A. LATARBELAKANG
1. Dasar Hukum
2. Gambaran Umum
Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2025 adalah meningkatnya kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud, melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan
negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan prilaku dan dalam lingkungan
sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata,
serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah Republik Indonesia.
Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran
penting dalam upaya penanggulanngan kemiskinan.Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai
investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan Undang-undang Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Saat ini factor resiko penyakit tidak menular menjadi penyebab kematian utama terbesar,dari
seluruh kasus kematian yang terjadi diseluruh dunia.kondisi ini timbul akibat akibat perubahan prilaku
manusia dan lingkungan yang cenderung tidak sehat.
Pada awal perjalanan PTM sering kali tidak bergejaladan tidak menunjukkan tanda klinis secara
khusus sehingga dating sudah terlambat atau pada stadium lanjut.keadaan ini menggakibatkan
penanganan menjadi lebih sulit,terjadi komplikasi bahkan berakibat kematian lebih dini.
PTM dapat dicegah dengan dengan mengendalikan factor resiko, salah satunya merokok,diet yang
tidak sehat kurang aktifitas fisik dan konsumsi minuman beralkoholPosbindu PTM merupakan wujud
peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan monitoring factor resiko PTM
serta tindak lanjutnya yang dilaksanak secara terpadu,rutin,.
B. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat kegiatan ini pada umumnya yaitu masyarakat yang menjadi sasaran Program
No NamaKegia Jumlah Penerima
tan Manfaat
1 Deteksi Dini / Skrining Faktor Resiko Dan Prioritas 11.233 Masyarakat
Dimasyarakat.
A. LATARBELAKANG
1. Dasar Hukum
2. Gambaran Umum
Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2025 adalah meningkatnya kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan
masyarakat yang setinggi-tingginya dapat terwujud, melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan
negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan prilaku dan dalam lingkungan
sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu, adil dan merata,
serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah Republik Indonesia.
Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran
penting dalam upaya penanggulanngan kemiskinan.Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai
investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia sesuai dengan Undang-undang Nomor 36
Tahun 2009 tentang Kesehatan.
Saat ini factor resiko penyakit tidak menular menjadi penyebab kematian utama terbesar,dari
seluruh kasus kematian yang terjadi diseluruh dunia.kondisi ini timbul akibat akibat perubahan prilaku
manusia dan lingkungan yang cenderung tidak sehat.
Pada awal perjalanan PTM sering kali tidak bergejaladan tidak menunjukkan tanda klinis secara
khusus sehingga dating sudah terlambat atau pada stadium lanjut.keadaan ini menggakibatkan
penanganan menjadi lebih sulit,terjadi komplikasi bahkan berakibat kematian lebih dini.
PTM dapat dicegah dengan dengan mengendalikan factor resiko, salah satunya merokok,diet yang
tidak sehat kurang aktifitas fisik dan konsumsi minuman beralkoholPosbindu PTM merupakan wujud
peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan monitoring factor resiko PTM
serta tindak lanjutnya yang dilaksanak secara terpadu,rutin,.
B. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat kegiatan ini pada umumnya yaitu masyarakat yang menjadi sasaran Program
No NamaKegia Jumlah Penerima
tan Manfaat
1 Skrining perilaku merokok pada usia 10-18 tahun 6 sekola Peserta didik
disekolah. h.
F. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
2. Gambaran Umum
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat
merupakan sarana kesehatan yang penting dalam meningkatkan derajat kesehatan. Sesuai fungsinya,
petugas puskesmas melaksanakan pengawasan dan pengendalian kepada mayarakat untuk mencegah
penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap individu, keluarga, dan lingkungannya secara mandiri dan
mengembangkan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat.
Puskesmas Matang Pudeng adalah Puskesmas dengan rawat jalan yang merupakan salah satu dari 14
Puskesmas yang ada di Kabupaten Aceh Timur. UPTD. Puskesmas Matang Pudeng terletak di Jalan
Medan - Banda Aceh tepatnya di Desa Matang Pudeng Kecamatan Pante Bidari Kab Aceh Timur.
UPTD.Puskesmas Matang Pudeng mempunyai wilayah kerja seluas ± 98 Km² yang meliputi 12 desa.
Agar menciptakan kesehatan masyarakat yang sehat, maka peran malaria adalah salah satu kegiatan
penting terhadap masyarakat untuk mendeteksi dini penyakit yang bisa menyebabkan kejadian luar biasa
( KLB ),kejadian luar biasa pada suatu kasus sering kali terjadi sangat cepat sehingga dapat menimbulkan
kecemasan berbagai pihak.
Malaria merupakan penyakit berjangkit bawaan vektor yang disebabkan oleh parasit protozoa. Ia
meluas di kawasan tropika dan subtropika, termasuk sebahagian dari Amerika, Asia, dan Afrika. Setiap
tahun ia menyebabkan penyakit pada sekitar 650 juta orang dan membunuh antara satu hingga tiga juta,
kebanyakannya kanak-kanak di Sub-Sahara Afrika. Malaria biasanya dikaitkan dengan kemiskinan, tetapi
turut merupakan punca kemiskinan dan penghalang utama kepada pembangunan ekonomi.
Malaria merupakan salah satu penyakit berjangkit biasa dan masaalah kesihatan umum yang besar.
Penyakit ini disebabkan oleh parasit protozoa dari genus Plasmodium. Bentuk penyakit ini yang paling
serious disebabkan oleh Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax, tetapi spesies berkait yang lain
seperti (Plasmodium ovale, Plasmodium malariae, dan kadang-kala Plasmodium knowlesi) turut mampu
menjangkiti manusia. Kumpulan pathogenic manusia spesies Plasmodium ini dirujuk sebagai parasit
malaria.
Program Malaria ini dilaksanakan oleh 1 (satu) tenaga kerja wilayah kerja UPTD. Puskesmas Matang
Pudeng. Program yang berjalan wajib direncanakan, dilaksanakan, dimonitoring, dievaluasi dan
ditindaklanjuti untuk pemecahan masalah – masalah selanjutnya.
G. PENERIMA MANFAAT
a. Penerima manfaat dari kegiatan Malaria yang dilakukan di wilayah kerja UPTD. Puskesmas
matang pudeng adalah masyarakat yang ada diwilayah kerja puskesmas matang pudeng.
No. Kegiatan Jan feb Mar Ap Mei Jun Jul Ag Sep Okt No Des
l t v
Malaria
1 pemeriksaan massal kasus √ √
malaria
J. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
2. Gambaran Umum
Penerima manfaat kegiatan ini pada umumnya yaitu Bayi 9-12 bulan
O. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
2. Gambaran Umum
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat
merupakan sarana kesehatan yang penting dalam meningkatkan derajat kesehatan. Sesuai fungsinya,
petugas puskesmas melaksanakan pengawasan dan pengendalian kepada mayarakat untuk mencegah
penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap individu, keluarga, dan lingkungannya secara mandiri dan
mengembangkan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat.
Puskesmas Matang Pudeng adalah Puskesmas dengan rawat jalan yang merupakan salah satu dari 14
Puskesmas yang ada di Kabupaten Aceh Timur. UPTD. Puskesmas Matang Pudeng terletak di Jalan
Medan - Banda Aceh tepatnya di Desa Matang Pudeng Kecamatan Pante Bidari Kab Aceh Timur.
UPTD.Puskesmas Matang Pudeng mempunyai wilayah kerja seluas ± 98 Km² yang meliputi 12 desa.
Agar menciptakan kesehatan masyarakat yang sehat, maka peran surveilans adalah salah satu
kegiatan penting terhadap masyarakat untuk mendeteksi dini penyakit yang bisa menyebabkan kejadian
luar biasa ( KLB ),kejadian luar biasa pada suatu kasus sering kali terjadi sangat cepat sehingga dapat
menimbulkan kecemasan berbagai pihak salah satu contoh yang menjadi kecemasan masyarakat yang
meningkat pada saat sekarang ini adalah tentang adanya virus covid 19 ( coronavirus ).
Corona virus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan
hingga besar,sehingga salah satu cara untuk mengindentifikasi penyakit ini maka harus dilakukanya
pemantauan kontak yang bertujuan untuk mendeteksi dini penyakit dan memutuskan mata rantai penyakit.
Berdasarkan laporan pemegang program surveilans di UPTD. Puskesmas Matang Pudeng tahun 2021
adanya ditemukan kasus campak dan kasus covid 19 serta adanya klb dugaan keracunan makanan.
Program Surveilans ini dilaksanakan oleh 1 (satu) Penyuluh Kesehatan Masyarakat Muda wilayah
kerja UPTD. Puskesmas Matang Pudeng. Program yang berjalan wajib direncanakan, dilaksanakan,
dimonitoring, dievaluasi dan ditindaklanjuti untuk pemecahan masalah – masalah selanjutnya.
A.
P. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat dari kegiatan adalah masyarakat yang ada diwilayah kerja puskesmas matang
pudeng
19) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 852/Menkes/Skix/2018 Tentang Strategi Nasional Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat
20) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/104/2020 Tentang Penetapan Infeksi Novel
Coronavirus (Infeksi2019-Ncov) SebagaiPenyakitYang DapatMenimbulkanWabahDan UpayaPenanggulangannya
21) Surat Edaran Kementerian Kesehatan RI Nomor: 845/9288/Sj Tentang Percepatan Pembangunan Sanitasi
Pemukiman
22) Surat Edaran Gubernur Aceh Nomor; 443.52/10522 Tentang Pelaksanaan Total Sanitasi Berbasis Masyarakat
23) Peraturan Bupati Aceh Timur Tentang Pelaksanaan STBM Nomo:43 Tahun 2013
24) Peraturan Bupati Aceh Timur Nomor: 90.A Tahun 2018Tentang Rencana Aksi Daerah Air Minum Dan Penyehatan
Lingkungan
25) Surat Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan Nomor : PR.01.01/I/18370/2021 tentang Penyampaian Rincian
Kegiatan DAK Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2022
2. GambaranUmum
Tujuan pembangunan kesehatan menuju Indonesia Sehat 2025 adalah meningkatnya kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang a gar peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
dapat terwujud, melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia yang ditandai oleh penduduknya yang
hidup dengan prilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan kesehatan
yang bermutu, adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang setinggi-tingginya di seluruh wilayah Republik
Indonesia.
Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki peran penting dalam
upaya penanggulanngan kemiskinan. Pembangunan Kesehatan harus di pandang sebagai investasi untuk
meningkatkan kualitas sumberdaya manusia sesuai dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
Salah satu upaya untuk menurunkan angka kesakitan dan kematian penyakit menular adalah dengan
pemberianimunisasi.
Penyakit-penyakit yang dapatdicegahdenganimunisasi( PD3I ) diantaranya adalah Tuberkulosis ,Hepatitis B.
Beberapa penyakit tersebut telah menjadi perhatian dunia dan merupakan komitment global yang wajib diikuti oleh
semua Negara.
Penyakit menular menjadi salah satu penyebab utama kematian Dunia. Penyebab munculnya Kembali
penyakit menular yang lama ( re-emerging disease ) membuat Indonesia menanggung beban berlebih dalam
penanggulangan penyakit ( triple burden disease ) (Kemenkes,2013).
Dasar hokum Standar Pelayanan Minimal Kesehatan PP 2/2018, Pasal 6 No.11 .Peraturan Menteri Kesehatan
No. 4 Tahun 2019.Mengarah pada kebijakan Pembangunan dasar salah satunya adalah Pemenuhan Layanan Dasar di
Bidang Kesehatan dalam peningkatan Pengendalian Penyakit Menular dengan perhatian khusus pada penyakit
TBC,HIV/AIDS, Hepatitis.
UPTD Puskesma Matang Pudeng merupakan Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama yang terletak di
wilayah Barat Pusat Kabupaten Aceh Timur, dengan jumlah penduduk+11.000 jiwa. Wilayah kerja Pelayanan
Kesehatan ini mempunyai 12 desa / kelurahan. Berdasarkan SPM Tahun 2020 terdapat,. Masalah kesehatan penderita
Kusta sekitar 3 orang.
Berdasarkan data masalah kesehatan di atas maka manajemen UPTD Puskesmas Matang Pudeng Timur
Menyusun rencana terpadu yaitu Rencana UsulanKegiatan (RUK) dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) pada
UPTD Puskesmas Matang Pudeng Timur tahun anggaran 2022. Setelah periode pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan
Anggaran (DPA) tahun berjalan pada tahun anggaran 2023.
Berikutusulanrinciankomponenkegiatan :
No KomponenRincian MenuKegiatan Uraian
S. PENERIMAMANFAAT
4 PenemuankasusAktif Kusta
Kelompok
a Penemuan kasus Aktif Kusta. 12 desa
masyarakat
T. STRATEGIPENCAPAIANKELUARAN
MetodePelaksa TahapPelaksanaan
No Komponen Rincian Menu
Output naan
Kegiatan
VOLU
SATUAN
ME
1 PenemuankasusAktif TBC
1. Persiapan Administrasi
2. Pelaksanaan Kegiatan
3. Waktu
Penemuan kasus Aktif Pelaksanaan (Jan- Des)
a Kegiatan 1 Swakelola
Kusta
Bulan
No KomponenRincian Menu Kegiatan
J F M A M J J A S O N D
1 Penemuan kasus Aktif Kusta
Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas sebesar Rp
6.720.000 ( enam jutatujuh ratus dua puluh ribu rupiah ) dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai
berikut:
1 PenemuankasusAktif Kusta
6.720.000
TOTAL
V. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
2. Gambaran Umum
AA. LATARBELAKANG
1. DasarHukum
26) Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
27) Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara
28) Undang-UndangNomor25 Tahun2004 Tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;
29) Undang-Undang 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat
Dan Pemerintah Daerah.
30) Undang-Undang Nomor 36 Tahun2009 Tentang Kesehatan
31) Undang–UndangNomor23Tahun 2014 Tentang Peme rintahan Daerah
32) Peraturan Menteri Kesehatan No. 82 Tahun 2014 tentang Penanggulangan Penyakit Menular
33) PeraturanMentreriKesehatan No. 41 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Deteksi Dini dan Pemberian
Obat Anti Malaria Pada Daerah Dengan Situasi Khusus.
34) Keputusan Menteri Kesehatan No. 293/Menkes/SK/VI/2009 tentang Eliminasi Malaria.
35) Peraturan PemerintahRepublik IndonesiaNomor 47 Tahun 2016 Tentang Fasilitas Pelayanan
Kesehatan
36) Perpres No. 18 Tahun2020 TentangRPJMN Tahun2020-2024
37) Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 Tentang Gerakan Masyarakat Masyarakat Hidup
Sehat
38) Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan
Keuangan Daerah.
39) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 Tentang Akreditasi
Puskesmas
40) Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Manajemen Puskesmas
41) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 2019 Tentang Standar
Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan.
42) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2019 Tentang
Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan
43) Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor 43Tahun2019 Tentang Puskesmas
44) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor: 852/Menkes/Skix/2018 Tentang Strategi Nasional
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat
45) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor HK.01.07/MENKES/104/2020 Tentang Penetapan
Infeksi Novel Coronavirus (Infeksi2019-Ncov) SebagaiPenyakitYang
DapatMenimbulkanWabahDan UpayaPenanggulangannya
46) Surat Edaran Kementerian Kesehatan RI Nomor: 845/9288/Sj Tentang Percepatan
Pembangunan Sanitasi Pemukiman
47) Surat Edaran Gubernur Aceh Nomor; 443.52/10522 Tentang Pelaksanaan Total Sanitasi
Berbasis Masyarakat
48) Peraturan Bupati Aceh Timur Tentang Pelaksanaan STBM Nomo:43 Tahun 2013
49) Peraturan Bupati Aceh Timur Nomor: 90.A Tahun 2018Tentang Rencana Aksi Daerah Air
Minum Dan Penyehatan Lingkungan
50) Surat Sekretariat Jenderal Kementerian Kesehatan Nomor : PR.01.01/I/18370/2021 tentang
Penyampaian Rincian Kegiatan DAK Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2022
2. GambaranUmum
Berikutusulanrinciankomponenkegiatan :
No KomponenRincian Uraian
MenuKegiatan
BB. PENERIMAMANFAAT
4 PenemuankasusAktif TBC
Ibu Hamil dan
a Penemuan kasus Aktif TBC. 12 desa
masyarakat
CC. STRATEGIPENCAPAIANKELUARAN
MetodePelaks TahapPelaksanaan
No Komponen Rincian
Output anaan
Menu Kegiatan
VOLUM
SATUAN
E
1 PenemuankasusAktif TBC
1. Persiapan
Administrasi
Penemuan kasus Aktif 2. Pelaksanaan
a Kegiatan 1 Swakelola
TBC Kegiatan
3. Waktu
Pelaksanaan (Jan- Des)
Bulan
No KomponenRincian Menu Kegiatan
J F M A M J J A S O N D
1 PenemuankasusAktif TBC
1 PenemuankasusAktif TBC
EE. LATARBELAKANG
1. DasarHukum
51) Undang-UndangRepublik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentangKeuangan Negara
52) Undang-UndangNomor 1 Tahun 2004 tentangPerbendaharaan Negara
53) Undang-UndangNomor25 Tahun2004 TentangSistemPerencanaan Pembangunan Nasional;
54) Undang-Undang 33 Tahun 2004
TentangPerimbanganKeuanganAntaraPemerintahPusatDanPemerintah Daerah.
55) Undang-UndangNomor36 Tahun2009 TentangKesehatan
56) Undang–UndangNomor23Tahun 2014 TentangPemerintahan Daerah
57) PeraturanMenteriKesehatan No. 82 Tahun 2014 tentangPenanggulanganPenyakitMenular
58) PeraturanMentreriKesehatan No. 41 Tahun 2018
tentangPelaksanaanDeteksiDinidanPemberianObat Anti Malaria Pada Daerah
DenganSituasiKhusus.
59) KeputusanMenteriKesehatan No. 293/Menkes/SK/VI/2009 tentangEliminasi Malaria.
60) Peraturan PemerintahRepublik IndonesiaNomor 47Tahun2016
TentangFasilitasPelayananKesehatan
61) Perpres No. 18 Tahun2020 TentangRPJMN Tahun2020-2024
62) Instruksi Presiden Nomor 1 Tahun 2017 Tentang Gerakan Masyarakat Masyarakat Hidup
Sehat
63) PeraturanMenteriDalamNegeriNomor 13 Tahun 2006 tentangPedomanPengelolaanKeuangan
Daerah.
64) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015 Tentang Akreditasi
Puskesmas
65) PeraturanMenteriKesehatanNomor 44 Tahun 2016 tentangManajemenPuskesmas
66) Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor 4Tahun2019
TentangStandarTeknisPemenuhanMutuPelayananDasarPadaStandarPelayanan Minimal
BidangKesehatan.
67) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor8Tahun 2019 Tentang
PemberdayaanMasyarakatBidangKesehatan
68) Peraturan Menteri Kesehatan Republik IndonesiaNomor 43Tahun2019 TentangPuskesmas
Berdasarkan data masalah kesehatan di atas maka manajemen UPTD Puskesmas Matang
Pudeng Menyusun rencana terpadu yaitu Rencana Usulan Kegiatan (RUK)
danRencanaPelaksanaanKegiatan (RPK) padaUPTD Puskesmas Matang Pudeng tahun
anggaran 2022. Setelah periode pelaksanaan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) tahun
berjalan pada tahun anggaran 2023.
Berikutusulanrinciankomponenkegiatan :
No KomponenRincian Uraian
MenuKegiatan
1 PenemuankasusAktif TBC
a Pemantauan minum obat TBC Merupakan Kegiatan kunjungan
rumahpasien TBC, untuk pemantauan
pelaksanaan minum obat TBC
FF. PENERIMAMANFAAT
Penerima
No Komponen Rincian Menu Kegiatan Jumlah
Manfaat
4 Penemuan kasus Aktif TBC
A Pemantauan minum obat TBC 12 desa Pasien TBC
GG. STRATEGIPENCAPAIANKELUARAN
Metode Tahap
No Komponen Rincian
Output Pelaksana Pelaksanaan
Menu Kegiatan
an
SATUAN VOLUME
1 Penemuankasus Aktif TBC
1. Persiapan
Administrasi
2. Pelaksanaan
Pemantauan minum obat
a Kegiatan 1 Swakelola Kegiatan
TBC
3. Waktu
Pela ksanaan (Jan-
Des)
Bulan
No Komponen Rincian Menu Kegiatan
J F M A M J J A S O N D
1 Penemuan kasus Aktif TBC
a Pemantauan minum obat TBC √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2. Gambaran Umum
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat
merupakan sarana kesehatan yang penting dalam meningkatkan derajat kesehatan. Sesuai fungsinya,
petugas puskesmas melaksanakan pengawasan dan pengendalian kepada mayarakat untuk mencegah
penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap individu, keluarga, dan lingkungannya secara mandiri dan
mengembangkan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat.
Puskesmas Matang Pudeng adalah Puskesmas dengan rawat jalan yang merupakan salah satu dari
14 Puskesmas yang ada di Kabupaten Aceh Timur. UPTD. Puskesmas Matang Pudeng terletak di Jalan
Medan - Banda Aceh tepatnya di Desa Matang Pudeng Kecamatan Pante Bidari Kab Aceh Timur.
UPTD.Puskesmas Matang Pudeng mempunyai wilayah kerja seluas ± 98 Km² yang meliputi 12 desa.
Agar menciptakan kesehatan masyarakat yang sehat, maka peran malaria adalah salah satu
kegiatan penting terhadap masyarakat untuk mendeteksi dini penyakit yang bisa menyebabkan kejadian
luar biasa ( KLB ),kejadian luar biasa pada suatu kasus sering kali terjadi sangat cepat sehingga dapat
menimbulkan kecemasan berbagai pihak.
Malaria merupakan penyakit berjangkit bawaan vektor yang disebabkan oleh parasit protozoa. Ia
meluas di kawasan tropika dan subtropika, termasuk sebahagian dari Amerika, Asia, dan Afrika. Setiap
tahun ia menyebabkan penyakit pada sekitar 650 juta orang dan membunuh antara satu hingga tiga juta,
kebanyakannya kanak-kanak di Sub-Sahara Afrika. Malaria biasanya dikaitkan dengan kemiskinan,
tetapi turut merupakan punca kemiskinan dan penghalang utama kepada pembangunan ekonomi.
Malaria merupakan salah satu penyakit berjangkit biasa dan masaalah kesihatan umum yang
besar. Penyakit ini disebabkan oleh parasit protozoa dari genus Plasmodium. Bentuk penyakit ini yang
paling serious disebabkan oleh Plasmodium falciparum dan Plasmodium vivax, tetapi spesies berkait
yang lain seperti (Plasmodium ovale, Plasmodium malariae, dan kadang-kala Plasmodium knowlesi)
turut mampu menjangkiti manusia. Kumpulan pathogenic manusia spesies Plasmodium ini dirujuk
sebagai parasit malaria.
Program Malaria ini dilaksanakan oleh 1 (satu) tenaga kerja wilayah kerja UPTD. Puskesmas
Matang Pudeng. Program yang berjalan wajib direncanakan, dilaksanakan, dimonitoring, dievaluasi dan
ditindaklanjuti untuk pemecahan masalah – masalah selanjutnya.
2. Gambaran Umum
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat
merupakan sarana kesehatan yang penting dalam meningkatkan derajat kesehatan. Sesuai fungsinya,
petugas puskesmas melaksanakan pengawasan dan pengendalian kepada mayarakat untuk mencegah
penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap individu, keluarga, dan lingkungannya secara mandiri dan
mengembangkan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat.
Puskesmas Matang Pudeng adalah Puskesmas dengan rawat jalan yang merupakan salah satu dari
14 Puskesmas yang ada di Kabupaten Aceh Timur. UPTD. Puskesmas Matang Pudeng terletak di Jalan
Medan - Banda Aceh tepatnya di Desa Matang Pudeng Kecamatan Pante Bidari Kab Aceh Timur.
UPTD.Puskesmas Matang Pudeng mempunyai wilayah kerja seluas ± 98 Km² yang meliputi 12 desa.
Agar menciptakan kesehatan masyarakat yang sehat, maka peran sanitasi terhadap peningkatan
kualitas kesehatan masyarakat telah disepakati oleh semua pihak. Menurut Undang-undang RI No.36
tahun 2009 Pasal 163 tentang kesehatan, ruang lingkup kesehatan lingkungan terdiri dari lingkungan
pemukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, dan tempat fasilitas umum.
Berdasarkan survei yang di pernah dilakukan, hanya sekitar 60% penduduk Indonesia mendapat
air bersih dari PDAM, terutama untuk penduduk perkotaan, selebihnya mempergunakan sumur dan
sumber air lain. Bila datang musim kemarau, krisis air dapat terjadi dan penyakit gastroenteritis mulai
muncul dimana – mana.
Hasil Riskesdas 2010 menunjukkan bahwa jenis sumber utama air untuk seluruh keperluan rumah
tangga pada umumnya mengunakan sumur gali terlindungi (27,9%) dan sumur bor/pompa (222%) dan
air leding PAM (19,5%). Adapun persentase sarana sanitasi dasar yang memenuhi syarat kesehatan di
lingkungan pemukiman di Provinsi Aceh pada tahun 2012 adalah 64,2% keluarga yg memiliki jamban
sehat dan rumah yang mempunyai tempah sampah yang sehat sebanyak 63,9% sementara rumah yang
memiliki pengelolaan air limbah sehat berjumlah 61,2%.
Berdasarkan data laporan pemegang program kesehatan lingkungan di UPTD. Puskesmas Matang
Pudeng tahun 2021 bahwa penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum berkualitas (layak)
yaitu 66 %, persentase sarana air minum yang dilakukan pengawasan yaitu 49 %, penduduk dengan
akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak (jamban sehat) yaitu 74%, desa yang melaksanakan sanitasi
total berbasis masyarakat yaitu 12 desa, persentase tempat-tempat umum (ttu) memenuhi syarat
kesehatan yaitu 52 ttu dan tempat pengelolaan makanan (tpm) memenuhi syarat kesehatan yaitu 46 %.
Sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat yang menitik beratkan kepada pengawas terhadap
berbagai faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Jamban sehat
adalah tempat buang air besar yang kontruksinya memenuhi syarat- syarat kesehatan antara lain
mengunakan septi tangki. Tempat sampah sehat adalah tempah pembungan sampah yang kontruksinya
memenuhi syarat – syarat kesehatan. Pengelola limbah air sehat adalah tempat pembungan air limbah
keluarga yang kontruksinya memenuhi syarat – syarat kesehatan.
Program Penyehatan Lingkungan ini dilaksanakan oleh 1 (satu) Penyuluh Kesehatan Masyarakat
Muda yang dibantu oleh 1 tenaga sanitarian dan kader di desa wilayah kerja UPTD. Puskesmas Matang
Pudeng. Program yang berjalan wajib direncanakan, dilaksanakan, dimonitoring, dievaluasi dan
ditindaklanjuti untuk pemecahan masalah – masalah kesehatan lingkungan selanjutnya.
3.Waktu Pelaksanaan
(Januari sd Desember)
2. Gambaran Umum
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat
merupakan sarana kesehatan yang penting dalam meningkatkan derajat kesehatan. Sesuai fungsinya,
petugas puskesmas melaksanakan pengawasan dan pengendalian kepada mayarakat untuk mencegah
penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap individu, keluarga, dan lingkungannya secara mandiri dan
mengembangkan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat.
Puskesmas Matang Pudeng adalah Puskesmas dengan rawat jalan yang merupakan salah satu dari
14 Puskesmas yang ada di Kabupaten Aceh Timur. UPTD. Puskesmas Matang Pudeng terletak di Jalan
Medan - Banda Aceh tepatnya di Desa Matang Pudeng Kecamatan Pante Bidari Kab Aceh Timur.
UPTD.Puskesmas Matang Pudeng mempunyai wilayah kerja seluas ± 98 Km² yang meliputi 12 desa.
Agar menciptakan kesehatan masyarakat yang sehat, maka peran sanitasi terhadap peningkatan
kualitas kesehatan masyarakat telah disepakati oleh semua pihak. Menurut Undang-undang RI No.36
tahun 2009 Pasal 163 tentang kesehatan, ruang lingkup kesehatan lingkungan terdiri dari lingkungan
pemukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, dan tempat fasilitas umum.
Berdasarkan survei yang di pernah dilakukan, hanya sekitar 60% penduduk Indonesia mendapat
air bersih dari PDAM, terutama untuk penduduk perkotaan, selebihnya mempergunakan sumur dan
sumber air lain. Bila datang musim kemarau, krisis air dapat terjadi dan penyakit gastroenteritis mulai
muncul dimana – mana.
Hasil Riskesdas 2010 menunjukkan bahwa jenis sumber utama air untuk seluruh keperluan rumah
tangga pada umumnya mengunakan sumur gali terlindungi (27,9%) dan sumur bor/pompa (222%) dan
air leding PAM (19,5%). Adapun persentase sarana sanitasi dasar yang memenuhi syarat kesehatan di
lingkungan pemukiman di Provinsi Aceh pada tahun 2012 adalah 64,2% keluarga yg memiliki jamban
sehat dan rumah yang mempunyai tempah sampah yang sehat sebanyak 63,9% sementara rumah yang
memiliki pengelolaan air limbah sehat berjumlah 61,2%.
Berdasarkan data laporan pemegang program kesehatan lingkungan di UPTD. Puskesmas Matang
Pudeng tahun 2021 bahwa penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum berkualitas (layak)
yaitu 66 %, persentase sarana air minum yang dilakukan pengawasan yaitu 49 %, penduduk dengan
akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak (jamban sehat) yaitu 74%, desa yang melaksanakan sanitasi
total berbasis masyarakat yaitu 12 desa, persentase tempat-tempat umum (ttu) memenuhi syarat
kesehatan yaitu 52 ttu dan tempat pengelolaan makanan (tpm) memenuhi syarat kesehatan yaitu 46 %.
Sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat yang menitik beratkan kepada pengawas terhadap
berbagai faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Jamban sehat
adalah tempat buang air besar yang kontruksinya memenuhi syarat- syarat kesehatan antara lain
mengunakan septi tangki. Tempat sampah sehat adalah tempah pembungan sampah yang kontruksinya
memenuhi syarat – syarat kesehatan. Pengelola limbah air sehat adalah tempat pembungan air limbah
keluarga yang kontruksinya memenuhi syarat – syarat kesehatan.
Program Penyehatan Lingkungan ini dilaksanakan oleh 1 (satu) Penyuluh Kesehatan Masyarakat
Muda yang dibantu oleh 1 tenaga sanitarian dan kader di desa wilayah kerja UPTD. Puskesmas Matang
Pudeng. Program yang berjalan wajib direncanakan, dilaksanakan, dimonitoring, dievaluasi dan
ditindaklanjuti untuk pemecahan masalah – masalah kesehatan lingkungan selanjutnya.
2. Gambaran Umum
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat
merupakan sarana kesehatan yang penting dalam meningkatkan derajat kesehatan. Sesuai fungsinya,
petugas puskesmas melaksanakan pengawasan dan pengendalian kepada mayarakat untuk mencegah
penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap individu, keluarga, dan lingkungannya secara mandiri dan
mengembangkan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat.
Puskesmas Matang Pudeng adalah Puskesmas dengan rawat jalan yang merupakan salah satu dari
14 Puskesmas yang ada di Kabupaten Aceh Timur. UPTD. Puskesmas Matang Pudeng terletak di Jalan
Medan - Banda Aceh tepatnya di Desa Matang Pudeng Kecamatan Pante Bidari Kab Aceh Timur.
UPTD.Puskesmas Matang Pudeng mempunyai wilayah kerja seluas ± 98 Km² yang meliputi 12 desa.
Agar menciptakan kesehatan masyarakat yang sehat, maka peran sanitasi terhadap peningkatan
kualitas kesehatan masyarakat telah disepakati oleh semua pihak. Menurut Undang-undang RI No.36
tahun 2009 Pasal 163 tentang kesehatan, ruang lingkup kesehatan lingkungan terdiri dari lingkungan
pemukiman, tempat kerja, tempat rekreasi, dan tempat fasilitas umum.
Berdasarkan survei yang di pernah dilakukan, hanya sekitar 60% penduduk Indonesia mendapat
air bersih dari PDAM, terutama untuk penduduk perkotaan, selebihnya mempergunakan sumur dan
sumber air lain. Bila datang musim kemarau, krisis air dapat terjadi dan penyakit gastroenteritis mulai
muncul dimana – mana.
Hasil Riskesdas 2010 menunjukkan bahwa jenis sumber utama air untuk seluruh keperluan rumah
tangga pada umumnya mengunakan sumur gali terlindungi (27,9%) dan sumur bor/pompa (222%) dan
air leding PAM (19,5%). Adapun persentase sarana sanitasi dasar yang memenuhi syarat kesehatan di
lingkungan pemukiman di Provinsi Aceh pada tahun 2012 adalah 64,2% keluarga yg memiliki jamban
sehat dan rumah yang mempunyai tempah sampah yang sehat sebanyak 63,9% sementara rumah yang
memiliki pengelolaan air limbah sehat berjumlah 61,2%.
Berdasarkan data laporan pemegang program kesehatan lingkungan di UPTD. Puskesmas Matang
Pudeng tahun 2021 bahwa penduduk dengan akses berkelanjutan terhadap air minum berkualitas (layak)
yaitu 66 %, persentase sarana air minum yang dilakukan pengawasan yaitu 49 %, penduduk dengan
akses terhadap fasilitas sanitasi yang layak (jamban sehat) yaitu 74%, desa yang melaksanakan sanitasi
total berbasis masyarakat yaitu 12 desa, persentase tempat-tempat umum (ttu) memenuhi syarat
kesehatan yaitu 52 ttu dan tempat pengelolaan makanan (tpm) memenuhi syarat kesehatan yaitu 46 %.
Sanitasi adalah cara pengawasan masyarakat yang menitik beratkan kepada pengawas terhadap
berbagai faktor lingkungan yang mungkin mempengaruhi derajat kesehatan masyarakat. Jamban sehat
adalah tempat buang air besar yang kontruksinya memenuhi syarat- syarat kesehatan antara lain
mengunakan septi tangki. Tempat sampah sehat adalah tempah pembungan sampah yang kontruksinya
memenuhi syarat – syarat kesehatan. Pengelola limbah air sehat adalah tempat pembungan air limbah
keluarga yang kontruksinya memenuhi syarat – syarat kesehatan.
Program Penyehatan Lingkungan ini dilaksanakan oleh 1 (satu) Penyuluh Kesehatan Masyarakat
Muda yang dibantu oleh 1 tenaga sanitarian dan kader di desa wilayah kerja UPTD. Puskesmas Matang
Pudeng. Program yang berjalan wajib direncanakan, dilaksanakan, dimonitoring, dievaluasi dan
ditindaklanjuti untuk pemecahan masalah – masalah kesehatan lingkungan selanjutnya.
2. Gambaran Umum
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat
merupakan sarana kesehatan yang penting dalam meningkatkan derajat kesehatan. Sesuai fungsinya,
petugas puskesmas melaksanakan pengawasan dan pengendalian kepada mayarakat untuk mencegah
penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap individu, keluarga, dan lingkungannya secara mandiri dan
mengembangkan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat.
Puskesmas Matang Pudeng adalah Puskesmas dengan rawat jalan yang merupakan salah satu dari 14
Puskesmas yang ada di Kabupaten Aceh Timur. UPTD. Puskesmas Matang Pudeng terletak di Jalan
Medan - Banda Aceh tepatnya di Desa Matang Pudeng Kecamatan Pante Bidari Kab Aceh Timur.
UPTD.Puskesmas Matang Pudeng mempunyai wilayah kerja seluas ± 98 Km² yang meliputi 12 desa.
Kejadian luar Biasa ( KLB ) penyakit menular ,keracunan makanan ,keracunan bahan berbahaya lainya
masih menjadi masalah kesehatan masyarakat karena dapat mengakibatkan jatuhnya korban kesakitan dan
kematian yang besar,menurut peraturan mentri republic Indonesia no 37 tahun 2012,laboratorium
puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan dipuskesmas yang melaksanakan pengujian terhadap
specimen dari manusia untuk menentukan jenis penyakit,penyebarab penyakit ,kondisi kesehatan atau
factor yang berpenggaruh pada kesehatan pada kesehatan perorangan dan masyarakat.
A.
No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian
4 Upaya Deteksi Dini,Preventif Dan Respons Penyakit
Surveilans
Penggiriman dan pemeriksaan Merupakan upaya untuk mencegah terjangkitnya penyakit
specimen penyakit potensi yang berpotensi KLB
KLB/wabah/penyakit infeksi
emerging ke laboratorium
rujukan serta pengembalian
specimen carier
A. Latar Belakang
1. Gambaran Umum
kesehatan merupakan hak asasi manusia dan investasi untuk keberhasilan pembangunan
bangsa. Untuk itu perlu diselenggarakan pembangunan kesehatan secara menyeluruh agar
terwujud masyarakat yang sehat, mandiri dan berkeadilan. Dalam pasal 34 disebutkan bahwa
negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan fasilitas
pelayanan umum yang layak yang salah satunya diwujudkan dengan pembangunan
Puskesmas dan jaringannya.
Puskesmas Matang Pudeng dan jaringannya sebagai fasilitas pelayanan kesehatan
terdepan yang bertanggung jawab di wilayah kerjanya, saat ini keberadaannya sudah cukup
merata. Sampai bulan Desember 2023 terdapat 1 Pustu dan 8 Polindes, 1 Poskesdes dan 26
Posyandu. Ke depan berbagai fasilitas pelayanan kesehatan ini akan semakin ditingkatkan
baik dari segi jumlah pemerataan, dan kualitasnya.Namun demikian, masih terdapat berbagai
masalah yang dihadapi oleh Puskesmas dan jaringannya dalam upaya meningkatkan status
kesehatan masyarakat di wilayah kerjanya. Berbagai upaya telah dan akan terus ditingkatkan
baik oleh pemerintah daerah maupun pemerintah agar peran dan fungsi Puskesmas sebagai
fasilitas pelayanan kesehatan dasar semakin meningkat.
Dukungan pemerintah bertambah lagi dengan diluncurkannya DAK Non Fisik bagi
Puskesmas sebagai kegiatan inovatif. Penyaluran dana BOK merupakan salah satu bentuk
tanggung jawab pemerintah dalam pembangunan kesehatan bagi masyarakat di
pedesaan/kelurahan khususnya dalam meningkatkan upaya kesehatan promotif dan preventif
guna tercapainya target Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Kesehatan, sebagai tolok
ukur urusan kewenangan wajib bidang kesehatan yang telah dilimpahkan oleh pemerintah
kepada pemerintah daerah. Puskesmas sebagai salah satu pelaksana pelayanan bidang
kesehatan juga mengemban amanat untuk mencapai target tersebut sehingga masyarakat
akan mendapat pelayanan kesehatan yang semakin merata, berkualitas dan berkeadilan.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatnya cakupan Puskesmas dalam pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan
preventif.
b. Memberikan Imunisasi untuk anak sekolah dasar
c. Pelaksanaan imunisasi lanjutan bagi peserta didik ( BIAS )
d. Mencari kejadian ikutan pasca imunisasi setelah pelaksanaan BIAS dan IDL
e. Menganalisis hubungan faktor sikap ibu tentang imunisasi dasar pada usia 9-11 bulan di
wilayah kerja puskesmas Matang pudeng.
f. Mencari sasaran imunisasi yang cakupan nya rendah.
g. Memberikan imunisasi untuk anak PAUD dan TK.
C. Proses Pelaksanaan
1. Memberikan penyuntikan vaksin IDL ,Pelayanan antigen baru,pada bayi balita dan anak
sekolah
2. Memberikan penyuntikan IMUNISASI pada bayi,baduta dan balita
3. Investigasi kejadian kasus KIPI.
D. Sasaran
1. Sekolah Dasar / MI (Madrasah Ibtidaiyah)
2. Bayi, baduta, dan balita di posyandu
Rp
TOTAL 52.080.000
.
KERANGKA ACUAN KERJA/TERM OF REFERENCE
PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONALKESEHATAN PUSKESMAS
MATANG PUDENG DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NONFISIK
BIDANG KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2023
2. Gambaran Umum
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat
merupakan sarana kesehatan yang penting dalam meningkatkan derajat kesehatan. Sesuai fungsinya,
petugas puskesmas melaksanakan pengawasan dan pengendalian kepada mayarakat untuk mencegah
penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap individu, keluarga, dan lingkungannya secara mandiri dan
mengembangkan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat.
Puskesmas Matang Pudeng adalah Puskesmas dengan rawat jalan yang merupakan salah satu dari 14
Puskesmas yang ada di Kabupaten Aceh Timur. UPTD. Puskesmas Matang Pudeng terletak di Jalan
Medan - Banda Aceh tepatnya di Desa Matang Pudeng Kecamatan Pante Bidari Kab Aceh Timur.
UPTD.Puskesmas Matang Pudeng mempunyai wilayah kerja seluas ± 98 Km² yang meliputi 12 desa.
Agar menciptakan kesehatan masyarakat yang sehat, maka peran surveilans adalah salah satu
kegiatan penting terhadap masyarakat untuk mendeteksi dini penyakit yang bisa menyebabkan kejadian
luar biasa ( KLB ),kejadian luar biasa pada suatu kasus sering kali terjadi sangat cepat sehingga dapat
menimbulkan kecemasan berbagai pihak salah satu contoh yang menjadi kecemasan masyarakat yang
meningkat pada saat sekarang ini adalah tentang adanya virus covid 19 ( coronavirus ).
Corona virus adalah keluarga besar virus yang menyebabkan penyakit mulai dari gejala ringan
hingga besar,sehingga salah satu cara untuk mengindentifikasi penyakit ini maka harus dilakukanya
pemantauan kontak yang bertujuan untuk mendeteksi dini penyakit dan memutuskan mata rantai penyakit.
Berdasarkan laporan pemegang program surveilans di UPTD. Puskesmas Matang Pudeng tahun 2021
adanya ditemukan kasus campak dan kasus covid 19 serta adanya klb dugaan keracunan makanan.
Program Surveilans ini dilaksanakan oleh 1 (satu) Penyuluh Kesehatan Masyarakat Muda wilayah
kerja UPTD. Puskesmas Matang Pudeng. Program yang berjalan wajib direncanakan, dilaksanakan,
dimonitoring, dievaluasi dan ditindaklanjuti untuk pemecahan masalah – masalah selanjutnya.
A.
Penerima manfaat dari kegiatan Surveilans adalah masyarakat yang ada diwilayah kerja puskesmas
matang pudeng
Total Rp 7.560.000
2. Gambaran Umum
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat
merupakan sarana kesehatan yang penting dalam meningkatkan derajat kesehatan. Sesuai fungsinya,
petugas puskesmas melaksanakan pengawasan dan pengendalian kepada mayarakat untuk mencegah
penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap individu, keluarga, dan lingkungannya secara mandiri dan
mengembangkan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat.
Puskesmas Matang Pudeng adalah Puskesmas dengan rawat jalan yang merupakan salah satu dari 14
Puskesmas yang ada di Kabupaten Aceh Timur. UPTD. Puskesmas Matang Pudeng terletak di Jalan
Medan - Banda Aceh tepatnya di Desa Matang Pudeng Kecamatan Pante Bidari Kab Aceh Timur.
UPTD.Puskesmas Matang Pudeng mempunyai wilayah kerja seluas ± 98 Km² yang meliputi 12 desa.
Jumlah kasus DBD banyak tidak dilaporkan dan terjadi kesalahanklasifikasi pada kasus ini. Penelitian
terbaru menunjukkan 390 juta infeksi dengue per tahun, dimana 96 juta bermanifestasi klinis dengan
berbagai derajat Penelitianlain menyatakan, prevalensi DBD diperkirakan mencapai 3,9 milyar orang di
128 negara berisiko terinfeksi virus dengue (WHO,2015).
Agar menciptakan kesehatan masyarakat yang sehat, maka peran pengendalian dan pencegahan
penyakit DBD adalah salah satu kegiatan penting terhadap masyarakat untuk mendeteksi dini penyakit
yang bisa menyebabkan kejadian luar biasa salah satunya seperti terjangkitnya penyakit demam berdarah.
Penyakit DBD merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia.penyakit ini termasuk
penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti maupun aedes
albopictus.
Oleh sebab itu untuk mencengah terjangkitnya penyakit DBD,sangatlah penting untuk melakukan
pemeriksaan tempat-tempat perkembangbiakan nyamuk ( tempat-tempat penampungan air ) yang ada didalam rumah
seperti bak mandi,wcvas bunga,tatanan kulkas,dll dan diluar rumah ,rumah bebas jentik adalah rumah tangga yang
sudah dilakukan pemeriksaan jentik secara berkala tidak terdapat jentik nyamuk.
B.
Total Rp.12.600.000
A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum
2. Gambaran Umum
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat
merupakan sarana kesehatan yang penting dalam meningkatkan derajat kesehatan. Sesuai fungsinya,
petugas puskesmas melaksanakan pengawasan dan pengendalian kepada mayarakat untuk mencegah
penyakit dan meningkatkan kesehatan setiap individu, keluarga, dan lingkungannya secara mandiri dan
mengembangkan upaya kesehatan bersumberdaya masyarakat.
Puskesmas Matang Pudeng adalah Puskesmas dengan rawat jalan yang merupakan salah satu dari 14
Puskesmas yang ada di Kabupaten Aceh Timur. UPTD. Puskesmas Matang Pudeng terletak di Jalan
Medan - Banda Aceh tepatnya di Desa Matang Pudeng Kecamatan Pante Bidari Kab Aceh Timur.
UPTD.Puskesmas Matang Pudeng mempunyai wilayah kerja seluas ± 98 Km² yang meliputi 12 desa.
Pada umumnya program pemberantasan penyakit DBD belum berhasil,salah satu cara untuk
memberantas nyamuk Aedes aegypti adalah dengan melakukan fooging.
Agar menciptakan kesehatan masyarakat yang sehat, maka peran pengendalian dan pencegahan
penyakit DBD adalah salah satu kegiatan penting terhadap masyarakat untuk mendeteksi dini penyakit
yang bisa menyebabkan kejadian luar biasa salah satunya seperti terjangkitnya penyakit demam berdarah.
A.
No Rinciaan Menu/Kompoen Uraian
4 Upaya Deteksi Dini,Preventif Dan Respons Penyakit
DBD
Lavarsidasi DBD Merupakan upaya untuk mencegah terjangkitnya penyakit
demam berdarah
B. PENERIMA MANFAAT
a. Penerima manfaat dari kegiatan DBD adalah masyarakat yang ada diwilayah kerja puskesmas
matang pudeng
Total Rp .1.400.000