Anda di halaman 1dari 3

www.hukumonline.

com/pusatdata

SURAT EDARAN MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/KEPALA BADAN PARIWISATA DAN
EKONOMI KREATIF
NOMOR 2 TAHUN 2020
TENTANG
TINDAK LANJUT IMBAUAN PENCEGAHAN PENYEBARAN CORONA VIRUS DISEASE 2019 (COVID-19)

Yth.
Kepala Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota yang membidangi sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif

Menindaklanjuti Surat Edaran Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif No 1 Tahun 2020 tentang Imbauan Tindak Lanjut Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019
(COVID-19), Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif
menyampaikan tindak lanjut teknis Pencegahan penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan
penanganan dampak COVID-19 pada masa tanggap darurat ini sebagai berikut:
A. UMUM
1. Menindaklanjuti arahan Presiden Republik Indonesia tentang langkah-langkah penanganan
Pandemik COVID-19.
2. Memperhatikan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2020 tentang
Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease
2019 (COVID-19).
3. Menerapkan Protokol Kesehatan sesuai dengan Surat Edaran Menteri Kesehatan No.
HK.02.01/MENKES/199/2020 dan Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Corona Virus Disease
2019 (COVID-19) yang dirilis oleh Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit
dalam setiap aktivitas.
4. Memperhatikan Keputusan Kepala BNPB No. 9 A Tahun 2020 tentang Penetapan Status Keadaan
Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit akibat Virus Corona di Indonesia yang kemudian
diperpanjang dengan Keputusan Kepala BNPB No. 13 A Tahun 2020 tentang Perpanjangan Status
Keadaan Tertentu Darurat Bencana Wabah Penyakit akibat Virus Corona di Indonesia.
5. Memperhatikan Surat Edaran Menteri Ketenagakerjaan RI Nomor M/3/HK.04/III/2020 tentang
Perlindungan Pekerja/Buruh dan Kelangsungan Usaha dalam Rangka Pencegahan dan
Penanggulangan COVID-19.
6. Memperhatikan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 440/2622/SJ
tentang Pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-
19) Daerah pada poin 4 pasal d, f, dan g.
7. Memperhatikan Imbauan dan Panduan dari Organisasi Kesehatan Dunia (World Health
Organization-WHO) dan Badan Pariwisata Dunia (World Tourism Organization-UNWTO) terkait
pandemik COVID-19.

B. KHUSUS
Dinas yang membidangi sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif agar:
1. Berkonsultasi dan melaporkan perkembangan pelaksanaan antisipasi dan penanganan dampak
penularan COVID-19 di wilayah kewenangan masing-masing secara berkala kepada Ketua Gugus

1/3
www.hukumonline.com/pusatdata

Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 di daerah (Gubernur/Bupati/Walikota) serta membuka


mediasi dan Layanan Pengaduan Masyarakat (Call Center) di level daerah.
2. Dinas yang membidangi sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif pada level Provinsi agar memantau
dan melaporkan dampak ekonomi akibat Pandemik COVID-19 di sektor Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif di masing-masing daerah kepada Kemenparekraf/Baparekraf melalui Ketua Manajemen
Krisis Kepariwisataan (contact center COVID-19 +628118956767 (whatsapp) atau email
info@kemenparekraf.go.id)
3. Mengadakan sosialisasi Standar Operasional Prosedur berjalannya bisnis yang baik dan sesuai
Protokol Kesehatan Kementerian Kesehatan melalui media sosial, media cetak, radio dan
pengiriman pesan massal melalui whatsapp group di masing-masing daerah.
4. Melakukan upaya-upaya untuk mendukung keberlangsungan industri seperti pembelian katering
dari hotel-hotel dan restoran yang terdampak akibat sepinya wisatawan, untuk disalurkan kepada
keluarga yang Work From Home/keluarga kurang mampu/dokter dan perawat di rumah sakit.
5. Melakukan upaya-upaya pencegahan supaya perusahaan/industri tidak melakukan Pemutusan
Hubungan Kerja dengan pekerja, dan melakukan koordinasi dengan Dinas Ketenagakerjaan.
6. Memastikan pola pembayaran upah pekerja tetap sesuai dengan Surat Edaran Menteri
Ketenagakerjaan RI Nomor M/3/HK.04/III/2020 tentang Perlindungan Pekerja/Buruh dan
Kelangsungan Usaha dalam Rangka Pencegahan dan Penanggulangan COVID-19.
7. Melakukan upaya-upaya untuk dapat memberikan dukungan/kompensasi berupa bahan makanan
pokok kepada para pekerja informal yang terkait langsung dengan destinasi wisata yang ditutup di
wilayah kewenangannya.
8. Melaksanakan Perlindungan Pengupahan bagi Pekerja/Buruh di sektor Pariwisata dan Ekonomi
Kreatif terkait Pandemi COVID-19, yaitu:
a. Memantau agar pekerja/buruh yang dikategorikan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP)
terkait COVID-19 berdasarkan keterangan dokter sehingga tidak dapat masuk kerja paling
lama 14 (empat belas) hari atau sesuai standar Kementerian Kesehatan, maka upahnya
dibayarkan secara penuh.
b. Memantau agar pekerja/buruh yang dikategorikan kasus suspek COVID-19 dan
dikarantina/diisolasi menurut keterangan dokter, maka upahnya dibayarkan secara penuh
selama menjalani masa karantina/isolasi.
c. Memantau agar pekerja/buruh yang tidak masuk kerja karena sakit COVID-19 dan dibuktikan
dengan keterangan dokter, maka upahnya dibayarkan sesuai peraturan perundang-
undangan.
d. Memantau agar perusahaan yang melakukan pembatasan kegiatan usaha akibat kebijakan
pemerintah di daerah masing-masing guna pencegahan dan penanggulangan COVID-19,
sehingga menyebabkan sebagian atau seluruh pekerja/buruhnya tidak masuk kerja, dengan
mempertimbangkan kelangsungan usaha maka perubahan besaran maupun cara
pembayaran upah pekerja/buruh dilakukan sesuai dengan kesepakatan antara pengusaha
dengan pekerja/buruh.

C. PENUTUP
1. Prioritas Kemenparekraf/Baparekraf adalah:
a. Melindungi kesehatan dan keselamatan seluruh lapisan masyarakat.
b. Menjaga ketahanan ekonomi sektor pariwisata dan ekonomi kreatif nasional, terutama

2/3
www.hukumonline.com/pusatdata

berupaya secara maksimal agar tidak terjadi pemutusan hubungan kerja dengan karyawan.
c. Pemulihan sektor ekonomi Pariwisata dan Ekonomi Kreatif adalah prioritas setelah Pandemik
dinyatakan selesai oleh Pemerintah Pusat.
2. Kemenparekraf/Baparekraf mengharapkan seluruh Kepala Dinas Provinsi/Kabupaten/Kota untuk
bersatu bahu-membahu menghadapi masa sulit ini, sehingga pada saat Pandemik COVID-19
berakhir, sektor pariwisata dan ekonomi kreatif mampu bangkit memacu pertumbuhan & kreativitas
lebih baik dari sebelumnya dan tetap menjadi sektor kebanggaan bangsa.

Seluruh imbauan di atas adalah upaya yang paling efektif pada saat ini untuk menghambat Pandemik COVID-
19, sehingga dengan upaya ini diharapkan pandemik ini dapat berakhir secepatnya dan kita semua dapat
kembali beraktivitas seperti biasa. Demikian disampaikan, untuk diketahui dan dipergunakan sebagaimana
mestinya.

Ditetapkan Di Jakarta,
Pada Tanggal 31 Maret 2020
MENTERI PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF/KEPALA BADAN PARIWISATA DAN EKONOMI KREATIF,
Ttd.
WISHNUTAMA KUSUBANDIO

Tembusan Yth.:
1. Presiden Republik Indonesia
2. Wakil Presiden Republik Indonesia
3. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana selaku Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan
COVID-19
4. Seluruh Menteri/Kepala Lembaga di Kabinet Indonesia Maju
5. Seluruh Gubernur Provinsi di Indonesia

3/3

Anda mungkin juga menyukai