Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

“ ETIKA PROFESI HUKUM ”


Untuk memenuhi tugas mata kuliah Etika Profesi Hukum
Dosen Pengampu : Ahmad Fadholi Rohman, S.H., M.H

Disusun oleh :
Siti Latifa (214102020019)
Moch. Roihan Mufid (212102010068)
Ifron Ash Shaffat (214102030038)
Mutiara Salsabil (211102030052)
Dela Firnanda (214102030008)

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI


KIAI ACHMAD SIDDIQ JEMBER
FAKULTAS SYARIAH
SEPTEMBER 2023
KATA PENGANTAR
Pertama-tama kami panjatkan puja & puji syukur atas rahmat & ridho Allah
SWT, karena tanpa rahmat & ridhoNya, kita tidak dapat menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada
junjungan kita, Nabi Muhammad SAW, yang akan memberikan Syafaatnya di akhir
nanti..

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Bapak Ahmad Fadholi Rohman,
S.H., M.H selaku dosen pengampu mata kuliah Etika Profesi Hukum yang telah
membimbing kami dalam pengerjaan tugas makalah ini. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada teman-teman yang selalu setia membantu dalam hal
mengumpulkan data-data dalam pembuatan makalah ini.

Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna
dikarenakan terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki. Oleh
karena itu, kami mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik
yang membangun dari berbagai pihak. Kami berharap semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak.

Jember, 27 September 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. ii

DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii

BAB I ....................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN .................................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1

1.2 Tujuan Penulisan ............................................................................................ 2

BAB II ...................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ...................................................................................................... 3

2.1 Etika Profesi Hukum....................................................................................... 3

2.2 Kaidah dan Tujuan Profesi Hukum ................................................................ 4

2.3 Keadilan, Asasi Manusia, dan Hak Milik ....................................................... 6

BAB III ...................................................................................................................12

PENUTUP ..............................................................................................................12

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................12

3.2 Saran .............................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................14

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Etika adalah kata yang berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu “ethikos”
yang memiliki arti timbul dari kebiasaan. Etika secara definisi berarti cabang
utama dari filsafat yang mempelajari tentang nilai dan kualitas yang dimiliki,
di mana nantinya akan menjadi studi mengenai penilaian moral beserta
standarnya. Bagaimana menganalisis sesuatu dapat dikatakan benar atau salah
serta baik buruknya sesuatu sudah tercakup semua dengan berbagai penerapan
konsepnya dalam etika. Sedangkan Profesi adalah sebuah istilah yang merujuk
pada suatu pekerjaan yang membutuhkan keahlian atau keterampilan khusus.
Di mana dalam prakteknya setiap orang sejak lahir sudah dibekali talenta oleh
pencipta kita secara khusus dan sudah merupakan tanggung jawab kita untuk
mengaplikasikannya dengan baik dan benar untuk kelangsungan hidup kita dan
orang lain. Secara umum, pengertian etika profesi adalah suatu sikap etis yang
dimiliki seorang profesional sebagai bagian integral dari sikap hidup dalam
mengembang tugasnya serta menerapkan norma-norma etis umum pada
bidang-bidang khusus (profesi) dalam kehidupan manusia.

Sebagai makhluk sosial, tentu kita membutuhkan orang lain untuk


menjalani hidup. Etika ini yang nantinya menjadi seperangkat aturan yang
mengajari seseorang dalam bersikap dan bertingkah laku agar tercipta
perdamaian dan persaudaraan. Entah dalam lingkungan yang sama ataupun
berbeda, tata krama serta etika perlu dipelajari sebaik mungkin. Menurut
pandangan dari Aristoteles, urgensi etika akan berkaitan dengan kepedulian
untuk memperhatikan orang lain. Ketika seseorang beretika, maka dia tidak
akan serta merta mementingkan dirinya sendiri dalam setiap tindakan dan
perbuatan yang dilakukan. Oleh karena itu, tidak lepas dalam kehidupan

1
masyarakat saja, etika juga memiliki kaitan erat dengan profesi yang dijalani
seseorang.

Etika profesi sendiri nantinya akan menunjukkan professionalitas seseorang


dalam menjalani tugas dan kewajibannya untuk bisa memberikan pelayanan
terhadap masyarakat. Tujuan dari etika profesi ini tidak lain adalah supaya
dalam menjalani profesinya, seseorang bisa bertindak dan menaati kode etik
profesi.Dalam realisisasinya, penyelewengan-penyelewengan kode etik profesi
sangat sering terjadi. Termasuk dalam menjadi aparat penegak hukum,
penyimpangan kode etik profesi kerap saja terjadi.1

1.2 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud Etika Profesi Hukum
2. Untuk mengetahui Kaidah dan Tujuan Profesi Hukum
3. Unntuk mengetahui Keadilan, Asasi Manusia, dan Hak Milik

1
Jeni Dianiati, Peran Etika Profesi Dalam Implementasi Hak Asasi Manusia, Student Research
Journal Volume.1, No.1 Februari 2023

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Etika Profesi Hukum


Etika merupakan konsepsi tentang baik atau buruknya perangai atau
perilaku seseorang. Sedangkan moral adalah perilaku yang baik atau buruknya
seseorang. Etika merupakan ide – ide, cita – cita tentang dambaan kebaikan
perbuatan atau perilaku manusia. Etika ini bahwasannya memberikan contoh –
contoh yang baik, sementara moral selalu memberi penilaian terhadap
pelaksanaan dari contoh – contoh yang diberikan oleh etika. Maka orang yang
memiliki etika itulah yang dapet memberi contoh perilaku teladan sehingga
baik untuk diikuti. Sedangkan moral yak i orang yang melakukan keteladanan
itu.2

Etika profesi adalah sikap etis sebagai bagian integral dari sikap hidup
dalam menjalani kehidupan sebagai pengemban profesi. Maka hubungan etika
dengan profesi khususnya profesi hukum, bahwa etika profesi adalah sebagai
sikap hidup, berupa kesediaan untuk memberikan pelayanan profesional di
bidang hukum terhadap masyarakat dengan keterlibatan penuh dan keahlian
sebagai pelayanan dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban
terhadap mayarakat yang membutuhkan pelayanan hukum dengan disertai
refleksi seksama. nilai moral yang kuat yang mendasari kepribadian
profesional hukum yakni kejujuran,otentik,dan tanggung jawab.3

Etika profesi hukum (kode etik profesi) merupakan bagian yang terintegral
dalam mengatur perilaku penegak hukum sebagai wujud penegakan hukum
yang baik sekaligus berkeadilan. Penegakan hukum menuntut sikap integritas

2
Supirman Rahman & Nurul Qamar, Etika Profesi Hukum, Makassar, Refleksi, 2014
3
Muhammad Nuh,Etika Profesi Hukum,Bandung:Pustaka setia,2011.

3
moral, sikap ini menjadi modal bagi penyelenggara profesi hukum dalam
menjalankan tugas profesinya.

Adapun penjelasan di atas mengenai kode etik profesi atau etika profesi
hukum dapat disimpulkan Bahwa etika profesi hukum adalah norma yang
ditetapkan dan diterima oleh kelompok profesi, yang mengarahkan dan
memberi petunjuk kepada anggotanya bagaimana seharusnya berbuat dan
sekaligus menjamin mutu moral profesi hukum di mata masyarakat sehingga
di hasil kan produk etika terapan berdasarkan penerapan pemikiran etis atas
suatu profesi. Kode etik profesi juga sebagai rumusan norma moral manusia
yang mengemban profesi dan menjadi tolak ukur perbuatan anggota kelompok
profesi. Kode etik profesi ini upaya pencegahan berbuat yang tidak etis bagi
anggota.

Setiap kode etik profesi selalu dibuat tertulis yang tersusun secara teratur,
rapi, lengkap dalam bahasa yang baik tetapi singkat sehingga menarik
perhatian dan menyenangkan pembacanya. Alasan dibuat tertulis mengingat
fungsinya sebagai pencegah campur tangan pihak lain, dan pencegah
kesalahpahaman dan konflik.

2.2 Kaidah dan Tujuan Profesi Hukum


Hubungan etika dengan profesi hukum, bahwa etika profesi sikap hidup,
serta kesediaan dalam memberikan pelayanan secara profesional dibidang
hukum masyarakat dengan keterlibatan penuh dan keahlian sebagai pelayanan
dalam rangka melaksanakan tugas berupa kewajiban terhadap masyarakat yang
memerlukan pelayanan hukum. Dan oleh karena itulah dalam melaksanakan
profesi terdapat kaidah-kaidah pokok berupa etika profesi sebagai berikut :

a. Profesi harus dipandang sebagai pelayanan dan oleh karena itu sifat “tanpa
pamrih” menjadi ciri khas dalam mengembangkan profesi.
b. Pelayanan profesional dalam mendahulukan kepentingan pencari keadilan
mengacu pada nilai-nilai luhur.

4
c. Pengembangan profesi harus selalu berorientasi pada masyarakat sebgai
keseluruhan
d. Persaingan dalam dalam pelayanan harus berlangsung secara sehat
sehingga menjamin mutu dan peningkatan mutu pengemban profesi.

Etika merupakan ide-ide, cita-cita tentang dambaan kebaikan perbuatan atau


perilaku manusia, etika senantiasa memberikan contoh-contoh yang baik.
Dalam etika, dibicarakan dan dianalisis tema-tema sentral seperti hati nurani,
kebebasan, tanggung jawab, norma, hak, kewajiban, dan keutamaan. Salah satu
aspek yang disoroti etika berkaitan dengan perilaku perbuatan seseorang adalah
pada bidang kerja atau keahlian yang disebut profesi. Etika dalam profesi
hukum memiliki peran yang sangat penting dalam upaya mewujudkan
tercapainya penegakan hukum yang berkeadilan. Sehingga etika dalam profesi
hukum (kode etik profesi) merupakan bagian yang terintegral dalam mengatur
perilaku penegak hukum sebagai wujud penegakan hukum yang berkeadilan.
Tujuan adanya kode etik profesi memiliki tujuan-tujuan sebagai berikut.

• Menjunjung tinggi martabat profesi.


• Menjaga dan memelihara kesejahteraan para anggota.
• Meningkatkan pengabdian para anggota profesi.
• Meningkatkan mutu profesi.
• Meningkatkan mutu organisasi profesi.
• Meningkatkan layanan di atas keuntungan pribadi.
• Memiliki organisasi profesional yang kuat dan terjalin erat.
• Menentukan baku standarnya sendiri.

Kedudukan Eitika Profesi Hukum Setiiap bangsa yang merdeka memiliiki


ciita-cita yang luhur dalam memberikan keamaian dan keadilan kepada
masyarakatnya begiitu pula Bangsa indonesiia. Dalam hal ini penegak hukum
memiliiki peranan yang penting untuk mewujudkan ide tentang keadilan,
kepastian hukum dan peimanfaatan sosiial menjadi suatu kenyataan. Secara
normati Bangsa indonesiia telah merumuskan perundang undangan (aturan

5
hukum) yang cukup. Namun hal yang meindasar yang banyak berperan dalam
pembentukan peradaban hukum seimakin terperosok hal ini disebabkan karena
orang-orang yang berada dibalik hukum.

Kondisi ini tidak dapat dipungkiiri bahwa sebagian besar penegak hukum
dilanda kriisiis kesadaran moral, secara mendalam kondisiinidapat diliihat
bahwa penegak hukum justru banyak terliihat dalam pelanggaran hukum.
Secara konsepsiional, maka intidan artipenegakan hukum terletak pada
kegiatan hubungan nilai-niilaiyang terurai didalam kaidah-kaidah hukum dan
merealisasiikan dalam sikap serta tindak sebagai rangkaian penjabaran
nilaitahap akhir, untuk menciptakan, memelihara, dan mempertahankan
kedamaian dalam interaksisosiial. Setiap bangsa manapun pasti
meingiingiinkan tercapainya kedamaian dan keteirtiiban serta keadiilan pada
masyarakatnya. 4

2.3 Keadilan, Asasi Manusia, dan Hak Milik


a. Keadilan

Keadilan adalah kondisi yang bersifat adil terhadap suatu sifat, perbuatan
maupun perlakuan terhadap sesuatu hal. Dalam arti yang lebih luas Keadilan
ialah konsep bahwa individu harus diberlakukan dengan cara yang setara tidak
memihak dan tidak sewenang-wenang. Diskusi mengenai bentuk dan
perwujudan keadilan telah dimulai sejak berkembangnya teori-teori filsafat
manusia. Kajian diskusi tentang keadilan selalu berkaitan dengan pembagian
sumber daya secara kualitatif-kuantitatif.5
Konsep keadilan dalam hukum melibatkan beberapa aspek. Pertama,
adanya perlakuan yang setara dan objektif terhadap semua individu, tanpa
adanya diskriminasi atau pengecualian yang tidak adil. Kedua, setiap orang

4
https://www.hukumonline.com/berita/a/kode-etik-profesi-hukum-lt62786fe247452?page=2
5
Wikipedia, “Keadilan”, diakses pada 23 September 2023, https://id.wikipedia.org/wiki/Keadilan

6
memiliki hak untuk memperoleh perlindungan hukum yang sama dan hak
untuk mempertahankan diri mereka sendiri di hadapan pengadilan. Ketiga,
keputusan hukum harus didasarkan pada bukti yang sah dan proses yang adil,
di mana hakim atau penegak hukum bertindak secara netral dan tidak memihak.
Selain itu, keadilan dalam hukum juga mencakup aspek restoratif. Ini berarti
bahwa tujuan hukuman atau tindakan hukum adalah untuk memperbaiki
kerugian yang ditimbulkan oleh pelanggaran hukum, memulihkan kerugian
bagi pihak yang terkena dampak, dan membawa perdamaian dalam
masyarakat. Prinsip ini mengakui bahwa keadilan tidak hanya tentang
menghukum pelanggar, tetapi juga tentang memperbaiki kerusakan yang
terjadi dan memulihkan hubungan yang terganggu.6
Berikut jenis-jenis keadilan:7
1. Keadilan komutatif, yaitu perlakuan kepada seseorang tanpa melihat
jasa-jasa yang sudah dilakukan. Misalnya, seseorang yang menerima
sanksi tanpa peduli status dan jasanya.
2. Keadilan distributif, yaitu perlakuan kepada seseorang sesuai dengan
jasa-jasa yang sudah dilakukan. Misalnya, seorang pekerja yang
dibayar sesuai dengan pekerjaan yang sudah dilakukan.
3. Keadilan kodrat alam, yaitu perlakuan kepada seseorang yang sesuai
dengan hukum alam. Misalnya saja seseorang yang berlaku baik akan
menerima perlakuan yang baik juga.
4. Keadilan konvensional, yaitu keadilan yang ditetapkan lewat sebuah
kekuasaan khusus. Misalnya warga negara yang harus mematuhi
aturan.

6
Maksum Rangkuti, “Apa Itu Keadilan Dalam Hukum?”, 3 Agustus 2023, diakses pada 23
September 2023, https://fahum.umsu.ac.id/apa-itu-keadilan-dalam-hukum/
7
Adminuniv, “Macam-Macam Keadilan Di Indonesia”, 14 Januari 2022, diakses pada 23 September
2023, https://fahum.umsu.ac.id/macam-macam-keadilan-di-indonesia/

7
5. Keadilan perbaikan, yaitu keadilan yang dilakukan kepada orang yang
mencemarkan nama baik orang lain. Misalnya artis yang melakukan
konferensi pers untuk meminta maaf.

Prinsip keadilan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi


kepercayaan publik terhadap pejabat publik. Penilaian terhadap pejabat publik
dilakukan dengan pengamatan terhadap tindakan pejabat publik dalam
memberikan pelayanan publik. Tindakan para pejabat publik dianggap mampu
memberikan keadilan ketika para pemangku kepentingan dan warga yang
dilayani menganggap bahwa tindak tersebut merupakan sesuatu yang masuk
akal dan dapat diterima oleh masyarakat. Sebaliknya, prinsip keadilan
dianggap telah dilanggar ketika pelayanan publik bersifat tidak wajar dan
memiliki unsur diskriminasi.8

b. Asasi manusia
Asasi manusia atau hak asasi manusia (disingkat HAM, bahasa Inggris:
human rights, bahasa Prancis: droits de l'homme) adalah sebuah konsep hukum
dan normatif yang menyatakan bahwa manusia memiliki hak yang melekat
pada dirinya karena ia adalah seorang manusia. Hak asasi manusia berlaku
kapan saja, di mana saja, dan kepada siapa saja, sehingga sifatnya universal.
HAM pada prinsipnya tidak dapat dicabut, tidak dapat dibagi-bagi, saling
berhubungan, dan saling bergantung. Hak asasi manusia biasanya dialamatkan
kepada negara, atau dalam kata lain, negaralah yang mengemban kewajiban
untuk menghormati, melindungi, dan memenuhi hak asasi manusia, termasuk
dengan mencegah dan menindaklanjuti pelanggaran yang dilakukan oleh
swasta. Dalam terminologi modern, hak asasi manusia dapat digolongkan
menjadi hak sipil dan politik yang berkenaan dengan kebebasan sipil (misalnya
hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, dan kebebasan berpendapat), serta

8
Daraba, Dahyar, Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik, Penerbit Leisyah, 2019, hlm. 137–
138.

8
hak ekonomi, sosial, dan budaya yang berkaitan dengan akses ke barang publik
(seperti hak untuk memperoleh pendidikan yang layak, hak atas kesehatan, atau
hak atas perumahan).9
Hak asasi manusia memiliki beberapa karakteristik khusus:10
• Hak asasi manusia berlaku sama untuk semua orang.
• Hak asasi manusia bersifat universal: hak itu selalu sama untuk semua
orang di seluruh dunia.
Ada pun fungi hak asasi manusia sebagai berikut:
1. Melindungi Hak- Hak yang telah ada sejak lahir
2. Mengatur hubungan antar manusia
3. Mengatur Perilaku manusia agar tidak melanggar hak orang lain
4. Menjamin hak setiap individu
5. Menjamin kebebasan setiap individu
6. Menjamin kebabasan individu sesuai aturan dan ketetapan yang
berlaku
Berikut adalah beberapa prinsip-prinsip HAM yang dikemukakan oleh para
ahli:11
a. Universal (universality), yaitu semua orang di seluruh belahan dunia,
agama apa pun, warga negara manapun, bahasa apa pun, etnis
manapun, tanpa memandang identitas politik dan antropologis apa
pun, dan terlepas dari status disabilitasnya, memiliki hak yang sama.
b. Tak terbagi, yaitu setiap orang memiliki seluruh kategori hak yang
tidak dapat dibagi-bagi.

9
Wikipedia, “Hak asasi manusia”, diakses pada 23 September 2023,
https://id.wikipedia.org/wiki/Hak_asasi_manusia
10
Fakultas Hukum Universitas Medan Area, “Apa Itu Hak Asasi Manusia?”, 17 September 2020,
diakses pada 25 September 2023, https://hukum.uma.ac.id/2020/09/17/apa-itu-hak-asasi-manusia/
11
Renata Christha Auli, S.H., “Hak Asasi Manusia: Pengertian, Sejarah, dan Prinsipnya”, 21 Juli
2022, diakses pada 25 September 2023, https://www.hukumonline.com/klinik/a/hak-asasi-manusia-
pengertian-sejarah-dan-prinsipnya-lt62d8fb697c622/#!

9
c. Saling bergantung. Pada prinsip ini jenis hak tertentu akan selalu
bergantung dengan hak yang lain. Sebagai contoh, hak atas pekerjaan
akan bergantung pada terpenuhinya hak atas pendidikan
d. Saling terkait, yakni sebuah hak akan terkait dengan hak yang lain,
misalnya hak untuk hidup, hak menyatakan pendapat, dan hak
memilih agama, dan lainnya.
e. Kesetaraan mensyaratkan adanya perlakuan yang setara, di mana pada
situasi yang sama harus diperlakukan dengan sama, dan di mana ada
situasi berbeda dengan sedikit perdebatan maka diperlakukan secara
berbeda.
f. Non Diskriminasi, yakni setiap orang harus diperlakukan dan
memiliki kesempatan setara di hadapan hukum. Ketika orang tidak
diperlakukan atau memiliki kesempatan tidak setara, maka disitulah
diskriminasi terjadi.
g. Tanggung jawab negara, yakni prinsip yang kemudian dibagi menjadi
kewajiban untuk menghormati, kewajiban untuk memenuhi, dan
kewajiban untuk melindungi,

c. Hak Milik

Diantara hak asasi manusia yang paling banyak dibicarakan akhir-akhir ini
adalah hak manusia dalam hubungannya dengan suatu benda, yang lazim
disebut hak milik. Menurut Darji Darmodiharjo, Shidarta, 1996: 180, bahwa
salah satu perlindungan hak asasi manusia yang penting adalah perlindungan
hak milik. Hak milik tempatnya pada hak privat yang bersifat absolut dalam
bidang hak kebendaan (zakenrecht) adalah hak yang dapat dinilai dengan uang;
Hak kebendaan terdiri atas, 1) berupa barang berwujud, dan 2) barang tak
berwujud (hak milik intelektual).

Hak milik (Lili Rasjidi, 1988:85) adalah hubungan seseorang dengan suatu
benda yang membentuk hak pemilikan terhadap benda tersebut; Seseorang,
person, kendati secara umum di artikan sebagai seseorang, tetapi dapat pula

10
suatu organisasi atau kumpulan orang-orang (labour organizations,
partnership, associations, corporations, etc).

Hak milik dalam etika profesi hukum merujuk pada tanggung jawab seorang
pengacara terhadap informasi, dokumen, dan aset yang dikaitkan dengan klien
mereka. Hal ini mencakup kewajiban untuk menjaga kerahasiaan informasi
klien dan menghindari konflik kepentingan. Pengacara harus mematuhi kode
etik hukum yang mengatur hak milik ini untuk menjaga integritas profesinya.
12

12
(https://bahan-ajar.esaunggul.ac.id/kum605/wp-content/uploads/sites/1380/2019/12/Materi-12-
Hak-Milik-FILSAFAT-HUKUM.pptx)

11
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Etika merupakan ide-ide, cita-cita tentang dambaan kebaikan perbuatan atau
perilaku manusia, etika senantiasa memberikan contoh-contoh yang baik.
Dalam etika, dibicarakan dan dianalisis tema-tema sentral seperti hati nurani,
kebebasan, tanggung jawab, norma, hak, kewajiban, dan keutamaan. Salah satu
aspek yang disoroti etika berkaitan dengan perilaku perbuatan seseorang adalah
pada bidang kerja atau keahlian yang disebut profesi. Etika profesi hukum
(kode etik profesi) merupakan bagian yang terintegral dalam mengatur perilaku
penegak hukum sebagai wujud penegakan hukum yang baik sekaligus
berkeadilan. Penegakan hukum menuntut sikap integritas moral, sikap ini
menjadi modal bagi penyelenggara profesi hukum dalam menjalankan tugas
profesinya.

Konsep keadilan dalam hukum melibatkan beberapa aspek. Pertama,


adanya perlakuan yang setara dan objektif terhadap semua individu, tanpa
adanya diskriminasi atau pengecualian yang tidak adil. Kedua, setiap orang
memiliki hak untuk memperoleh perlindungan hukum yang sama dan hak
untuk mempertahankan diri mereka sendiri di hadapan pengadilan. Ketiga,
keputusan hukum harus didasarkan pada bukti yang sah dan proses yang adil,
di mana hakim atau penegak hukum bertindak secara netral dan tidak memihak.
Asasi manusia atau hak asasi manusia (disingkat HAM, bahasa Inggris:
human rights, bahasa Prancis: droits de l'homme) adalah sebuah konsep hukum
dan normatif yang menyatakan bahwa manusia memiliki hak yang melekat
pada dirinya karena ia adalah seorang manusia. Hak asasi manusia berlaku
kapan saja, di mana saja, dan kepada siapa saja, sehingga sifatnya universal.
Hak milik dalam etika profesi hukum merujuk pada tanggung jawab seorang
pengacara terhadap informasi, dokumen, dan aset yang dikaitkan dengan klien

12
mereka. Hal ini mencakup kewajiban untuk menjaga kerahasiaan informasi
klien dan menghindari konflik kepentingan. Pengacara harus mematuhi kode
etik hukum yang mengatur hak milik ini untuk menjaga integritas profesinya.

3.2 Saran
Semoga makalah ini dapat menjadi sumbangan pemikiran dan dapat
dijadikan sebagai wawasan bagi para pembaca khususnya mengenai materi
yang telah kami bahas. Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini
masih sangat jauh dari kata sempurna. Untuk itu, kami mengharapkan kritik
dan saran dari pembaca sebagai perbaikan dimasa yang akan datang.

13
DAFTAR PUSTAKA
Wikipedia, “Keadilan”, https://id.wikipedia.org/wiki/Keadilan

Maksum Rangkuti, “Apa Itu Keadilan Dalam Hukum?”, 3 Agustus 2023,


https://fahum.umsu.ac.id/apa-itu-keadilan-dalam-hukum/

Adminuniv, “Macam-Macam Keadilan Di Indonesia”, 14 Januari 2022,


https://fahum.umsu.ac.id/macam-macam-keadilan-di-indonesia/

Daraba, Dahyar, Reformasi Birokrasi dan Pelayanan Publik, Penerbit Leisyah,


2019, hlm. 137–138.

Wikipedia, “Hak asasi manusia”, https://id.wikipedia.org/wiki/Hak_asasi_manusia

Fakultas Hukum Universitas Medan Area “Apa Itu Hak Asasi Manusia?”, 17
September 2020, https://hukum.uma.ac.id/2020/09/17/apa-itu-hak-asasi-manusia/

Renata Christha Auli, S.H., “Hak Asasi Manusia: Pengertian, Sejarah, dan
Prinsipnya”, 21 Juli 2022, https://www.hukumonline.com/klinik/a/hak-asasi-
manusia-pengertian-sejarah-dan-prinsipnya-lt62d8fb697c622/#!

Jeni Dianiati, Peran Etika Profesi Dalam Implementasi Hak Asasi Manusia, Student
Research Journal Volume.1, No.1 Februari 2023

Supirman Rahman & Nurul Qamar, Etika Profesi Hukum, Makassar, Refleksi,
2014.

Muhammad Nuh,Etika Profesi Hukum,Bandung:Pustaka setia,2011

https://www.hukumonline.com/berita/a/kode-etik-profesi-hukum-
lt62786fe247452?page=2

(https://bahan-ajar.esaunggul.ac.id/kum605/wp-
content/uploads/sites/1380/2019/12/Materi-12-Hak-Milik-FILSAFAT-
HUKUM.pptx)

14

Anda mungkin juga menyukai