Anda di halaman 1dari 7

BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

Tarempa, 28 Maret 2022

Kepada
Yth.: (Daftar Terlampir)
Di
Tempat

SURAT EDARAN
NOMOR:17/Kdh.KKA.680/03.2022
TENTANG
PEMBERLAKUAN PEMBATASAN KEGIATAN MASYARAKAT LEVEL 2
SERTA MENGOPTIMALKAN POSKO PENANGANAN
CORONA VIRUS DISEASE 2019 DI TINGKAT DESA DAN KELURAHAN UNTUK
PENGENDALIAN PENYEBARAN CORONA VIRUS DISEASE 2019
DI KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Berpedoman pada Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2022 tentang
Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3, Level 2 dan Level 1
Serta Mengoptimalkan Posko Penanganan Corona Virus Disease 2019 di Tingkat
Desa dan Kelurahan Untuk Pengendalian Penyebaran Corona Virus Disease 2019
di wilayah Sumatera, Nusa Tenggara, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Papua,
dengan ini disampaikan hal-hal sebagai berikut:

1. Menetapkan PPKM Level 2 pada wilayah Kabupaten Kepulauan Anambas


dengan menerapkan pengaturan PPKM dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Pelaksanaan pembelajaran di satuan pendidikan dapat dilakukan


melalui pembelajaran tatap muka terbatas dan/atau pembelajaran jarak
jauh berdasarkan Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Menteri Agama, Menteri Kesehatan
dan Menteri Dalam Negeri Nomor 05/KB/202l, Nomor 1347 Tahun
2021, Nomor HK.01.08/ MENKES/ 6678/ 2021, Nomor 443-5847
Tahun 2021 tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa
Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

b. Pelaksanaan kegiatan perkantoran/tempat kerja (Perkantoran


Pemerintah/Kementerian/Lembaga/Pemerintah Daerah, Perkantoran
BUMN/BUMD/Swasta), dengan menerapkan Work From Home (WFH)
sebesar 25% (dua puluh lima persen) dan Work From Office (WFO)
sebesar 75% (tujuh puluh lima persen) dengan penerapan protokol
kesehatan secara ketat. Pelaksanaan WFH dan WFO dilakukan dengan:

1) menerapkan protokol kesehatan secara lebih ketat;

2) pengaturan waktu kerja secara bergantian;

3) pada saat WFH tidak melakukan mobilisasi ke daerah lain; dan

4) pemberlakuan WFH dan WFO disesuaikan dan diatur oleh OPD


masing-masing.

c. Pelaksanaan kegiatan pada sektor esensial seperti kesehatan termasuk


di dalamnya Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), bahan pangan,
makanan, minuman, energi, komunikasi dan teknologi informasi,
keuangan, perbankan, sistem pembayaran, logistik, perhotelan,
konstruksi, industri strategis, pelayanan dasar, utilitas publik, proyek
vital nasional dan industri yang ditetapkan sebagai objek vital nasional
serta objek tertentu, tempat yang menyediakan kebutuhan sehari-hari
yang berkaitan dengan kebutuhan pokok masyarakat (pasar, toko,
swalayan dan supermarket) baik yang berada pada lokasi tersendiri
maupun yang berlokasi pada pusat perbelanjaan/mall tetap dapat
beroperasi 100% (seratus persen) dengan penerapan protokol
kesehatan secara lebih ketat.

d. Industri dapat beroperasi 100% (seratus persen) dengan penerapan


protokol kesehatan secara lebih ketat, namun apabila ditemukan klaster
penyebaran COVID-19, maka industri bersangkutan ditutup selama 5
(lima) hari.

e. Pasar tradisional, pedagang kaki lima, toko kelontong, agen/outlet


voucher, barbershop/pangkas rambut, laundry, pedagang asongan,
pasar loak, pasar burung/unggas, pasar basah, pasar batik, bengkel
kecil, cucian kendaraan, dan lain-lain yang sejenis diizinkan buka
dengan protokol kesehatan ketat, memakai masker, mencuci tangan,
handsanitizer.

f. Pelaksanaan kegiatan makan/minum di tempat umum:

1) warung makan, pedagang kaki lima, lapak jajanan dan sejenisnya


diizinkan buka dengan protokol kesehatan ketat, memakai masker,
mencuci tangan, dan selalu menyediakan hand sanitizer;

2) rumah makan dan kafe dengan skala kecil, sedang, atau besar yang
berada pada lokasi sendiri dapat melayani makan di tempat dengan
kapasitas 75% (tujuh puluh lima persen) dan menerima makan
dibawa pulang/delivery/take away dengan penerapan protokol
kesehatan secara lebih ketat;

g. Pelaksanaan kegiatan konstruksi (tempat konstruksi dan lokasi proyek)


dapat beroperasi 100% (seratus persen) dengan penerapan protokol
kesehatan secara lebih ketat.
h. Pelaksanaan kegiatan ibadah (pada tempat ibadah seperti Masjid,
Mushala, Gereja, Pura dan Vihara serta tempat umum lainnya yang
difungsikan sebagai tempat ibadah) dapat dilakukan paling banyak 75%
(tujuh puluh lima persen) dari kapasitas dengan penerapan protokol
kesehatan secara lebih ketat serta memperhatikan pengaturan teknis
dari Kementerian Agama.
i. Pelaksanaan kegiatan pada area publik (fasilitas umum, taman umum,
tempat wisata umum atau area publik lainnya) diizinkan dibuka dengan
pembatasan kapasitas maksimal 75% (tujuh puluh lima persen)
dengan menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau penerapan protokol
kesehatan.
j. Pelaksanaan kegiatan seni, budaya dan sosial kemasyarakatan (lokasi
seni, budaya dan sosial yang dapat menimbulkan keramaian dan
kerumunan) diizinkan dibuka dengan pembatasan kapasitas maksimal
75% (tujuh puluh lima persen) dengan menggunakan aplikasi
PeduliLindungi atau penerapan protokol kesehatan secara lebih ketat.
k. Kegiatan di pusat kebugaran/gym diizinkan buka dengan kapasitas
maksimal 75% (tujuh puluh lima persen) dengan menerapkan protokol
kesehatan secara lebih ketat serta wajib menggunakan aplikasi
PeduliLindungi.
l. Resepsi pernikahan dan kegiatan hajatan (kemasyarakatan) diizinkan
paling banyak 50% (lima puluh persen) dari kapasitas dengan
penerapan protokol kesehatan yang ketat dan tidak ada hidangan
makanan di tempat.
m. Pelaksanaan kegiatan rapat, seminar dan pertemuan luring (lokasi
rapat/ seminar/pertemuan di tempat umum yang dapat menimbulkan
keramaian dan kerumunan) diizinkan dibuka dengan pembatasan
kapasitas maksimal 75% (tujuh puluh lima persen) dengan
menggunakan aplikasi PeduliLindungi atau penerapan protokol
kesehatan secara lebih ketat.
n. Persyaratan perjalanan domestik yang menggunakan transportasi
umum jarak jauh (pesawat udara dan kapal laut) sesuai dengan
ketentuan yang diatur oleh Satuan Tugas Penanganan COVID-19
Nasional, Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Provinsi Kepulauan
Riau, dan atau Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Kabupaten
Kepulauan Anambas.

o. Tetap memakai masker dengan benar dan konsisten saat melaksanakan


kegiatan di luar rumah serta tidak diizinkan penggunaan face shield
tanpa menggunakan masker.

p. Pelaksanaan PPKM di tingkat RT/RW, Desa/Kelurahan dan Kecamatan


tetap diberlakukan dengan mengaktifkan Posko-Posko di setiap
tingkatan dengan melihat kriteria zonasi pengendalian wilayah.

2. Posko Desa dan Kelurahan dalam pelaksanaan PPKM Level 2 khususnya


terhadap kebutuhan testing, tracing dan treatment agar berkoordinasi
dengan Tenaga Kesehatan/Puskesmas/Dinas Kesehatan, Pengendalian
Penduduk dan Keluarga Berencana Kabupaten Kepulauan Anambas.

3. Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dalam


rangka mendukung pelaksanaan PPKM Level 2 khususnya kebutuhan
terhadap testing, testing dan treatment agar mengantisipasi kebutuhan
sarana dan prasarana dalam pelaksanaan kegiatan dimaksud.

4. Pendanaan untuk Pelaksanaan PPKM akibat Pandemi COVID-19 yang


bersumber dari APBD:

a. dalam pelaksanaan PPKM akibat Pandemi COVID-19, Pemerintah


Daerah dapat melakukan pengeluaran yang belum tersedia
anggarannya, yang selanjutnya diusulkan dalam rancangan perubahan
APBD;

b. pengeluaran sebagaimana dimaksud pada huruf a dilakukan dengan


pembebanan langsung pada Belanja Tidak Terduga (BTT);

c. dalam hal BTT tidak mencukupi, Pemerintah Daerah melakukan


penjadwalan ulang capaian program dan kegiatan untuk pengutamaan
penggunaan alokasi anggaran kegiatan tertentu dan/atau perubahan
alokasi anggaran serta memanfaatkan uang kas yang tersedia melalui
perubahan peraturan kepala daerah tentang APBD, dan
memberitahukan kepada pimpinan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Hasil alokasi anggaran penjadwalan ulang capaian program dan
kegiatan dimaksud dialihkan untuk belanja tidak terduga; dan

d. tata cara penggunaan BTT dalam rangka pelaksanaan PPKM akibat


Pandemi COVID-19 yang bersumber dari APBD berpedoman pada
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 39 Tahun 2020.

5. Camat selaku Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Tingkat


Kecamatan agar mengambil langkah-langkah taktis dan strategis, serta
berkolaborasi dengan TNI/POLRI dan pihak-pihak terkait dalam rangka
percepatan pencapaian target vaksinasi 100% (seratus persen).

6. Hal-hal lain yang tidak diatur dalam Surat Edaran ini tetap berpedoman
pada Instruksi Menteri Dalam Negeri Nomor 19 Tahun 2022.

7. Dengan berlakunya Surat Edaran ini, maka Surat Edaran Bupati


Kepulauan Anambas Nomor: 16/Kdh.KKA.680/3.2022, tanggal 14 Maret
2022 tentang Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Level 3
Serta Mengoptimalkan Posko Penanganan Corona Virus Disease 2019 Di
Tingkat Desa Dan Kelurahan Untuk Pengendalian Penyebaran Corona
Virus Disease 2019 di Kabupaten Kepulauan Anambas, dicabut dan
dinyatakan tidak berlaku.

8. Surat Edaran ini berlaku terhitung mulai tanggal 29 Maret 2022 s.d. 11
Maret 2022.

Demikian disampaikan untuk menjadi perhatian dan dilaksanakan dengan


sebaik-baiknya. Atas perhatian dan kerjasama seluruh pihak diucapkan terima
kasih.

WAKIL BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS,

WAN ZUHENDRA

Tembusan disampaikan Kepada Yth.:


1. Gubernur Kepulauan Riau di Tanjungpinang;
2. Ketua DPRD Provinsi Kepulauan Riau di Tanjungpinang.
Lampiran : Surat Edaran Bupati Kepulauan
Anambas
Nomor : 17 /Kdh.KKA.680/03.2022
Tanggal : 28 Maret 2022

DAFTAR TUJUAN SURAT

NO TUJUAN SURAT

1 BUPATI KEPULAUAN ANAMBAS

2 KETUA DPRD KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

3 SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

4 KOMANDAN PANGKALAN TNI AL TAREMPA

5 KOMANDAN DISTRIK MILITER 0318 / NATUNA

6 KEPALA KEPOLISIAN RESOR KEPULAUAN ANAMBAS

7 KEPALA CABANG KEJAKSAAN NEGERI NATUNA DI TAREMPA

8 KOMANDAN PANGKALAN UDARA TNI AL MATAK

9 KETUA LEMBAGA ADAT MELAYU KAB. KEP. ANAMBAS

10 KETUA MAJELIS ULAMA INDONESIA KAB. KEP. ANAMBAS

11 KEPALA INSTANSI VERTIKAL SE-KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS


KEPALA OPD DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN KEPULAUAN
12
ANAMBAS
13 PIMPINAN MEDCO NATUNA E & P

14 PIMPINAN PREMIER OIL A HARBOUR ENERGY COMPANY

15 PIMPINAN PT. STAR ENERGY (KAKAP) Ltd

16 CAMAT SE-KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

17 LURAH DAN KEPALA DESA SE-KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

18 KETUA BPD SE-KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

19 KEPALA BANK NEGARA INDONESIA KAB. KEP. ANAMBAS

20 KEPALA BANK RIAU KEPRI KAB. KEP. ANAMBAS

21 KEPALA BANK SYARIAH MANDIRI KAB. KEP. ANAMBAS

22 KEPALA BANK RAKYAT INDONESIA KAB. KEP. ANAMBAS

23 KETUA RW DAN RT SE – KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

24 PELAKU USAHA SE-KAB. KEPULAUAN ANAMBAS


25 PENGELOLA/PENGURUS RUMAH IBADAH SE-KAB. KEP. ANAMBAS
PENGELOLA/PENYELENGGARA/PENANGGUNG JAWAB TEMPAT DAN
26
FASILITAS UMUM SE-KAB. KEPULAUAN ANAMBAS
27 MASYARAKAT SE-KABUPATEN KEPULAUAN ANAMBAS

Anda mungkin juga menyukai