Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Etika dan Profesi Keguruan dengan
Disusun oleh:
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan
makalah tentang Etika Profesi Guru ini dengan baik meskipun banyak kekurangan
didalamnya.
matakuliah Etika Dan Propesi Keguruan yang dimana menjelaskan tentang etika
profesi keguruan.
Dan tak lupa kami ucapkan terimakasih kepada H. Cece Herdiawan, M.Si.
selaku dosen pengampu dan pembimbing pembuatan makalah ini, atas beliaulah
Namun tidak lepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
ada kekurangan baik dari segi penyusunan bahasa, pembahasan, maupun segi
lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka kami membuka
selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberi saran dan kritik kepada kami
Kami meminta maaf atas kekurangan yang ada dalam makalah ini dan
sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan mengenai etika profesi guru. Semoga makalah sederhana ini
membacanya.
i
Senin 06 Maret 2023
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................3
3.1. Kesimpulan......................................................................................15
3.2. Saran................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................17
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
tersebut. Salah satu pernyataan mengatakan bahwa “semakin tinggi dan maju
tingkat pendidikan suatu Negara, maka semakin tinggi budaya dan kehidupan
sosial warga Negara tersebut”. Terlepas dari benar tidaknya pernyataan ini, dapat
diambil satu premis bahwa pentingnya pendidikan akan menentukan nasib suatu
bangsa pada suatu waktu yang akan datang. Dengan demikian, tidak ada lagi
yang tinggi. Ciri-ciri atau kriteria suatu profesi ialah adanya kode etik yang
dijadikan sebagai satu pedoman perilaku anggota berserta sanksi yang jelas dan
tegas terhadap pelanggar kode etik tersebut.Guru memiliki kode etik karena guru
dari itu perlu sikap profesional dalam setiap sasaran. Masyarakat akan melihat
bagaimana sikap dan perbuatan guru itu sehari-hari, apakah memang ada yang
1
patut ditaladani atau tidak. Di samping itu, bagaimana sikap guru terhadap
2
BAB II
PEMBAHASAN
a. Pengertian Etika
berarti, karakter, watak, kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Sebagai suatu
subyek, etika akan berkaitan dengan konsep yang dimiliki oleh individu ataupun
Etika (ethic) bermakna sekumpulan azas atau nilai yang berkenaan dengan
akhlak, tata cara (adat, sopan santun) nilai mengenai benar dan salah tentang hak
umum etika dapat diartikan sebagai suatu disiplin filosofis yang sangat diperlukan
Dengan adanya etika, manusia dapat memilih dan memutuskan perilaku yang
paling baik sesuai dengan norma-norma moral yang berlaku. Dengan demikian
akan terciptanya suatu pola-pola hubungan antar manusia yang baik dan harmonis,
acuan pilihan perilaku, etika bersumber pada norma-norma moral yang berlaku.
Sumber yang paling mendasar adalah agama sebagai sumber keyakinan yang
3
paling asasi, filsafat hidup (di negara kita adalah Pancasila), budaya masyarakat,
disiplin keilmuan dan profesi. Dalam dunia pekerjaan, etika sangat diperlukan
sebagai landasan perilaku kerja para guru dan tenaga kependidikan lainnya.
Dengan etika kerja itu, maka suasana dan kualitas kerja dapat diwujudkan
sehingga menghasilkan kualitas pribadi dan kinerja yang efektif, efisien, dan
produktif.
Menurut KBBI : Etika dirumuskan dalam 3 arti yaitu tentang apa yang
baik dan apa yang buruk, nilai yang berkenaan dengan akhlak, dan nilai mengenai
manusia berdasarkan kesepakatan menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang
Selain itu etika juga berkembang menjadi studi tentang kebenaran dan
manusia.
b. Macam-Macam Etika
Ada dua macam etika yang harus kita pahami bersama dalam menentukan baik
1) Etika Deskriptif, yaitu etika yang berusaha meneropong secara kritis dan
rasional sikap dan prilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia dalam
hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Etika deskriptif memberikan fakta sebagai
dasar untuk mengambil keputusan tentang prilaku atau sikap yang mau diambil.
4
2) Etika Normatif, yaitu etika yang berusaha menetapkan berbagai sikap dan
pola prilaku ideal yang seharusnya dimiliki oleh manusia dalam hidup ini sebagai
sesuatu yang bernilai. Etika normatif memberi penilaian sekaligus memberi norma
etika dan prinsip-prinsip moral dasar yang menjadi pegangan bagi manusia dalam
bertindak serta tolak ukur dalam menilai baik atau buruknya suatu tindakan. Etika
bidang kehidupan yang khusus. Penerapan ini bisa berwujud : Bagaimana saya
mengambil keputusan dan bertindak dalam bidang kehidupan dan kegiatan khusus
yang saya lakukan, yang didasari oleh cara, teori dan prinsip-prinsip moral dasar.
Namun, penerapan itu dapat juga berwujud : Bagaimana saya menilai perilaku
saya dan orang lain dalam bidang kegiatan dan kehidupan khusus yang
bagaimana manusia mengambil suatu keputusan atau tidanakn, dan teori serta
prinsip moral dasar yang ada dibaliknya. Etika Khusus dibagi lagi menjadi dua
bagian :
dirinya sendiri.
5
b) Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku
Perlu diperhatikan bahwa etika individual dan etika sosial tidak dapat
dipisahkan satu sama lain dengan tajam, karena kewajiban manusia terhadap diri
sendiri dan sebagai anggota umat manusia saling berkaitan. Etika sosial
2. Profesi
profession atau bahasa latin, profecus, yang artinya mengakui, adanya pengakuan,
pendidikan tinggi bagi pelakunya yang ditekankan pada pekerjaan mental; yaitu
perbuatan praktis, bukan pekerjaan manual (Danin, 2002). Jadi suatu profesi harus
memiliki tiga pilar pokok, yaitu pengetahuan, keahlian, dan persiapan akademik.
ilmiah, serta dedikasi yang tinggi. Keahlian diperoleh dari lembaga pendidikan
6
yang khusus diperuntukkan untuk itu dengan kurikulum yang dapat dipertanggung
jawabkan.
ingin ditekuni oleh seseorang. Profesi juga diartikan sebagai suatu pekerjaan
dari pendidikan akademis yang intensif. Dari pengertian tersebut dapat ditarik
kesimpulan bahwa profesi merupakan pekerjaan yang tidak sembarang orang bisa
· Adanya ilmu pengetahuan yang mendasari teknik dan prosedur kerja yang
Pekerjaan tidak sama dengan profesi. Istilah yang mudah dimengerti oleh
masyarakat awam adalah: sebuah profesi sudah pasti menjadi sebuah pekerjaan,
namun sebuah pekerjaan belum tentu menjadi sebuah profesi. Profesi memiliki
mekanisme serta aturan yang harus dipenuhi sebagai suatu ketentuan, sedangkan
kebalikannya, pekerjaan tidak memiliki aturan yang rumit seperti itu. Hal inilah
7
3. Guru
adalah orang yang kerjanya mengajar seperti guru agama, guru bantu, guru besar,
maha guru, guru kepala dan guru mengaji. Pengertian guru seperti disebutkan
global. Namun untuk lebih mengkhususkan pengertian kita tentang guru secara
Pada dasarnya tujuan merumuskan kode etik dalam suatu profesi adalah
untuk kepentingan anggota dan kepentingan organisasi profesi itu sendiri. Secara
Dalam hal ini kode etik dapat menjaga pandangan dan kesan dari pihak luar atau
masyarakat, agar mereka tidak memandang rendah atau remeh terhadap profesi
yang bersangkutan. Dari segi ini, kode etik juga seringkali disebut Kode
Kehormatan.
8
b) Untuk Menjaga dan Memelihara Kesejahteraan para Anggotanya
Dalam hal kesejahteraan lahir para anggota profesi, kode etik umumnya
kesejahteraan batin para anggota pofesi, kode etik umumnya memberi petunjuk-
petunjuk kepada para anggotanya untuk melaksanakan profesinya. Kode etik juga
tidak pantas atau tidak jujur bagi para anggota profesi dalam berinteraksi dengan
Tujuan kode etik dapat juga berkaitan dengan peningkatan kegiatan pengabdian
profesi, sehingga bagi para anggota profesi dapat dengan mudah mengetahui tugas
Untuk meningkatkan mutu profesi kode etik memuat norma-norma dan anjuran
agar para anggota profesi selalu berusaha untuk meningkatkan mutu pengabdian
para anggotanya.
anggota untuk secara aktif berpartisipasi dalam membina organisasi profesi dan
9
2.3. Kode Etik Profesi Keguruan
Kode etik merupakan norma dan asas yang disepakati dan diterima oleh
Sebagai pedoman sikap dan perilaku kode etik ini bertujuan menempatkan
guru sebagai profesi terhormat, mulia, dan bermartabat yang dilindungi undang-
undang. Kode etik dimaksud berfungsi sebagai seperangkat prinsip dan norma
moral yang melandasi pelaksanaan tugas dan layanan profesional guru dalam
hubungannya dengan peserta didik, orang tua/wali siswa, sekolah dan rekan
Bagi guru komitmen terhadap kode etik adalah kode etik tidak boleh
ketentuan perundangan yang berlaku yang berkaitan dengan profesi guru. Guru
yang melanggar Kode Etik Guru Indonesia dikenakan sanksi sesuai dengan
ketentuan peraturan yang berlaku pada organisasi profesi atau menurut aturan
profesi guru. Pemberian sanksi oleh DKGI sebagaimana harus objektif, tidak
10
diskriminatif, dan tidak bertentangan dengan anggaran dasar organisasi profesi
pembinaan kepada guru yang melakukan pelanggaran dan untuk menjaga harkat
“Pegawai Negeri Sipil mempunyai Kode Etik sebagai pedoman sikap, tingkah
laku, dan perbuatan di dalam dan di luar kedinasan.” Dalam penjelasan Undang-
Undang tersebut dinyatakan bahwa dengan adanya Kode Etik ini, Pegawai Negeri
Sipil sebagai aparatur negara, abdi negara, dan abdi masyarakat mempunyai
pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam melaksanakan tugasnya dan
dalam pergaulan hidup sehari-hari. Selanjutnya, dalam Kode Etik Pegawai Negeri
Sipil itu digariskan pula prinsip-prinsip pokok tentang pelaksanaan tugas dan
tanggung jawab pegawai negeri. Dari uraian ini dapat kita simpulkan, bahwa kode
Pada butir kesembilan Kode Etik Guru Indonesia disebutkan bahwa “Guru
jelas bahwa dalam kode etik tersebut diatur bahwa guru di Indonesia harus taat
akan peraturan perundang-undangan yang di buat oleh pemerintah dalam hal ini
11
Guru merupakan aparatur negara dan abdi negara dalam bidang
2004 atau kurikulum berbasis kompetensi dan kemudian diubah lagi menjadi
yang profesional taat akan peraturan yang berlaku dengan cara menerapkan
tersebut, yang nantinya diharapkan akan dapat memacu produktivitas guru dalam
dan norma-norma profesi guru yang tersusun dengan baik dan sistematik dalam
suatu sistem yang utuh dan bulat. Fungsi Kode Etik Guru Indonesia adalah
sebagai landasan moral dan pedoman tingkah laku setiap guru dalam menunaikan
tugas pengabdiannya sebagai guru, baik di dalam maupun di luar sekolah serta
Guru Indonesia merupakan alat yang amat penting untuk pembentukan sikap
12
Sebagaimana halnya dengan profesi lainnya, Kode Etik Guru Indonesia
ditetapkan dalam suatu kongres yang dihadiri oleh seluruh utusan Cabang dan
Pengurus Daerah PGRI dari seluruh penjuru tanah air, pertama dalam Kongres
XIII di Jakarta tahun 1973, dan kemudian disempunakan dalam kongres PGRI
XVI tahun 1989 juga di Jakarta. Adapun teks Kode Etik Guru Indonesia yang
Tuhan Yang Maha Esa, bangsa, dan negara, serta kemanusaan pada umumnya.
Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan setiap pada Undang-Undang Dasar
Republik Indonesia 17 Agustus 1945. Oleh sebab itu, Guru Indonesia terpanggil
proses belajar-mengajar.
5.Guru memelihara hubungan baik dengan orang tua murid dan masyarakat
sekitarnya untuk membina peran serta dan rasa tanggung jawab bersama terhadap
pendidik.
13
6.Guru secara pribadi dan bersama-sama mengembangkan dan meningkatkan
kesetiakawanan sosial.
pendidikan.
14
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
kerja, murid, dan wali murid, pimpinan dan masyarakat serta dengan misi
tugasnya.
Kode etik guru Indonesia berfungsi sebagai landasan moral dan pedoman tingkah
laku setiap guru dalam menjalankan tugas pengabdiannya sebagai guru, baik
Seperti yang kita ketahui bahwa guru juga termasuk pegawai pemerintah .
Oleh karena itu ada undang-undang tersendiri yang mengatur tentang kode
pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan di dalam dan di luar kedinasan.”
Kode Etik ini, Pegawai Negeri Sipil sebagai aparatur negara, abdi negara, dan
abdi masyarakat mempunyai pedoman sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam
15
3.2. Saran
kode etik kepegawaian, sehingga tidak ada lagi terdengar kasus-kasus yang terkait
16
DAFTAR PUSTAKA
Bulnadi, Satudipura. 1986. Kompetensi Guru dan Kode Etik. Bandung: Angkasa.
Bakti
september 2015)
2015)
17