Anda di halaman 1dari 12

i

Makalah Profesi Keguruan

Tugas Kelompok 1

Kode Etik Profesi Keguruan

(Disajikan untuk Pemenuhan Tugas Mata Kuliah Profesi Keguruan)

Dosen Pengampu: Haris Fadilah, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh

Anwar Ibrahim 200101060664


Muhammad Abidillah 200101060830
Rafika Amelia Fitri 200101060719

Universitas Islam Negeri Antasari Banjarmasin


Fakultas Tarbiyah dan Keguruan
Program Studi Bimbingan dan Konseling Pendidikan Islam
Tahun 2023/1444 H
ii

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, Yang telah
melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah tentang Kode Etik Profesi Keguruan.

Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini. Untuk
itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam pembuatan makalah ini dan kami juga mengucapkan terima
kasih kepada Bapak Haris Fadilah, S.Pd., M.Pd sehingga makalah kami dapat
terselesaikan tepat pada waktunya.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga Makalah
tentang Kode Etik Profesi Keguruan dapat bermanfaatat memberikan wawasan
serta inpirasi terhadap pembaca.

Banjarmasin, 15 Februari 2023


Penulis

Kelompok 1
iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................. ii

DAFTAR ISI ................................................................................................. iii

Abatrak ......................................................................................................... iv

A. Pendahuluan ..................................................................................... 1
B. Landasan Teori ................................................................................ 1
1. Pengertian Kode Etik Profesi Keguruan ...................................... 1
2. Tujuan Kode Etik Profesi Keguruan ............................................ 2
3. Karakteristik Profesi Keguruan .................................................... 3
C. Penelitian Terdahulu ....................................................................... 4
D. Contoh Kasus dan Analisis.............................................................. 5
E. Penutup ............................................................................................. 6
1. Kesimpulan .................................................................................. 6
2. Saran ............................................................................................. 7

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 8


iv

Kode Etik Profesi Keguruan

Abstrak

Dalam profesi keguruan terdapat kode etik untuk menjunjung tinggi martabat
profesi, untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan anggotanya, untuk
meningkatkan pengabdian para anggota profesi, untuk meningkatkan mutu profesi
dan untuk meningkatkan mutu organisasi profesi. Dengan kode etik, guru
diharapkan mampu berfungsi secara optimal dan profesional, terutama dalam
mengembangkan karakter dan budi pekerti anak didik dan menjunjung wibawa
lembaga serta profesi pendidik. Tujuan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Profesi Keguruan.
1

A. Pendahuluan

Guru yang profesional sangat besar peranannya di dalam mempersiapkan


sumber daya manusia yang berkualitas. Salah satu peningkatan profesional tersebut
adalah mendefinisikan kembeli kode etik guru Indonesia yang akan menjadi arah
atau pedoman bagi guru dalam menjalankan tugasnya. Kode erik guru sebenarnya
merupakan pedoman bagi guru untuk tetap profesional.

Penegakan etika jabatan atau profesi menjadi ukuran atas tinggi rendahnya
citra, martabat, wibawa, dan integritas profesi dalam dunia modern atau global.
Adanya kode etik dan penegakkan kode etik guru merupakan salah satu kunci utama
dalam meningkatkan mutu pendidikan, Kode etik guru tersebut merupakan standar
perilaku guru dalam melaksanakan profesinya maupun tingkah laku kehidupan
pribadinya selamu memegang jabatan profesinya.

Implementasi kode etik guru adalah suatu penerapan norma-norma dan


asas-asas yang mengatur sikap dan tingkah laku seorang guru. Kode etik guru
diartikan sebagai suatu aturan tata-susila keguruan yang mengatur sikap dan
perilaku sesorang guru baik sikap terhadap atasan, maupun masyarakat.

B. Landasan Teori

1. Pengertian Kode Etik Profesi Keguruan

Etika berasal dari bahasa Yunani yaitu kata “ethos” yang berarti
suatu kehendak atau kebiasaan baik yang tetap. Menurut kamus besar
bahasa Indonesia Etika/moral adalah ajaran tentang baik dan buruk
mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya. Menurut K.
Bertenes, Etika adalah nilai-nilai atau norma-norma yang menjadi
peganggan bagi seseorang dalam mengatur tingkah lakunya (Rofi, 2016:
49). Dari kesimpulan diatas, dapat dikatakan bahwa etikam ajaran yang baik
dan buruk tentang perbuatan dan tingkah laku yang dibatasi oleh norma-
norma tertentu.
2

Kalau istilah “kode etik” itu dikaji, maka terdiridari dua kata, yakni
“kode” dan “etik” beradar dari bahasa Yunani, “Ethos” yang berarti watak,
adab atau cara hidup. Dapat diartikan bahwa etik itu menunjukkan “cara
berbuat yang menjadi adat, karena persetujuan dari kelompok manusia”.
Dan etik biasanya dipakai untuk pengkajian sistem nilai-nilai. Karena itu,
guru sebagai tenaga Profesional perlu memiliki “kode etik guru” dan
menjadikannya sebagai pedoman yang mengatur pekerjaan guru selama
dalam pengabdian. Kode etik guru ini merupakan ketentuan yang mengikat
semua sikap dan perbuatan guru (Djamarah, 2000 : 49). Dapat disimpulkan
bahwa kode etik guru ini sangat diperlukan karena dengan adanya ini dapat
menghindari dari tindakan-tindakan yang semena-mena atau melakukan
perbuatan asusila kepada peserta didik yang di ajari.1

2. Tujuan Kode Etik Profesi Keguruan

Sebagai landasan dan standar perilaku guru, kode etik profesi guru
secara umum bertujuan untuk memposisikan guru sebagai suatu profesi
yang terhormat, mulia, dan bermartabat yang di lindungi oleh undang-
undang. Sedangkan menurut Hermawan (1979) tujuan kode etik adalah
sebagai berikut:

a. Untuk menjunjung tinggi martabaat profesi

Dalam hal ini kode etik dapat menjaga pandangan dan kesan
dari pihak luar atau masyarakat, agar mereka jangan sampai
memandang rendah atau remeh terhadap profesi yang bersangkutan.

b. Untuk menjaga dan memelihara kesejahteraan

Yang di maksud kesejahteraan disini meliputi baik


kesejahteraan batin (spiritual atau mental). Dalam hal kesejahteraan
lahir para anggota profesi, kode etik umumnya memuat larangan-
larangan kepada para anggotanya untuk melakukan perbuatan-

1
Heri Susanto, Profesi Keguruan (Banjarmasin: Program Studi Pendidikan Sejarah
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat, 2020), h. 17-18.
3

perbuatan yang merugikan kesejahteraan para anggotanya. Kode


etik juga sering mengandung peraturan-peraturan yang bertujuan
membatasi tingkah laku yang tidak pantas atau tidak jujur bagi para
anggota profesi dalam berinteraksi dengan sesama rekan anggota
profesi.

c. Untuk meningkatkan pengabdian para anggota profesi

Tujuan lain kode etik dapat juga berkaitan dengan


peningkatan kegiatan pengabdian profesi, sehingga bagi para
anggota profesi dapat dengan mudah mengetahui tugas dan
tanggung jawab pengabdiannya dalam melaksanakan tugasnya.
Oleh karena itu, kode 3 etik merumuskan ketentuan-ketentuan yang
perlu dilakukan para anggota profesi dalam menjalankan tugasnya.

d. Untuk meningkatkan mutu profesi

Untuk meningkatkan mutu profesi kode etik juga memuat


norma-norma dan anjuran agar para anggota profesi selalu berusaha
meningkatkan mutu pengabdian para anggotanya.

e. Untuk meningkatkan mutu organisasi profesi

Diwajibkan kepada setiap anggota untuk secara aktif


berpartisipasi dalam membina organisasi profesi dan kegiatan-
kegiatan yang dirancang organisasi.2

3. Karakteristik Profesi Keguruan

Dalam UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen pasal 7


ayat 1 , prinsip professional guru mencakup karakteristik sebagai berikut:

a. Memiliki bakat, minat, panggilan, dan idealism


b. Memiliki kualifikasi pendidikan dan latar belakang pendidikan
sesuai dengan bidang tugas

2
Ibid, h. 18-19.
4

c. Memiliki kompetensi yang diperlukan sesuai dengan bidang tugas


d. Memiliki ikatan kesejawatan dan kode etik profesi
e. Bertanggung jawab atas pelaksanaan tugas keprofesionalan
f. Memperoleh penghasilan yang ditentukan sesuai dengan prestasi
kerja
g. Memiliki kesempatan untuk mengembangkan profesi berkelanjutan
h. Memiliki organisasi profesi yang mempunyai kewenangan
mengatur hal-hal yang berkaitan dengan keprofesian.

(Sekertariat Negara, 2005 : 15) Paling sedikit ada enam tugas dan
tanggung jawab guru dalam mengembangkan profesinya, yakni:

a. Guru bertugas sebagai pengajar


b. Guru bertugas sebagai pembimbing
c. Guru bertugas sebagai administrator kelas
d. Guru bertugas sebagai pengembang kurikulum
e. Guru bertugas untuk mengembangkan profesi
f. Guru bertugas untuk membina hubungan dengan masyarakat.3
C. Penelitian Terdahulu

Penelitian dilakukan oleh Akhmad Zacky AR yang berjudul “Kode Etik


dalam Meningkatkan Profesionalisme Pendidik; Reaktualisasi dan Pengembangan
Kode Etik Guru di Madrasah Aliyah Darul Amin Pamekasan” Penelitian ini
bertujuan untuk mendekripsikan penerapan kode etik sekolah di MA Darul Amin
Pamekasan dan bagaimana kode etik sekolah bisa meningkatkan profesionalitas
dalam pembelajaran. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa kode etik sekolah di
MA Darul Amin Pamekasan merupakan cara dalam peningkatan profesionalitas
guru agar taat kepada peraturan-peraturan yang telah ditetapkan dan disepakati oleh
pihak pengelola MA Darul Amin Pamekasan. Kode etik guru yang dikembangkan

3
Seotijipto dan Raflis Kosasi, Profesi Keguruan (Jakarta: Renika Cipta, 2007), h. 18.
5

menjadi kode etik sekolah diangggap metode yang efektif dalam proses
peningkatan profesionalitas guru di sekolah ini.4

D. Contoh Kasus dan Analisis

Guru SMAN 7 di Ternate yang pukul murid hingga tewas dipecat Reporter:
Aryo Putranto Saptohutomo | Jumat, 16 Oktober 2015 13:08 Merdeka.com - Fajrin,
guru honorer SMA Negeri 7 Pulau Moti, Kota Ternate, Maluku Utara, akhirnya
dipecat. Dia memukul siswanya dengan kayu hingga tewas, hanya gara-gara tidak
mengenakan batik saat upacara.

"Dia honor lepas dan sudah dipecat, dan saat ini menjalani proses hukum.
Namun saat kejadian itu saya tidak ada di tempat jadi tidak tahu," kata kata Kepala
Sekolah SMAN 7 Kota Ternate, Ibrahim Mahmud, di Ternate, seperti dilansir dari
Antara, Jumat (16/10). Ibrahim mengutarakan, Fajrin awalnya tercatat sebagai
honorer lepas diangkat oleh sekolah, buat menutupi kekurangan tenaga guru.
Bahkan dia mengaku, kalau dia tidak berada di sekolah, maka sering terjadi
tindakan kekerasan di sekolah tersebut. Karena itu, buat mengantisipasi hal ini tidak
terulang ke depan, akan diberikan pembinaan kepada para guru yang ada di sekolah.
Selain itu, dari pihak keluarga korban, kata Ibrahim, telah memintanya memutasi
enam guru lainnya dari sekolah itu."Selain memecat guru Fajrin, ada enam guru
lainnya juga terancam dimutasikan ke sekolah lain. Ini sesuai permintaan dari pihak
korban, karena keamanan juga tidak kondusif saya sudah sampaikan ke Kepala
Dinas dan itu kewenangan Diknas," sambung Ibrahim. Hanya saja, Ibrahim masih
pikir-pikir melakukan mutasi karena jumlah tenaga pendidik di sekolahnya terbatas.
Jika enam guru itu dipindahkan, maka akan sangat berdampak terhadap aktivitas
belajar mengajar di sekolah. Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota
Ternate, Mochdar Din, ketika dikonfirmasi menyatakan, sudah memerintahkan
kepada Ibrahim mencopot Fajrin. "Guru semestinya dapat memberikan pembinaan
kepada siswa sesuai dengan fungsi pendidikan yang benar-benar diharapkan, atau

4
Akhmad Zacky AR, Kode Etik dalam Meningkatkan Profesionalisme Pendidik;
Reaktualisasi dan Pengembangan Kode Etik Guru di Madrasah Aliyah Darul Amin Pamekasan
2016
6

sesuai dengan konsep pendidikan sekarang, yakni transfer intelejensi yang disertai
dengan karakter yang juga harus diikutsertakan dalam konsep pendidikan," kata
Mochdar

ANALISIS SECARA UMUM:

Dalam berita diatas, dituliskan bahwa Fajrin yang merupakan seorang guru
honorer melakukan tindakan kekerasan terhadap muridnya hingga muridnya
meregang nyawa. Bukan hanya dalam etika seorang guru, dalam kehidupan
keseharianpun tindakan ini dianggap tidak beretika. Sebab kekerasan bukanlah hal
yang terdapat dalam ajaran-ajaran Pancasila di Indonesia. Seperti ada tertulis
"kemanusiaan yang adil dan beradab" kemudian "kerakyatan yang dipimpin oleh
kebijaksanaan dalam permusyawaratan pancasila". Fajrin sebagai rakyat Indonesia
sudah melanggar dasar-dasar kenegaraan. Dimana setiap masalah diharapkan
diselesaikan dengan jalan musyarakat. Serta tidak mengenakan seragam batik
tidaklah sebanding dengan sebuah nyawa.

Dalam kehidupan di sekolah, siswa yang meninggal juga bersalah sebab


tidak mengikuti peraturan yang ada disekolah tersebut dengan sebaik-baiknya.
Bahkan siswa tersebut dituliskan diatas bahwa dia hendak membalas perlakuan
Fajrin yang dalam kejadian diatas merupakan gurunya di sekolah. Namun
pembalasan oleh Fajrinpun sangat disayangkan sebab sungguh lepas kendali.5

E. Penutup

1. Kesimpulan

Kode etik guru ini merupakan ketentuan yang mengikat semua sikap
dan perbuatan guru. Dapat disimpulkan bahwa kode etik guru ini sangat
diperlukan karena dengan adanya ini dapat menghindari dari tindakan-

5
Merdeka.com. 2015. "Guru SMAN 7 di Ternate yang pukul murid hingga tewas
dipecat", https://www.merdeka.com/peristiwa/guru-sman-7-di-ternate-yang-pukul-murid-hingga-
tewas-dipecat.html , diakses pada 15 Februari 2023 pukul 02.45.
7

tindakan yang semena-mena atau melakukan perbuatan asusila kepada


peserta didik yang di ajari.

2. Saran

Demikian makalah yang kami buat ini, semoga bermanfaat dan


menambah pengetahuan para pembaca. Kami mohon maaf apabila ada
kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas,
dimengerti dan lugas. Karena kami hanyalah manusia biasa yang tidak luput
dari kesalahan dan kami juga sangat mengharapkan kritik dan saran
pembaca demi kesempurnaan makalah.
8

DAFTAR PUSTAKA

Susanto, Heri. (2020). Profesi Keguruan. Banjarmasin: Program Studi Pendidikan


Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Lambung
Mangkurat.

Seotijipto, Raflis Kosasi. Profesi Keguruan. Jakarta: Renika Cipta.

Zacky AR, Akhmad. (2016). Kode Etik dalam Meningkatkan Profesionalisme


Pendidik; Reaktualisasi dan Pengembangan Kode Etik Guru di Madrasah
Aliyah Darul Amin Pamekasan.
Merdeka.com. 2015. "Guru SMAN 7 di Ternate yang pukul murid hingga tewas
dipecat", https://www.merdeka.com/peristiwa/guru-sman-7-di-ternate-
yang-pukul-murid-hingga-tewas-dipecat.html , diakses pada 15 Februari
2023 pukul 02.45.

Anda mungkin juga menyukai