PENGANTAR HUKUM
Disusun oleh :
Kelompok 2
UNIVERSITAS PEKALONGAN
TAHUN 2021/2022
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT, segala rahmat dan karunia-Nya,
penulis menyelesaikan Makalah Teoritik untuk memenuhi tugas kelompok Mata Kuliah
Hukum Bisnis Pengantar Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi dengan
Dalam penyusunan makalah teoritik ini, penulis menyadari bahwa apa yang telah
disajikan masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, bimbingan, saran, serta pengarahan
dari semua pihak sangat penulis harapkan demi tercapainya penulisan yang lebih baik.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak –
pihak yang membantu baik atas bimbingan, bantuan, semangat, dorongan, maupun do’a yang
1. Bapak Aditya Migi Prematura, S.H., M.H. selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah
Akhir kata penulis berharap semoga makalah teoritik ini dapat memberikan manfaat
Kelompok 2
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................................i
DAFTAR ISi..............................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
ii
2.5.8. Hukum Berdasarkan Cara Mempertahankannya...............................................14
3.1. Kesimpulan................................................................................................................15
3.2. Saran..........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
balik, yang artinya dimana timbal balik tersebut ada hubungan saling pengaruh dan
mempengaruhi antara masyarakat dan hukum.
Indonesia merupakan salah satu negara yang berpenduduk padat dan berbentuk
kepulauan. Indonesia mempunyai wilayah perairan lebih besar dari pada daratan, daratan
tersebut berupa tanah, dalam hal ini tanah merupakan hal yang sangat di butuhkan dalam
menunjang kehidupan, tanah merupakan dasar bagi suatu pembangunan untuk
membangun tempat tinggal guna kelangsungan kehidupan.
Contohnya pembangunan untuk keberlangsungan kehidupanmasyarakat seperti
satuan rumah susun/apartemen, kondotel dan hotel. Pembangunan satuan rumah
susun/apartemen,kondotel dan hotel menjadi hal kebutuhan dalam masyarakat mengingat
kota-kota di Indonesia sangat padat penduduk dan menjadi suatu pilihan bagi suatu
pekerja guna keberlangsungan kehidupan, sehingga diperlukan pembangunan-
pembangunan tempat tinggal untuk menunjang kehidupan dimasyarakat.
Demikian untuk mempermudah kita dalam memahami hukum yang satu dengan
hukum yang lainnya, maka patutlah kita mempelajari Pengantar Hukum sebagai pintu
segala hukum yang terjadi pada masa lampau sampai sekarang dari segalah bidang
Hukum itu sendiri.
2
BAB II
PEMBAHASAN
PIH (Pengantar Ilmu Hukum), dalam bahasa Belanda disebut Inleiding tot de
Rechtswetenschap (bahasa Belanda) atau di dalam bahasa Inggris Introduction of
Jurisprudence atau Introduction Science of Law, merupakan mata kuliah pengantar
guna memperkenalkan dasar-dasar ajaran hukum umum (algemeine rechtslehre).
Maksud dasar-dasar ajaran hukum ini meliputi pengertian, konsep-konesp dasar,
teori-teori tentang pembentukannya, falsafahnya, dan lain sebagainya yang dibahas
secara umum.
Adapun pengertian hukum itu sendiri, menurut para ahli (Ketut Wirawan et
al., 2017) :
3
hidup (perintah-perintah dan larangan-larangan) yang mengatur tata-tertib dalam
suatu masyarakat, dan seharusnya ditaati oleh anggota masyarakat yang
bersangkutan, oleh karena pelangaran petunjuk hidup tersebut dapat menimbulkan
tindakan dari pihak pemerintah”
b. Sudiman Kartohadiprojo, dalam bukunya “Pengantar Tata Hukum Indonesia”,
mengatakan bahwa: “Hukum adalah pikiran atau anggapan orang adil atau tidak
adil mengenai hubungan antara manusia”
c. Mochtar Kusumaatmaja, dalam bukunya “Hukum Masyarakat Dan Pembinaan
Hukum Nasional”, mengatakan: “Hukum adalah keseluruhan kaedah-kaedah serta
asas-asas yang mengatur pergaulan hidup manusia dalam masyarakat yang
bertujuan memelihara ketertiban yang meliputi lembaga-lembaga dan proses-
proses guna mewujudkan berlakunya kaedah itu sebagai kenyataan dalam
masyarakat”
d. Van Vollehhoven, dalam bukunya Het Adatrecht van Nederlansche Indie
mengatakan bahwa: “Hukum adalah suatu gejala dalam pergaulan hidup yang
bergolak terus menerus dalam keadaan bentur-membentur tanpa henti-hentinya
dengan gejala-gejala lain”.
Dapat ditarik kesimpulan bahwa hukum itu meliputi beberapa unsur, yaitu:
Peraturan mengenai tingkah laku manusia dalam pergaulan masyarakat
Peraturan itu diadakan oleh badan-badan resmi yang berwajib
Peraturan itu bersifat memaksa
Terhadap pelanggaran peraturan tersebut dapat dikenakan sanksi yang tegas.
1. Aristoteles (teori etis)
4
2. Jeremy Bentham (teori utilitis)
4. Van Apeldorn
Menurut pendapatnya yaitu untuk mengatur tata tertib dan pergaulan hidup
manusia secara damai dan adil, dan hukum itu sendiri menghendaki perdamaian.
Menurut pendapat geny yaitu untuk mencapai sebuah keadilan dan sebagai
unsur keadilannya adalah kepentingan daya guna dan kemanfaatan.
9. Roscoe Pound
5
untuk mengubah masyarakat ke arah yang lebih baik, baik secara pribadi maupun
dalam hidup masyarakat.
10. Bellefroid
6
berfungsi untuk menjaga hak manusia. Artinya hukum berperan dalam melindungi
hak manusia. Contohnya perlindungan hak anak, hak pekerja, hak warga negara, dan
lain-lain. Jika ada yang melanggar, maka sanksi tegas akan diberikan.
Mewujudkan keadilan bersama.
Artinya sifat umum pada hukum menjadi sarana perwujudan keadilan
masyarakat. Contohnya setiap masyarakat memiliki perlindungan hukum yang sama.
Contoh lainnya setiap masyarakat yang melanggar hukum akan dikenai sanksi, tanpa
memandang suku, agama, jabatan, ras dan golongannya.
Dimaksud dengan sumber hukum adalah “asal mulanya hukum”, yaitu segala
sesuatu yang menimbulkan aturan-aturan hukum sehingga mempunyai kekuatan
mengikat. “Segala sesuatu” ini diartikan sebagai faktor-faktor yang mempengaruhi
terhadap timbulnya hukum, dari mana hukum ditemukan, atau darimana berasalnya isi
norma hukum. Sumber hukum dapat dibedakan menjadi 2 :
7
Sumber hukum formal adalah tempat di mana kita dapat menemukan hukum.
Berikut ini yang termasuk sumber hukum formal, adalah:
1. Undang-Undang
Istilah untuk undang-undang ini lebih cocok disebut sebagai peraturan
perundang-undangan, yaitu peraturan yang dibuat oleh pemegang kekuasaan
dalam negara. Jenis peraturan perundang-undangan dalam hierarki
sebagaimana diatur dalam Pasal 7 ayat (1) Undang-Undang Nomor 12 Tahun
2011, adalah: 1) Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945; 2) Ketetapan Majelis Permusyawaratan Rakyat; 3)
Undang-Undang/Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang; 4)
Peraturan Pemerintah; 5) Peraturan Presiden; 6) Peraturan Daerah Provinsi;
dan 7) Peraturan Daerah Kabupaten/Kota.
2. Kebiasaan dan Hukum Adat
kebiasaan adalah perbuatan atau tindakan yang dilakukan secara berulang-
ulang karena diyakini sebagai sesuatu yang harus dilakukan. Sedangkan
hukum adat adalah kebiasaan yang mempunyai akibat hukum yang diikuti
oleh masyarakat karena menganggap bahwa itulah hukumnya.
3. Jurisprudensi
Jurisprudensi adalah hukum yang terbentuk karena putusan hakim yang diikuti
secara berulang-ulang dalam kasus yang sama, atau dengan kata lain dapat
disebutkan sebagai keputusan hakim yang terdahulu dapat dijadikan dasar
keputusan dan diikuti oleh hakim lain dalam memberi putusan terhadap suatu
kasus yang sama.
4. Traktat
Traktat adalah perjanjian antar negara, atau hukum yang ditetapkan antar
negara yang berlaku sebagai perjanjian. Traktat dapat dibedakan menjadi ke
dalam: 1) Traktat bilateral, yakni perjanjian yang dilakukan antara dua negara
2) Traktat multilateral, yaitu traktat yang dibuat oleh lebih dari dua negara 3)
Traktat terbuka, yaitu traktat yang memberi kesempatan kepada negaranegara
yang pada awalnya tidak ikut dalam pembentukan traktat itu, untuk ikut
menjadi pihak dalam traktat tersebut. Traktat atau perjanjian antar negara ini
mengikat dan berlaku bagi negaranegara yang mengadakan perjanjian adalah
berdasarkan pada asas Pacta Sunt Servanda (setiap perjanjian itu mengikat
para pihak dan harus ditaati dengan itikad baik).
8
5. Doktrin
Doktrin adalah ajaran atau pendapat para ahli hukum yang terkenal dan
dijadikan sebagai rujukan dalam penyelesaian masalah-masalah hukum.
Pendapat ahli hukum yang dituangkan ke dalam putusan pengadilan dapat
menjadi sumber hukum melalui yurisprudensi.
Istilah bahan di dalam kamus besar bahasa Indonesia terdapat beberapa arti, yaitu:
Adapun bahan hukum itu menurut Soerjono Soekanto terdiri atas 3 (tiga) macam,
yaitu:
9
3. Bahan hukum tertier, yaitu bahan hukum yang memberikan petunjuk maupun
penjelasan terhadap bahan hukum primer dan sekunder, seperti kamus dan
ensiklopedia.(Dr. H. Ishaq, S.H., M.Hum Dr. H. Efendi, S.H., 2018)
Ada dua jenis hukum berdasarkan bentuknya, hukum tertulis dan hukum tidak
tertulis Berikut adalah penjelasannya :
1. Hukum Tertulis
Hukum tertulis adalah hukum tertulis adalah hukum yang telah
dicantumkan dalam berbagai peraturan perundang-undangan secara
tertulis. Contoh hukum tertulis adalah UUD 1945, keputusan presiden,
KUHP, dan lain-lain.
2. Hukum Tidak Tertulis
Hukum tidak tertulis adalah hukum yang berlaku serta diyakini oleh
masyarakat dan dipatuhi, akan tetapi tidak dibentuk menurut prosedur
yang formal, melainkan lahir dan tumbuh di kalangan masyarakat tersebut.
Contoh hukum tidak tertulis adalah hukum adat, hukum agama, dan lain-
lain.
10
Hukum traktat atau disebut juga sebagai tractaten recht, adalah jenis hukum
yang ditetapkan oleh negara-negara melalui suatu perjanjian antar negara atau
traktat.
4. Hukum Yurisprudensi
Hukum yurisprudensi atau disebut juga sebagai yurisprudentie recht, adalah
jenis hukum yang muncul karena adanya keputusan hakim, yang menjadi
rujukan hakim selanjutnya dalam memberi putusan dalam pengadilan.
5. Hukum Ilmu
Hukum ilmu atau disebut juga sebagai wetenscaps recht, adalah jenis hukum
yang pada dasarnya berupa ilmu hukum yang terdapat dalam pandangan para
ahli hukum yang terkenal dan sangat berpengaruh.
11
Hukum nasional adalah jenis hukum yang berlaku di dalam wilayah negara
tertentu. Hukum nasional harus dilaksanakan oleh warga negara tersebut.
2. Hukum Internasional
Hukum internasional adalah jenis hukum yang berguna untuk mengatur
hubungan hukum antar negara di dalam hubungan internasional. Hukum
internasional ini berlaku secara universal, yang berarti dapat berlaku secara
keseluruhan terhadap negara-negara yang mengikatkan diri dalam
perjanjian internasional tertentu.
3. Hukum Asing
Yakni hukum yang berlakunya di dalam wilayah negara lain.
12
II.5.7. Hukum Berdasarkan Isinya
13
yaitu hukum jual beli, hutang utang piutang, hukum mendirikan
perusahaan dagang, dan sebagainya.
14
BAB III
PENUTUP
III.1. Kesimpulan
III.2. Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
(Amalia et al., n.d.)Amalia, M., Indah, R. H., Simanjuntak, M. M., Ramadhani, M., Maslul,
S., Aryansah, J. E., Romdoni, M., & Tampubolon, M. (n.d.). Pengantar hukum
Indonesia.
Dr. H. Ishaq, S.H., M.Hum Dr. H. Efendi, S.H., M. S. (Editor) P. (2018). PENGANTAR
HUKUM INDONESIA (PHI).
Ketut Wirawan, P. I., Dewa Gede Atmadja, Mh. I., Gusti Ayu Agung Ariani, M. I., Gusti
Ayu Putri Kartika, M. I., Wayan Novy Purwanto, M. I., Yuwono, Mk., Suhirman, Ms.,
Nyoman Bagiastra, M. I., Ayu Putu Laksmi Danyathi, M., Dewa Gede Pradnya
Yustiawan, Mk., Pande Yogantara, M. S., & Dewa Ayu Dwi Mayasari, M. I. (2017).
BUKU AJAR PENGANTAR HUKUM INDONESIA (PHI) Kode Mata Kuliah : BNI
1302.
https://www.gramedia.com/literasi/pengertian-hukum/
https://www.gramedia.com/literasi/tujuan-hukum/
https://fahum.umsu.ac.id/penggolongan-hukum-di-indonesia/
https://www.situshukum.com/2020/07/makalah-pengantar-ilmu-hukum.html?m=1
16