Anda di halaman 1dari 3

Policy Brief

Juni 2021

YOSTA DEFINA
NIM: 1913101048
MAHASISWA MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS FORT DE KOCK
BUKIT TINGGI

MENINGKATKAN DISIPLIN PEGAWAI DALAM RANGKA


PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MIKRO UNTUK
MEMUTUS RANTAI COVID-19 LINGKUNGAN DINAS
KESEHATAN KABUPATEN

PENDAHULUAN
Trend kasus COVID-19 di wilayah Kabupaten Dharmasraya yang terus meningkat merupakan
keprihatinan kita bersama. Terutama dengan lingkungan kantor-kantor yang masih buka di tengah
zonasi, seperti Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya.
Langkah strategis yang dapat kita upayakan adalah dengan penerapan protokol kesehatan secara
ketat. Secara prinsip protokol kesehatan terdiri atas protokol perlindungan kesehatan individu yang
meliputi aktivitas 5 M dan vaksinasi.
Policy Brief ini akan memberikan beberapa rekomendasi dalam Meningkatkan Disiplin Pegawai
dalam rangka pemberlakuan pembatasan kegiatan mikro untuk memutus rantai Covid-19 di
lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya.

PENGAMATAN
Berdasarkan informasi peta zonasi risiko20 s/d 26 Juni 2021, status zonasi risiko penyebaran Covid 19
di setiap kecamatan di Kabupaten Dharmasraya dapat dilihat pada Tabel 1 berikut :

Tabel 1: Peta Zona Resiko Kecamatan Di Kab. Dharmasraya 20 s/d 26 Juni 2021
Berdasarkan Tabel 1, dapat disimpulkan bahwa, secara rata-rata, risiko penularan Covid 19 di
Kabupaten Dharmasraya adalah Resiko Sedang (Orange), harus tetap diwaspadai terutama diperkantoran yang
padat Pegawainya. Berdasarakan Imendagri No 14 Tahun 2021 tentang Perpanjangan PPKM Berbasis Mikro
dan memgoptimalkan Posko Penanganan Covid-19 di Tingkat Desa dan Kelurahan untuk pengendalian
Penyebaran Covid-19, maka untuk perkantoran dilakukan 50% WFH dan 50% WFO, namun karena tingginya
Mobilisasi Kegiatan Dinas Kesehatan serta sudah tingginya angka Vaksinasi pada petugas kesehatan di
Kabupaten Dharmasraya yaitu 1.617 orang Nakes (111,5%) sehingga untuk pemberlakukan WFH di lingkup
Dinas Kesehatan belum bisa di laksanakan. Namun, penerapan 5 M untuk Protokol Kesehatan di Perkantoran
khususnya di lingkup Dinas Kesehatan tetap dilaksankaan.

Secara definisi protocol kesehatan adalah panduan atau tata cara kegiatan yang dilakukan dalam rangka
menjamin individu dan masyarakat tetap sehat terlindung dari penyakit tertentu. Tujuan penerapan protocol
kesehatan adalah untuk meningkatkan upaya pencegahan dan pengendalian COVID-19 bagi masyarakat di
tempat dan fasilitas umum dalam rangka mencegah terjadinya cluster baru selama masa pandemi. Prinsip utama
protokol kesehatan
Protokol kesehatan dalam rangka perlindungan kesehatan individu dapat kita akronimkan dengan kegiatan
5M yaitu:

A. Memakai masker,
B. Mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir,
C. Menjaga jarak,
D. Menjauhi kerumunan, serta
E. Membatasi mobilisasi dan interaksi.

Berdasarkan Kepmenkes RI No HK.01.07/Menkes/328/2020 tentang Panduan Pencegahan Dan


Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Di Tempat Kerja Perkantoran Dan Industri Dalam
Mendukung Keberlangsungan Usaha Pada Situasi Pandemi. Maka pada new Normal ini dengan Pemberlalukan
PPKM Berbasis Mikro bahwa Perkantoran tetap melakukan Protokol Kesehatan dengan menerapkan aturan
sebagai berikut :

1. Tim Penanganan COVID-19di tempat kerja selalu memperhatikan informasi terkini serta
himbauan dan instruksi Pemerintah Pusat dan Daerah terkait COVID-19 di wilayahnya, serta
memperbaharui kebijakan dan prosedur terkait COVID-19 di tempat kerja sesuai dengan
perkembangan terbaru.
2. Mewajibkan semua pekerja menggunakan masker selama di tempat kerja, selama perjalanan dari
dan ke tempat kerja serta setiap keluar rumah.
3. Larangan masuk kerja bagi pekerja, tamu/pengunjung yang memiliki gejala demam/nyeri
tenggorokan/batuk/pilek/sesak nafas. Berikan kelonggaran aturan perusahaan tentang kewajiban
menunjukkan surat keterangan sakit.
4. Jika pekerja harus menjalankan karantina/isolasi mandiri agar hak-haknya tetap diberikan.
5. Menyediakan area/ruangan tersendiri untuk observasi pekerja yang ditemukan gejala saat
dilakukan skrining.
6. Pada kondisi tertentu jika diperlukan, tempat kerja yang memiliki sumber daya dapat
memfasilitasi tempat karantina/isolasi mandiri. Standar penyelenggaraan
REKOMENDASI KEBIJAKAN
Berdasarkan telaah di atas, kami memberikan rekomendasi untuk meningkatkan Disiplin Pegawai
untuk memutus rantai penularan Covid-19 di Dinas Kesehatan :

a. Penguatan Disiplin Protokol Kesehatan dengan 5M


b. Tidak Memberlakukan WFH 50% dan WFO 50% Karena masih tingginya angka Mobilisasi
Dinas Kesehatan dalam Upaya Penguatan peningkatan Layanan Kesehatan di Tingkat
Kabupaten .
c. Peningkatan pencapaian Vaksinasi bagi Nakes layanan Publik dan Lansia untuk membentuk
Herd Imunity di Wilayah Puskesmas Masing-masing.

REKOMENDASI KEBIJAKAN INI DAPAT DIKOMUNIKASIKAN LEBIH LANJUT KE:

a. Asisten 1 Bidang Pemerintah dan kesra


b. Kepala Sekretariat Daerah kabupaten Dharmasraya
c. Bupati Dharmaraya

Referensi
a. Imendagri No 14 Tahun 2021 tentang perpanjangan PPKM berbasis Mikro dan mengoptimalkan
posko penanganan Covid-19 di tingkat Desa dan Kelurahan untuk pengendalian Penyebaran
Covid-19
b. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 413 tahun 2020 Tentang Pedoman , Pencegahan dan
Pengendalian Corona Virus Disease 2019.
c. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/Menkes/328/2020 tentang Panduan
Pencegahan Dan Pengendalian Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Di Tempat Kerja
Perkantoran Dan Industri Dalam Mendukung Keberlangsungan Usaha Pada Situasi Pandemi.
d. Seksi surveilence dan Imunisasi Dinas Kesehatan Kabupaten Dharmasraya .

Anda mungkin juga menyukai