MAKASSAR
OLEH
NAMA: NURRAHMAH
NIM: 142067
CI LAHAN CI INSTITUSI
( ) ( )
A. Definisi
Retensi urin adalah adalah ketidakmampuan untuk melakukan
urinasi meskipun terdapat keinginan atau dorongan terhadap hal tersebut.
(Brunner & Suddarth).
Retensi urin adalah suatu keadaan penumpukan urin di kandung
kemih dan tidak mempunyi kemampuan untuk mengosongkan secara
sempurna . retensi urin adalah kesulitan miksi karena karena kegagalan
urin dari fesika urinaria(kapita selekta kedokteran). Retensi urin adalah
B. Etiologi
Penyebab dari retensi urin antara lain diabetes, pembesaran
kelenjar prostat, kelainan uretra(tumor,infeksi,kalkulus),melahirkan atau
gangguan persyarafan(stroke, cidera tulang belakang,multiple sklerosis
dan parkinson). Beberapa pengobatan dapat menyebabkan retensi urin
baik dengan menghambat kontraksi kandung kemih atau peningkatan
resistensi kandung kemih.(karch 2008)
C. Patofisiologi
Patofisiologi penyebab retensi urn dapat di bedakan berdasarkan
sumber penyebabnya antara lain :
1. Gangguan supravesikal adalah gangguan inervasi saraf motorik
dan sensorik. Misalnya DM berat sehingga terjadi neuropati yang
mengakibatkan otot tidak mau berkontraksi.
E. Pemeriksaan diagnostik/penunjang
Adapun pemeriksaan diagnostik yang dapat dilakukan pada retensio
urine adalah sebagai berikut :
1. Pemeriksaan specimen urine
2. Pengambilan: steril,random,midstream
3. Pengambilan umum: pH , BJ,kultrul, protein,glukosa,Hb,keton dan
nitrit
4. Sistoskopi (pemeriksaan kandung kemih)
5. IVP ( intravenapielogram)/ rontgen dengan bahan kontras.
F. Komplikasi
1. Urolitiasis atau nefrolitiasis
2. Pielonefritis
3. Hydroneferosis
4. Pendarahan
5. Ekstravasasi urine
G. Penatalaksanaan medis
1. Kateterisasi urethra
2. Dilatasi urethra dengan boudy
3. Drainase suprapubik
4. Neurologis
a. Pasca operasi : nyeri, obat-obatan , gangguan saraf
pelvis
b. Trauma medulla spinalis: fase akut merupakan tipe
neuron motorik bawah,
c. Obat-obatan: narkotik,antikolinergik,antihistamin,
antipsikotik.
d. Diabetes: pola neuron motorik bawah yang
progresif
e. Idiopatik: disinergia spingter detrusor, degenerasi
neuron , kandung kemih.
BAB II
ASUHAN KEPERAWATAN
A. Pengkajian
1. Identitas
2. Keluhan utama
nyeri, daerah mana yang sakit, apakah menjalar atau tidak, ukur skala
mendeteksi bruit
Tingkat kesadaran
TB, BB
TTV
7. Data psikologis
B. Diagnosa Keperawatan
dengan adekuat.
3. Intoleransi aktivitas
C. Intervensi
Kriteria evaluasi :
Intervensi Rasional
4. Awasi dan catat waktu dan jumlah obsrtuksi dan pilihan intervensi.
tiap berkemih.. 4. Retensi urin meningkatkan tekanan
Kriteria evaluasi :
tepat
Intervensi Rasional
3. Intoleransi aktivitas
Kriteria evaluasi:
Intervensi Rasional
intervensi
Kriteria evaluasi :
Intervensi Rasional
intervensi.
verbal.
3. Dorong pasien/orang terdekat untuk 3. Memberikan kesempatan untuk
ansietas.
5. www. Google.com
Penyimpangan KDM Retensi Urin
langsung(tekanan
pembesarn
Kerusakan
Tekanan dari
jaringan(lesi/luk
luar lumen
Pembentukan
arin an
Jaringan fibrotik
Pembentukan
jaringan
ansietas
Bedah
diversi c stostom Urin keluar
melewatiselang
kateter
Tidak
Gangguan rasa
invasif(pemasangan
nyaman nyeri
kateter
Inteleransi aktifitas