Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE

PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN KABUPATEN/KOTA


DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NONFISIK BIDANG KESEHATAN
TAHUN ANGGARAN 2022

OPD : Dinas Kesehatan Kabupaten Solok Selatan


PROGRAM : Surveilans Imunisasi dan KIPI
HASIL : Persentase Penurunan Kasus Penyakit yang Dapat Dicegah dengan
Imunisasi (PD3I) tertentu
KEGIATAN : Pembinaan Pelaksanaan Pelayanan Imunisasi Dasar
INDIKATOR : Persentase Anak Usia 0-11 bulan Yang Mendapat Imunisasi Dasar
KINERJA KEGIATAN Lengkap
KELUARAN : Layanan Imunisasi Dasar

A. Latar Belakang
1. Dasar Hukum
a. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
Kesehatan Pasal 113 sampai dengan pasal 116.
b. Undang-Undang Nomor 4 tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular.
c. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
d. Undang-Undang Nomor 33 tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pusat
dan Daerah.
e. Undang-Undang Nomor 35 tahun 2014 tentang Perlindungan Anak
f. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
g. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 45 Tahun 2014 Tentang Penyelenggaraan
Surveilans Kesehatan
h. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 12 Tahun 2017 Tentang Penyelenggaraan
Imunisasi
i. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 374 Tahun 2009 tentang Sistem Kesehatan
Nasional
j. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 375 tahun 2009 tentang RPJPK 2005- 2025
k. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.02.02/ Menkes/ 52 Tahun 2015 tentang
Renstra Kementerian Kesehatan Tahun 2015-2019
l. Peraturan Daerah Kabupaten Solok Selatan Nomor 2 Tahun 2011 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Solok Selatan Tahun 2005-2025.
2. Gambaran Umum
Anak merupakan harapan bangsa yang harus dipenuhi haknya, misal hak
mendapatkan akses pelayanan kesehatan dimana salah satunya mendapatkan imunisasi dasar
yang telah diatur dalam UU no.23 th. 2002 tentang perlindungan anak dan UU no. 36 tahun
2009 tentang kesehatan. Lima Imunisasi Dasar pada bayi, dilanjutkan dengan imunisasi
pada anak Batita dan imunisasi pada anak sekolah (BIAS). Semua tahapan ini dimaksudkan
agar terbentuk kekebalan pada anak secara maksimal sehingga dapat menekan angka
kesakitan, kematian serta kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
(PD3I). Ilmu pengetahuan dan teknologi dibidang kesehatan berkembang sangat pesat,
pemerintah selalu berupaya mengembangkan vaksin baru dalam rangka mencegah lebih
banyak penyakit yang masuk dalam program imunisasi nasional antara lain Hemophilus
Influenza tipe B (HiB), rotavirus, IPV (Inactivated Polio Vaccine), MR (Measles Rubella)
dan lain-lain. Keberhasilan pelaksanaan imunisasi dapat diukur dengan tingginya cakupan
imunisasi dasar lengkap pada bayi, imunisasi lanjutan Baduta dan BIAS pada anak sekolah
tanpa mengesampingkan aspek kualitas. Kualitas pelayanan imunisasi antara lain dapat
diukur dengan manajemen pengelolaan vaksin, akurasi data laporan, adanya jejaring dengan
petugas dipelayanan serta dilakukannya surveilans KIPI. Hasil cakupan imunisasi pada bayi
dari tahun ke tahun tidak mencapai cakupan 100% sehingga akumulasi anak yang rentan
terhadap penyakit PD3I meningkat, mengakibatkan kemungkinan terjadinya KLB terutama
campak dan polio.
Tahun 2016 merupakan dimulainya tahapan dalam rangka pelaksanaan eradikasi
polio pada tahun 2020, untuk mendukung hal tersebut diperlukan partisipasi semua lapisan
masyarakat sehingga tercapai tujuan tersebut. Dilanjutkan dengan pengenalan vaksin
Measles, Rubella pada tahun 2018 untuk mencapai masyarakat Sumatra Barat Sehat
Sejahtera. Pada bulan September 2022 adanya pengenalan Vaksin PCV.
Adapun kegiatan –kegiatan yang akan dilakukan untuk mendukung hal itu pada
2023 adalah :
1. Pelatihan Pelaksanaan Imunisasi Rutin Tingkat Kabupaten Solok Selatan Th.
2023. Kegiatan ini dimaksud untuk melakukan evaluasi program imunisasi dasar
dan lanjutan baduta, anak sekolah dan Wus ditingkat Kabupaten Solok Selatan.
Serta menambah dan meningkatkan pengetahuan pengelola program imunisasi.
2. Bimbingan Teknis Pelaksanaan Imunisasi oleh Wasor/ Pengelola Program
Imunisasi Kabupaten.
3. Pembinaan Dalam Rangka Pelaksanaan Kampanye PCV (Pneumoni Conjugasi
Vaksin) & Introduksi PCV Tingkat Kabupaten Solok Selatan Tahun 2023.
4. Monitoring Dan Evaluasi Dalam Rangka Kampanye PCV (Pneumoni Conjugasi
Vaksin) Pemantauan persiapan dan pelaksanaan Kampanye PCV dan introduksi
vaksin PCV di Kabupaten Solok Selatan.

B. Penerima Manfaat
Penerima manfaat dari kegiatan yang dilaksanakan ini adalah :
1. Dinas Kesehatan Kabupaten/ Kota
2. Dokter/ Perawat/ Bidan dipelayanan kesehatan
3. Stakeholder, organisasi profesi
4. Masyarakat

C. Strategi Pencapaian Keluaran


Kegiatan Surveilans Imunisasi ini dilaksanakan di Kabupaten Solok Selatan dengan strategi
melalui proses tahapan persiapan, pelaksanaan kegiatan, evaluasi dan penyusunan laporan..
Metode Pelaksanaan kegiatan ini dilakukan dalam bentuk Pembinaan, Pendampingan
Teknis Pelaksanaan Imunisasi Di FKTP

D. Kurun Waktu Pencapaian Keluaran


1. Kegiatan direncanakan selama 1 tahun
2. Matrik Pelaksanaan

BULAN
No URAIAN J F M A M J J A S O N D
A E A P E U U G E K O E
N B R R I N L U P T V S
1. Persiapan

2. Bimbingan Teknis Pelaksanaan


Imunisasi oleh Wasor/ Pengelola
Program Imunisasi Provinsi
3 Workshop Dalam Rangka
Pelaksanaan Kampanye PCV
(Pneumoni Conjugasi Vaksin) &
Introduksi Vaksin PCV Tingkat
Kabupaten Solok Selatan Monitoring
& Evaluasi
4. Penyelesaian ADM & Pelaporan

E. Biaya Yang Diperlukan


Biaya yang diperlukan untuk kegiatan Pembinaan Pendampingan Teknis Pelaksanaan
Imunisasi Di FKTP ini sebesar Rp. 78.861.600,00 (Tujuh puluh delapan juta delapan ratus
enam puluh satuenam ratus rupiah), Rencana Anggaran Biaya terlampir.
Demikian kerangka acuan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya

Padang Aro, September 2022


Plt. Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten Solok Selatan

dr. Pendewal, M.H


NIP. 19840208 201101 1 007

Anda mungkin juga menyukai