Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI SELATAN

DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

SPESIFIKASI TEKNIS PENGADAAN


BARANG DAN JASA

PENYEDIAAN MULTIVITAMIN
BAGI BADUTA BERMASALAH GIZI

TAHUN ANGGARAN
2023
KERANGKA ACUAN KERJA (KAK)
PENGADAAN BARANG/JASA
BELANJA OBAT OBATAN LAINNYA
PENYEDIAAN MULTIVITAMIN BAGI BADUTA BERMASALAH GIZI
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI SELATAN

A. Latar Belakang
Indonesia merupakan salah satu negara yang mempunyai tiga masalah gizi pada
balita (triple burden) yaitu stunting, wasting, overweight, dan defisiensi zat gizi mikro,
upaya perbaikan gizi masyarakat dilaksanakan melalui perbaikan asupan makanan,
peningkatan pengetahuan masyarakat tentang gizi seimbang, pemberdayaan masyarakat,
dan penyelenggaraan surveilans gizi. Surveilans gizi merupakan kegiatan pencatatan dan
pelaporan secara teratur yang mencakup kondisi masyarakat dan sasaran program serta
pelaksanaan program kesehatan. Pelaksanaan surveilans gizi didasarkan pada Permenkes
No. 14 Tahun 2019 tentang Pelaksanaan Teknis Surveilans Gizi untuk mengawal
keberhasilan pencapaian targetsasaran perbaikan gizi melalui pengumpulan data rutin.

Dengan sasaran program yang mencakup bayi baru lahir, balita, ibu hamil, ibu
nifas, ibu menyusui, dan remaja putri serta 23 indikator program, maka diperlukan
pemantauan dan pencatatan yang periodic dan berkesinambungan sebagai bahan
monitoring dan evaluasi. Data dan informasi yang dihasilkan dari pemantauan status gizi
dapat dijadikan bahan pengambilan keputusan dan penyusunan rencana kegiatanperbaikan
gizi di suatu wilayah, khususnya di kabupaten dan kota.
Pencatatan dan pelaporan di suatu wilayah dilakukan melalui suatu sistem SIGIZI
Terpadu (Sistem Informasi Gizi Terpadu) yang merupakan suatu sistem terintegrasi untuk
mengetahui status gizi dan kinerja program, yang dapat digunakan untuk identifikasi
masalah, kebutuhan dan sebagai bahan pengambilan keputusan serta kebijakan program
gizi masyarakat.
Untuk mewujudkan Sumber daya manusia yang berkualitas Sesuai dengan Visi
dan Misi Pembangunan Daerah Provinsi Sulawesi Selatan periode 2018 – 2023, yaitu
“Sulawesi Selatan Yang Inovatif, Produktif, Kompetitif, Inklusif dan Berkarakter”
diperlukan upaya perbaikan gizi masyarakat diantaranya melalui strategi Percepatan
penurunan stunting yang saat ini menjadi salah satu agenda pembangunan nasional.
Stunting adalah suatu kondisi gagal tumbuh pada anak akibat dari kekurangan gizi
kronis sehingga anak terlalu pendek dari usianya. Kekurangan gizi kronis terjadi sejak
masa janin hingga 2 tahun pertama kehidupan. Masa itu dikenal dengan masa 1000 hari
pertama kehidupan (HPK) yang merupakan periode emas Pertumbuhan Anak.
Stunting perlu menjadi perhatian khusus karena dapat menghambat pertumbuhan fisik,
mental dan penurunan intelegensia anak (IQ). sehingga berdampak tidak hanya pada fisik
yang lebih pendek saja, tetapi juga pada kecerdasan, produktivitas dan prestasinya kelak
setelah dewasa.
Stunting masih banyak terjadi di Indonesia, Hasil Survey Status Gizi Indonesia
(SSGI) tahun 2022 mencatat prevalensi balita stunting nasional adalah 21.6 %, prevalensi
balita wasting 7.7 %, Underweight 17.1 %dan Overweight 3.6%. Sedangkan Provinsi
Sulawesi Selatan memiliki Prevalensi Stunting (Pendek) 27,2%, wasting 8.3%,
Underweight 21.7% dan Overweight 2.7%. Target Indikator tahun 2024 sebagai berikut:
Menurunkan prevalensi Balita Stunting menjadi 14%, Menurunkan Balita Kurus
(Wasting) menjadi 7%, Menurunkan Prevalensi Ibu Kek Menjadi 10%, Dan
Meningkatkan Balita Mendapat Suplementasi Gizi Mikro Sebanyak 290.000 Orang.
Salah satu upaya pencegahan stunting adalah melalui Peningkatan efektifitas
intervensi spesifik diantaranya Penyediaan Multivitamin (Taburia) Dalam Mengatasi
Masalah Gizi Yang Terjadi Pada Balita.
B. Maksud dan Tujuan Kegiatan

1. Maksud Kegiatan

Maksud kegiatan adalah melaksanakan pengadaan barang belanja obat obatan lainnya,
guna menyiapkan dokumen pengadaan langsung untuk pelaksanaan Pengadaan
tersebut.
2. Tujuan Kegiatan

Tujuan Kegiatan adalah:

a. Tersedianya. Multivitamin (Taburia) guna mengatasi masalah gizi balita.


C. Sasaran Kegiatan:
1. Seluruh Sasaran Balita Stunting, Wasting, Underweight
D. Nama, Organisasi Pengguna Jasa dan Kegiatan

Pengguna jasa adalah Dinas kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan, kegiatan penyediaan
layanan kesehatan untuk UKP Rujukan, UKM dan UKM Rujukan Tingkat Daerah
Provinsi di Pengelolaan Pelayanan Kesehatan Gizi Masyarkat dengan kode kegiatan
1.02.02.1.02.06.
E. Pembiayaan

Pagu dana yang dialokasikan untuk kegiatan belanja pengadaan adalah Rp. 179.970.000,
- (Seratus Tujuh Sembilan Juta Sembilan Ratus Tujuh Puluh Ribu Rupiah) termasuk
PPN, yang berasal dari APBD Prov. Sulsel Tahun Anggaran 2023. HPS untuk kegiatan
belanja Barang Belanja obat Oabatan Lainnya yaitu Rp. 145.216.122 (Seratus Empat
Puluh Lima Juta Dua ratus Enam Belas Ribu Seratus Dua Puluh Dua Rupiah).
F. Jangka Waktu Pelaksanaan

Adapun jangka waktu pelaksanaan Pengadaan 45 hari kalneder.


G. Metode Pelaksanaan
Metode Pelaksanaan menggunakaan Pengadaan langsung.
H. Lingkup, Lokasi Kegiatan, data dan Fasilitas Penunjuang

1. Lingkup Kegiatan:

Pengadaaan dan Distribusi Dari Provinsi Ke Kabupaten Ke Puskesmas Ke


Masyarakat (Balita Bermasalah Gizi)

2. Kegiatan Lokasi Kegiatan

Lokasi kegiatan Pengadaan belanja obat obatan lainnya Dinas Kesehatan Sulawesi
Selatan terletak di Jalan perintis Kemerdekaan KM.11 Makassar.

3. Data dan Fasilitas Penunjang

- Data sasaran Balita Bermasalah Per Kabupaten Per Puskesmas

- Juknis Pemberian Taburia

I. Pelatihan
Ada
Makassar, 2 januari 2023
Kuasa Pengguna Anggaran
Selaku Pejabat Pembuat Komitmen
Dinas kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan

Dr. Hj. Rosmini Pandin MARS


Pangkat: Pembina Utama Muda
NIP: 19690909 200112 2 001

Anda mungkin juga menyukai