Anda di halaman 1dari 4

KERANGKA ACUAN KERJA /TERM OF REFERENCE

PELAKSANAAN BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN PUSKESMAS


DANA ALOKASI KHUSUS NONFISIK BIDANG KESEHATAN TA 2022
DINAS KESEHATAN KABUPATEN

A. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 2008 tentang Kementerian Negara ( Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomr 166, Tambahan Lebaran Negara
Republik Indonesia Nomor 4916 ).
2. Peraturan Presiden Nomor 35 Tahun 2015 tentang Kementerian Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 59).
3. Peraturan Presiden Nomor 113 Tahun 2020 tentang Rincian Anggaran Pendapatan
dan Belanja Negara Tahun 2021 ( Lebaran Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 266 ).
4. Peraturan Menteri kesehatan Nomor 25 Tahun 2020 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Kesehatan ( Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2020
Nomor 1146).
5. Undang-Undang RI no 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025.
6. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 374/MENKES/SK/V/2009 Tentang Sistem
Kesehatan Nasional.
7. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 375/MENKES/SK/V/2009 tentang Rencana
Oembangunan Jangka Panjang Bidang Kesehatan 2005-2025.
8. Undang-Undang RI No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan.
9. Peraturan Menteri Kesehatan No. 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan
Mutu Pelayanan Dasar pada Standar Pelayanan Minimal bidang Kesehatan.
10. Peraturan Menteri Kesehatan No.3 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Penggunaan
Dana Alokasi Khusus Non Fisik Bidang Kesehatan.
11. Peraturan Menteri Kesehatan no.43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 90 Tahun 2019 tentang Klasifikasi,
Nomenklatur, Perencanaan Pembangunan dan Keuangan Daerah.
13. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 12 Tahun 2021 tentang Petunjuk Teknis
Penggunaan DAK Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2021;
14. Surat Edaran Sekretariat Jenderal Kementrian Kesehatan Republik Indonesia
Nomor : PR.01.01/I/18370/2021 tentang Penyampaian Rincian Kegiatan DAK Non
Fisik Bidang Kesehatan Tahun Anggaran 2022;
15. Peraturan Bupati Sumedang Nomor 33 Tahun 2018 tentang Program dan Kegiatan
pada Setiap Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD);
16. Peraturan Bupati Sumedang Nomor 90 Tahun 2019 tentang Kode Rekening
Penganggaran;
17. Peraturan Bupati Sumedang Nomor 91 Tahun 2019 tentang Petunjuk Teknis
Penyusunan RKA SKPD/PPKD Tahun Anggaran 2020;

1
18. Perubahan Peraturan Bupati Sumedang Nomor 109 Tahun 2020 tentang Standar
Biaya dan Standar Satuan Harga Kabupaten Sumedang Tahun Anggaran 2021.

B. Gambaran Umum

Lansia menurut UU No.13 tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia Bab 1
Pasal 1 Ayat 2 adalah seseorang yang telah berusia di atas 60 tahun (3).World Health
Organization (WHO) mengklasifikasikan Lansia berdasarkan usia kronologis/biologis
menjadi 4 kelompok, yaitu usia pertengahan (middleage) dengan usia antara 45-49 tahun,
lanjut usia (elderly) dengan usia antara 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) dengan usia
antara 75-90 tahun, dan usia sangat tua (very old) dengan usia di atas 90 tahun (4).
Jumlah Lansia secara global diprediksi terus mengalami peningkatan yang bermakna
dibandingkan dengan kelompok usia lainnya.

Peningkatan jumlah Lansia dapat menjadi ukuran tingkat keberhasilan


pembangunan dalam suatu bangsa. Di sisi lain, peningkatan jumlah Lansia dapat
menimbulkan berbagai masalah terutama dari segi kesehatan dan kesejahteraan. Masalah
tersebut bila tidak segera ditangani akan berkembang menjadi masalah yang kompleks
dari segi fisik, mental, dan sosial. Masalah kesehatan dari segi fisik, Lansia mengalami
penurunan fungsi fisiologis akibat proses penuaan sehingga penyakit tidak menular
banyak yang muncul. Dampak lain dari masalah degeneratif adalah menurunnya daya
tahan tubuh sehingga Lansia rentan terkena infeksi penyakit menular.

Hasil Riskesdas tahun 2013 menyebutkan bahwa penyakit terbanyak pada lanjut
usia adalah Penyakit Tidak Menular (PTM) antara lain hipertensi, asma, stroke, Penyakit
Paru Obstruktif Kronik (PPOK), Diabetes Mellitus (DM), dan rematik. Masalah
kesehatan pada Lansia selain dari segi fisik adalah masalah kesehatan dari mental.
Masalah mental sering dikaitkan dengan sejumlah faktor resiko psikososial. Faktor
resiko psikososial tersebut adalah hilangnya peran sosial, hilangnya ekonomi, kematian
teman atau sanak saudaranya, penurunan kesehatan, peningkatan isolasi sosial karena
hilangnya interaksi sosial, keterbatasan finansial, dan penuruan fungsi kognitif (16)(17).
Masalah mental yang sering dialami oleh Lansia, diantaranya depresi, frustasi, kesepian,
takut kehilangan kebebasan, takut menghadapi kematian, cemas, fobia, gangguan
pemakaian alkohol, dan gangguan kognitif (demensia)

Pembiayaan dan pemanfaatan DAK Non Fisik yang meliputi diantaranya


Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) Puskesmas di Kabupaten Sumedang angat
diperlukan untuk membantu pemerintahan melaksanakan pelayanan kesehtan sesuai
dengan Standar Pelayanan Minimal (SPM) Kesehatandan melaksanakan pembangunan
kesehatan yang berkelanjutan dengan meningkatkankinerja Puskesmas dan jaringannya
serta Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM).

Mempertimbangkan agar tujuan pembangunan Kesehatan secara nasional dapat


tercapai, maka prinsip-prinsip tata kelola yang baik (good governance) yakni transparan,
efektif, akuntabel dan tidak duplikasi dengan sumber pembiayaan lainnya yang harus

2
menjadi perhatian dan dilaksanakan dengan sungguh-sungguh oleh para pelaksana
pembangunan kesehatan di daerah.

Uraian Rincian menu Kegiatan

       

NO Rincian /komponen Uraian Uraian

A Upaya Kesehatan Lanjut Usia


  1 Pelatihan Caregiver Informal oleh Puskesmas
kegiatan pertemuan dalam upaya merawat
seseorang yang membutuhkan bantuan dan
    (-) Pelatihan Caregiver
perhatian khusus dalam menjalankan
kesehariannya

C. PENERIMA MANFAAT

PENERIMA
NO NAMA KEGIATAN JUMLAH
MANFAAT

A Upaya Kesehatan Lanjut Usia


  1 Pelatihan Caregiver Informal oleh Puskesmas
    (-) Pelatihan Caregiver 34 Orang

D. STRATEGI PENCAPAIAN LUARAN

OUTPUT METODE
TAHAP
NO NAMA KEGIATAN PELAKSA
PELAKSANAAN
SATUAN VOLUME NAAN

E Upaya Kesehatan Lanjut Usia


1 Pelatihan Caregiver Informal oleh Puskesmas
1. Persiapan
Adiminstrasi 2.
Pelaksanaan
Dokumen/ Kegiatan 3. Waktu
(-) Pelatihan Caregiver 34 Swakelola
Laporan Pelaksanaan (
Agustus) 4.
Pembuatan Laporan
Akhir

D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN


Pelaksanaan kegiatan BOK di Puskesmas Situ dimulai dari Bulan Agustus 2022, selama 1 bulan.

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN

3
Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas
dalam Upaya Kesehatan Lanjut Usia sebesar Rp. 4.290.000,00,- (Empat Juta Dua Ratus
Sembilan Puluh Ribu Rupiah), dengan kebutuhan per rincian menu kegiatan sebagai berikut :

No Rincian menu kegiatan Kebutuhan biaya


1 Upaya Kesehatan Lanjut Usia 4.290.000
Total 4.290.000
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir.

Plh.Kepala UPTD Puskesmas Situ

Risman Aprianto, SKM


NIP. 19781122 200701 1 004

Anda mungkin juga menyukai