Dosen Pengajar :
Edlyn Khurotul Aini, S.AB, M.AB, MBA
NAMA ANGGOTA:
1. Adjwa Annisa Arinara ()
2. Muhammad Fahri Ihsan (215030200111147)
3. Nabila Aulia Rahma Maulida ()
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS ILMU ADMINISTRASI
PRODI ADMINISTRASI BISNIS
MALANG
2021
KATA PENGANTAR
Kami panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul “TEORI TEORI DASAR ETIKA dengan tepat waktu.
Makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Ibu Edlyn Khurotul Aini, S.AB,
M.AB, MBA pada mata kuliah Etika Administrasi. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan kepada pembaca tentang
teori teori dasar etika.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Edlyn Khurotul Aini, S.AB, M.AB,
MBA, selaku dosen pada mata kuliah ini yang telah memberikan kesempatan
kepada kami untuk membuat makalah ini sehingga dapat menambah wawasan dan
pengetahuan kami sesuai dengan mata kuliah yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
membagikan pengetahuannya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah ini dengan lancar dan tepat waktu.
Kami memohon maaf jika makalah yang kami tulis terdapat kesalahan. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun dari pembaca akan sangat kami
perlukan untuk meningkatkan kemampuan kami.
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB
I
PENDAHULUAN...................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH..............................................................................4
C. TUJUAN.......................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................6
PEMBAHASAN......................................................................................................6
PENUTUP..............................................................................................................15
KESIMPULAN...........................................................................................15
SARAN.......................................................................................................15
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan dari latar belakang tersebut adapun rumusan masalah
tergambar sebagai berikut :
1. Memahami konsep dasar dalam etika
2. Memahami adanya jenis-jenis dari teori etika
3. Mengetahui konsep kausalitas teori etika dengan hakikat manusia
4. Mengetahui hubungan etika dan administrasi
4
5. Memahami tantangan etika sebagai ilmu di masa depan dan etika abad
20
B. TUJUAN
Tujuan dari penyusunan makalah ini adalah
1.Untuk memahami bagaimana relevansi teori etika dalam kehidupan.
2.Untuk mengetahui konsep dasar dan jenis jenis etika
3.Untuk memahami hubungan etika dan hakikat manusia
4.Untuk mengetahui hubungan etika dan administrasi
5.Untuk mengetahui adanya tantangan etika sebagai ilmu di masa depan
dan etika abad 20
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. meta-etika,
2. etika normatif
3. etika terapan.
6
Jadi dapat dikatakan bahwa meta-etika mempelajari hakikat kalimat dan
sikap etis. Ini juga menyelidiki dari mana prinsip-prinsip etika kita berasal
dan apa artinya.
7
a. Etika individual, yaitu menyangkut kewajiban dan sikap manusia terhadap
dirinya sendiri.
b. Etika sosial, yaitu berbicara mengenai kewajiban, sikap dan pola perilaku
manusia sebagai anggota umat manusia. Perlu diperhatikan bahwa etika
individual dan etika sosial tidak dapat dipisahkan satu sama lain dengan tajam
karena kewajiban manusia terhadap diri sendiri sebagai anggota umat
manusia saling berkaitan.
1.Etika Deskriptif
Mendiskripsikan tingkah laku moral dalam arti luas, seperti adat kebiasaan,
anggapan tentang baik dan buruk, tindakan – tindakan yang diperbolehkan.
Objek penelitiannya adalah individu – individu, kebudayaan – kebudayaan
2. Etika Normatif
3.Metaetika
8
Egoisme, adalah tindakan taua perbuatan memberi hasil atau
manfaat bagi diri sendiri untuk jangka waktu selama diperlukan atau
dalam waktu yang lama. Egoisme secara praktis tampak dalam aliran
berikut: hedonisme, eudaemonisme.
Deontologisme, berpendapat bahwa baik-buruknya atau benar-
salahnya suatu tindakan tidak diukur berdasarkan akibat yang
ditimbulkannya, tetapi berdasarkan sifat – sifat tertentu dari tindakan
dan perbuatan yang dilakukan. Bentuk deontologisme ada dua, yaitu:
deontologisme tindakan, deontologisme peraturan.
Utilitarianisme, adalah jabaran dari kata latin utilis, yang berarti
bermanfaat. Utilisme mengatakan bahwa ciri pengenal kesusilaan
adalah manfaat suatu perbuatan. Ada dua bentuk utilitarianisme, yaitu:
utilitarianisme tindakan, utilitarianisme peraturan.
Theonom, mazhab ini berpendapat bahwa kehendak Tuhan
merupakan ukuran baik-buruknya suatu tindakan yang terbagi dua
yaitu, teori theonom murni dan teori umum kodrat
a. Tampaknya sampai saat ini telah muncul beragam paham atau teori etika
dimana masing-masing teori mempunyai pendukung dan penentang yang
cukup berpengaruh.
c. Hampir semua teori etika yang ada didasarkan atas paradigma tidak utuh
tentang hakikat manusia.
d.Dilihat dari semua proses evolusi kesadaran diri, semua teori yang ada
menjelaskan tahapan-tahapan moralitas sejalan dengan pertumbuhan tingkat
kesadaran diri seseorang.
9
e. Teori-teori yang tampak bagaikan potongan-potongan terpisah dapat
dipadukan menjadi suatu teori tunggal berdasarkan paradigm hakikat manusia
secara utuh.
N Teori Paradigma
O Penalara Kriteria Etis Tujuan Hakikat
n Teori Hidup Manusia
dan
Kecerdasa
n
1 Egoisme Tujuan Kepentingan Kenikmatan Manusia
dari Pribadi Duniawi dan
Tindakan kecerdasan
2 Utilitarianism Tujuan Manfaat atau Kesejahtera Hakikat
e dari kegunaan an Duniawi tidak utuh
Tindakan bagi orang
banyak
3 Deontologi Tindakan Kewajiban Kewajiban Hakikat
itu sendiri mutlak setiap Sendiri tidak utuh
orang
4 Teori Hak Tingkat Aturan HAM Martabat Hakikat
Kepatuha
10
n HAM Manusia tidak utuh
5 Teori Disposisi Karakter Mental Hakikat
Keutamaan Karakter positif dan Psikologis tidak utuh
negatif
6 Teonom Disposisi Karakter Kebahagiaa Hakikat
Karakter Mulia n Rohani utuh
dan Iman
Berdasarkan concern etika tersebut, dapat dilihat adanya suatu sistem sensor
yang menandai keberadaan etika administrasi. Untuk melihat apakah pelayan
publik berkualitas dan relevan, apakah dimensi normatif dan reflektif sudah
berjalan baik dan meciptakan suatu institusi yang adil dan apakah modalitas
etika sudah menjadi tindakan nyata membuat adanya suatu sistem sensor
yang menjadi penilai bagi perhatian publik yang ada. 8 unsur administrasi ,
yaitu; organisasi, manajemen, komunikasi, kepegawaian, perbekalan,
keuangan, ketatausahaan, dan hubungan masyarakat merupakan unsur-unsur
yang tak dapat terlepas dari etika administrasi negara. Sistem sensor, praktek
organisasi, praktek manajemen, praktek kepegawaian apabila dijalankan
sesuai etika administrasi negara maka akann berlangsung dengan baik dan
11
akan jauh lebih mudah dalam mencapai tujuan bersama. Dalam suatu
organisasi yang menjadi wadah bagi segenap kegiatan kerjasama yang
biasanya dilakukan dengan adanya kelompok-kelompok kerja yang kemudian
juga berhubungan dengan proses manajemen memperlihatkan bahwa etika
administrasi yang paling berperan dalam proses tatanan perusahaan. Karena
sekalipun suatu organisasi telah menetapkan peraturan beserta sistem
manajemennya akan menjadi tidak berguna ketika ternyata etika administrasi
tidak diperhatikan.
12
Menurut Scheller, ada empat gugus nilai yaitu nilai-nilai sekitar enak dan
tidak enak. Nilai-nilai vital, nilai-nilai rohani murni dan nilai-nilai sekitar roh
Kudus.
13
Dengan membuang tujuan hakiki umat manusia dari ilmu etika, maka etika
menjadi tidak rasional lagi. Oleh karena itu, Maclntyre menganjurkan agar
etika kembali pada paham teologis tentang manusia.
14
PENUTUP
KESIMPULAN
1.Etika sebagai disiplin ilmu, berhubungan dengan kajian secara kritis tentang
adat kebiasaan, nilai-nilai dan norma-norma dan perilaku manusia yang
dianggap baik atau tidak baik.Sebagai ilmu etika belum semapan ilmu fisika
atau ilmu ekonomi. Dalam etika masih dijumpai banyak teori yang
menjelaskan suatu tindakan, sifat, atau objek perilaku yang sama dari sudut
pandang atau prespektive yang berlainan. Etika sendiri juga memiliki
pengaruh bagi perkembangana administrasi secara menyeluruh.
2.Dan beberapa jenis teori antara lain teori egoisme, utilitarianisme,
deontology, teori hak, teori keutamaan, teori etika otonom. Sebagaimana
dikatakan oleh Peschke S.V.D (2003), Berbagai teori etika muncul antara lain
karena adanya perbedaan prespektif dan penafsiran tentang apa yang menjadi
tujuan akhir hidup umat manusia, seperti teori Egoisme, Utilitarianisme,
Deontologi, Teori Hak, Teori Keutamaan (Virtue), dan teori etika etonom.
Disamping itu sifat teori dalam ilmu etika masih lebih banyak untuk
menjelaskan sesuatu, belum sampai pada tahap untuk meramalkan, apalagi
untuk mengontrol suatu tindakan atau perilaku.
3.Perkembangan ilmu etika menjadi salah kaprah karena hanya dilandasi oleh
hakikat manusia utuh- suatu paradigma tentang hakikat manusia yang hanya
mengandalkan kekuatan pikiran untuk mencari kebenaran, mengejar makna
hidup duniawi, dan melupakan potensi kekuatan spiritual, kekuatan tak
terbatas, kekuatan Tuhan dalam diri manusia tersebut. Semua teori etika yang
pada awal kemunculanya bagaikan potongan-potongan terpisah dan berdiri
sendiri, ternyata dapat dipadukan karena sifatnya yang saling melengkapi.
4.Teori-teori etika yang dapat dianalogikan dengan alur proses evaluasi
kesadaran, yaitu hak (egoisme)-utilitaranisme-kewajiaban(deontology)-
teonom-keutamaan(virtue).
SARAN
Pentingnya teori etika dalam kehidupan sehari-hari agar mampu untuk
mengimplementasi adanya teori etika dalam administrasi secara menyeluruh.
15
Memahami konsep dari pembagian etika sehingga mampu untuk
mengimplementasikan pada konsep administrasi di kehidupan sehari-hari
berdasarkan adanya etika dasar yang melandasi etika administrasi
Mungkin inilah yang diwacanakan pada penulisan kelompok kami,
meskipun penulisan ini jauh dari sempurna minimal kita
mengimplementasikan tulisan ini.kami selaku pemakalah menyadari dalam
penyusunan makalah ini yang membahas tentang kewarganegaraan masih
jauh dari kesempurnaan baik dari tata cara penulisan dan bahasa yang
dipergunakan maupun dari segi penyajian materinya.
Untuk itu kritik dan saran dari pembimbing atau dosen yang terlibat dalam
penyusunan makalah ini yang bersifat kousteuktif dan bersifa tkomulatif
sangat kami harapkan supaya dalam penugasan makalah yang akan datang
lebih baik dan lebih sempurna
16
DAFTAR PUSTAKA
[2] McCandless, S., & Ronquillo, J. C. (2020). Social equity in professional codes
Indonesia. PT Kanisius.
[5] Nainggolan, N. T., Mawati, A. T., Gandasari, D., Ardiana, D. P. Y., Purba, B.,
17