DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS WATUNGGONG
Watunggong Desa Satar Nawang, Kec. Congkar
Email: pkmwtg@gmail.com
A. Pendahuluan
Pemantauan pertumbuhan balita merupakan bagian dari standarpelayanan minimal yang harus
dilakukandi daerah. Status gizi masyarakat pada umumnya, menjadi kebutuhan data di daerah
untuk mengetahui seberapa besar masalah gizi yang ada diwilayahnya sebagai dasar perencanaan
kegiatan dan evaluasi kinerja serta intervensi apa yang akan dilakukanpara pemangku
kepentingan. Mengingat pentingnya data tersebut, dibutuhkan kunjungan rumah agar
mengetahui pola asuh. dan menggambarkan tiap individu.
B. Latar Belakang
C. Dasar Hukum
D. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
E. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan
Pemerintahan Daerah;
F. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2007 tentang Pembentukan Kabupaten Manggarai Timur di Provinsi
Nusa Tenggara Timur;
G. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah:
H. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan;
I. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
J. Peraturan menteri Kesehatan Nomor 31 Tahun 2018 tentang Aplikasi Sarana Prasarana dan Alat Kesehatan
K. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan
Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan;
L. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas;
M. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 34 Tahun 2022 tentang Akreditasi Pusat
Kesehatan Masyarakat, Klinik, Laboratorium Kesehatan, Unit Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri
Dokter, dan Tempat Praktik Mandiri Dokter Gigi;
N. Peraturan Daerah Kabupaten Manggarai Timur Nomor 9 Tahun 2019 tentang Rencana Pembangunan
Jangka Menengah Daerah Kabupaten Manggarai Timur 2019-2024;
O. Keputusan Bupati Manggarai Timur Nomor HK/36/Tahun 2023 tentang Perubahan Lampiran Keputusan
Bupati Manggarai Timur Nomor HK/26/Tahun 2020 tentang Penetapan Kategori Puskesmas berdasarkan
Karakteristik Wilayah Kerja dan Kemampuan Penyelenggaraan di Kabupaten Manggarai Timur.
P. Tujuan
Pembangunan kesehatan merupakan bagian integral dan terpenting dari pembangunan
nasional, tujuan diselenggarakannya pembangunan kesehatan adalah meningkatkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat kesehatan
masyarakat yang optimal. Keberhasilan pembangunan kesehatan berperan penting dalam
meningkatkan mutu dan daya saing sumber daya manusia Indonesia. Untuk mencapai tujuan
pembangunan kesehatan nasional diselenggarakan berbagai upaya kesehatan secara menyeluruh,
berjenjang dan terpadu.
Kabupaten Manggarai Timur terletak di bagian barat Pulau Flores, Provinsi Nusa
Tenggara Timur, yang dibentuk berdasarkan UU Nomor 36 Tahun 2007 tentang Pembentukan
Kabupaten Manggarai Timur di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Batas-batas wilayah
administratifnya sebagai berikut:
Sesuai dengan Arah kebijakan DAK Bidang Kesehatan Tahun 2024 sebagai berikut;
Dan isu strategis yang menjadi prioritas utama untuk ditangani oleh Dinas kesehatan Kabupaten
Manggarai Timur sebagai berikut:
1. Masih tingginya Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, Gizi Buruk dan Stunting.
Berdasarkan data profil kesehatan tahun 2022, Jumlah kematian ibu sebanyak 21 jiwa,
angka kematian ibu (AKI) sebesar 383,21 penyebab karena perdarahan sebanyak 11 kasus,
hipertensi dalam kehamilan sebanyak 3 kasus, dan penyebab lainnya sebanyak 7 kasus.
Jumlah kematian neonatal sebanyak 51 kasus, (AKN): 9.3. penyebab karena asfiksia
sebanyak 15 kasus, BBLR sebanyak 5 kasus, Penyebab lain sebanyak 19 kasus dan
Pneumonia sebanyak 1 kasus Jumlah Kematian Balita sebanyak 3 kasus dengan penyebab
lain-lain sebanyak 3 kasus.
Persentase Balita Stunting sebesar 9.63% dengan jumlah balita stunting 3.052 jiwa dari
25.018 balita yang diukur.
Persentase Balita Gizi Kurang 2.2% dengan jumlah balita gizi kurang 1.000 balita.
Persentase Balita Gizi Buruk 1,28% dengan jumlah Balita gizi buruk 135 balita.
Maka untuk menjawab isu strategis bidang kesehatan tersebut perlu menyiapkan Sumber Daya
Kesehatan yang sesuai standar baik Tenaga, Sarana Prasarana, Obat obatan, Bahan Medis habis
pakai, Alat Kesehatan dan Anggaran yang memadai yang bersumber dari Dana Alokasi Umum
dan Dana Alokasi Khusus(DAK) Fisik dan Non Fisik.
Berdasarkan data di atas, maka dipandang perlu untuk melakukan kegiatan yang
termuat dalam usulan RAB program KIA dan Gizi untuk menekan angka kematian ibu, bayi
dan stunting di kabupaten Manggarai Timur.
. PENERIMA MANFAAT
Penerima manfaat dari kegiatan ini adalah kader posyandu, tokoh masyakarakat, lintas
sektor dan lain-lain.
1 Pengumpulan dan Pelaporan Data Terintegrasi dalam upaya 7 desa TPG 1 orang
perbaikan gizi masyarakat
2 Bimbingan Teknis kepada puskesmas terkait surveilans gizi dan 7 desa puskesmas
intervensi gizi (termasuk konfirmasi pelaporan hasil surveilans
gizi kepada puskesmas, terkait ketahanan gizi dan bencana)
Mengetahui,
Kepala UPTD Puskesmas Watunggong