Oleh :
2019
BAB I
PENDAHULUAN
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui Program Pemberian Tablet FE pada Ibu Hamil di Puskesmas Tirto
II Kabupaten Pekalongan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui kegiatan Program Pemberian Tablet FE pada Ibu Hamil di Puskesmas
Tirto II Kabupaten Pekalongan.
b. Mengetahui kesesuain Program Pemberian Tablet FE pada Ibu Hamil di
Puskesmas Tirto II Kabupaten Pekalongan.
c. Mengetahui unsur kekuatan (Strengt) dalam pelaksanaan program.
d. Mengetahui unsur kelemahan (Weaknees) dalam pelaksanaan program.
e. Mengetahui unsur peluang (Opportunity) dalam pelaksanaan program.
f. Mengatahui unsur Ancaman (Threat) dalam pelaksanaan program.
g. Memberikan solusi dari masalah yang muncul dalam pelaksanaan Program
Pemberian Tablet FE pada Ibu Hamil di Puskesmas Tirto II Kabupaten
Pekalongan.
BAB II
TINJAUAN PROGRAM
A. Pelaksanaan Program
1. Program yang sudah terlaksana
Berdasarkan hasil pengkajian dengan penanggung jawab program, Ibu Novi
Kesumaningtyas pada tanggal 2 Juli 2019 didapatkan data bahwa program
Pemberian Tablet FE pada Ibu Hamil di Puskesmas Tirto II selalu berjalan rutin setiap
bulannya, program ini dibentuk dalam upaya peningkatan kesehatan pada ibu hamil
khususnya di Wilayah kerja Puskesmas Tirto II. Program Pemberian Tablet FE pada
Ibu Hamil di Puskesmas Tirto II berjalan melalui kegiatan di dalam gedung dan di
luar gedung.
O (OPPORTUNITY) SO WO
BAB IV
PEMBAHASAN
A. Strengths (S)
Terdapat beberapa kekuatan dari program Pemberian Tablet FE pada Ibu Hamil di
Puskesmas Tirto II, meliputi:
1. Pemegang program merupakan lulusan S1 Gizi yang telah memahami program
tersebut.
Pemegang program telah memahami semua program yang bersangkutan dengan
Pemberian Tablet FE pada Ibu Hamil sehingga program terlaksana dengan baik.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun
2013 bahwa tenaga pemegang dan pelaksana Pemberian Tablet FE adalah setiap
orang yang lulus pendidikan minimal diploma tiga di bidang kesehatan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Program Pemberian Tablet FE pada Ibu Hamil telah melakukan kerjasama lintas
sektor.
Program ini juga telah menjalin kerjasama lintas sektor di Wilayah Kerja Puskesmas
Tirto II, sehingga implementasi program akan menjadi semakin mudah
B. Weaknesses (W)
1. Kurangnya ketersediaan data dan hasil riset terkait Pemberian Tablet FE pada Ibu
Hamil
Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan di fasilitas pelayanan kesehatan belum optimal.
Hal ini mengkibatkan sulitnya mendapatkan informasi akurat dan lengkap yang
diperlukan untuk pengembangan strategi dan kebijakan pencegahan dan pengendalian
anemia. Kondisi ini diperberat dengan masih kurangnya riset dan kajian dalam negeri
tentang pengendalian anemia, khususnya keterkaitan antara factor resiko dengan
kejadian anemia. Oleh karena itu, diperlukan upaya serius untuk memastikan
ketersediaan data dan informasi terkaitPemberian Tablet FE pada Ibu Hamil.
C. Oportunity (O)
1. Adanya program puskesmas tentang promosi kesehatan
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah promosi kesehatan, promosi kesehatan
dapat membantu memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi.
2. Adanya Kegiatan pemeriksaan dan pembinaan dengan inspeksi dan pembinaan
dengan cara ceramah dan tanya jawab.
Pemeriksaan dan pembinaan dapat memberikan implementasi yang tepat untuk
menanggulangi masala-masalah kesehatan lingkungan yang ada.
D. Treaths (T)
1. Kesadaran masyarakat akan upaya pencegahan universal masih kurang.
Kesadaran dari masyarakat yang masih kurang terhadap anemia ibu hamil menjadi
ancaman terhadap program, sehingga perlu adanya tindak lanjut berupa pengarahan
atau penyuluhan agar dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tersebut.
2. Belum efektifnya upaya-upaya penemuan dan tatalaksana kasus anemia
Hal ini dapat menjadi penghambat upaya pemerintah dan masyarakat dalam
percepatan penurunan angka anemia ibu hamil dan mengindikasikan bahwa upaya-
upaya intensifikasi penemuan kasus perlu dilakukan serta upaya inovatif perlu terus
dikembangkan.
BAB V
KESIMPULAN
Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas. Direktorat Jenderal Bina
Gizi dan KIA 2014.