0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
20 tayangan1 halaman
Sektor pariwisata memberikan peluang kerja bagi perempuan, namun masih terdapat kendala seperti diskriminasi upah dan pekerjaan yang terbatas pada bidang manual. Walaupun demikian, perempuan sudah banyak terlibat dalam sektor pariwisata dengan persentase 55,07% dari total tenaga kerja. Kendala lainnya adalah persepsi bahwa pekerjaan perempuan terbatas dan statusnya rendah.
Deskripsi Asli:
Judul Asli
2011511112_Anasya Malika Mahatman_Peran Perempuan Di Sektor Pariwisata_MSDM
Sektor pariwisata memberikan peluang kerja bagi perempuan, namun masih terdapat kendala seperti diskriminasi upah dan pekerjaan yang terbatas pada bidang manual. Walaupun demikian, perempuan sudah banyak terlibat dalam sektor pariwisata dengan persentase 55,07% dari total tenaga kerja. Kendala lainnya adalah persepsi bahwa pekerjaan perempuan terbatas dan statusnya rendah.
Sektor pariwisata memberikan peluang kerja bagi perempuan, namun masih terdapat kendala seperti diskriminasi upah dan pekerjaan yang terbatas pada bidang manual. Walaupun demikian, perempuan sudah banyak terlibat dalam sektor pariwisata dengan persentase 55,07% dari total tenaga kerja. Kendala lainnya adalah persepsi bahwa pekerjaan perempuan terbatas dan statusnya rendah.
201151112 Pariwisata-B PERAN PEREMPUAN DI SEKTOR PARIWISATA Peluang
Sektor pariwisata telah mampu menciptakan kesempatan kerja melalui berbagai
jenis usaha yang terkait dengan kepariwisataan yang dapat dimanfaatkan oleh pekerja baik laki-laki maupun perempuan. Walaupun pekerja perempuan sudah banyak terlibat dalam berbagai kegiatan di sektor pariwisata tetapi berbagai permasalahan gender selalu menyertainya yang membatasi perempuan di ranah publik seperti berbagai bentuk marjinalisasi diskriminasi dan subordinasi yang tercermin pada kesenjangan upah atau gaji, terkonsentrasinya pekerja perempuan pada jenis-jenis pekerjaan secara manual yang tidak memerlukan pendidikan dan keterampilan yang tinggi. Potensi perempuan sebagai bagian dalam menunjang pembangunan nasional tidak dapat disangkal lagi, terutama sektor pariwisata misalnya memberikan kemampuan khusus dalam domestik wisata,memasak dan juga peluang kuliner. Semakin banyak diminati oleh pekerja perempuan, karena dunia kerja pariwisata menuntut adanya suatu sikap keramah- tamahan yang biasanya dimiliki pekerja perempuan secara alamiah. Peran ganda bagi pekerja perempuan yang sudah menikah menjadi dilematis, di satu sisi mereka sebagai ibu rumah tangga yang harus piawai mengatasi urusan rumah tangganya dan di sisi lain mereka harus profesional dalam meniti karier. Kembali pada persentase keterlibatan perempuan di sektor pariwisata Indonesia, sebuah kabar yang dilaporkan dalam Global of Women in Tourism Report UNWTO (2019), sebanyak 55,07% tenaga kerja industri pariwisata adalah perempuan sehingga inilah yang menjadi peluang bagi perempuan di sektor pariwisata.
Kendala
Kendala perempuan pada sektor pariwisata yakni adanya ketidakadilan yang
menimpa kaum perempuan akan memunculkan persepsi bahwa perempuan dilahirkan untuk melakukan pekerjaan-pekerjaan yang jauh lebih terbatas jumlahnya dengan status pekerjaan yang rendah serta dengan imbalan (upah/ gaji) yang rendah pula. Pekerjaan perempuan selama ini umumnya terbatas pada sektor rumah tangga (domestik). Walaupun para perempuan mulai menyentuh pekerjaan di sektor publik, jenis pekerjaan tersebut merupakan perpanjangan dari pekerjaan pariwisata misalnya memasak,angkat berat di domestik wisata dan pekerjaan lainnya yang lebih banyak memerlukan keahlian manual pada sektor pariwisata. Misalnya pekerja perempuan tidak bisa bekerja dalam kondisi sedang hamil, harus mendapat ijin dari suami, keluarga dan perusahaan harus menyediakan angkutan antar jemput ketika menempuh pekerjaan di sektor wisata.
DAFTAR PUSTAKA
Andani, F., & Musadad, M. (2017). Peran Perempuan Dalam Kegiatan Pariwisata Di
Kampung Wisata Tebing Tinggi Okura Kota Pekanbaru (Doctoral dissertation, Riau University).