Anda di halaman 1dari 4

PEMERINTAH KOTA PEKANBARU

DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS RAWAT INAP
SIMPANG TIGA
JL. Kaharuddin Nst 46, Telp. (0761) 674763
PEKANBARU - 28215

KERANGKA ACUAN KEGIATAN


BERKAH SERIBU JUMAT

I. Pendahuluan
Upaya kesehatan gizi berperan penting dalam mendukung keberhasilan
pembangunan kesehatan masyarakat. Sesuai dengan ketentuan Undang-
Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan bahwa upaya perbaikan gizi
masyarakat ditujukan untuk meningkatkan mutu gizi perseorangan dan
masyarakat. Permasalahan gizi masyarakat di Indonesia terbagi menjadi dua
yaitu masalah gizi makro dan masalah gizi mikro. Masalah gizi makro terjadi
karena adanya ketidakseimbangan asupan energi dan protein. Sedangkan
masalah gizi mikro disebabkan oleh kekurangan asupan vitamin dan mineral
seperti zat besi atau kalsium. Kekurangan gizi ini dapat terjadi di semua umur.
Permasalahan gizi yang dihadapi oleh Indonesia seakan tidak pernah mau
berakhir dan semakin diperparah oleh terjadinya krisis ekonomi tahun 1996. Hal
tersebut menyebabkan beban ganda permasalahan gizi yang harus cepat diatasi.
Puskesmas sebagai fasilitas pelayanan kesehatan terdepan yang
menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan
perorangan tingkat pertama dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan
preventif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
di wilayah kerjanya. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 23 Tahun
2014 tentang Upaya Perbaikan Gizi.
Perbaikan Gizi Masyarakat adalah kegiatan mengupayakan peningkatan
status gizi masyarakat dengan pengelolaan terkoordinasi dari berbagai profesi
kesehatan serta dukungan peran serta aktif masyarakat.
Upaya perbaikan gizi dari sisi kesehatan seperti pemantauan pertumbuhan
balita, penjaringan gizi buruk, rujukan dan perawatan khusus, serta pemberian
makanan tambahan atau PMT telah banyak dilakukan, namun belum mampu
mengatasi masalah gizi secara optimal. Selain itu kurang energi kronis (KEK) dan
anemia juga ditemui pada sekitar 30 juta kelompok usia produktif. Kurang gizi
pada kelompok ini sangat berdampak pada penurunan daya tahan tubuh dan
produktivitas. Masa kehamilan sering disebut periode kritis terhadap
pertumbuhan dan perkembangan anak. Gangguan gizi pada masa ini akan
menentukan pertumbuhan dan perkembangan janin dan akan berdampak pada
periode berikutnya.

II. Latar Belakang


Stunting adalah masalah kesehatan yang banyak ditemukan di Negara
berkembang, termasuk Indonesia (UNECEF, 2017). Stunting atau pendek
merupakan masalah kekurangan gizi kronis yang di sebabkan oleh kurangnya
asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, sehingga mengakibatkan gangguan
pertumbuhan pada anak yakni tinggi badan anak lebih rendah atau pendek
(kerdil) dari standar usianya (KEMENKES RI, 2018).
Keadaan pendek (stunting) berdasarkan Peraturan Mentri Kesehatan
Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2020 tentang Standar Antropometri Anak
adalah suatu keadaan dimana hasil pengukuran Panjang Badan menurut Umur
(PB/U) atau Tinggi Badan menurut Umur (TB/U) berada diantara -3 SD sampai
dengan -2 SD. Jika hasil pengukuran PB/U atau TB/U kurang dari -3 SD disebut
sangat pendek (severly stunded).
Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya
diselenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat
dengan pendekatan promotif, preventif dan meningkatkan kuratif dan rehabilitatif
secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan.
Upaya pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan
esensial dan upaya kesehatan pengembangan sebagaimana yang termasuk
dalam Permenkes Nomor 43 Tahun 2019, dimana salah satu upaya kesehatan
esensial yang wajib dilaksanakan di Puskesmas adalah Upaya Perbaikan
Gizi Masyarakat melalui Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal yang
merupakan program dan kegiatan pelayanan kesehatan dasar atau pelayanan
kesehatan primer (esensial) yang wajib dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas
Simpang Tiga.
Masih terjadinya kasus gizi buruk dan gizi kurang pada anak balita
diwilayah kerja Puskesmas Rawat Inap Simpang Tiga juga dibutuhkan upaya-
upaya yang bersifat inovasi disamping melanjutkan kegiatan yang sudah
terlaksana di Puskesmas dalam rangka menurunkan prevalensi stunting, gizi
buruk dan gizi kurang. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) ada 2 jenis yaitu
PMT Pabrikan dan PMT Lokal. Namun untuk tahun 2022 belum ada Juknis dan
alokasi dana PMT Lokal dari Pemerintah Kota Pekanbaru. Atas dasar inilah
muncul gagasan untuk memberikan PMT Lokal dalam bentuk bahan makanan
kepada balita dan pasien yang membutuhkan bantuan gizi.
Berdasarkan data penimbangan bulanan dan pemberian Vitamin A bulan
Agustus 2022 data stunting Puskesmas Rawat Inap Simpang Tiga menunjukan
persentase stunting sebesar 0.37%, jumlah balita gizi buruk tahun 2022
sebanyak 2 balita, dan cakupan balita gizi kurang sebesar 0.83%. cakupan balita
gizi kurang yang mendapatkan Makanan Tambahan sebesar 100%.

III. Tujuan Umum Dan Tujuan Khusus


A. Tujuan Umum
Meningkatkan empati dan solidaritas untuk membantu masyarakat melalui
bantuan kegiatan berkah seribu jumat ini.
B. Tujuan Khusus
1. Meningkatkan status gizi balita stunting yang tingkat ekonominya rendah
dengan pemberian pangan lokal
2. Meningkatkan kepedulian petugas terhadap peningkatan status gizi balita

IV. Kegiatan Pokok Dan Rincian Kegiatan


No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan
1. Berkah Seribu 1. Membuat rencana pemberian bantuan (bisa
Jumat berupa bahan atau bahan makanan)
2. Memberikan skema pemberian bantuan
kepada sasaran
3. Sasaran diberikan pada balita dan pasien
dengan masalah gizi
4. Mengumpulkan dana setiap hari jumat dan di
buat pencatatan dan pelaporan

V. Cara melaksakan kegiatan


No Kegiatan Pelaksanaan Lintas Lintas Sektor
Pokok Program Program Terkait
Terkait
1. Berkah - Menyusun Semua Kader Posyandu
Seribu Jumat rencana Petugas yang
kegiatan berada di
- Melakukan wilayah kerja
pengumpulan Puskesmas
dana rawat Inap
- Membuat laporan simpang Tiga
kegiatan
VI. Sasaran
No Kegiatan Pokok Sasaran
1. Berkah Seribu Jumat balita dan pasien dengan masalah gizi
terutama stunting, gizi buruk dan gizi kurang
dengan tingkat ekonomi rendah

VII. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


No Kegiatan Tahun 2023 (Bulan)
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Berkah Seribu Jumat √ √ √ √ √ √ √ √

VIII. Monitoring Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan Dan Pelaporan


1. Memantau jalannya kegiatan secara berkala
2. Melakukan evaluasi untuk menilai keberhasilan dan mengevaluasi aspek-
aspek yang perlu ditingkatkan dimasa mendatang

IX. Pencatatan, Pelaporan Dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan, pengolahan data dan pelaporan data kegiatan serta evaluasi
kegiatan di lakukan setiap bulan, triwulan dan tahunan. Pencatatan dilakukan
setiap kali melakukan kegiatan melalui format yang telah di tetapkan. Monitoring
dan evalusi kegiatan dilakukan setiap tiga bulan sekali sesuai dengan jadwal
monitoring dan evaluasi UPT Puskesmas Rawat Inap Simpang Tiga

Pekanbaru, 03 Januari 2023


Kepala UPT Puskesmas Rawat Inap
Simpang Tiga Kota Pekanbaru

Sri Elfida Basyar, S.Psi,S.Tr.Keb


Penata Tk I
Nip.19730926 199212 2 001

Anda mungkin juga menyukai