Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

ETIKA DAN AKHLAK DI DALAM


TANGGUNG JAWAB BERPROFESI HUKUM

Oleh :
RADEN RAMA TEGAS UTAMA
022 04 1089

FAKULTAS HUKUM
PROGRAM STUDI ILMU HUKUM
UNIVERSITAS ISLAM AL – AZHAR MATARAM
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa yang telahmemberikan
rahmat serta hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalahsaya tentang “Etika da
n Akhlak Di dalam Tanggung Jawab Berprofesi” Saya ingin mengucapkan terimakasih kasih
kepada: Bapak Dr Ainudin SH.,MH.. yang telah membimbing kami dalam pembuatan makala
h ini serta kepada semua pihak baik yang secara langsung maupuntidak langsung telah memb
antu saya dalam penyusunan makalah ini.

Saya sadar bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna dan penuh kekurangan.
Maka dari itu, kritik maupun saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak sangat say
a perlukan demi menyempurnakan makalah ini. Akhir katasaya berharap makalah ini dapat m
enjadi bahan informasi yang menambah wawasandan dapat berguna bagi kita semua.

Mataram, 02 November 2023

Penyusun
DAFTAR ISI

HYPERLINK "" \l "_Toc139984086"HALAMAN JUDUL............................................................................i


KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah............................................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN..........................................................................................................6
2.1 Hubungan Etika Hukum dalam Berprofesi……………………………………………..6

2.2 Pentingnya Akhlak Di Dalam Profesi Hukum……………………………….…………7


2.3 Hubungan Antara Etika dan Akhlak di dalam profesi hukum.........................................8
BAB III PENUTUP..................................................................................................................9
3.1 Kesimpulan.......................................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Etika berasal dari kata-kata “ethos”. Ethos dapat diartikan sebagai kesusilaa
n perasaan bathin atau kecenderungan hari seseorang untuk berbuat kebaikan. Dengan katalai
n etika adalah suatu pengetahuan tentang kebaikan yang tertinggi (supreme good) dansuatu us
aha untuk menemukan norma-norma yang harus diikuti karena norma-norma itumengandung
suatu kebaikan.Etika juga mempertimbangkan tingkah laku manusia dalam mengam
bil suatukeputusan “moral” dengan mengarahkan mengarahkan atau menghubungkan pengg
unaanakal budi individual dengan objektivitas untuk menemukan “kebenaran” atau “kesalaha
n”dan tingkah individu terhadap individu lain.Etika lebih memusatkan perhatiannya pa
da individu daripada masyarakat, etikalebih memandang motif alami suatu perbu
atan, merupakan suatu hal yang terpenting.Dengan perkataan bahwa etika mengat
ur suatu kehidupan manusia secara batiniah tau menuntun motivasi-motivasi manusia k
earah yang “baik atau buruk”.
Etika juga sebagai suatu filsafat moral, yaitu yang bukan melihat fakta-fakta tetapiterfoc
us pada nilai-nilai dan ide-ide tentang kebaikan di keburukan dan bukan terhadap
tindakan manusia.Tuntutan dari etika tidak hanya pada suatu kebenaran sebagaimana adanya
tetapi juga menuntut suatu kebenaran “sebagaimana seharusnya” dengan berdasarkan manfaa
tatau kebaikan dari seluruh tingkah laku manusia.Perkataan etika di Indonesia sering di
arikan sebagai “susila” atau “kesusilaan” yaitu perbuatan yang baik atau perbuatan yang
beradap sebagai ahlak manusia.Berdasarkan kaedah Islam, etika adalah bahagian dari
ahlak manusia karenaahlak bukanlah sekedar menyangku prilaku yang bersifat la
hiriah saja tetapi mencakuphal-hal yang lebih komplek yaitu bidang akidah, ibadah dan s
yariah
Akhlak.adalah merupakan suatu ilmu yhang mengajarkan tentang sesuatu ide perbuatan b
aik yang harsu di pedomani dan di kerjakan dan menghindari perbuatan jahatdalam hubungan
nya dengan Allah SWT, manusia, alam dan kehidupan sehari-hari.Dalam bertingkah laku, ma
nusia dalam kehidupan bersama, harus mempehatikanide atau cita etika dalam dari manusia t
ersebut yang didasari oleh suatu kebajikan yangtinggi “yang bersumber dari dalam diri manus
ia itu sendiri, yaitu dengan memperhatikankepentingan orang lain dalam hubungan yang seba
gai makluk sosial (zoon politicon).Sebagai makluk sosial manusia itu tidak dapat hidup tanpa
bantuan dari manusialainnya. Manusia itu tidak akan pernah bias memenuhi segala kebutuhan
hidupnya tanpa bantuan manusia yang lain. Oleh karena itu manusia selalu mempadukan kont
ak dengan manusia yang lain. tidak bias terjadi kekacauan dalam kehidupan bermasyrakat, m
aka segalatindakan atau hubungan antara manusia yang satu dengan yang lainnya, harus dilan
dasidengan etikda dan secara konkrit harus diatur oleh norma-norma hukum tertentu.Dalam k
ehidupan masyarakat banyak aspek-aspek terpenting dari masyarakat,sebahag ian b
esar bergantung pada berfungsinya profesi-profesi yang baik. Kegiatan pengembanga
n dan penerapan ilmu dilaksanakan dalam suatu konteks professional.Profesi-profesi dalam s
ystem sosial, okopasi (pekerjaan) menempati kedudukan yangsangat strategis.Terhadap profe
si-profesi yang terdapat dalam masyarakat dapat terjadikemerosotan-kemerosotan dalam kegi
atan dari para pengemban profesi itu, sebagaiakibat dari dilanggarnya etika dank kode etik pr
ofesi oleh sebahagian para pengemban profesi itu.

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana Dasar Hukum Etika di dalam Profesi ?
2. Apakah pentingnya akhlak dalam berprofesi ?
3. Bagaimana Hubungan Antara Etika dan Akhlak Di dalam Berprofesi hukum ?

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Hubungan Etika Hukum dalam Berprofesi

Setiap subjek hukum wajib tunduk pada hukum. Apabila yang bersangkutan dinyatakan
telah melanggar hukum, maka seluruh proses hukum harus dilakukan di bawah yurisdiksi sist
em hukum yang berlaku. Dengan demikian, konsekuensi etis dari ketiadaan pilihan bagi para
pesakitan hukum tersebut adalah suatu tuntutan ketaatan etika profesi yang sangat tinggi bagi
para penyandang profesi hukum. Intensitas ketaatan ini bahkan lebih tinggi daripada profesi
manapun di dunia ini, termasuk jika dibandingkan dengan profesi dokter yang sama tua usian
ya dengan profesi hukum. Penyandang profesi hukum yang berani melanggar etika profesiny
a tidak saja melukai rasa keadilan individu dan masyarakat, melainkan juga mencederai siste
m hukum negaranya secara keseluruhan. Berangkat dari latar belakang tersebut, etika profesi
hukum menjadi sangat penting untuk dipelajari, terlepas bahwa di luar etika profesi pun suda
h tersedia ajaran-ajaran moral (contoh ajaran agama) yang juga mengajarkan kebaikan. Keha
diran etika,
Etika dan profesi hukum memiliki hubungan satu sama lain, bahwa etika profesi adalah
sebagai sikap hidup, yang mana berupa kesediaan untuk memberikan pelayanan professional
di bidang hukum terhadap masyarakat dengan keterlibatan penuh dan keahlian sebagai pelaya
nan dalam rangka melaksanakan tugas yang berupa kewajiban terhadap masyarakat yang me
mbutuhkan pelayanan hukum disertai refleksi seksama, dan oleh karena itulah di dalam mela
ksanakan profesi terdapat kaidah-kaidah pokok berupa etika profesi. Etika profesi sendiri mer
upakan suatu ilmu mengenai hak dan kewajiban yang dilandasi dengan pendidikan keahlian t
ertentu. Dasar ini merupakan hal yang diperlukan dalam beretika profesi.Sehingga tidak terja
di penyimpangan - penyimpangan yang menyebabkan ketidaksesuain.Profesionalisme sangat
penting dalam suatu pekerjaan, bukan hanya loyalitas tetapi etika profesilah yang sangat penti
ng.
Etika sangat penting dalam menyelesaikan suatu masalah, sehingga bila suatu profesi ta
npa etika akan terjadi penyimpangan - penyimpangan yang mengakibatkan terjadinya ketidak
adilan. Ketidakadilan yang dirasakan oleh orang lain akan mengakibatkan kehilangan keperca
yaan yang berdampak sangat buruk, karena kepercayaan merupakan suatu dasar atau landasa
n yang dipakai dalam suatu pekerjaan. Kode etik profesi berfungsi sebagai pelindung dan pen
gembangan profesi.Dengan adanya kode etik profesi, masih banyak kita temui pelanggaranpe
langgaran ataupun penyalahgunaan profesi. Apalagi jika kode etik profesi tidak ada, maka ak
an semakin banyak terjadi pelanggaran. Akan semakin banyak terjadi penyalah gunaan profes
i. Oleh karennya terdapat batasan-batasan dalam beretika profesi di bidang hukum yang dapat
dijadikan pedoman agar penyimpanganpenyimpangan dalam profesi hukum dapat terhidarkan
yakni sebagai berikut :
1. Orientasi yang dimiliki haruslah berupa pelayanan yang mengarah pada pengabdian seseo
rang dalam berprofesi hukum. Apabila hal ini diterapkan maka dalam menjalankan profes
inya akan dilakukan dengan sungguh-sungguh dan tanpa pamrih.
2. Tidak membeda-bedakan pelayanan terhadap individu yang satu dengan yang lainnya. Se
hingga para pelaku profesi hukum akan berusaha memperlakukan tiap orang dengan sama.

3. Bersama-sama dengan teman sejawat untuk selalu bekerja sama dan tolong menolong dal
am hal kebaikan agar dapat saling bertukar pikiran dan meringankan beban.
Dari uraian di atas maka dapat diketahui bahwa keberadaan etika, kode etik untuk para penge
mban tugas dibidang profesi hukum selain untuk menjadi seorang professional harus dipagari
dengan kode etik yang harus ditaatinya. Apabila tidak demikian akan menimbulkan ketidakse
larasan harmoni dalam kehidupan masyarakat.

2.2 Pentingnya Akhlak Di Dalam Profesi Hukum


Dasar Akhlak adalah Akidah Syariat Prinsip-prinsip umum ajaran Islam yaitu akidah, a
khlak dan Fiqih. Akidah merupakan prinsip-prinsip keyakinan yang menjadi landasan utama
keberagamaan yaitu ketuhanan kenabian dan hari akhir, yang akan melahirkan iman. Sedangk
an akhlak yaitu suatu perbuatan yang dapat bernilai apakah itu baik atau buruk, kebaikan dise
but dengan amal kebaikan sedangkan keburukan yaitu dosa, yang akan melahirkan ihsan. Sed
angkan perbuatan lahiriah manusia telah diatur oleh fikih yang prinsip hukumnya ada lima ya
itu halal, haram, makruh, sunnah, dan mubah, yang akan melahirkan ketaatan dan kepatuhan.
Etika Islam merupakan salah satu prinsip pokok ajaran islam yang biasa disebut dengan akhla
k, sebagaimana Rasulullah mengatakan “aku diutus untuk menyempurnakan akhlak manusi
a.” Pertanyaan kemudian bagaimana sistem etika islam? Sistem etika islam atau akidah menja
di dasar utama atau pondasi sehingga kebaikan itu mempunyai nilai sebagaimana dikemukaa
n Murtadha Mutahhari sebagaimana pondasi agama yaitu awal agama adalah pengetahuan ten
tang Tuhan, maka pengetahuan Tuhan juga merupakan batu loncatan pertama bagi kemanusia
an. Kemanusiaan dan akhlak tidak akan pernah memiliki arti tanpa dibarengi pengenalan terh
adap Tuhan, setiap akhlak yang tidak didahului dengan pengenalan terhadap Tuhan hanyalah
ucapan kosong bila ada orang menyerukan akhlak atas nama kemanusiaan. Dalam agama Isla
m, akhlak memiliki logikanya sendiri yang mewujudkan adanya ketaatan yang kuat pada akhl
ak sejak dahulu hingga masa akan datang, ketika kita memperhatiakn pendidikan agama Isla
m, kita akan melihat bahwa semua konsep seperti keadilan, kebenaran, kesucian, takwa, kejuj
uran atau kebersamaan adalah konsep yang sangat bermakna, semua konsep itu memiliki pon
dasi dan logikanya sendiri.
Landasan dan pondasi bagi semua persoalan di atas tiada lain adalah pengenalan Tuhan i
tu sendiri, seandainya akhlak tidak dilandasi oleh iman maka akhlak demikian itu mirip denga
n tengkorak tanpa daging. Sebagaimana disebut dalam Al-Qur’an:15 “Dan di antara manusia
ada orang yang ucapannya menakjubkan kamu dalam kehidupan dunia ini dan ia bersaksi ata
s dengan nama Allah atas apa yang di hati mereka padahal dia adalah musuh yang paling jaha
t.” (QS 2: 204). Sedangkan syariat adalah jalan dasar niscaya yang wajib ditaati oleh seluruh
muslimin. Suatu perbuatan yang diharamkan dalam syariat Islam, maka perbuatan itupun dih
aramkan dan tidak baik dalam sistem etika.16 Berdasarkan prinsip-prinsip ajaran Islam, etika
merupakan implementasi daripada akidah dan syariat Prinsip etika Islam dalam level paradig
ma yaitu dibangun dengan prinsip ajaranya yaitu akidah yang akan melahirkan iman dalam pr
insip tindakannya yaitu syariat yang akan melahirkan ketaatan buah dari iman dan ketaatan y
aitu akhlak yang baik yang berwujud dalam tindakan, baik tindakan umum maupun dalam pr
ofesi. Bagaimana kalau orang islam bertindak buruk berarti pada saat itu, kehilangan iman da
n ketaatan.

2.3 Hubungan Antara Etika dan Akhlak di dalam profesi hukum


Alasan yang melatar belakangi hubungan serta tujuan mempelajari etika, sampailah kita
pada fungsi dari mempelajari etika itu sendiri. Etika berfungsi untuk dijadikan pedoman dala
m melakukan tingkah laku, menjadi batasan-batasan atas suatu perbuatan yang fungsinya adal
ah menciptakan suatu ketentraman bagi para individu selaku unsur terkecil dalam masyarakat.
Ketentraman dapat tercipta apabila dalam suatu kelompok terlebih dahulu berhasil mencapai
tujuan dari mempelajari etika itu sendiri sebagaimana telah dijelaskan sebelumnya yakni agar
individu dapat semaksimal mungkin mengusahakan terciptanya keadilan. Apabila keadilan da
pat tercapai maka tiap-tiap individu tidak akan merasakan suatu hal yang dapat menganggu k
ehidupannya, hal ini kemudianlah yang diartikan sebagai ketentraman.Suasana kehidupan ya
ng harmonis, damai, teratur, tertib dan sejahtera akan tercipta pula.
Kajian Akhlak serta hubungan etika adalah moralitas manusia. Sebelumnya telah disi
nggung pula, bahwa satuan dari moralitas itu adalah moral. Moral sendiri merupakan salah sa
tu norma sosial (social norms), atau meminjam istilah Hens Kelsen, moral adalah regulation o
f internal behavior. Jika moral merupakan suatu norma, maka dapat dipastikan moral mengan
dung nilai-nilai karena norma adalah konkretisasi dari nilai. Setiap tingkah laku atau perbuata
n manusia yang pasti berkaitan dengan norma atau nilai etis yang berlaku di masyarakat, sehi
ngga dapat dikatakan bahwasannya tingkah laku manusia itu, baik yang dapat diamati secara l
angsung maupun tidak, dapat dijadikan sebagai bahan tinjauan, tempat penilaian terhadap nor
ma yang berlaku di masyarakat. Perbuatan menjadi obyek ketika Akhlak mencoba atau mener
apkan teori nilai.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Bahwa pada dasarnya etika dan akhlak di dalam hukum sangatlah penting karna pada dasar
nya profesi yang di pekerjaan di dalam tugas ini adalah manusia , maka dari itu setiap orang
wajib mempelajari dan memahami tentang etika dan akhlak karna kedua sifat ini meiliki pera
nan yang sangat penting kita dalam bekerja maupun bermasyarakat . oleh karna itu setiap ora
ng atau jaksa dan hakim di wajibkan mempelajari kedua ilmu tersebut karna ini adalah ilmu d
asar yang akan menjadi suatu pondasi mereka untuk bekerja yang meiliki bidang penentu di d
alam pengadilan maupun dalam bidang aparatur negara
Etika dan akhlak ini juga sering kita gunakan di dalam bermasyakat dan bersosialisi agar t
erciptanya dan terjalinnya hubungan masyarakat yang harmonis dan tidak ada kecemburuan s
atu sama lain . dan menurut saya sendiri etika dan akhlak sangat penting bagi kehidupan dan
berbangsa dan bernegara demi terciptanya negara yang masyarakatnya berintegritas dan berm
oral tinggi .

DAFTAR PUSTAKA
Abdul Manan, Etika Hakim dalam Menyelenggarakan Peradilan:Suatu Kajian dalam Sistem
Peradilan Islam, Cetakan ke I, Jakarta,Prenada Media Group, 2007.
Daniel Suryana.2007.Hukum Kepailitan:Kepailitan terhadap Badan Usaha Asing oleh Pengad
ilan Niaga Indonesia, Pustaka Sutra, Bandung.
Franz Magnis Suseno, Etika Sosial, Jakarta, PT. Gramedia Pustaka Utama,1991.
Ignatius Ridwan Widyadharma, Etika Profesi Hukum, Semarang, Badan Penerbit Universitas
Diponegoro, 1996.

Anda mungkin juga menyukai