Anda di halaman 1dari 3

Nama : Toga Michael Parulian Sianturi

Nim : 26040118120041

UTS MANAJEMEN
MANAJEMEN COVID 19 OLEH PEMERINTAH KOTA SURAKARTA

Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan


oleh Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2). SARS-CoV-2
merupakan coronavirus jenis baru yang belum pernah diidentifikasi sebelumnya pada
manusia. Ada setidaknya dua jenis coronavirus yang diketahui menyebabkan penyakit
yang dapat menimbulkan gejala berat seperti Middle East Respiratory Syndrome
(MERS) dan Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS). Tanda dan gejala umum
infeksi COVID-19 antara lain gejala gangguan pernapasan akut seperti demam, batuk
dan sesak napas. Masa inkubasi rata-rata 5-6 hari dengan masa inkubasi terpanjang 14
hari. Pada kasus COVID-19 yang berat dapat menyebabkan pneumonia, sindrom
pernapasan akut, gagal ginjal, dan bahkan kematian.
Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah bersama Government Resources
Management System (GRMS) maupun Dinas Komunikasi dan Informatika terus
melakukan penyempurnaan data Covid-19. Di Kota Surakarta, kasus COVID-19
Pertama dikonfirmasi Tanggal 12 Maret 2020 dan ditetapkan status Kejadian Luar Biasa
pada Tanggal 13 Maret 2020 oleh Walikota Surakarta.
Untuk menormalisir pandemi yang terjadi di daerah Surakarta maka Pemerintah
Kota Surakarta mengeluarkan kebijakan yang harus ditaati oleh semua masyarakat
Surakarta. Kebijakan ini antara lain lnstruksi Gubernur Jawa Tengah Nomor 1 Tahun
2020 tentang Pemberdayaan Masyarakat dalam Percepatan Penanganan COVID - 19
di Tingkat Rukun Warga (RW) melalui Pembantukan Satgas Jogo Tonggo. Serta
Peraturan Walikota Surakarta Nomor 39 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan
Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian
Corona Virus Drsease 2079 (COVID-19) di Kota Surakarta sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Walikota Surakarta Nomor 6 Tahun 2021 tentang Perubahan atas
Peraturan Walikota Surakarta Nomor 39 Tahun 2020 tentang Penerapan Disiplin dan
Penegakan Hukum Protokol Kesehatan Sebagai Upaya Pencegahan dan Pengendalian
Corona Virus Disease 2079 (COVID-19) di Kota Surakarta.
Pelaksanaan atas Kebijakan Pemkot Surakarta memiliki tindakan sebagai berikut:
1. Setiap orang wajib melaksanakan dan mematuhi protokol kesehatan meliputi :
● Menggunakan alat pelindung diri berupa masker yang menutupi hidung dan
mulut hingga dagu, jika keluar rumah atau berinteraksi dengan orang lain yang
tidak diketahui status kesehatannya kecuali pada saat makan dan minum.
● Mencuci tangan secara teratur menggunakan sabun dengan air mengalir.
● Pembatasan interaksi fisik (physrbal drstancing), berupa: 1) menjaga jarak antar
orang paling sedikit 1,5 (satu koma lima) meter; 2) tidak berbicara tanpa
menggunakan masker ketika makan dan minum; 3) tidak berkerumun (kegiatan
berkumpulnya orang di tempat umum secara tidak teratur dan bersifat sementara
dengan jumlah lebih dari 5 (lima) orang).
● Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menerapkan Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat (PHBS).
2. Setiap pelaku usaha, pengelola, penyelenggara atau penanggung jawab tempat
dan fasilitas umum (termasuk pasar tradisional) wajib melaksanakan dan mematuhi
protokol kesehatan meliputi:
● Sosialisasi, edukasi, dan penggunaan berbagai media informasi untuk
memberikan pengertian dan pemahaman mengenai pencegahan dan
pengendalian Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).
● Penyediaan sarana cuci tangan pakai sabun yang mudah diakses dan
memenuhi standar atau penyediaan cairan pembersih tangan (hand sanitizer).

Dalam rangka pelaksanaan kegiatan yang berpotensi menimbulkan kerumunan,


pengelola tempat kegiatan wajib mengatur pelaksanaan pembatasan kegiatan dengan
mengirimkan proposal kepada Pemerintah Kota Surakarta untuk mendapatkan
persetujuan Satuan Tugas Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid -19) Kota
Surakarta dengan, minimal berisi :
1. Pembatasan kegiatan, jumlah peserta, dan waktu operasional sebagaimana
dimaksud pada angka 5;
2. Standar Operasional Prosedur (SOP) protokol kesehatan penanganan Corona
Vlrus Disease (Covid -19) dalam pelaksanaan kegiatan;
3. Ketentuan persyaratan/kelengkapan lain sesuai dengan jenis usaha/kegiatan
yang mendukung peningkatan disiplin dan penegakan hukum protokol
kesehatan.

Adapun Model Strategi Pencegahan dan Penanggulangan COVID-19 di Kota


Surakarta, yaitu :
A. Membentuk Kebijakan Turunan Terkait Sanksi
Pelanggaran
B. Membentuk dan Mensosialisasikan Buku Pedoman untuk Masyarakat Meliputi
Pencegahan dan Penanggulangan Covid-19 Beserta Edukasi Hukum
C. Memfokuskan Strategi Pada Aspek Pemberdayaan Masyarakat dengan Kerja
sama dari Stakeholder Lain
D. Membentuk Situs/Aplikasi Khusus Sebagai Sarana Informasi dan Komunikasi
Risiko
E. Memformulasikan Kebijakan Pada Sektor Ekonomi Kreatif.
Penanganan atau manajemen terhadap covid 19 oleh pemerintahan Surakarta
dilakukan secara berkala dalam kurun waktu yang di tentukan. Semua kebijakan
dilakukan atas perintah dari pemerintah pusat. Dimana monitoring dan evaluasi
pelaksanaan PPKM tahap kedua periode 26 Januari - 8 Februari 2021 berdasarkan
surat edaran Pemerintah Kota Surakarta.

Referensi :
-Surat Edaran Walikota Surakarta
-dinkes.surakarta.go.id/

Anda mungkin juga menyukai