Anda di halaman 1dari 6

PEMERINTAH KABUPATEN BENGKAYANG

DINAS KESEHATAN PENGENDALIAN PENDUDUK DAN


KELUARGA BERENCANA
PUSKESMAS TUJUH BELAS
Jalan raya Dawar No.02 Kecamatan Tujuh Belas KP 79284
Email: puskesmastujuh17@gmail.com No Hp. 081352297082

KERANGKA ACUAN KEGIATAN KAK PELAKSANAAN KEGIATAN


PEMBERIAN MAKANAN TAMBAHAN (PMT) LOKAL PADA KEGIATAN
BANTUAN OPERASIONAL KESEHATAN (BOK)
UPTD PUSKESMAS TUJUH BELAS

I. LATAR BELAKANG

Untuk mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya,


diselenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat
dengan pendekatan promotif, preventif dan meninggalkan kuratif dan rehabilitatif
secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan. Upaya pelayanan kesehatan
dasar kepada masyarakat melalui upaya kesehatan esensial dan upaya kesehatan
pengembangan sebagaimana yang termaktub dalam Permenkes Nomor 43 Tahun
2019, dimana salah satu upaya kesehatan esensial yang wajib dilaksanakan di
Puskesmas adalah Upaya Perbaikan Gizi Masyarakat melalui Pemberian Makanan
Tambahan (PMT) Lokal yang merupakan program dan kegiatan pelayanan
kesehatan dasar atau pelayanan kesehatan primer (esensial) yang wajib
dilaksanakan di wilayah kerja Puskesmas Airpura.

Dalam rangka “Meningkatkan upaya kesehatan masyarakat melalui


peningkatan upaya preventif dan promotif kesehatan dan pencegahan dan
pengendalian penyakit. “, maka sasaran yang ingin dicapai adalah : 1.
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dengan indikator sasaran: a.
Prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) pada anak bawah dua tahun
sebesar 25,6 % pada tahun 2021 dan b. Prevalensi balita gizi buruk dan kurang
dibawah 15 % serta prevalensi anemia gizi besi dan kurang energi kalori (KEK)
pada ibu hamil menjadi < 15 %.

Berdasarkan PMK Nomor 43 Tahun 2019 Puskesmas adalah fasilitas


pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat (UKM)
dan upaya kesehatan perorangan (UKP) tingkat pertama dengan lebih
mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya khususnya
melaksanakan kegiatan penurunan prevalensi stunting dan gizi buruk/kurang pada
anak balita dan kuirang energi kalori (KEK) dan anemia gizi besi pada ibu hamil
sebagai ibu hamil risiko tinggi (risti), juga dilaksanakan diwilayah kerja
Puskesmas Airpura Kecamatan Airpura Kabupaten Pesisir Selatan.

Masih terjadinya kasus gizi buruk dan kirang pada anak balita dan ibu
hamil KEK dan anemia (kelompok ibu hamil risti) di wilayah kerja Puskesmas
Airpura Kecamatan Airpura menandakan upaya dan usaha yang selama ini telah
dilaksanakan masih perlu ditingkatkan lagi terutama pada pelayanan kesehatan
ibu hamil dengan peneriksaan ANC dengan pemberian asupan gizi dan vitamin,
pelayanan kesehatan pada anak balita termasuk pengelolaan asupan makanan
pada anak balita untuk mencegah kondisi gizi buruk supaya tidak menjadi
marasmus dan kwashiokor. Disamping itu juga dibutuhkan upaya-upaya yang
bersifat inovasi disamping melanjutkan kegiatan yang sudah terlaksana di
Puskesmas dalam rangka menurunkan prevalensi stunting dan gizi buruk serta
gizi kurang.

Wilayah Puskesmas Tujuh Belas terdiri dari 4 Desa , setiap tahun di


wilayah Puskesmas Tujuh Belas sudah dilakukan pemantauan garam tingkat
rumah tangga secara berkala yaitu pada bulan Februari dan Agustus. Hasil
pemantauan garam yodium masih ditemukan beberapa rumah tangga yang pada
saat pengecekan garam yang digunakan tidak mengandung yodium. Beberapa
sebab masih ditemukan rumah tangga dengan kandungan garam yang dikonsumsi
dibawah standar dikarenakan cara penyimpanan yang kurang tepat dan kualitas
garam yang kurang baik.

II. Dasar Hukum

1. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan

2. Undang-Undang Nomor 32 tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah

3. Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang Pengelolaan Keuangan


Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 42,
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6322)

4. Permenkes No.46 tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas,Klinik Pratama,


Tempat praktek Mandiri Dokter dan Tempat praktik mandiri dokter gigi.

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara
Perencanaan, Pengendalian dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara
Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah Tentang Rencana Pembangunan Jangka
Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, dan
Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas.

7. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 77 Tahun 2020 tentang Pedoman


Teknis Pengelolaan Keuangan Daerah

8. Kepmenkes Nomor 69/Menkes/SK/VIII/2016 tentang Pedoman


Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga
(PISPK).

9. Suurat Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan RI Nomotr:


PR.01.01/I/7997/2002 tanggal 13 September 2022 tentang
Pemberitahuan Menu dan Rincian DAK Non Fisik Bidang Kesehatan Tahun
Anggaran 2023.

III. TUJUAN
a. Tujuan Umum

Memperoleh gambaran berkala tentang akses masyarakat terhadap garam


beriodium
b. Tujuan Khusus
 Memperoleh informasi tentang kadar iodium garam yang digunakan di tingkat
masyarakat
 Memperoleh informasi tentang pembelian garam yang digunakan
masyarakat
 Memperoleh informasi tentang merk dagang garam yang dikonsumsi
masyarakat

IV. KEGIATAN POKOK

Pencapaian program dan kegiatan Upaya Pemberian PMT Lokal di wilayah


kerja Puskesmas Airpura dukung dengan Dana Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK) yang mana berasal dari APBN Kementerian Kesehatan (DAK Non Fisik
Bidang Kesehatan), untuk itu rincian kebutuhan kegiatan yang diusulkan pada tahun
2023 untuk BOK Puskesmas Airpura sebagai berikut :
No Rinciaan Menu/Kompoen uraian
1 Upaya Pemberian Makanan Tambahan (PMT) Lokal
a. Belanja bahan makanan tambahan lokal/spesifikasi
daerah yang dapat meningkatkan asupan gizi bagi
balita gizi buruk dan kurang yang diberikan selama 3
(tiga) bulan berturut- turut.
b. Belanja bahan makanan tambahan (PMT)
lokal/spesifikasi daerah dengan nilai gizi yang cukup
bagus untuk menanggulangi dan mencegah anemia
dan KEK pada ibu hamil yang diberikan selama 60
hari berturut-turut.
Pelatihan tim pelaksana dalam penyiapan pemberian makanan tambahan berbasis
pangan lokal bagi ibu hamil kek dan bakita gizi kurang tingkat kab/kota dan
puskesmas
Belanja transpor, konsumsi peserta serta
pembelian bahan makanan untuk kegiatan
pelatihan

V. CARA PELAKSANAAN KEGIATAN

Metode pelaksanaan pemberian makanan tambahan pangan lokal


 Edukasi
 Demonstrasi
 Pemberian makanan tambahan

VI. SASARAN KEGIATAN


Penerima manfaat/sasaran pada kegiatan ini adalah anak balita dengan gizi
buruk dan kurang melalui pendataan dan penimbangan di Posyandu serta validasi
data gizi buruk dan kurang. Penerima manfaat lainnya adalah ibu kelompok risiko
tinggi (resti) yaitu ibu hamil dengan anemia gizi besi serta KEK.
VII. JADWAL KEGIATAN
Kegiatan ini dilaksanakan selama jangka waktu 1 (satu) Tahun 2023 dari bulan
Januari sampai dengan bulan Desember 2023.

Bulan
N
Kegiatan
o 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Persiapan Pelaksanaan

2. Pelatihan tim
pelaksana
3. Pelaksanaan Kegiatan
Monitoring dan
4.
Evaluasi

VIII. ANGGARAN KEGIATAN


Pelaksanaan kegiatan ini memerlukan anggaran biaya dalam rangka pencapaian
keluaran (outpur) melalui anggaran Dana Alokasi Khusus (DAK) Non Fisik
Bidang Kesehatan Kabupaten Jembrana pada Bantuan Operasional Kesehatan
(BOK) Puskesmas I Pekutatan Tahun 2023 sebesar Rp. 298.602.000,- (Dua ratus
Sembilan Puluh delapan juta enam ratus dua ribu rupiah ) dengan rincian
anggaran biaya (RAB) per puskesmas yaitu:

No Rincian Menu Kegiatan Kebutuhan


Biaya Rp.
1 Penyediaan bahan makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu 87.075.000
hamil kek
2 Penyediaan Belanja bahan, dan penyiapan PMT lokal Balita gizi 40.095.000
kurang.
3 Pelatihan tim pelaksana dalam penyiapan pemberian makanan 1.704.000
tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu hamil kek dan bakita gizi
kurang tingkat kab/kota dan puskesmas
Jumlah 130.674.000
Rincian Anggaran Biaya (RAB) terlampir

IX. PENCATATAN DAN PELAPORAN KEGIATAN


Pencatatan dan pelaporan program gizi dilakukan setiap triwulan oleh penanggung
jawab program dan dilaporkan kepada Kepala Puskesmas dalam pembuatan laporan
Capaian Indikator Program Gizi Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai