A. Latar Belakang.
A.2 Tugas dan Fungsi Unit Kerja Terkait dan /atau Penugasan
Tambahan.
Tugas dan fungsi Dinas Kesehatan NTB diatur dalam Peraturan Gubernur
NTB Nomor 50 Tahun 2016 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas
dan Fungsi serta Tata Kerja Dinas – Dinas Daerah NTB.
Dinas Kesehatan mempunyai tugas menyelenggarakan Urusan Pemerintahan
Bidang Kesehatan yang menjadi kewenangan Daerah Provinsi dan Tugas
Pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah Provinsi. Bidang Kesehatan
Masyarakat sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5, bertanggung jawab kepada
Kepala Dinas Kesehatan, mempunyai tugas Melaksanakan penyiapan
perumusan dan pelaksanaan kebijakan
operasional,koordinasi,advokasi,sosialisasi,bimbingan teknis dan fasilitas
serta pemantauan,evaluasi dan pelaporan dibidang kesehatan keluarga, gizi,
promosi kesehatan dan pemberdayaan masyarakat serta kesehatan kerja dan
olahraga.
Seksi Gizi Promosi mempunyai tugas dan fungsi menyiapkan bahan
penyusunan kebijakan,perencanaan program,menyiapkan bahan bimbingan
teknis,menyiapkan bahan advokasi dan koordinasi, menyiapkan bahan
penyusunan pedoman, melaksanakan pemantauan, evaluasi dan pelaporan
kegiatan peningkatan kesehatan gizi masyarakat dan promosi kesehatan
masyarakat
A.3 Gambaran Umum
a. Latar Belakang
Provinsi Nusa Tenggara Barat adalah satu diantara beberapa provinsi
di Indonesia yang memiliki destinasi wisata dengan berbagai event
nasional maupun internasional. Salah satu perhelatan besar tingkat
internasional yang akan berlangsung adalah akan dilaksanakannya
event MotoGP Mandalika di Kabupaten Lombok Tengah dan MXGP di
Kabupaten Sumbawa. Hal ini menjadi perhatian dari semua unsur
pemerintahan, terutama dalam bidang kesehatan karena banyaknya
masyarakat dari dalam dan luar negeri yang datang, maka mobilitas ini
membuka kesempatan terjadinya penyakit menular.
Penyakit menular masih menjadi masalah kesehatan masyarakat dapat
dipengaruhi oleh tinginya mobilitas penduduk dan merupakan suatu
ancaman misalnya transmisi penyakit menular dari suatu negara ke
negara lain. Selain itu saat ini dunia sudah mengalami perubahan iklim
yang disebabkan oleh pemanasan global yang semakin cepat. Kondisi
ini mempengaruhi pola dan jenis penyakit potensial wabah secara
langsung maupun tidak langsung seperti penyakit new emerging
(Hepatitis Akut) Covid-19 serta penyakit tular vektor dan zoonotik
seperti malaria, DBD, antrax dan rabies.
Informasi tentang kevektoran vektor Malaria, DBD ataupun lainnya
seperti pemantauan pada Hewan Penular Rabies (HPR) di Provinsi
Nusa Tenggara Barat belum lengkap, hal ini disebabkan karena
kegiatan promosi kesehatan terkait vektor vektor Malaria, DBD
ataupun lainnya seperti pemantauan pada Hewan Penular Rabies
(HPR ) belum dilakukan secara rutin . Komunikasi Efektif sebagai
salah satu bagian kegiatan Promosi Kesehatan dilakukan untuk
memperluas informasi sampai dengan masyarakat di desa. Di Provinsi
Nusa Tenggara Barat kasus malaria, Demam Berdarah Dengue (DBD)
dan Rabies masih terlaporkan. Malaria, merupakan penyakit endemis
rendah yang masih terjadi di wilayah NTB, akan tetapi dari 10
kabupaten/kota, 4 diantaranya belum eliminasi malaria, artinya pada
wilayah tersebut masih ada penularan yang terjadi di dalam wilayah
tersebut. Dan salah satu kabupaten dari empat kabupaten tersebut
adalah Kabupaten Sumbawa. DBD di NTB merupakan penyakit yang
kejadiannya meningkat pada Tahun 2021. Kabupaten Sumbawa sendiri
terdapat 398 kasus dengan 4 kematian akibat DBD. Sementara itu,
kasus Gigitan Hewan Penular Rabies (GHPR) Tahun 2021 di NTB
mencapai 1.864 kasus gigitan dengan 10 kasus Lyssa. Kasus GHPR di
kabupaten Sumbawa sebesar 1082 kasus dengan 9 kasus Lyssa.
Dalam rangka menyambut even MX GP di Sumbawa, maka Dinas
Kesehatan bidang Kesehatan Masayarakat akan melakukan upaya ….
b. Analisa Kelayakan/Manfaat.
Output ini adalah untuk mendukung pencapaian indicator pengendalian
penyakit Menular langsung melalui binatang melalui promosi
kesehatan.
B. Penerima Manfaat
1. Kementerian Kesehatan
2. Dinas Kesehatan Provinsi
3. Organisasi/ITDC/
4. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Kepala Dinas Kesehatan
Provinsi Nusa Tenggara Barat