Anda di halaman 1dari 17

TUGAS MAKALAH

UAS MATA KULIAH ETIKA DAN TANGGUNG JAWAB PROFESI


KELAS – A
DOSEN PENGAMPU : BAPAK PROF. DR. YOS JOHAN UTAMA, S.H., M.HUM

“ETIKA PROFESI HUKUM DALAM USAHA MENJAGA MARWAH PERADILAN


HUKUM DI INDONESIA”

DISUSUN OLEH :
MIKAEL ADITYO BAKUH HERNANDA
11000120120163

S1 ILMU HUKUM
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2022
KATA PENGANTAR

Puji dan Syukur penulis haturkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas terselesainya makalah
untuk memenuhi Ujian Akhir Semester mata kuliah Etika dan Tanggungjawab Profesi kelas A
yang berjudul “Etika Profesi Hukum Dalam Usaha Menjaga Marwah Peradilan Hukum di
Indonesia”. Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penysuuanan makalan ini
maka disini penulis mengucapkan terima kasih kepada,
- Bapak Prof. Dr. Yos Johan Utama, S.H., M.Hum., selaku Dosen Pengampu Mata
Kuliah Etika dan Tanggung Jawab Profesi kelas A yang telah banyak memberikan ilmu,
pengetahuan, bimbingan, ide, gagasan, dan saran selama perkuliahan satu semester ini
yang sangat berharga dan sangar bermanfaat bagi penulis.
- Orang Tua penulis yang telah memberikan dukungan secara moril dan materil kepada
penulis selama semester mata kuliah ini.
- Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan secara rinci satu persatu yang telah
membantu penulis dalam proses penyusunan makalah ini.
Penulis disini menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan masih terdapat
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Oleh karena hal tersebut, penulis sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun terhadap makalah ini. Tidak lupa juga
sangat besar harapan dari penulis agar makalah ini memberikan kebermanfaatan bagi pembaca
makalah ini dan pihak pihak yang berkepentingan lainnya.
Demikian sepatah dua kata dari penulis, Terimakasih.

Semarang, 2 Desember 2022

Mikael Adityo Bakuh Hernanda


NIM 11000120120163

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................................2

DAFTAR ISI.........................................................................................................................3

BAB I ....................................................................................................................................4

PENDAHULUAN .................................................................................................................4

A. Latar Balakang.........................................................................................................4

B. Rumusan Masalah....................................................................................................6

BAB II ..................................................................................................................................7

PEMBAHASAN ...................................................................................................................7

1. Apa yang Dimaksud dengan Etika, Etika Profesi dan Bagaimana Kaitannya
dengan Profesi Hukum itu Sendiri ? ...............................................................................7

2. Apa Profesi Hukum yang Menggunakan Etika Profesi dan Terdapat di


Indonesia saat ini, Serta Apakah Terdapat Kendala dalam Menerapkan Etika Profesi
Hukum di Indonesia ? ...................................................................................................10

3. Bagaimana Menjaga Marwah Proses Peradilan dengan Etika Profesi Hukum


Secara Profesional ?.......................................................................................................12

BAB III ...............................................................................................................................15

PENUTUP ..........................................................................................................................15

A. Kesimpulan.............................................................................................................15

B. Saran.......................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA ..........................................................................................................17

3
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Balakang
Seperti yang telah diketahui bersama bahwasanya negara Indonesia adalah
negara hukum yang sangat menjunjung tinggi dan sangat menghormati yang sering
disebut dengan Keadilan. Keadilan menjadi hal terpenting dan utama sebagai prinsip
dalam penyelenggaran dan dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bernengara di
negara ini. Sebagai negara hukum, sudah tentu menjadi kewajiban bagi Indonesia untuk
menegakan dan menjunjung tinggi nilai nilai keadilan. Keadilan juga dapat
diklasifikasikan sebagai kebutuhan pokok rohaniah dari setiap individu manusia yang
dapat juga digunakan sebagai perekat hubungan sosial bermasyarakat dan juga dalam
kehidupan bernegara di Indonesia ini. Dengan tegaknya hukum beserta dengan keadilan
dan penghormatan terhadap keluhuran nilai nilai kemanusiaan menjadi syarat tegaknya
martabat dan integritas negara hukum. Oleh karena hal hal tersebut hukum menjadi
kunci utama dalam bernegara dan berbangsa dalam suatu negara hukum termasuk
Negara Indonesia.
Melebarkan cakrawala berfikir dan membahas terkait hukum dan penegakan
hukum beserta keadilan sama saja dengan menyamakan segi normatif dan empirik yang
merupakan kaitan satu yang dimulai dari proses pembuatan hukum, penyelenggaran
dan pelaksanaan fungsi hukum itu sendiri. Hukum merupakan amanah dan tugas serta
tanggungjawab dari konstitusi yaitu Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 yang sekaligus juga menjadi tonggak utama hhukum dan keadilan yang
berhubungan dengan kelangsungan masa depan pencari keladilan di negara ini. Untuk
menjawab kebutuhan masyarakat negara dibutuhkan upaya dan usaha untuk mencapai
tujuan hukum yang berorientasi kepada terwujudnya nilai keadilan, menciptakan
kepastian hukum, dan memberikan nilai kegunaan atau kebermanfaatan bagi
masayarakat, sehingga dalam hal ini di dalam penegakan hukum dikenal dengan adanya
asas Equality Before The Law, asas ini bertujuan untuk menjamin adanya persamaan
kedudukan masyarakat di depan hukum sehingga dalam hal ini dapat tercapai keadilan
dan penegakan hukum.
Setelah berkaca dan menilik lebih jauh dari negara ini melihat dari kenyataan
praktik hukum dan bernegara masih banyak proses penegakan hukum yang tidak

4
berjalan sebagaimana mestinya sesuai dengan amanah dan tugas dari konstitusi itu
sendiri. masih banyak sekali ditemukan masalah masalah hukum dan kejanggalan
lainya yang berupa kesalahan dari hukum itu sendiri termasuk dari orang orang individu
yang bekerja dan berkecimpung dalam dunia hukum. Oleh karena hal hal tersebut maka
disini profesi hukum sebagai salah satu dari sekian banyak profesi di dunia
membutuhkan sumbangsih langsung untuk memberikan etika dan arahan serta karakter
yang baik agar terciptanya hukum yang sesuai dengan prinsip negara hukum. Profesi
hukum ini sangat pentng karena langsung bersentuhan dan bertemu seacra langsung
dnegan kepentingan masyarakat yang biasanya dapat disebut dengan klien. Profesi
hukum ini hadir sebagai akibat dari lahirnya suatu paradigma baru dalam dunia hukum
yang berorientasi kepada peningkatan penegakan hukum yang didalmnya termasuk
juga menjaga marwah dalam peradilan di setiap negara hukum termasuk indonesia. 1
Didalam melakukan profesi sangat dibutuhkan yang namanya etika yang dapat
digunakan sebagai bentuk pencegahan sekaligus sebagau pengawasan yang terjadi
apabila terjadinya campur tangan antara yang dilakukan oleh pemerintah atau
masyarakat melalui para pelaksana profesi. Etika juga digunakan sebagai norna dab
asas dalam landasan utama dalam berprilaku profesi di semua bidang profesi untuk
menciptakan kesejahtaraan dan sebagai alat control sosial dalam masyarakat. Sehingga
dalam hal ini etika merupakan bagian penting dalam profesi hukum, oleh karena hal
tersebut dalam makalah ini akah membahas mengenai Etika Profesi Hukum Menjaga
Marwah Peradilan di Indonesia yang akan dilebarkan dan akan dijabarkan lebih lanjut
lagi pada cakrawala berfikir pembahasan makalah ini.

1
Supriadi. Etika dan Tanggung Jawab Profesi Hukum di Indonesia. (Jakrta: Sinar Grafika,2008). Hlm 19

5
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang Dimaksud dengan Etika, Etika Profesi dan Bagaimana Kaitannya
dengan Profesi Hukum itu Sendiri ?
2. Apa Profesi Hukum yang Menggunakan Etika Profesi dan Terdapat di Indonesia
saat ini, Serta Apakah Terdapat Kendala dalam Menerapkan Etika Profesi Hukum
di Indonesia ?
3. Bagaimana Menjaga Marwah Proses Peradilan dengan Etika Profesi Hukum
Secara Profesional ?

6
BAB II

PEMBAHASAN

1. Apa yang Dimaksud dengan Etika, Etika Profesi dan Bagaimana Kaitannya
dengan Profesi Hukum itu Sendiri ?
Perlu diketahui terlebih dahulu mengenai pengertian dan etimologi dari etika itu
sendiri. etika atau etik merupakan kata yang berasal dari kata ethos dari bahasa Yunani
yang diartikan sebagai karakter, watak, kesusilaan, dan adat. Apabila melihat dari
Kamus Besar Bahasa Indonesia, etika adalah ilmu tentang apa yang baik dan yang
buruk, tentang hak dan kewajiban moral, kumpulan asas atau nilai yang berkenaan
dnegan akhlak, dan nilai yang mengenai benar atau salah nilai yang dianut oleh
2
masyarakat. pengertian lain terkait etika juga didefinsiikan oleh Martin pada tahun
1993 yang mendefinsikan the discipline which can act as the performance index or
reference for our control system. Sehingga dalam hal ini etika sendiri merupakan
3
refleksi dari yang disebut sebagai self control itu sendiri. didalam etika itu sendiri
terdapat nilai nilai yang digunakan sebagai landasan atau dasar dasar pertimbangan
untuk bertingkah laku antara manusia satu dengan manusia yang lain dengan
menghormatinya yang termasuk ke dalam salah satu bidang keilmuan.
Nilai pada etika tidak bersifat subjektif hal ini dikarenakan mengacu pada
konteks sosial yang membentuk individu manusia yang akan dipengaruhi. Aspek nilai
ini nantinya akan menjadikan etika sebagai teori untuk mnegatur hubungan pribadi
masnuia yang membedakan dari nilai intelektual lainya yang akan sangat berguna
dalam pergaulan bermasyarakat. Di dalam pergaulan hidup bermasayarakat, berbangsa,
dan bernegara sangat diperlukan sistem yang ditujukan untuk melakukan pengaturan
individu manusia dalam bergaul. Pengaturan ini ditujukan untuk saling menghormati
dan menghargai untuk yang selanjutnya dapat disebut sopan santun, tata kama, dan
adab. Hal ini ditujukan agar dalam kehidupan bermasyarakat, individu manusia ini
hidup secara damai, tenang, senangm dan terga kepentingannya yang dijalanakn seseua
dnegan ketentuan yang brlaku dan tidak bertentangan dengan pengaturan yang
melarangnya. Hal ini lah yang mendasar berkembenagnya etika di dalam masyarakat
dan dalam kehidupan bernegara.

2
Kamus Besar Bahasa Indonesia
3
Suhrawadi K. Lubis. Etika profesi Hukum. (Jakarta: Sinar Grafika, 2012). Hlm 29

7
Etika juga diartikan sebagai aturan mengenai perilaku, adat kebniasaan manusia
dalam melakukan pergaualan dnegan sesamanya untuk menegaskan mana yang benar
dan mana yang buruk. Etika juga disebut sebagai etik. Menurut Drs. O.P. Simorangkir,
etika diartikan sebagai pandangan manusia dalam berperilaku menurut ukuran yang
baik dalam masyarakat.4 Sehingga dalam hal ini etika berkembang untuk
mempengaruhi kehdidupan manusia menuju lebih baik. Etika daam kehidupan manusia
memberikan sikap dan tinakan untuk menjalani hidup dnegan baik.
Etika terklasifikasi menjadi beberapa pembagian yang salah satunya adalah
etika individual dan etika sosial. Etika individual itu berbicara terkait kewajiban dan
sikap manusia terhadap dirinya sendiri. sedangkan etika sosial berbicara mengenai
kewajiban, sikap, dan pola perilaku manusia sebagai manusia sosial yang berhubunagn
dengan masyarakat luas. Etika sosial menyangkut hubungan antara manusia dnegan
mansuai lain yang saling berkaitan secara langsung. Di dalam etika sosial terdapat
beberapa pembagian bidang, antara lain :
a. Etika keluarga;
b. Etika profesi;
c. Etika politik;
d. Etika lingkungan;
e. Etika ideologi.
Dari klasifikasi diatas menunjukan bahwa etika profesi merupakan hasil dari etika
sosial yang tentunya dalam hal ini menunjukan sifat khususnya sebagai etika khusus.
Melanjutkan cakrawala pembahasan makalah ini sudah memasuki pembahasan
mengenai etika profesi. Etika profesi dapat diartikan ke beberapa arti dan difinisi, jika
kita mengacu kepada kehidupan sehari hari maa diartikan sebagai tata karma dalam
menajalankan pekerjaan untuk memperoleh nafkah. Dalam hal ini terfokus pada kata
profesi yang ditujukan kepada artian teknis bahwa setiap kegiatan tertentu untuk
mencari nafkah yang dilaksanakan dengan keahlian yang berkaitan dnegan cara
berkarya dan hasil karya yang baik dnegan adanya imbalan sesuai dengan pekerjaan
tersebut. Profesi juga berkaitan dnegan pekerjaan tetap yang berupa pelayanan atau
service occupation. Dimana dalam pelaksaannya pelayanan ini dilakukan dnegan
menerapkan pengathuan ilmiah yang terdapat dalam bidang tertentu yang terkait
dnegan etika umum dengan adanya rasa semangat melakukan pengabdian kepada

4
Ibid

8
manusia. Etika profesi disini dapat juga dimaksudkan sebagai bentuk tata karma atau
tata cara berprilaku yang baik dalam menjalankan suatu pekerjaan yang benar tanpa
melakukan pelangaran atau penyimpangan ke lain hal. Didalam etika profesi dibagi
kemabli ke dalam beberapa klasifikasi pembagian antara lain, keimanan yang berkiatab
dengan ulama, kedokteran, hukum, jurnalistik, dan Pendidikan. Berkaitan dengan
profesi hukum itu sendiri ditujukan untuk mewujudkan dan memelihara ketertiban yang
menjunjung tinggi keadilan di dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat.
Landasan dan tujuan utama dari profesi hukum adalah untuk menciptakan
penghormatan terhadap martabat manusia.
Etika profesi dan hukum sangatlah berkaitan dan berkesinmabungan dalam satu
tujuan etika profesi hukum itu sendiri. Etika profesi hukum selain bertujuan untuk
menwujudkan ketertiban yang berkeadilan juga sebagai sarana untuk mewujudkan
beragam kaidah perilaku kemasyarakatan yang disebut sebagai kaidah hukum.
Keseluruhan kaidah hukum positif yang diakui keberlakuannya ini tersusun dalam
tatanan masyarakat ke dalam satu sistem yang disebut tata hukum. Etika profesi hukum
juga bertujuan untuk memberika tata krama, dasar, landasan serta tonggak dalam
berprilaku dnegan baik di dalam dunia hukum dan peradilan hukum dalam sebuah
negara. Etika profesi hukum ini sangat penting untuk menyelenaggaran dan menekana
ketertiban yang beroriantasi kepada nilai keadilan dan kehidupan bersama umat
manusia. Tanpa adanya etika profesi hukum, maka segala bentuk wujud perilaku di
bidang hukum tidak dapat tertata dengan baik dan justru akan menimbulkan konflik
sosial dan konflik hukum karena mengingat profesi hukum saling berhubungan dengan
masyarakat luas.5
Hubungan antara etika dengan profesi hukum menunjukan adanya sikap hidup,
dalam hal ini dapat berupa kesediaan untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat
dalam bidang hukum dengan keterlibatan penuh dan penuh keahlian sebagai bentuk
pelayanan kepada masyarakat dalam rangka untuk melaksanakan tugas yaitu berupa
kewajiban terhadap masyarakat yang sedang membutuhkan pelayanan hukum dari para
pelayan hukum. Pelayan hukum dalam hal ini dapat berupa para penegak hukum dalam
menjalankan profesinya harus berpatokan pada etika profesi hukum dan melakukan
pengabdian secara professional.

5
Bagus, Adityadarma, dkk. Pandangan Filsafat hukum Terkait dengan Etika Profesi. Jurna Hukum Lex Generalis.
Vol. 1, No. 7, 2020. Hlm 4

9
2. Apa Profesi Hukum yang Menggunakan Etika Profesi dan Terdapat di
Indonesia saat ini, Serta Apakah Terdapat Kendala dalam Menerapkan Etika
Profesi Hukum di Indonesia ?
Seperti yang telah dibahas pada sub bab pembahasan pertama diatas ini
bahwasanya etika profesi hukum memang sangat penting dan sangat dibutuhkan untuk
mewujudkan ketertiban dan keadilan dalam berprilaku di dalam bidang hukum itu
sendiri. etika profesi hukum mempunya daya tarik tersendiri dan memiliki
keterkhususan sendiri sebagai akibat dari terjadinya suatu paradigma baru di dalam
dunia hukum yang beroriantesi kepada penegakan hukum. Etika profesi hukum sebagai
cikal bakal pedoman yang digunakan ke dalam suatu kelompok berdasar profesi
tertentu yang diterima untuk kemudian digunakan sebagai pedoman tonggak berprilaku
dalam bidang peradilan. Etika profesi hukum merupakan bagian yang integral dalam
mengatur perilaku dari para penegak hukum sebagai wujud penegakan hukum yang
berkeadilan. Etika profesi hukum diklasifikasikan beradasarkan jenis jenis profesinya,
antara lain :
1. Etika profesi Hakim
2. Etika profesi Jaksa
3. Etika profesi Notaris
4. Etika profesi Advokat
Pada masing masing etika profesi hukum tersebut berusaha untuk menyelesaikan
konflik kepentingan yang terjadi dalam masyarakat dengan jalan yang baik dan secara
teratur dnegan tujuan menjaga ketertiban yang damai menuju kejadilan yang dilakukan
dengan pelayanan yang baik dan professional. Termasuk di indonesia para profesi
hukum sebagai penegak hukum dan keadilan harus menjalankan tugas dan
kewajibannya dengan baik sesuai dengan kewajiban dan landasan profesi hukum yang
diatur dengan ketentuan yang berlaku.
Perlu diketahui bahwasanya etika profesi hukum ini sangat penting sebagai
salah satu wujud etika profesi. Etika profesi hukum sebagai salah sati profesi yang
bertujaun menjunjung tinggi keadilan dan menghormati martabat manusia. Akan tetapi
pada kenyataannya pada saat ini masih banyak sekali ditemukan berbagai maslaah dan

10
kendala yang cukup signifikan dalam etika profesi hukum yang justru hal ini akan
memperburuk dan memperparah profesi hukum itu sendiri, antara lain6 :
a. Rendahnya kualitas pengetahuan dari professional hukum
Setiap para professional hukum wajib memiliki pengetahuan di bidang hukum yang
baik sbeagai pengujian kualitas pelayanan hukum secara professional. Tugas utama
dari professional hukum harus memgartikan undang undang secara cermat dan tepat
termasuk membentuk undang undang yang baru untuk mewujudkan keadilan dan
menjujung tinggi martabat manusia. Akan tetapi pada saat ini banyak para
professional hukum yang kurang menguasai hukum dengan baik, kurang mampu
menganalisa hukum dalam masyarakat, kurang mampu menggunakan hukum untuk
memecahkan masalah dnegan bijaksana, dan kurang paham menguasai dasar ilmiah
ilmu hukum untuk menunjukan keadilan dan memecahkan masalah sosial.
b. Penyalahgunaan profesi hukum
Penyalahgunaan ini dapat terjadi karena adanya persaingan individu dari para
professional hukum yang tidak menerapakan prinsip disiplin diri. Tidak ada seorang
professional hukum yang menginingkan kariri hukumnya terdapat hambatan
sehingga cenderung memberikan pelayana yang mementingkan dirinya sendiri,
selain itu juga sering terjadi desakan dari pihak klien yang menginginkan
perkaranya cepat selesai dan menang dengan menawarkan bayaran yang besar
kepada penasihat hukum atau kepada hakim yang memeriksa perkara tersebut.
c. Profesi hukum yang menjadi kegiatan bisnis
Dala hal ini ditujukan untuk mencari keuntungan yang sebanyak banyaknya.
Sehingga dalam hal ini tidak jelas ketentuan bahwa profesi huku itu pelayanan
umum atau pelayanan bisnis walaupun kita dapat melihat juga terdapat advokat
yang mnangani masalah kontrak menerima bayaran yang cukup banyak, tapi disatu
sisi profesi seperti LBH, notaris, pengadilan walaupun ada bayaran sifatnya hanya
biaya kerja atau biaya administrasi saja. Pada saat ini banyak profesi hukum yang
cenderung beralih kepada kegiatan bisnis yang bekerja dnegan hal berpaa yang
harus dibayar bukan apa yang harus dikerjakan. Hal ini dibuktikan dnegan biada
pembuatan akta notaris mahal, biaya perkara di pengadilan mahal karena
dibisniskan.
d. Kurangnya rasa kesadaran dan kepedulian sosial

6
Abdulkadir, Muhammad. Etika Profesi Hukum. (Bandung: Citra Aditya Bakti, 1996). Hlm 67

11
Didalam pelayana hukum yang baik dandilakukan secara profesional sangat
diperlukan adanya kesadaran dan kepedulian sosial sebagai salah satu kriteria
penilaian. Dalam hal ini kepentingan masyarakat harus didahulukan daripada
kepentingan pribadi serta pelayana lebih diutamakan daripada bayaran yang
didapatkan, dan nilai moral lebih diunggulkan daripada nilai ekonomi. Kondisi saat
ini semakin berkurangnya wibawa hukum yang tentunya bekebalikan dengan
profesional hukum yang mengabdi kepada masyarakat dan mengabdi kepada
hukum yang berorinteasi kepada keadilan.

3. Bagaimana Menjaga Marwah Proses Peradilan dengan Etika Profesi Hukum


Secara Profesional ?
Proses Peradilan merupakan kunci dan hal utama dalam dunia hukum. Tanpa
adanya peradilan maka dapat dikatakan hukum kehilangan jati dirinya. Dengan adanya
peradilan juga menunjukan adanya keadilan yang dijunjung dan ditegakkan. Dalam
lingkup peradilan hukum sangat diperlukan adanya etika dalam berprofesi dengan baik
dan sesuai. Manifestasi konkrit dari etika profesi hukum adalah terlaksanakanya
pedoman atau tuntunan tingkah laku yang telah menjadi acuan dalam etika pofesi.
Pelaksana etika profesi hukum mensyaratkan adanya penerapan ilmu hukum untuk
melenyelesiakan atau memecahkan persoalan persoalan yang ada di masyarakat dengan
dukungan dari budaya masyarakat juga. Etika profesi hukum menghendaki agar tingkah
laku manusia sesuai dnegan aturan hukum yang diterapkan dan diawasi oleh para
penegak hukum. 7
Penegakan hukum merupakan hal penting dalam bidang hukum. Melalui aktor
aktor profesi hukum seperti hakim, jaksa, dan advokat akan menciptkana siklus
peradilan hukum yang baik dan berkesinambungan sesuai dengan etika profesi hukum.
Para profesi hukum tersebut harus menjaga nama baik hukum dalam hal ini menjaga
marwah hukum dengan etika profesi hukum agar tercipta hukum yang berorientasi
kepada keadilan dan menjujung tinggi hak asasi manusia. Untuk menjaga marwah
penyelenggaran peradilan dan penyelenggaran profesi hukum yang baik dibutuhkan
para paraktisi hukum yang memiliki kualifikasi sikap etika antara lain 8:
1. Menjunjung tinggi Sikap Kemanusiaan

7
Fauzie, Yusuf Hasibuan. Hukum dan Dunia Peradilan di Indonesia. (Jakarta: Fauzie and Partners, 2007). Hlm 2
8
Asfi, Achmad Burhanudin. Peran Etika Profesi Hukum Sebagai Upaya Penegakan Hukum yang Baik. Sekolah
Tinggi Ilmu Syariah Faqih Asyari Kediri, Indonesia. Jurnal El Faqih Vol 4, No. 2. 2018. Hlm 64

12
Dalam penegakan hukum, manusia harus diperlakukan dnegan baik sebagai
manusia yang memiliki keluhuran budi. Dalam hadapan hukum, manusia
harus dihargai hak nya dan dimanusiakan selaykanya mahluk paling
terbaik. Martabat manusia terkandung di dalam hak hah manusia menjadi
prinsip dasar hukum yaitu dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. Para
profesi hukum dalam menajga marwah peradilan sesuai dengan eyika harus
melakukan analisis dan interpretasi yuridis sesuai dnegan aspirasi dan
perkembangan masyarakat. Sikap kemanusiaan harus melalui proses yang
dilakuakn dnegan konsetrasi intelektual. Dalam sikap kemanusiaan ini
berdasarkan pada etika profesi hukum itu hanya sebagai mulut atau corong
undnag undang akan tetapi sebagai penyelenggara profesi hukum yang
cakap dalam hal pengetahuan dan etis dalam hal etika profesi hukum untuk
menjaga marwah peradilan.
2. Berorientasi pada Sikap Keadilan
Ketentuan ketentuan dalam undang undang itu sudah mencerminkan
tuntutan dari masyarakat mengenai kehidupan yang damai dan tertib.
Pemenuhan tuntuttan masyarakat menjadikan kriteria untuk menentukan
apakah penyelengaraan profesi hukum sudah berjalan dengan baik atau
belum. Dalam hal menangani suatu perkara bukan didasarkan pada
keuntungan untuk mendapatkan tuntutan pribadi saja seperti posisi jabatan,
harta, dan kekuasaan, akan tetapi dsiniti untuk memenuhi panggilan
tutuntan keadilan. Sikap adil harus ditujunkan oleh para profesi hukum
dengan bentuk ekspresi nurani yang berani dan mulia.
3. Mampu melihat dan menempatkan nilai objektif dalam menangani suatu
perkara
Mencermati dan menelaah secara terliti kronologi kasus merupakan
keharusan yang dilakukan oleh profesi hukum dihadapan klien. Objektifitas
dapat membantu profesi hukum untuk menyelesaikan kasus dalam lingkup
peradilan ditambah juga dengan mengembangkan disiplin ilmu hukum.
4. Sikap kejujuran
Penegak hukum dalam menjalankan profesinya dengan daar etika profesi
hukum harus mengedepankan kejujuran dalam melayani dan mencari
keadilan, dalam hal ini bentuk perbuatan curang harus disingkirkan. Sikap
kejujuran merupakan tingkatan tertinggi dalam etika profesi hukum karena

13
menyangkut resiko dan akimapt yang sangat komplikatif bagi kehdidupan
masyarakat dan negara juga sikap ini tidak diterapkan. Kejujuran dalam
rangka menjaga marwah peradilan berkaitan dnegan kebenaran, keadilan,
kepatutan yang menunjukan sikap bersih dan ketulusan hati prosesi hukum
untuk mewujudkan kepastian hukum. Kejujuran menunjukan kendali untuk
melakukan perbuatan apa adanya sesuai dnegan kebenaran akal dan hati
nurani manusia. Kejujuran dalam pelayanan hukum dibuktikan dengan
perbuatan rasional, pelayanan terhadap pencari keadilan, berbicara apa
adnaya dnegan sopan santun, dan memperitmbangakan segala hal
berdasarkan hukum dan fakta. Tanpa adanya kejujuran dalam menajalankan
etika profesi hukum amka tidak akan tercipat hukum yang baik dan justu
tidak akan tercipta juga marwah peradilan yang selaras dengan nilai
keadilan itu sendiri.

14
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Setelah melebarkan cakrawala berfikir dalam bab pembahasan, maka disini penulis
menyimpulkan bahwa :
1. Didalam etika itu sendiri terdapat nilai nilai yang digunakan sebagai landasan atau
dasar dasar pertimbangan untuk bertingkah laku antara manusia satu dengan
manusia yang lain dengan menghormatinya yang termasuk ke dalam salah satu
bidang keilmuan. Etika profesi dapat diartikan ke beberapa arti dan difinisi, jika
kita mengacu kepada kehidupan sehari hari maa diartikan sebagai tata karma dalam
menajalankan pekerjaan untuk memperoleh nafkah. Etika profesi dimaksudkan
sebagai bentuk tata karma atau tata cara berprilaku yang baik dalam menjalankan
suatu pekerjaan yang benar tanpa melakukan pelangaran atau penyimpangan. Etika
profesi hukum selain bertujuan untuk menwujudkan ketertiban yang berkeadilan
juga sebagai sarana untuk mewujudkan beragam kaidah perilaku kemasyarakatan
yang disebut sebagai kaidah hukum. Hubungan antara etika dengan profesi hukum
menunjukan adanya sikap hidup, dalam hal ini dapat berupa kesediaan untuk
memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam bidang hukum dengan
keterlibatan penuh dan penuh keahlian sebagai bentuk pelayanan kepada
masyarakat dalam rangka untuk melaksanakan tugas yaitu berupa kewajiban
terhadap masyarakat yang sedang membutuhkan pelayanan hukum dari para
pelayan hukum.
2. Etika profesi hukum merupakan bagian yang integral dalam mengatur perilaku dari
para penegak hukum sebagai wujud penegakan hukum yang berkeadilan. Etika
profesi hukum diklasifikasikan beradasarkan jenis jenis profesinya, seprti Etika
profesi Hakim, Jaksa, Notaris, dan Advokat. Pada masing masing etika profesi
hukum tersebut berusaha untuk menyelesaikan konflik kepentingan yang terjadi
dalam masyarakat dengan jalan yang baik dan secara teratur dnegan tujuan menjaga
ketertiban yang damai menuju kejadilan yang dilakukan dengan pelayanan yang
baik dan professional. Etika profesi hukum angat penting dilakukan dan menjadi
keharusan dalam melakukanya di peradilan, akan tetapi kenyataanya masih terdapat
beberapa kendala serius, seperti rendahnya kualitas pengetahuan dari professional

15
hukum, penyalahgunaan profesi hukum, profesi hukum dijadikan ajang bisnis, dan
kurangnya rasa kesadaran dan kepedulian sosial.
3. Proses Peradilan merupakan kunci dan hal utama dalam dunia hukum. Tanpa
adanya peradilan maka dapat dikatakan hukum kehilangan jati dirinya. Melalui
aktor aktor profesi hukum seperti hakim, jaksa, dan advokat akan menciptkana
siklus peradilan hukum yang baik dan berkesinambungan sesuai dengan etika
profesi hukum. Untuk menjaga marwah penyelenggaran peradilan dan
penyelenggaran profesi hukum yang baik dibutuhkan para paraktisi hukum yang
memiliki kualifikasi sikap etika seperti menjunjung tinggi sikap kemanusiaan,
beroriantasi pada sikap keadilan, menempatan nilai objektif dalam menganai
perkara, dan bersikap jujur.

B. Saran
Sudah selesai pada bagian terakhri dari makalah ini, mendasarkan dan mengacu kepada
pembahasan yang telah dibahas diatasi yang kemudian dianalogikan dengan realitas
kehidupan nyata saat ini rasanya tidak banyak saran selain untuk mewujudkan etika
profesi hukum yang sesuai dengan kaidah ilmu hukum dan moralitas sosial dengan
tujuan utama untuk mejaga marwah peradilan di Indonesia dan menjungjung tinggi
keadilan maka para profesi hukum selayaknya menjunjung tinggi sikap kemanusiaan,
beroriantasi pada sikap keadilan, menempatan nilai objektif dalam menganai perkara,
dan bersikap jujur.

16
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku
Kamus Besar Bahasa Indonesia
Muhammad Abdulkadir. 1996. Etika Profesi Hukum. Bandung: Citra Aditya Bakti.
Lubis Suhrawadi. 2012. Etika profesi Hukum. Jakarta: Sinar Grafika.
Supriadi. 2008. Etika dan Tanggung Jawab Profesi Hukum di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.
Yusuf Fauzie Hasibuan. 2007. Hukum dan Dunia Peradilan di Indonesia. Jakarta: Fauzie and
Partners.

Sumber Jurnal
Achmad Asfi Burhanudin. 2018 Peran Etika Profesi Hukum Sebagai Upaya Penegakan Hukum
yang Baik. Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Faqih Asyari Kediri, Indonesia. Jurnal El
Faqih Vol 4, No. 2.
Adityadarma Bagus, dkk. 2020. Pandangan Filsafat hukum Terkait dengan Etika Profesi. Jurna
Hukum Lex Generalis. Vol. 1, No. 7.

17

Anda mungkin juga menyukai