MAKALAH
Fajar
Ali Mansub
Syahrullah
FAKULTAS TARBIYAH
2023
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat
taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas Mata Kuliah
“Profesi Keguruan” Penyusunan tugas ini bertujuan untuk memenuhi tugas dan
kewajiban kami sebagai mahasiswa. Dalam tugas ini kami membahas mengenai
“Kode Etik Guru”. Sebagai hormat atas bantuan dan bimbingan serta dorongan
dari semua pihak, kami mengucapkan terima kasih yang sebesarnya-besarnya.
Penyususn
ii
DAFTAR ISI
Cover.......................................................................................................................i
Kata Pengantar.....................................................................................................ii
Daftar isi................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.............................................................................................1
B. Rumusan Masalah........................................................................................1
C. Tujuan..........................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan..................................................................................................9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Guru adalah suatu profesi yang terhormat dan mulia. Guru mengabdikan
diri dan berbakti untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan
kualitas manusia Indonesia yang beriman, bertakwa dan berakhlak mulia serta
mengusai ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam mewujudkan masyarakat
yang maju, adil, makmur, dan beradab.
Peranan guru semakin penting dalam era global. Hanya melalui bimbingan
guru yang profesional, setiap siswa dapat menjadi sumber daya manusia yang
berkualitas, kompetetif dan produktif sebagai aset nasional dalam menghadapi
persaingan yang makin ketat dan berat sekarang dan di masa datang.
B. Rumusan Masalah
1. Apa Pengertian Kode Etik Guru.?
2. Apa Fungsi Dan Tujuan Kode Etik Guru.?
3. Bagaimana Isi Kode Etik Guru.?
C.Tujuan
1
1. Untuk mengetahui Arti Kode Etik Guru.
2. Untuk mengetahui Fungsi Dan Tujuan Kode Etik Guru.
3. Untuk mengetahui Isi Kode Etik Guru.
2
BAB II
PEMBAHASAN
Istilah “kode etik” berasal dari dua kata, yakni “kode” dan “etik”.
Perkataan “etik” berasal dari bahasa Yunani, ethos yang berarti watak, adab atau
cara hidup. Sedangkan “kode etik” secara harfiah berarti sumber etik. Etika
artinya tata susila (etika) atau hal-hal yang berhubungan dengan kesusilaan dalam
mengerjakan suatu pekerjaan.
Jadi, seorang guru sebagai tenaga profesional perlu memiliki “kode etik
guru” dan menjadikannya sebagai pedoman yang mengatur pekerjaan guru selama
dalam pengabdian. Kode etik guru ini merupakan ketentuan yang mengikat semua
sikap dan perbuatan guru. Bila guru telah melakukan perbuatan asusila dan amoral
berarti guru telah melanggar “kode etik guru”. Sebab, kode etik guru ini sebagai
salah satu ciri yang harus ada pada profesi guru itu sendiri.1
Dalam buku lain, istilah etik (ethica) mengandung makna nilai-nilai yang
mendasari perilaku manusia. Terma etik berasal dari bahasa filsafat, bahkan
menjadi salah satu cabangnya. Etik juga disepadankan dengan istilah adab, moral,
ataupun akhlak. Etik berasal dari perkataan ethos, yang berarti watak. Sementara
adab adalah keluhuran budi, yang berarti menimbulkan kehalusan budi atau
kesusilaan, baik yang menyangkut batin maupun lahir.
Kode etik pendidik adalah salah satu bagian dari profesi pendidik. Artinya
setiap pendidik yang profesional akan melaksanakan etika jabatannya sebagai
pendidik.
1Syaiful Bahri Djamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Jakarta, Rineka Cipta,
2000), hlm. 49
3
Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) dalam temu karya pendidikan
III dan rakornas di Bandung Tahun 1991 mengemukakan kode etik sarjana
pendidikan Indonesia sebagai berikut:
1) Bartakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, setia dan jujur berdasarkan Pancasila
dan UUD 45,
Fungsi kode etik adalah menjaga kredibilitas dan nama baik guru dalam
menyandang status pendidik. Dengan menyadari pentingnya fungsi kode etik
tersebut, guru akan melaksanakan tugasnya secara jujur, komitmen dan penuh
dedikasi. Jadi, substansi diberlakukannya kode etik kepada guru sebenarnya
menambah kewibawaan dan memelihara image profesi guru tetap baik.
Pada intinya dapat disimpulkan bahwa kode etik tersebut mengatur tentang
apa yang harus dilakukan dan apa yang tidak boleh dilakukan guru dalam
menjalankan tugas profesionalnya.
Pada dasarnya tujuan merumuskan kode etik dalam suatu profesi adalah
untuk kepentingan anggota dan kepentingan organisasi profesi itu sendiri. Secara
umum tujuan mengadakan kode etik adalah sebagai berikut:
Dalam hal ini kode etik dapat menjaga pandangan dan pesan dari pihak
luar atau masyarakat, agar mereka jangan sampai memandang rendah atau remeh
terhadap profesi yang bersangkutan. Oleh karenanya, setiap kode etik suatu
4
profesi akan melarang berbagai bentuk tindak tanduk atau kelakuan anggota
profesi yang dapat mencemarkan nama baik profesi terhadap dunia luar. Dari segi
ini kode etik juga seringkali disebut kode kehormatan.
Bagi para anggota profesi dapat dengan mudah mengetahui tugas dan
tanggung jawab pengabdiannya dalam melaksanakan tugasnya. Oleh karena itu,
kode etik merumuskan ketentuan-ketentuan yang perlu dilakukan para anggota
profesi dalam menjalankan tugasnya.
Berikut akan dikemukakan kode etik guru Indonesia sebagai hasil rumusan
Kongres PGRI XIII pada tanggal 21 -25 November 1973 di Jakarta, yang terdiri
dari sembilan item sebagai berikut :
5
1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia
pembangun yang berjiwa Pancasila.
2Aan Hasanah, Pengembangan Profesi Guru, (Bandung, CV Pustaka Setia, 2012), hlm.
26-29
6
4. Berbakti kepada peserta didik dalam membantu mereka mengembangkan diri.
5. Bersikap ilmiah dan menjunjung tinggi pengetahuan, ilmu, teknologi, dan seni
sebagai wahana dalam pengembangan peserta diidk.
6. Lebih mengutamakan tugas pokok dan atau tugas negara lainnya daripada tugas
sampingan.
10. Berprakarsa.
14. Mengadakan kerjasama dengan orang tua siswa dan tokoh-tokoh masyarakat.
7
pendidik yang tidak sempat studi lebih lanjut.
3Made pidarta, Landasan Kependidikan: Stimulus Ilmu Pendidikan Bercorak Indonesia, (Jakarta,
PT Rineka Cipta, 1997), hlm. 271-273
8
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Istilah “kode etik” berasal dari dua kata, yakni “kode” dan “etik”.
Perkataan “etik” berasal dari bahasa Yunani, ethos yang berarti watak, adab atau
cara hidup. Sedangkan “kode etik” secara harfiah berarti sumber etik. Etika
artinya tata susila (etika) atau hal-hal yang berhubungan dengan kesusilaan dalam
mengerjakan suatu pekerjaan.
Kode etik pendidik adalah salah satu bagian dari profesi pendidik. Artinya
setiap pendidik yang profesional akan melaksanakan etika jabatannya sebagai
pendidik.
Fungsi kode etik tersebut mengatur tentang apa yang harus dilakukan dan
apa yang tidak boleh dilakukan guru dalam menjalankan tugas profesionalnya.
9
DAFTAR PUSTAKA
10