Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“JENIS PELANGGARAN ETIKA DAN HUKUMANNYA”

Disusun Oleh:

Adolina Yekwam (2209200414201050)

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ITK AVICENNA
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang maha esa karena atas rahmat dan
hidayah- Nya lah penulis dapat menyelesaikan makalah yg berjudul “Jenis
Pelanggaran Etika dan Hukumannya” dengan tepat waktu. Selain itu, penulis
juga berharap agar makalah ini dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan
pembaca mengenai judul terkait.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada


berbagai pihak yang sudah membantu dalam menyelesaikan penyusunan
makalah ini.

Penulis menyadari bahwa masih banyak kekurangan di dalam makalah


ini, penulis siap menerima kritik dan saran yang membangun dari semua pihak
agar makalah ini menjadi lebih baik dan berdaya guna di masa yang akan datang.

Kendari, Agustus 2023

Adolina Yekwam
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................................

DAFTAR ISI ................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .....................................................................................

B. Rumusan Masalah ................................................................................

C. Tujuan Penulisan
..................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika ……………………...................................................

B. Pengertian Etika dalam Kehidupan Bertetangga dan


Bermasyarakat………………………………………………………..

C. Peran Etika Dalam Masyarakat


………………………………………

D. Manfaat Etika Dalam Bermasyarakat dan Bertengga


………………..

E. Contoh Penerapan Konsep Etika dalam Kehidupan Bertetangga dan


Bermasyarakat …………………………………………………………..

F. Macam-Macam Etika ………………………………………………..

G. Pelanggaran Etika dan Hukumnya …………………………………..

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan .........................................................................................

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Etika (tatakrama) merupakan kebiasaan yang benar dalam pergaulan.
Kunci utama penerapan etika adalah memperlihatkan sikap penuh sopan santun,
rasa hormat terhadap keberadaan orang lain dan mematuhi tatakrama yang berlaku
pada lingkungan tempat kita berada.
Sebagai makhluk sosial, tidak dapat dipungkiri manusia tidak bisa terlepas
dari manusia yang lain. Artinya ia mutlak membutuhkan orang lain dalam
hidupnya. Di sinilah, manusia tidak bisa dipisahkan dari kehidupan bertetangga
dan bermasyarakat.
Dalam melakukan hubungan sosial di masyarakat diperlukan etika sebagai
pedoman hidup dan kebiasaan yang baik untuk dianut dan diwariskan dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Fakta tersebut menguatkan anggapan bahwa
masyarakat Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang berbudaya dan memiliki
etika luhur dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat. Maka dari itu,
pemahaman akan etika dalam kehidupan bertetangga dan bermasyarakat sangat
penting untuk dalam mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari di
masyarakat.
B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian etika ?
2. Apakah pengertian etika dalam kehidupan bertetangga dan bermasyarakat?
3. Bagaimana peranan etika dalam kehidupan bertetangga dan bermasyarakat
?
4. Apakah manfaat etika dalam bertetangga dan bermasyarakat ?
5. Bagaimana contoh penerapan etika dalam kehidupan bertetangga dan
bermasyarakat ?

C. Tujuan Penulisan
1.Untuk mengetahui pengertian etika
2.Untuk mengetahui dalam kehidupan bertetangga dan bermasyarakat
3.Untuk mengetahui peranan etika dalam kehidupan bertetangga dan
bermasyarakat
4.Untuk mengetahui manfaat etika dalam bertetangga dan bermasyarakat
5. Untuk mengetahui contoh penerapan etika dalam kehidupan bertetangga
dan bermasyarakat
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Etika
Pengertian Etika (Etimologi), berasal dari bahasa Yunani adalah “Ethos”,
yang berarti watak kesusilaan atau adat kebiasaan (custom). Etika biasanya
berkaitan erat dengan perkataan moral yang merupakan istilah dari bahasa Latin,
yaitu “Mos” dan dalam bentuk jamaknya “Mores”, yang berarti juga adat
kebiasaan atau cara hidup seseorang dengan melakukan perbuatan yang baik
(kesusilaan), dan menghindari hal-hal tindakan yang buruk. Etika dan moral lebih
kurang sama pengertiannya, tetapi dalam kegiatan sehari-hari terdapat perbedaan,
yaitu moral atau moralitas untuk penilaian perbuatan yang dilakukan, sedangkan
etika adalah untuk pengkajian sistem nilai-nilai yang berlaku.
Menurut para ahli, etika tidak lain adalah aturan prilaku, adat kebiasaan
manusia dalam pergaulan antara sesamanya dan menegaskan mana yang benar
dan mana yang buruk. Perkataan etika atau lazim juga disebut etik, berasal dari
kata Yunani ETHOS yang berarti norma-norma, nilai-nilai, kaidah-kaidah dan
ukuran-ukuran bagi tingkah laku manusia yang baik, seperti yang dirumuskan
oleh beberapa ahli berikut ini:

 Drs. O.P. Simorangkir : etika atau etik sebagai pandangan manusia


dalam berprilaku menurut ukuran dan nilai yang baik.
 Drs. Sidi Gajalba dalam sistematika filsafat : etika adalah teori
tentang tingkah laku perbuatan manusia dipandang dari segi baik
dan buruk, sejauh yang dapat ditentukan oleh akal.
 Drs. H. Burhanudin Salam : etika adalah cabang filsafat yang
berbicara mengenai nilai dan norma moral yang menentukan prilaku
manusia dalam hidupnya.
Etika dalam perkembangannya sangat mempengaruhi kehidupan manusia.
Etika memberi manusia orientasi bagaimana ia menjalani hidupnya melalui
rangkaian tindakan sehari-hari. Itu berarti etika membantu manusia untuk
mengambil sikap dan bertindak secara tepat dalam menjalani hidup ini. Etika pada
akhirnya membantu kitauntuk mengambil keputusan tentang tindakan apa yang
perlu kita lakukan dan yangpelru kita pahami bersama bahwa etika ini dapat
diterapkan dalam segala aspek atau sisi kehidupan kita, dengan demikian etika ini
dapat dibagi menjadi beberapa bagian sesuai dengan aspek atau sisi kehidupan
manusianya.

B. Pengertian Etika dalam Kehidupan Bertetangga dan Bermasyarakat


Etika dalam kehidupan bertetangga dan bermsyarakat adalah aturan
prilaku, adat kebiasaan manusia dalam kehidupan betetangga dan bermasyarakat
antara sesama dan menegaskan mana yang benar dan mana yang salah.

C. Peranan etika dalam masyarakat


 Sebagai suatu ilmu, dapat di jadikan sebagai himpunan dari teroi-
teori moral, yang juga dapat di praktekkan dalam pergaulan hidup
sehari-hari. Bila masyarakat sudah bersedia mematuhinya, maka
menjadilah norma-norma yang di garisakan di dalamnya sebagai
"suatu hukum moral", yang sifatnya mengikat.
 Sebagai suatu teori, juga dapat diperkaya oleh praktek-praktek
hidup dalam masyarakat. makin bergolak masyarakat itu, makin
banyak ragamnya norma yang dapat di kembangkannya . dengan
deemikian antara teori dan praktek etika, kedua-duanya dapat
saling menyokong dalam pembinaan moral masyarakat.
 Etika sejak dari dulu, sudah merupakam mata stdi di perguruan
tingg,bahwa setiap alumnus dengan sendirinya juga sudah di
anggap bermoral tinggi. bila terjadi hal yang sebaliknya, maka
alumnus yang bersangkutan dapat digolongkan seorang yang salah
didik.
 Sebagai suatu moraljudgement (hukum moral) , dapat merupakan
unsur pembantu dalam ilmu_ilmu sosial lainnya, terutama pada
ilmu hukum yang menjadikan manusia sebagai objeknya.
 Sesuai dengan ajaran aristoteles yang telah menggariskan,
bahwa"tugas utama dari etika itu adalah untuk menentukan
kebenaran tentang masalah moral", dan bagaimana
pandangan/tanggapan umum terhadap norma-norma moral yang
telah digariskan dalam kehidupan masyarakat itu.
 Sarana untuk memperoleh orientasi kritis  berhadapan dengan
berbagai moralitas yang membingungkan dalam kehidupan
bermasyarakat
 Etika ingin menampilkan ketrampilan intelektual  yaitu
ketrampilan untuk berargumentasi secara rasional dan kritis dalam
bermasyarakat dan betetangga
 Orientasi etis ini di perlukan untuk mengambil sikap yang wajar
dalam bermasyarakat dan betetangga

Saat ini Etika sangat penting untuk dipelajari oleh setiap orang karena
kurangnya kesadaran orang akan sesuatu hal yang layak dianggap baik dan
buruk,apa yang benar dan apa yang salah. Banyak kesalahan yang dilakukan
masyarakat kita karena  tidak memahami etika dengan benar di antaranya:

1. Kurangnya tata krama dan sopan santun di kalangan masyarakat 


2. Cara berpakaian yang salah akibat pengaruh globalisasi
3. Kurangnya penghormatan anak kepada orang tua
4. Tidak menghormati orang yang lebih tua (dilihat dari cara berbicara) yang
menganggap orang tua sama dengan dirinya

D. Manfaat Etika dalam Bertetangga dan Bermasyarakat


 Akan lebih dihargai tetangga dalam kehidupan bermasyarakat
 Etika tentu akan membawa masyarakat lebih mawas diri dalam
bertindak.
 Kehidupan bertetangga dan bertetangga akan lebih hangat dan
harmonis
 Terhindarnya konflik yang berarti
 Akan tercipta kerukunan dan rasa saling membantu
 Timbulnya empati kepada sesama
 Terciptanya rasa gotong royong
 Timbul keorganisasian yang bermanfaat

E. Contoh Penerapan Konsep Etika dalam Kehidupan Bertetangga dan


Bermasyarakat
 Ketika ada tetangga sakit maka segerakanlah menjenguknya.
 Kalau ada tetangga yang meninggal dunia, tolong libatkan diri.
 Kalau ada tetanggamu yang meminjam sesuatu maka pinjamkanlah
 Kalau ada tetangga yang mendapatkan kebahagiaan maka sebagai
orang Islam yang baik datangi dan katakan secara sportif “ngiring
bingah” atau ikut senang dan ikut berbahagia.
 Biasakanlah mengucapkan salam jika bertemu muka dengan orang lain
 Bertutur kata dalam pergaulan sehari-hari menggunakan bahasa yang
sopan mudah dimengerti dan benar.
 Apabila dalam pertemuan, hindari bicara secara berbisik-bisik dengan
seseorang. Hindari membicarakan orang atau topik yang belum jelas
kebenarannya.
 Dalam bertetangga, usahakan menjalin dan menjaga hubungan baik.
 Biasakan berempati terhadap orang lain yang terkena musibah
 Menghormati tetangga dan berprilaku baik terhadap mereka.
 Bangunan yang kita bangun jangan mengganggu tetangga kita, tidak
membuat mereka tertutup dari sinar mata hari atau udara, dan kita
tidak boleh melampaui batasnya, apakah merusak atau mengubah
miliknya, karena hal tersebut menyakiti perasaannya.
 Hendaknya Kita memelihara hak-haknya di saat mereka tidak di
rumah.
 Tidak melakukan suatu kegaduhan yang mengganggu mereka, seperti
suara radio atau TV, atau mengganggu mereka dengan melempari
halaman mereka dengan kotoran, atau menutup jalan bagi mereka
 Jangan kikir untuk memberikan nasihat dan saran kepada mereka
 Hendaknya kita selalu memberikan makanan kepada tetangga kita.
 Hendaknya kita tidak mencari-cari kesalahan/kekeliruan mereka dan
jangan pula bahagia bila mereka keliru, bahkan seharusnya kita tidak
memandang kekeliruan dan kealpaan mereka.
 Hindarilah cara bicara yang bisa menimbulkan perselisihan, seperti
mengadu domba, fitnah, dan gossip.
 Berbicaralah sesuai waktu dan kondisi lawan bicara kita. Janganlah
orang yang sedang beribadah, kita ajak berbicara karena itu tidak
sopan meskipun lawan bicara kita adalah orang terdekat kita. Misalnya
jika kita ingin berbicara dengan teman kita lewat telepon kita harus liat
waktu terlebih dahulu. Jika kita menelepon pada jam 2 dini hari, maka
hal ini cukup mengganggu kenyamanan tidur orang lain (lawan bicara
kita).

F. Macam – Macam Etika


Dalam membahas etika sebagai ilmu yang menyelidiki tentang
tanggapan kesusialaan atau etis, yaitu sama halnya dengan berbicara moral.
Manusia disebut etis, ialah manusia secara utuh dan menyeluruh mampu
memenuhi hajat hidupnya dalam rangka asas keseimbangan antara
kepentingan pribadi dengan pihak yang lainnya, antara rohani dan
jasmaninya. Termasuk di dalamnya membahas nilai-nilai atau norma-norma
yang dikaitkan dengan etika. Menurut (Choiriyah,2014) etika dibagi menjadi
dua, yaitu :
1. Etika Deskriptif
Etika deskriptif ialah etika yang berusaha meneropong secara kritis dan
rasional sikap dan pola perilaku manusia dan apa yang dikejar oleh manusia
dalam hidup ini sebagai sesuatu yang bernilai. Terkait dengan bidang
sosiologi, etika deskriptif berusaha menemukan dan menjelaskan kesadaran,
keyakinan, dan pengalaman moral dalam suatu kultur tertentu. Etika
deskriptif mungkin merupakan suatu cabang sosiologi, tetapi ilmu tersebut
penting bila kita mempelajari etika untuk mengetahui apa yang baik dan apa
yang dianggap tidak baik. Kaidah etika yang biasa dimunculkan dalam etika
deskriptif adalah adat kebiasaan, anggapan- anggapan tentang baik dan
buruk, tindakan-tindakan yang diperbolehkan atau tidak diperbolehkan.

2. Etika Normatif
Etika normatif merupakan bagian terpenting dari etika dan bidang
dimana berlangsung diskusi-diskusi yang paling menarik tentang masalah-
masalah moral. Etika normative adalah etika yang mengacu pada norma-
norma atau standar moral yang diharapkan untuk mempengaruhi
perilaku,kebijakan, keputusan, karakter individu, dan struktur social. Etika
normatif inilah yang sering disebut dengan filsafat moral atau biasa juga
disebut etika filsafat. Secara singkat dapat dikatakan, etika normatif
bertujuan merumuskan prinsip-prinsip etis yang dapat
dipertanggungjawabkan dengan cara rasional dan dapat digunakan dalam
praktik. Kaidah yang sering muncul dalam etika normatif yaitu hati nurani,
kebebasan dan tanggung jawab, nilai dan norma, serta hak dan kewajiban.

G. Pelanggaran Etika dan Hukumnya

Immanuel Kant membedakan antara legalitas dan moralitas. Menurut


Kant, legalitas merupakan kesesuaian atau ketidaksesuaian semata-mata
suatu tindakan dengan hukum atau norma lahiriah. Sementara moralitas
menurut Kant adalah kesesuaian sikap dan perbuatan dengan norma atau
hukum batiniah. Kesesuaian dan ketidaksesuaian suatu tindakan dengan
hukum atau norma lahiriah belum dianggap memiliki nilai moral, karena
nilai moral baru dapat ditemukan dalam moralitas. Moralitas barulah dapat
diukur ketika seseorang mentaati hukum secara lahiriah karena kesadaran
bahwa hukum itu adalah kewajiban dan bukan lantaran takut pada
kekuasaan pemberi hukum.

Pada dasarnya kewajiban dibagi atas dua bagian yaitu kewajiban yang
bersifat yuridis dan kewajiban yang bersifat etika. Kewajiban yang bersifat
yuridis bersumber dari instansi yang berwenang, sementara kewajiban yang
bersifat etika bersumber dari bagian batin seseorang. Perintah hukum
berbeda dengan perintah etika. Menurut aliran neositivisme bahwa jika
hukum digabungkan dengan etika, maka hukum telah menyimpang dari
makna sesungguhnya. Akan tetapi, dalam beberapa pendapat disebutkan
bahwa makna hukum tidak akan hilang apabila ada relasi antara keduanya.

Etika atau moral bermakna kesusilaan dan budi pekerti. Moral dapat
diartikan sebagai ajaran tentang baik buruk suatu perbuatan dan kelakuan.
Etika atau moral biasanya berisi anjuran berupa pujian dan celaan. Adapun
kaidah hukum berisi perintah dan larangan yang diperkuat dengan ancaman,
paksaan atau sanksi bagi orang yang mengabaikannya. Meski coraknya
berbeda, namun bentuk-bentuk yang dilarang dalam hukum adalah bentuk-
bentuk yang dipuji dan dicela dalam etika atau moral, sehingga pada
hakikatnya hukum berpatokan pada moral.
BAB III

KESIMPULAN

Jadi, berdasarkan isi makalah mengenai etika bertetangga dan bermasyarakat


memiliki kesimpulan sebagai berikut :
 Dalam kehidupan bertetangga dan bermasyarakat etika sangat diperlukan
sebagai pedoman dalan berperilaku guna mematuhi norma-norma yang telah
ditetapkan.
 Peranan dan manfaat etika dalam kehidupan jelas menghibau untuk kita
merapkan etika untuk membedakan hal yang baik dan yang buruk
 Beretika dalam kehidupan bermasyarakat membuat kita semakin bersatu untuk
saling menjaga dan melengkapi sebagai makhluk sosial yang memiliki kultur
budaya yang kental.
 Beretika juga mengajarkan kita untuk menjadi individu yang lebih mawas diri
dalam bertindak dalam menjalani kehidupan.
DAFTAR PUSTAKA

http://tanudjaja.dosen.narotama.ac.id/2012/02/06/pengertian-etika-moral-dan-
etiket/

http://oeyyulia.blogspot.com/2011/11/aplikasi-etika-dalam-kehidupan-sehari.html

http://afand.abatasa.com/post/detail/2543/etika-pergaulan-dalam-masyarakat
http://www.akbidsitikhodijah.com
HTTP://WWW.MASJIDKU.ORG/2010/10/HIDUP-BERTETANGGA-MENURUT-KONSEP-
ISLAM.HTML

Sumber : http://oelach.blogspot.com/2012/12/bab-i-pendahuluan-a.html
http://candrafernando.blogspot.com/2012/01/peranan-etika-dalam-masyarakat-
1.html
http://noes-wizicha.blogspot.com/2012/01/etika-pengertian-etika-etimologi.html
Dikutip dari http://rusmini-andiani.blogspot.com/2012/10/penerapan-etika-moral-
dan-akhlak-

Anda mungkin juga menyukai