Anda di halaman 1dari 6

EVALUASI PENANGANAN COVID 19

DI KALIMANTAN TENGAH

Sejak awal kemunculan Coronavirus desease yang lebih dikenal di Indonesia


dengan istilah Covid-19 yang pada akhirnya ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan
Dunia (WHO) sebagai pandemi, bermunculan pula berbagai teori yang menjadi
kontroversial di kalangan orang percaya. Yang mana semenjak kemunculan covid-19 ini
memberikan berbagai macam dampak bagi Indonesia terutama di beberapa wilayah
yang terpapar dampak covid-19. Virus Corona baru menyebabkan penularan dari
manusia ke manusia terutama oleh bersin, demam, batuk, dan gangguan pernapasan.
Kejadian di Indonesia, pertama kali kasus Covid-19 ini diumumkan oleh Gugus Tugas
COVID-19 Indonesia pada tanggal 2 Maret 2020. Untuk skala regional dalam hal ini
provinsi yang ada di Kalimantan, kasus penyebaran muncul di Kalimantan Barat
(Kalbar) dan Kalimantan Timur (Kaltim) pada tangal 18 Maret 2020, Kalimantan
Tengah (Kalteng) pada tanggal 20 Maret 2020, Kalimantan Selatan (Kalsel) pada
tanggal 22 Maret 2020, dan Kalimantan Utara (Kaltara) pada tanggal 29 Maret 2020.

Pada penelitian ini lebih terfokus pada evaluasi penanganan covid 19 di


Kalimantan Tengah dengan jumlah saat ini terkonfirmasi 32928 dalam masa perawatan
dan juga Memiliki tingkat kematian sebanyak 3,1% pada daerah positif di 14 kabupaten
atau kota. Persebaran dengan tingginya peningkatan covid-19 di Kalimantan Tengah ini
tidak boleh dibiarkan begitu saja karena covid-19 dapat menyebar dengan mudah di
seluruh wilayah hal ini dilihat dari website resmi corona.kalteng.go.id yang memberikan
data dari persebaran pasien covid-19 di wilayah Kalimantan Tengah hingga mencapai
33.000 pasien. Hal ini tidak boleh dibiarkan sehingga pemerintah Kalimantan Tengah
telah melakukan berbagai macam upaya terutama masalah penyebaran covid-19 dilihat
dengan satuan tugas covid 19 yang ada di Kalimantan Tengah untuk Menindaklanjuti
adanya penyebaran covid 19 di wilayah Kalimantan Tengah tidak hanya itu Pemerintah
provinsi Kalimantan Tengah juga mengeluarkan hukum dan juga regulasi mengenai
pembatasan sosial berskala mulai dari keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
hingga peraturan-peraturan lain yang menjadi salah satu produk hukum untuk
menekankan supremasi hukum terhadap penyebaran kasus covid 19.
Berbagai macam tindakan sebagai salah satu evaluasi terhadap penanganan
covid 19 di Kalimantan Tengah ini telah dilakukan oleh pemerintah provinsi
Kalimantan Tengah melalui rapat evaluasi penanganan covid 19 yang digelar di aula
Polres Kotawaringin Barat pada 10 Mei 2021. Rapat evaluasi tersebut digelar guna
membahas penanganan Covid-19 dan ekonomi yang merupakan amanat dari Presiden
RI dalam Rapim dengan para Gubernur, Bupati/Wali Kota se-Indonesia beberapa waktu
lalu.Dalam arahannya, Gubernur Sugianto Sabran mengingatkan dan menegaskan
kembali pentingnya protokol kesehatan (Prokes).Presiden selalu menegaskan
pengendalian Covid-19 dan ekonomi bisa berjalan seperti biasa tetapi ketika ekonomi
berjalan, Prokes harus berjalan juga.

Tugas Pemerintah Provinsi sebagai wakil Pemerintah Pusat adalah memastikan


sinergisitas dengan kabupaten/kota, salah satunya melalui rapat evaluasi apakah langkah
dan kebijakan yang telah dibuat sesuai atau tidak pelaksanaannya. Untuk itu, Gubernur
selaku Ketua Satgas penanganan Covid-19 Kalteng meminta para Bupati dan jajaran
Forkopimda mengunakan langkah-langkah tegas dan tidak mengambang. Bila
diperlukan, pengenaan sanksi hukum atau sanksi sosial bagi pelanggar aturan Prokes,
agar ada rasa jera. Terkait dengan masuknya varian baru virus Covid-19 (varian
B.1.6.1.7) ke Palangka Raya, Gubernur Sugianto Sabran membenarkan hal tersebut.
Selanjutnya, Gubernur Kalteng juga meminta pengetatan pada tiga pelabuhan udara
(bandara), yakni Bandara Tjilik Riwut Palangka Raya, Bandara H. Asan Sampit, dan
Bandara Iskandar Pangkalan Bun. Semua penerbangan domestik harus menerapkan
Prokes dengan sungguh-sungguh dan memonitor pelaksanaan Swab PCR yang
diberlakukan kepada semua penumpang yang akan masuk ke Kalimantan Tengah.

Demikian pula dengan dua pelabuhan laut, yakni Kumai di Pangkalan Bun serta
Pelabuhan Bahaur di Pulang Pisau, Gubernur meminta kepada jajaran Forkompimda
kabupaten, untuk menjaga arus baliknya. Kapal-kapal berbendera Indonesia namun
melakukan ekspor ke luar negeri, harus kita pantau terus, awak kapal tidak boleh turun
dari kapal, harus isolasi dulu di atas kapal dan orang lain tidak boleh masuk ke kapal
kecuali Satgas yang dilengkapi baju khusus (APD) guna menjaga paparan varian
baru.Gubernur Kalteng Sugianto Sabran pun berpesan pada seluruh Bupati dan jajaran
Forkopimda untuk terus menerus mensosialisasikan kepada masyarakat akan pentingnya
protokol kesehatan 4M, yaitu Memakai masker, Menjaga jarak, Mencuci tangan dengan
sabun di air mengalir, dan Menghindari kerumunan. Turut hadir dalam rapat evaluasi
tersebut, antara lain Bupati Kotawaringin Barat (Kobar) Nurhidayah, Kapolres Kobar,
Ketua DPRD Kobar, Kepala Bandar Udara Iskandar Pangkalan Bun Kobar, Kepala
Pelabuhan Laut Kobar, Dandim Kobar, Kajati Kobar, Asisten Bupati Kobar, Kadis
Kesehatan Kobar dan Kepala BPBD Kobar.

Evaluasi penanganan Covid-19 secara terintegrasi dari seluruh Kabupaten/Kota


se-Kalimantan Tengah yang didasarkan pada 4 indikator yang disampaikan oleh
Mendagri dan evaluasi terhadap pelaksanaan vaksinasi yang telah berjalan hingga saat
ini agar tetap fokus pada capaian vaksinasi pada kelompok sasaran Lansia dan
Pelayanan Publik. Perkembangan data covid-19 di Kalimantan Tengah sampai dengan
tanggal 18 Mei 2021, kasus konfirmasi sebanyak 21.340 kasus, yang sembuh sebanyak
19.783 kasus, meninggal sebanyak 570 orang, yang masih dirawat sebanyak 988 orang.
Jika dibanding dengan Nasional, kasus konfirmasi Kalimantan Tengah berkontribusi
1,22% terhadap kasus Nasional, presentase yang dirawat Kalimantan Tengah lebih
rendah dari Nasional, presentase kesembuhan Kalimantan Tengah lebih tinggi dari
Nasional, dan presentase kematian Kalimantan Tengah lebih rendah dari Nasional,
meskipun demikian kasus kematian hampir terjadi setiap hari sehingga membuat kita
semua prihatin. Memperhatikan Arahan Presiden Republik Indonesia dan juga data
perkembangan covid-19 di Kalimantan Tengah, Gubernur meminta perhatian serius dari
seluruh Bupati/Walikota bersama dengan Forkopimda Kabupaten/Kota dan Perangkat
Daerah Kabupaten/Kota terhadap evaluasi penanganan covid-19 yang saya sampaikan
berdasarkan data-data setiap Kabupaten/Kota

Adanya evaluasi dari penanganan covid 19 di Kalimantan Tengah ini


memberikan suatu bentuk gambaran bahwa penyebaran covid-19 yang ada di wilayah
Kalimantan Tengah mulai menyebar dengan cepat sehingga memberikan efek negatif
bagi penekanan supremasi hukum dan juga regulasi terkait masalah penanganan covid
19 yang ada di wilayah Kalimantan Tengah sehingga hal ini Gubernur Kalimantan
Tengah dalam rapat nya juga menyampaikan pentingnya untuk menjaga satu sama lain
terhadap penyebaran covid 19 dan juga menumbuhkan kesadaran masyarakat
Kalimantan Tengah terhadap pola hidup yang sehat dan mengembangkan social
distancing agar menghindari penyebaran covid-19 yang ada di wilayah Kalimantan
Tengah.

Selain itu adanya evaluasi penanganan covid 19 di wilayah Kalimantan Tengah


yang mana hal ini dijalankan sesuai dengan kebijakan pemerintah untuk mencegah
penyebaran covid 19 di wilayah Kalimantan Tengah dengan cara melalui
PPKM.Pemerintah memutuskan PPKM Mikro masih menjadi kebijakan paling tepat
untuk menghentikan laju penularan covid-19 hingga ke tingkat desa atau komunitas,
karena dapat dilakukan tanpa mematikan ekonomi rakyat. Oleh karena itu, implementasi
PPKM Mikro menjadi sangat strategis dalam upaya penanganan covid-19. Selanjutnya,
Gubernur Kalimantan Tengah telah mengeluarkan SE Nomor 143.1/107/SatgasCovid-
19 tentang Peningkatan Upaya Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) dan
Percepatan Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 di Wilayah Provinsi Kalimantan Tengah.
Dalam Surat Edaran ini telah ditentukan upaya penanganan covid-19, termasuk
Penguatan PPKM Mikro. Pemerintah Daerah Kalimantan Tengah mengharapkan
kepada seluruh Posko Desa dan Kelurahan melaksanakan upaya-upaya tersebut
sehingga penanganan covid-19 di tingkat Desa dan Kelurahan semakin efektif. Saya
mengharapkan seluruh Posko Desa dan Kelurahan benar-benar bisa melaksanakan 4
(empat) fungsinya sesuai dengan ketentuan yang sudah ditetapkan, yaitu pencegahan,
penanganan, pembinaan, pendukung pelaksanaan Covid-19 di tingkat Desa dan
Kelurahan.

Kemudian ditambahkan fungsi, dan pendukung pelaksanaan vaksinasi covid-19


di tingkat Desa dan Kelurahan. Keberhasilan pelaksanaan fungsi Posko Desa dan
Kelurahan diharapkan dapat mengendalikan dan pada akhirnya memutuskan penyebaran
covid-19 di tingkat Desa dan Kelurahan, yang pada akhirnya berkembang menjadi
tingkat Kecamatan, Kabupaten/Kota dan Provinsi. Sehingga adanya pelaksanaan
vaksinasi kopi tersebut menjadi salah satu bentuk evaluasi terhadap penanganan konflik
di wilayah Kalimantan Tengah sesuai dalam peraturan pemerintah dan juga peraturan
daerah yang diimplikasikan untuk mencegah penyebaran covid-19 melalui hukum dan
juga regulasi yang berlaku sesuai dengan penyebaran covid-19 di Kalimantan Tengah
yang mulai melonjak hingga melebihi 33.000. Hal ini penting nya untuk menjadi
sorotan bagi pemerintah untuk mengembangkan konsep evaluasi terhadap penanganan
covid 19 di Kalimantan Tengah agar dapat dijalankan secara maksimal dan juga untuk
menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya penekanan penyebaran
covid-19 terutama di wilayah Kalimantan Tengah

Sehingga adanya evaluasi dari penanganan covid 19 di Kalimantan Tengah ini


dapat dimaksimalkan oleh pemerintah daerah bekerjasama dengan pemerintah pusat
untuk mengembangkan wilayah Kalimantan Tengah agar bebas covid-19. Beriringan
dengan hal tersebut adanya evaluasi penanganan covid 19 di Kalimantan Tengah ini
diiringi dengan peraturan pemerintah daerah untuk menerapkan beberapa hal sebagai
salah satu bentuk evaluasi penanganan konflik di wilayah Kalimantan Tengah yakni
sebagai berikut :

1. Mempertahankan dan meningkatkan upaya dari 3T yakni testing,tracing dan


treatment.Sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh pemerintah

2. Melakukan penguatan fasilitas kesehatan dan sarana prasarana terutama jumlah ruang
isolasi pada laboratorium pemeriksaan spesimen covid 19 dan penanganan masyarakat
yang terpapar covid 19

3. Bupati atau walikota selaku ketua Satgas penanganan covid 19 kabupaten atau kota
harus membuat peraturan yang berkenaan dengan penyelenggaraan berbagai macam
kegiatan di tengah pandemi covid 19 berpedoman pada surat edaran Menteri nomor 23
tahun 2020 pada tanggal 30 November 2020.

Sehingga dari Ketentuan tersebut menjadi salah satu bentuk penanganan covid 19 yang
ada di wilayah Kalimantan Tengah dengan tegas sebagai salah satu supresmi hukum
yang akan dilakukan oleh masyarakat di wilayah Kalimantan Tengah. Sehingga dari
berbagai macam penanganan tersebut dapat disimpulkan bahwa evaluasi coffe 19 di
wilayah Kalimantan Tengah terutama pada penanganannya sudah dapat berjalan baik
tinggal bagaimana masyarakat memiliki kesadaran dan bekerjasama kepada pemerintah
untuk penanganan dan penekanan penyebaran cover 19 di wilayah Kalimantan Tengah.
Pentingnya untuk menumbuhkan kesadaran dan juga kerjasama bagi masyarakat
Kalimantan Tengah untuk menekankan penyebaran dan juga memaksimalkan
penanganan covid 19 yang ada di Kalimantan Tengah sehingga harapannya pandemi ini
segera berakhir.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.kalteng.go.id/page/161/hukum-dan-regulasi diakses pada 28 Juli 2021


pukul 11.00 WIB

https://corona.kalteng.go.id/ diakses pada 28 Juli 2021 pukul 10.10 WIB

https://kastratsemafkupr.wordpress.com/2021/04/29/perlukah-posyandu-remaja-di-
indonesia/ diakses pada diakses pada 28 Juli 2021 pukul 10.25 WIB

Kartini, N. H. (2021). Evaluasi Program Relawan Angkatan Muda Muhammadiyah


Pada Pemulasaran Jenazah Covid-19 Di Kalimantan Tengah. Anterior
Jurnal, 20(2), 113-119.

Nugroho, R., Suprapto, F. A., Widiastuti, I., & Firdausy, E. F. (2020). Evaluasi


Kebijakan Respon Pandemi Covid 19. Rumah Reformasi Kebijakan [Institute
or Policy Reform].

Nurbudiyani, I., Rahmaniati, R., Umaternate, A., Adawiyah, R., & Hafid, I. (2021).
KETAHANAN KELUARGA DALAM MENGHADAPI PANDEMI COVID
19 DAN PASKA COVID-19 DI KELURAHAN SABARU KALIMANTAN
TENGAH. Jurnal Pengabdian Al-Ikhlas Universitas Islam Kalimantan
Muhammad Arsyad Al Banjary, 6(3).

Wijaya, V. (2020). EVALUASI KINERJA GUGUS TUGAS PERCEPATAN


PENANGANAN COVID-19. POLICY.

Norahmi, D., Lestari, D., & Kurniawati, M. F. (2021). Peran Media Komunikasi dalam
Upaya Edukasi Tentang Pentingnya Vaksin Sinovac Untuk Mencegah Penularan
Covid-19 (Studi Kasus Pada Masyarakat Wilayah Kecamatan Dusun Selatan
Kalimantan Tengah). Jurnal Indonesia Sosial Sains, 2(7), 1158-1166.

Anda mungkin juga menyukai