0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan3 halaman
Dokumen ini membahas manajemen covid-19 oleh pemerintah kota Surakarta. Pemerintah menerapkan berbagai kebijakan seperti protokol kesehatan, pembatasan aktivitas, dan sanksi pelanggaran untuk menangani pandemi. Strategi yang digunakan antara lain membentuk pedoman, melibatkan masyarakat, membuat aplikasi informasi, serta kebijakan ekonomi kreatif. Penanganan dievaluasi secara berkala sesuai aturan
Deskripsi Asli:
Judul Asli
UTS-MAN_Toga Michael Parulian Sianturi_26040118120041
Dokumen ini membahas manajemen covid-19 oleh pemerintah kota Surakarta. Pemerintah menerapkan berbagai kebijakan seperti protokol kesehatan, pembatasan aktivitas, dan sanksi pelanggaran untuk menangani pandemi. Strategi yang digunakan antara lain membentuk pedoman, melibatkan masyarakat, membuat aplikasi informasi, serta kebijakan ekonomi kreatif. Penanganan dievaluasi secara berkala sesuai aturan
Dokumen ini membahas manajemen covid-19 oleh pemerintah kota Surakarta. Pemerintah menerapkan berbagai kebijakan seperti protokol kesehatan, pembatasan aktivitas, dan sanksi pelanggaran untuk menangani pandemi. Strategi yang digunakan antara lain membentuk pedoman, melibatkan masyarakat, membuat aplikasi informasi, serta kebijakan ekonomi kreatif. Penanganan dievaluasi secara berkala sesuai aturan
UTS MANAJEMEN MANAJEMEN COVID 19 OLEH PEMERINTAH KOTA SURAKARTA
Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan
oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). SARS-CoV-2 merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada manusia. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome (MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Tanda dan gejala umum infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14 hari. Pada kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian. Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah bersama Government Resources Management System (GRMS) maupun Dinas Komunikasi dan Informatika terus melakukan penyempurnaan data Covid-19. Di Kota Surakarta, kasus COVID-19 Pertama dikonfirmasi Tanggal 12 Maret 2020 dan ditetapkan status Kejadian Luar Biasa pada Tanggal 13 Maret 2020 oleh Walikota Surakarta. Untuk menormalisir pandemi yang terjadi di daerah Surakarta maka Pemerintah Kota Surakarta mengeluarkan kebijakan yang harus ditaati oleh semua masyarakat Surakarta. Kebijakan ini antara lain lnstruksi Gubernur Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 2020 tentang Pemberdayaan Masyarakat dalam Percepatan Penanganan COVID - 19 di Tingkat Rukun Warga (RW) melalui Pembantukan Satgas Jogo Tonggo. Serta Peraturan Walikota Surakarta Nomor 39 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Drsease 2079 (COVID-19) di Kota Surakarta sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Walikota Surakarta Nomor 6 Tahun 2021 tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Surakarta Nomor 39 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease 2079 (COVID-19) di Kota Surakarta. Pelaksanaan atas Kebijakan Pemkot Surakarta memiliki tindakan sebagai berikut: 1. Setiap orang wajib melaksanakan dan mematuhi protokol kesehatan meliputi : ● Menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang menutupi hidung dan mulut hingga dagu, jika keluar rumah atau berinteraksi dengan orang lain yang tidak diketahui status kesehatannya kecuali pada saat makan dan minum. ● Mencuci tangan secara teratur menggunakan sabun dengan air mengalir. ● Pembatasan interaksi fisik (physrbal drstancing), berupa: 1) menjaga jarak antar orang paling sedikit 1,5 (satu koma lima) meter; 2) tidak berbicara tanpa menggunakan masker ketika makan dan minum; 3) tidak berkerumun (kegiatan berkumpulnya orang di tempat umum secara tidak teratur dan bersifat sementara dengan jumlah lebih dari 5 (lima) orang). ● Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). 2. Setiap pelaku usaha, pengelola, penyelenggara atau penanggung jawab tempat dan fasilitas umum (termasuk pasar tradisional) wajib melaksanakan dan mematuhi protokol kesehatan meliputi: ● Sosialisasi, edukasi, dan penggunaan berbagai media informasi untuk memberikan pengertian dan pemahaman mengenai pencegahan dan pengendalian Corona Virus Disease 2019 (COVID-19). ● Penyediaan sarana cuci tangan pakai sabun yang mudah diakses dan memenuhi standar atau penyediaan cairan pembersih tangan (hand sanitizer).
Dalam rangka pelaksanaan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan,
pengelola tempat kegiatan wajib mengatur pelaksanaan pembatasan kegiatan dengan mengirimkan proposal kepada Pemerintah Kota Surakarta untuk mendapatkan persetujuan Satuan Tugas Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid -19) Kota Surakarta dengan, minimal berisi : 1. Pembatasan kegiatan, jumlah peserta, dan waktu operasional sebagaimana dimaksud pada angka 5; 2. Standar Operasional Prosedur (SOP) protokol kesehatan penanganan Corona Vlrus Disease (Covid -19) dalam pelaksanaan kegiatan; 3. Ketentuan persyaratan/kelengkapan lain sesuai dengan jenis usaha/kegiatan yang mendukung peningkatan disiplin dan penegakan hukum protokol kesehatan.
Adapun Model Strategi Pencegahan dan Penanggulangan COVID-19 di Kota
Surakarta, yaitu : A. Membentuk Kebijakan Turunan Terkait Sanksi Pelanggaran B. Membentuk dan Mensosialisasikan Buku Pedoman untuk Masyarakat Meliputi Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Beserta Edukasi Hukum C. Memfokuskan Strategi Pada Aspek Pemberdayaan Masyarakat dengan Kerja sama dari Stakeholder Lain D. Membentuk Situs/Aplikasi Khusus Sebagai Sarana Informasi dan Komunikasi Risiko E. Memformulasikan Kebijakan Pada Sektor Ekonomi Kreatif. Penanganan atau manajemen terhadap covid 19 oleh pemerintahan Surakarta dilakukan secara berkala dalam kurun waktu yang di tentukan. Semua kebijakan dilakukan atas perintah dari pemerintah pusat. Dimana monitoring dan evaluasi pelaksanaan PPKM tahap kedua periode 26 Januari - 8 Februari 2021 berdasarkan surat edaran Pemerintah Kota Surakarta.