Anda di halaman 1dari 11

ANALISA PROGRAM SWOT PROGRAM GIZI PEMBERIAN TABLET FE

PADA IBU HAMIL DI PUSKESMAS TIRTO II KECAMATAN TIRTO


KABUPATEN PEKALONGAN

Dosen Pembimbing : Wiwiek Natalya, SKM., M.Kep., Sp. Kom.

Oleh :

Cholishna Aulia Ludfiani (18.0526.N)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PEKAJANGAN PEKALONGAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

PRODI PROFESI NERS

2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Hasil Riset Kesehatan dasar (Riskesdas) tahun 2013, besaran masalah gizi pada
balita di Indonesia yaitu 19,6% gizi kurang, diantaranya 5,7% gizi buruk; gizi lebih
11,9%, stunting (pendek) 37,2%. Proporsi gemuk menurut kelompok umur, terdapat
angka tertinggi baik pada balita perempuan dan laki-laki pada periode umur 0-5 bulan
dan 6-11 bulan dibandingkan kelompok umur lain. Hal ini menunjukkan bahwa sampai
saat ini masih banyak masyarakat khususnya ibu balita yang mempunyai persepsi tidak
benar terhadap balita gemuk. Data masalah Gangguan Akibat Kekurangan Iodium
(GAKI) berdasarkan hasil survei nasional tahun 2003, anemia ada ibu hamil sebesar
37,1%.
Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2009 tentang Kesehatan menyebutkan tujuan
perbaikan gizi adalah untuk meningkatkan mutu gizi perorangan dan masyarakat. Mutu
gizi akan tercapai antara lain melalui penyediaan pelayanan yang bermutu dan
profesional di semua institusi pelayanan kesehatan. Salah satu pelayanan kesehatan yang
penting adalah pelayanan gizi di Puskesmas, baik pada Puskesmas Rawat Inap maupun
pada Puskesmas Non Rawat Inap. Pendekatan pelayanan gizi dilakukan melalui kegiatan
spesifik dan sensitif, sehingga peran program dan sektor terkait harus berjalan sinergis.
Pembinaan tenaga kesehatan/tenaga gizi puskesmas dalam pemberdayaan masyarakat
menjadi hal penting.
Puskesmas merupakan penanggungjawab penyelenggara upaya kesehatan tingkat
pertama. Untuk menjangkau seluruh wilayah kerjanya, Puskesmas diperkuat dengan
Puskesmas Pembantu, Puskesmas Keliling, dan Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat
(UKBM) yang disebut sebagai Puskesmas dan jejaringnya. Sedangkan untuk daerah yang
jauh dari sarana pelayanan rujukan, didirikan Puskesmas Rawat Inap. Menurut data dari
Pusat Data dan Informas, Kementrian Kesehatan per Desember tahun 2011 jumlah
Puskesmas di seluruh Indonesia adalah 9.321 unit, diantaranya 3.025 unit Puskesmas
Rawat Inap, dan selebihnya yaitu 6.296 unit Puskesmas Non Rawat Inap. Puskesmas dan
jejaringnya harus membina Upaya Kesehatan Berbasis Masyarakat.
Pelayanan gizi di Puskesmas terdiri dari kegiatan pelayanan gizi di dalam gedung
dan di luar gedung. Pelayanan gizi di dalam gedung umumnya bersifat individual, dapat
berupa pelayanan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Kegiatan di dalam gedung
juga meliputi perencanaan program pelayanan gizi yang akan dilakukan di luar gedung.
Sedangkan pelayanan gizi di luar gedung umumnya pelayanan gizi pada kelomok dan
masyarakat dalam bentuk promotif dan preventif. Dalam pelaksanaan pelayanan gizi di
Puskesmas, dierlukan pelayanan yang bermutu, sehingga daat menghasilkan status gizi
yang optimal dan mempercepat proses penyembuhan pasien. Pelayanan gizi yang
bermutu dapat diwujudkan apabila tersedia acuan untuk melaksanakan pelayanan gizi
yang bermutu sesuai dengan 4 pilar dalam Pedoman Gizi Seimbang (PGS).
Pada tahun 2001, Departemen Kesehatan RI telah menerbitkan buku Pedoman
Pelayanan Gizi di Puskesmas Perawatan, yang membahas kegiatan pokoknya yaitu
penyelenggaraan makan untuk pasien rawat inap dan konseling gizi. Seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan di bidang gizi dan kesehatan serta didorong oleh
kebutuhan akan acuan pelaksanaan pelayanan gizi yang komprehensif maka diperlukan
Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas yang membahas kegiatan pelayanan gizi secara
menyeluruh baik di Puskesmas Rawat Inap maupun Puskesmas Non Rawat Inap. Oleh
karena itu, maka disusunlah buku Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas. Diharapkan
pedoman ini dapat menjadi acuan bagi tenaga kesehatan khususnya tenaga gizi di
Puskesmas untuk melaksanakan kegiatan pelayanan gizi di Puskesmas dan jejaringnya.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui Program Pemberian Tablet FE pada Ibu Hamil di Puskesmas Tirto
II Kabupaten Pekalongan.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui kegiatan Program Pemberian Tablet FE pada Ibu Hamil di Puskesmas
Tirto II Kabupaten Pekalongan.
b. Mengetahui kesesuain Program Pemberian Tablet FE pada Ibu Hamil di
Puskesmas Tirto II Kabupaten Pekalongan.
c. Mengetahui unsur kekuatan (Strengt) dalam pelaksanaan program.
d. Mengetahui unsur kelemahan (Weaknees) dalam pelaksanaan program.
e. Mengetahui unsur peluang (Opportunity) dalam pelaksanaan program.
f. Mengatahui unsur Ancaman (Threat) dalam pelaksanaan program.
g. Memberikan solusi dari masalah yang muncul dalam pelaksanaan Program
Pemberian Tablet FE pada Ibu Hamil di Puskesmas Tirto II Kabupaten
Pekalongan.

BAB II
TINJAUAN PROGRAM

A. Tinjauan Program Nasional


1. Program
Pemberian Tablet FE pada Ibu Hamil di Puskesmas Tirto II Kabupaten Pekalongan.
2. Kebijakan
Advokasi dan Regulasi
a. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.
b. Undang-undang Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran.
c. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Pemerintah Daerah.
d. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
e. Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 1996 Tentang Tenaga Kesehatan
f. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 Tentang Pembagian Urusan
Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota
g. Peraturan Pemerintah Nomor 33 Tahun 2012 Tentang ASI Eksklusif
h. Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun 2013 Tentang Gerakan Nasional Percepatan
Perbaikan Gizi.
i. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2012 Tentang Sistem Kesehatan
Nasional.
j. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1333 Tahun 1999 Tentang Standar
Pelayanan Puskesmas Perawatan
k. Keputusan Bersama Menteri Kesehatan RI Nomor 894/Menkes/SKB/VII/2001
dan Kepala Badan Kepegawaian Negara No. 35 Tahun 2001 Tentang Petunjuk
Pelaksanaan Jabatan Fungsional Nutrisionis dan Angka Kreditnya
l. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 81 Tahun 2004 Tentang Pedoman
Penyusunan SDM Kesehatan di Tingkat Provinsi, Kabupaten / Kota Serta RS
m. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Menkes/SK/II/2004 tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
n. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1995/MENKES/SK/XII/2010 Tentang
Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat
o. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 741/Menkes/SK/VII/2008 Tentang
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota
p. Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 75 Tahun 2013 Tentang Angka
Kecukupan Gizi yang dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia
q. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 26 tahun 2013 Tentang Praktik Tenaga Gizi

B. Tinjauan Kegiatan Program Di Puskesmas


1. Tujuan
Tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan keberhasilan pemberian TTD untuk
kelompok masyarakat yang rawan menderita anemia gizi besi yaitu ibu hamil melalui
pembinaan mulai dari perencanaan, pelaksanaan, dan pemantauan sehingga kegiatan
pencegahan anemia gizi besi
2. Sasaran
Sasaran kegiatan ini adalah ibu hamil dan ibu nifas
3. Lokasi
Lokasi program ini adalah di tempat praktek bidan, Posyandu
4. Fungsi tenaga gizi puskesmas dalam pengelolaan manajemen pemberian TTD antara
lain :
a. Merencanakan kebutuhan TTD untuk kelompok sasaran selama satu tahun
b. Memantau kegiatan pemberian TTD oleh bidan di wilayah kerja puskesmas
c. Menyusun laporan pelaksanaan distribusi TTD di wilayah kerja Puskesmas
d. Ketentuan dalam pemberian TTD untuk ibu hamil dan nifas
1) Pencegahan : 1 tablet / hari sejak awal kehamilan dan dilanjutkan sampai
masa nifas
2) Pengobatan : 2 tablet / hari sampai kadar Hb Normal
BAB III
ANALISA PROGRAM
Analisis program Pemberian Tablet FE pada Ibu Hamil ini menggunakan
pendekatan SWOT yaitu kekuatan(strength), kelemahan(weakness),
peluang(opportunity), dan ancaman (threat) suatu organisasi dalam pelaksanaan program
kesehatan lingkungan. Lingkup analisis mencakup 2 kegiatan , yaitu kegiatan di dalam
gedung dan diluar gedung. Kedua kegiatan tersebut akan dianalisis berdasarkan
pelaksanaan program Pemberian Tablet FE pada Ibu Hamil di Puskesmas Tirto II.

A. Pelaksanaan Program
1. Program yang sudah terlaksana
Berdasarkan hasil pengkajian dengan penanggung jawab program, Ibu Novi
Kesumaningtyas pada tanggal 2 Juli 2019 didapatkan data bahwa program
Pemberian Tablet FE pada Ibu Hamil di Puskesmas Tirto II selalu berjalan rutin setiap
bulannya, program ini dibentuk dalam upaya peningkatan kesehatan pada ibu hamil
khususnya di Wilayah kerja Puskesmas Tirto II. Program Pemberian Tablet FE pada
Ibu Hamil di Puskesmas Tirto II berjalan melalui kegiatan di dalam gedung dan di
luar gedung.

2. Program yang belum terlaksana

Berdasarkan pengkajian dengan penanggung jawab program pada tanggal 24 Juni


2019 didapatkan data bahwa program Pemberian Tablet FE pada Ibu Hamil sudah
memiliki program kerja sesuai dengan tujuan dibentuknnya program, dan sejauh ini
program kerja sudah terlaksana.
B. Analisa SWOT

Analisa SWOT S (STRENGHTS) W (WEAKNESS)

1. Pemegang program 1. Kurangnya


merupakan lulusan S1 ketersediaan data dan
Gizi yang telah hasil riset terkait
memahami program Pemberian Tablet FE
tersebut. pada Ibu Hamil
2. Masih lemahnya
2. Program Pemberian
dukungan manajemen
Tablet FE pada Ibu Hamil
program
telah melakukan
kerjasama lintas sektor.

O (OPPORTUNITY) SO WO

1. Adanya program Puskesmas Tirto II Kurangnya ketersediaan


puskesmas tentang memberikan promosi data dan hasil riset terkait
promosi kesehatan kesehatan rutin. program tetapi melakukan
2. Adanya Kegiatan
kerja sama lintas sector
pemeriksaan dan
pembinaan dengan
inspeksi dan
pembinaan dengan
cara ceramah dan
tanya jawab.
T (TREATHS) ST WT

1. Kesadaran Perlu adanya kegiatan Tingkat Pengetahuan dan


masyarakat akan promosi kesehatan, kesadaran masyarakat yang
upaya pencegahan penyuluhan untuk rendah akan semakin
universal masih menanggulangi tingkat berdampak buruk bagi
kurang. kesadaran masyarakat program
2. Belum efektifnya
terhadap upaya pencegahan
upaya-upaya
universal lebih baik
penemuan dan
tatalaksana kasus
anemia

BAB IV
PEMBAHASAN

A. Strengths (S)
Terdapat beberapa kekuatan dari program Pemberian Tablet FE pada Ibu Hamil di
Puskesmas Tirto II, meliputi:
1. Pemegang program merupakan lulusan S1 Gizi yang telah memahami program
tersebut.
Pemegang program telah memahami semua program yang bersangkutan dengan
Pemberian Tablet FE pada Ibu Hamil sehingga program terlaksana dengan baik.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 70 Tahun
2013 bahwa tenaga pemegang dan pelaksana Pemberian Tablet FE adalah setiap
orang yang lulus pendidikan minimal diploma tiga di bidang kesehatan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.
2. Program Pemberian Tablet FE pada Ibu Hamil telah melakukan kerjasama lintas
sektor.
Program ini juga telah menjalin kerjasama lintas sektor di Wilayah Kerja Puskesmas
Tirto II, sehingga implementasi program akan menjadi semakin mudah

B. Weaknesses (W)
1. Kurangnya ketersediaan data dan hasil riset terkait Pemberian Tablet FE pada Ibu
Hamil
Pelaksanaan pencatatan dan pelaporan di fasilitas pelayanan kesehatan belum optimal.
Hal ini mengkibatkan sulitnya mendapatkan informasi akurat dan lengkap yang
diperlukan untuk pengembangan strategi dan kebijakan pencegahan dan pengendalian
anemia. Kondisi ini diperberat dengan masih kurangnya riset dan kajian dalam negeri
tentang pengendalian anemia, khususnya keterkaitan antara factor resiko dengan
kejadian anemia. Oleh karena itu, diperlukan upaya serius untuk memastikan
ketersediaan data dan informasi terkaitPemberian Tablet FE pada Ibu Hamil.

2. Masih lemahnya dukungan manajemen program


Beberapa provinsi dan kabupaten masih belum sepenuhnya dapat menerapkan
kebijakan dan strategi nasional karena keterbatasan dalam aspek sumber daya,
kebijakan daerah dan peran serta masyarakat.

C. Oportunity (O)
1. Adanya program puskesmas tentang promosi kesehatan
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah promosi kesehatan, promosi kesehatan
dapat membantu memberikan solusi terhadap masalah yang dihadapi.
2. Adanya Kegiatan pemeriksaan dan pembinaan dengan inspeksi dan pembinaan
dengan cara ceramah dan tanya jawab.
Pemeriksaan dan pembinaan dapat memberikan implementasi yang tepat untuk
menanggulangi masala-masalah kesehatan lingkungan yang ada.

D. Treaths (T)
1. Kesadaran masyarakat akan upaya pencegahan universal masih kurang.
Kesadaran dari masyarakat yang masih kurang terhadap anemia ibu hamil menjadi
ancaman terhadap program, sehingga perlu adanya tindak lanjut berupa pengarahan
atau penyuluhan agar dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tersebut.
2. Belum efektifnya upaya-upaya penemuan dan tatalaksana kasus anemia
Hal ini dapat menjadi penghambat upaya pemerintah dan masyarakat dalam
percepatan penurunan angka anemia ibu hamil dan mengindikasikan bahwa upaya-
upaya intensifikasi penemuan kasus perlu dilakukan serta upaya inovatif perlu terus
dikembangkan.

BAB V
KESIMPULAN

Pelaksana program, pemegang program bertanggung jawab untuk memberikan


tablet FE pada ibu hamil dan membuat laporan bulanan. Terbatasnya dana yang
dialokasikan kedalam program Pemberian Tablet FE pada Ibu Hamil dari Dinas
Kesehatan Kabupaten sendiri. Dalam aspek kompetensi, petugas pemegang program
Pemberian Tablet FE pada Ibu Hamil di Puskesmas Tirto II sudah memenuhi syarat yakni
memiliki kompetensi Sarjana Gizi. Aspek dana meliputi ketersediaan dana, sumber dana,
dan bagaimana alokasi dana di dalam program Pemberian Tablet FE pada Ibu Hamil.
Dukungan dana sangat membantu terlaksananya kegiatan. Dari hasil penelitian
didapatkan bahwa memang tidak dianggarkan secara khusus dana untuk program
Pemberian Tablet FE pada Ibu Hamil P2 ISPA di Puskesmas Tirto II karena perencanaan
program yang tidak dibuat secara detail sehingga tidak dapat ditentukan besaran dana
yang seharusnya dibutuhkan untuk tiap kegiatan dalam program. Dana untuk program
Pemberian Tablet FE pada Ibu Hamil di Dinas Kesehatan Kabupaten Pekalongan sendiri
juga sangat terbatas.
DAFTAR PUSTAKA

Kementerian Kesehatan RI. Pedoman Pelayanan Gizi di Puskesmas. Direktorat Jenderal Bina
Gizi dan KIA 2014.

Anda mungkin juga menyukai