinsipnya masih berlaku
seperti kontrak, jual beli, hipotik.
5. KUH Perdata yang sudah banyak berubah seperti Perkreditan
(Perjanjian Pinjam Meminjam)
6. KUH Perdata yang sudah diganti dengan perundang-undangan yang
baru. Hak Tanggungan (dahulu Hipotik atas Tanah dan Perburuhan)
7. Perundang-undangan yang terkait degan KUH Dagang maupun KUH
Perdata perusahaan go publik dan pasar modal, penanaman modal
asing, kepailitan dan likuidasi, akuisis dan merger, pembiayaan, HKI,
Anti Monopoli, Perlindungan Konsumen, Penyelesaian Sengketa
Bisnis, Bisnis Internasional.
F. HAKEKAT HUKUM BISNIS
Merupakan saran pelaksanaan bagi penemuhan kebutuhan hidup
masyarakat
Adanya kepentingan antara pelaku bisnis dengan masyarakat
12
Adanya tujuan yang sama yakni untuk mendapatkan keuntungan (profit
oriented)
Untuk memenuhi kepuasan hidup manusis
G. DASAR DIPERLUKANNYA HUKUM DALAM KEGIATAN BISNIS
Dapat memberi kepastian hukum
Dapat memberikan kesebandingan hukum
Dapat memberikan perlindungan hukum bagi para pihak yang terkait
Dapat diterapkannya prinsip-prinsip penegakan hukum yaitu antara lain
adanya landasan hukum yang kuat ; pelaksanaan hukum yang profesional
dan proporsional; adanya lembag peradilan yang kredibel dan independe;
adanya aparatur negara yang kredibel, visibel, profesional, proporsional;
dan adanya sistem hukum yang demokratis
H. PERANAN HUKUM DALAM KEGIATAN EKONOMI
Agar kehidupan ekonomi berjalan dengan lancar, wajar, tertib, aman dan
nyaman maka diperlukan hukum dalam bentuk peraturan perundang-undangan
untuk menciptakan hal tersebut diatas. Hukum juga berperan untuk mencegah
dan menangani kasus persaingan usaha tidak sehat atau kecurangan dalam
dunia ekonomi atau bisnis seperti monopoli, katel dan posisi dominan.Jika
tidak ada hukum atau aturan main maka kegiatan ekonomi atau bisnis akan
mengalami kekacauan sebab semua diserahkan kepada mekanisme pasar yang
seba tidak menentu.
I. PERANAN HUKUM DALAM PEMBANGUNAN EKONOMI
STABILITY, Stabilitas Keamanan, Politik Dan Hukum.
PREDIKTIBILITY, dengan adanya kepastian hukum akan dapat
memprediksi usaha/ bisnis
VERNESS, dengan adanya hukum dapat menciptakan keadilan baik bagi
pengusaha dan investor. berguna dalam hal penyelesaian sengketa bisnis.
Dibanyak negara berkembang, perangkat hukum dan institusionalnya,
kalaupun ada masih sangat lemah guna mendukung beroperasinya
ekonomi pasar secara efektif dan efesien
13
Efektifitas pasar memerlukan adanya dukungan institusional, kultural dan
perangkat hukum tertentu, yang kebanyakan tidak atau belum dimiliki
oleh negara-negara berkembang
Tanpa adanya sistem hukum yang mapan, misalnya segala kontrak dan
perjanjian bisnis hanya akan tinggal diatas kertas; hak cipta hanya sebuah
buah bibir; dan kurs atau mata uangpun bisa berubah kapan saja .
Jika kepastian hukum begitu minim, jelaslah bisnis tidak akan
berkembang begitu baik
J. CONTOH KETERLIBATAN HUKUM DALAM EKONOMI
1. Dalam kegiatan penanaman modal (PMA &PMDN) hukum harus
dapat menciptakan stability (stabilitas), prediktibility (prediksi) dan
Verness (keadilan) dalam bentuk aturan. UU No 1 Tahun 1967 tentang
PMA diganti dengan UU No 25 Tahun 2007 Tentang Penanaman
Modal, UU No 6 Tahun 1968 tentang PMDN
2. Dalam Pasar Modal (Capital Market), hukum harus dapat menciptakan
kepastian hukum dan perlindungan terhadap investor, kewajaran dan
larangan praktek curang serta pasar yang tertib, maka dibentuklah
BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) dll
3. Dalam kontrak bisnis, hukum berperan dalam hal pembuatan kontrak
yang berkaitan dengan syarat sah tentang perjanjian (Pasal 1320 KUH
Perdata).
4. Dalam hal pendirian PT, hukum berperan dalam proses pendirian PT,
seperti tahap akta notaris, tahap pengesahan, tahap pendaftaran dalam
daftar perusahaan dan tahap pengumuman.
5. Dalam hal perlindungan konsumen, hukum berperan untuk melindungi
konsumen dari praktek curang dari produsen yaitu memberikan sanksi
secara pidana maupun perdata. Dalam bentuk UU No. 8 Tahun 1999
Tentang Perlindungan Konsumen.
14
BAB III
KESIMPULAN
3.1. KESIMPULAN
kumpulan peraturan-peraturan yang terdiri dari norma dan sanksi-
sanksi yang bertujuan menjaga ketertiban pergaulan manusia. Sehingga
keamanan dan ketertiban tetap terpelihara. Selain itu, Adapun ruang lingkup
pengantar ilmu hukum yang perlu kita ketahui yaitu hukum sebagai
norma/kaidah, hukum sebagai gejala perilaku di masyarakat, dan hukum
sebagai ilmu pengetahuan. Selanjutnya ada hukum dalam bisnis dan hukum
dalam ekonomi, keduanya berperan penting dalam mengatur suatu
perekonomian. Hukum bisnis merupakan suatu perangkat kaidah hukum yang
mengatur tata cara pelaksanaan urusan atau kegiatan dagang, industri atau
keuangan yang dihubungkan dengan produksi atau pertukaran barang atau
jasa dengan menempatkan uang dari entepreneur dalam resiko dan usaha
tertentu dengan motif mendapatkan keuntungan tertentu pula. Sedangkan
hukum ekonomi adalah beragam ketentuan yang menjelaskan tentang
hubungan yang terjadi antara berbagai peristiwa ekonomi. Maka dari itu setiap
orang wajib mentaati hukum, agar senantiasa tercipta kehidupan yang aman
dan damai.
15