Anda di halaman 1dari 25

KERANGKA ACUAN KERJA/ PELAKSANAAN BANTUAN

OPERASIONAL KESEHATAN PUSKESMAS TEHUA

DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) NON FISIK BIDANG


KESEHATAN TAHUN ANGGARAN 2024

A. LATAR BELAKANG
1. Dasar Hukum

Dasar hukum penyusunan Kerangka Acuan Kerja Bantuan Operasional Kesehatan (KAK BOK)
mengacupada Rencana Usulan Kegiatan (RUK) dan Rencana Pelaksanaan Kegiatan (RPK) pada Puskesmas
Perawatan Hila Tahun Anggaran 2024 adalah sebagai berikut:
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah
b. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat
danDaerah
c. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara
d. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara
e. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
f. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah.
g. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Standar Pelayanan Minimal
h. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
i. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 741 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal
BidangKesehatan
j. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2019 tentang Puskesmas
k. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun 2016 tentang Pedoman Manajemen Puskesmas
l. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun 2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan Mutu Pelayanan
Dasar pada Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan.

2. GambaranUmum
Pemerintah Pusat telah membantu Puskesmas dan jaringan nya serta Upaya Kesehatan Berbasis
Masyarakat (UKBM) untuk meringankan kebutuhan biaya operasional/kegiatan dana Bantuan Operasional
Kesehatan (BOK) dalam melaksanakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif sesuai Standar Pelayanan
Minimal (SPM) menuju Sustainable Development Goals (SDGs). Bantuan Operasional Kesehatanini bersifat
suplemen dalam arti tidak dijadikan sumber pembiayaan utama bidang kesehatan di suatu wilayah,oleh karena
itu komitmen dan tindakan nyata Pemerintah Daerah tetap diperlukan untuk mengalokasikan anggaran
kesehatan yang memadai,terutama untukupayapromotif danpreventif.

BOK dimaksudkan untuk meningkat kankinerja Puskesmas agar berjalan optimal. Empat fungsi
Puskesmas yang dinilai belum berjalan optimal yaitu: Puskesmas sebagai pusat pembanguna nwilayah
berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan masyarakat, pusat pelayanan kesehatan perorangan primer, dan
pusat pelayanan kesehatan masyarakat primer.

Oleh karena itu diharapkan dengan adanya Dana Bantuan Operasional Kesehatan (BOK) untuk
Puskesmas ini dapat memenuhi tujuan– tujuan pelayanan antara lain:

1. Meningkatkan akses dan pemerataan pelayanan kesehatan masyarakat melalui kegiatan promotif dan preventif
untuk mewujudkan pencapaian target SPM bidang kesehatan
2. Menyediakan dukungan biaya untuk upaya pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif bagi
masyarakat
3. Meningkatkan kualitas manajemen Puskesmas, terutama dalam perencanaan tingkat Puskesmas dan
Lokakarya Mini Puskesmas dan Lintas Sektoral.
4. Meningkatkan upaya untuk menggerakkan potensi masyarakat dalam meningkat kan derajat kesehatannya
5. Meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan yang bersifat promotif dan preventif yang dilakukan oleh
Puskesmas dan jaringannya serta Poskesdes dan Posyandu.
Sebagaimana tantangan yang dihadapi oleh semua bidang dan sector pembangunan di Maluku Tengah,
Bidang Kesehatan pun menghadapi situasi problematik masalah kesehatan yan/g relatif sama di seluruh wilayah
kerja Puskesmas. Keinginan kuat Pemerintah Daerah untuk menyediakan pelayanan kesehatan yang cepat, murah,
dan terjangkau namun tetap berkualitas kepada seluruh lapisan masyarakat yang tersebar pada berbagai pulau besar
dan pulau-pulau kecil di wilayah Kabupaten Maluku Tengah, masih memerlukan kerja keras dan kerja cerdas
untuk mewujudkannya. Untuk itu diperlukan upaya penyempurnaan dan penguatan terhadap pelayanan kesehatan,
diharapkan dengan adanya bantuan Operasional Kesehatan (BOK) oleh Pemerintah Pusat dapat menstimulus serta
mendukung upaya pelayanan kesehatan yang optimal bagi seluruh lapisan masyarakat di Kabupaten
MalukuTengah.

Uraian dan Rincian menu kegiatan:

KOMPONEN RINCIAN MENU


No URAIAN
KEGIATAN

Jumlah Total Kebutuhan Anggaran


I.PMT Lokal
I. Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal bagi ibu hamil KEK dan balita gizi
kurang
 Pelatihan tim pelaksana dalam penyiapan pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu
1
hamil kek, Dan Bayi,balita gizi kurang tingkat kab/kota dan puskesmas
Pelatihan tim pelaksana dalam penyiapan
Merupakan kegiatan untuk meningkatkan
pemberian makanan tambahan berbasis
pengetahuan,wawasan,dan ketrampilan peserta tentang
a. pangan lokal bagi ibu hamil kek dan balita
pengolahan pangan Beragam,Bergizi,Seimbang dan
gizi kurang tingkat kab/kota dan puskesmas
Aman(B2SA)
( Komponen Pilihan )

2 Penyediaan bahan makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi balita gizi kurang

Penyediaan bahan makanan tambahan  Meningkatkan status gizi bagi balita gizi kurang
a.
berbasis pangan lokal bagi balita gizi kurang( melalui pemberian makanan tambahan berbasis pangan
Komponen Wajib ) lokal sesuai dengan standar
3. Penyediaan bahan makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu hamil KEK
Penyediaan bahan makanan tambahan  Meningkatkan status gizi bagi ibu hamil KEK melalui
a. berbasis pangan lokal bagi ibu hamil KEK pemberian makanan tambahan berbasis pangan local
( Komponen Wajib ) sesuai dengan standar
II. UKM Esensial Primer
 2.1 Penurunan AKI-AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
1. Kunjungan lapangan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
Kunjungan Pembinaan Pelayanan ANC,
Persalinan, PNC bagi Posyandu Prima, Merupakan upaya meningkatkan starata,fungsi dan
a.
Praktik Mandiri, dan Posyandu kinerja posyandu agar dapat memberikan pelayanan
( Komponen Wajib ) yang berkualitas dan komprehensif.
 Merupakan kegiatan yang di lakukan untuk mengurangi
Kunjungan lapangan bumil Kurang Energi
kejadian komplikasi kehamilan, bumil KEK, Bumil
Kronik, Anemia, Bumil risti, bayi Berat
resti, sehingga mengurangi resiko perdarahan, kematian
b. Lahir rendah, dan Bayi Balita dengan
pada ibu bersalin , BBLL, dan bayi balita dengan
masalah Gizi
masalah gizi
( Komponen Wajib )
2. Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita)

Meningkatkan pengetahuan sikap dan perilaku ibu


a. Pelaksanaan Kelas ibu balita dengan menggunakan buku KAI dalam mewujutkan
( Komponen Wajib ) tumbuh kembang balita yang optimal.

Pelaksanaan Kelas ibu hamil( Komponen Meningkatkan pengetahuan, merubah sikap dan perilaku
b.
Wajib ) ibu agar memahami tentang kehamilan , persalinan,
nifas, KB, dan info-info kehamilan lain.
3. Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja
 Meningkatkan kesehatan ,muut pendidikan dan prestasi
belajar peserta didik yang tercermin dalam kehidupan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)dan lingkungan
a.
Pembinaan kesehatan sekolah (termasuk sekolah yangsehat sehingga memungkinkan peserta
skrining kesehatan) pada anak usia sekolah didik mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang
dan remaja optimal
4. Pemantauan Tumbuh Kembang Balita
Lokakarya pembuatan SOP tatalaksana balita
dengan masalah gizi dan tumbuh kembang: Menganalisis dan membahas istrumen tertulis yang
a. weight faltering, gizi kurang, gizi buruk, menjadi acuen tatalaksana penanganan masalah gizi
stunting termasuk rujukan balit termasuk Gizi Buruk Dan Stanting
( Komponen Pilihan )
Agar Orang Tua dapat mengetahui kebutuhan gizi Bayi
dan mengambarkan kemampuan bayi untuk menrima
berbagai makanan dengan berbagai rasa dan tektur yang
Pendampingan pe mberian MPASI Dan ASi
b. pada akhirnya mampu menerima makanan keluarga dan
Eklusif ( Komponen Pilihan )
meningkatkan ketahanan tubuh bayi dan mencegah bayi
terserang berbagai penyakit yang bias mengancam
kesehatan bayi
Merupakan upaya untuk memantau pertumbuhan dan
Pendampingan rujukan balita stunting/gizi
perkembangan bayi balita berdasarkan umur, BB, dan
c. buruk
TB sehingga resiko terjadinya stunting bias di cegah
( Komponen Pilihan )
sedini mungkin.
5. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
Merupakan bagian yang dapat meningkatkan peran
aktif suami keluarga dan masyarakat dalam
Biaya Transport calon pendonor darah untuk merencanakan persalinan yang aman persiapan dalam
a.
mendukung P4K dari dan/ke UTD menghadapi kemungkinan terjadinya komplikasi serta
( Komponen Pilihan ) adanya dukungan sukarela dalam persiapan biaya
tranportasi calon pendonor dara
Rapat Koordinasi dengan OPD/perangkat  Proses dukungan dan kerja sama guna Membahas salah
desa dan Masyarakat terkait Perencanaan satu upaya pencepatan penurunan angka kematian ibu
Persalinan dan Pencegahan Komplikasi dan dan bayi baru lahir melalui penigkatan akses dan
b.
(P4K), termasuk pemantauan ibu hamil risiko mutu pelanan antenatal, pertolongan persalinan,
tinggi pencegahan komplikasi dan keluarga berencana oleh
( Komponen Pilihan ) bidan dan perangkat desa.
6 Surveilans kesehatan Gizi dan KIA
Merupakan kegiatan pengamatan yang sistematis dan
Pelacakan dan pelaporan kematian dan terus menerus terhadap data dan informasi tentang
a. pelaksanaan otopsi verbal kematian Ibu dan kejadian atau penyakit atau masalah kesehatan yang
Bayi/balita ( Komponen Wajib) dialami oleh Ibu hamil, bayi, balita dalam rangka
menurunkan AKI AKB.
 Merupakan pertemuan dan salah satu upaya yang
sangat penting untuk bisa menghasilkan data yang
Pertemuan validasi dan evaluasi data Gikia berkualitas dan akurat, serta kesediaan data kesehatan
b.
(Komponen Wajib) rutin, data kesehatan rutin, data dasar puskesmas, data
sasaran program gizi-KIA data SPM yang tepat waktu
dan konsisten.
7. Pelayanan Kesehatan Reproduksi Bagi Calon Pengantin, Pasangan Usia Subur (PUS)
Pelaksanaan penyuluhan dan pelayanan KB,  Program KB merupakan merupakan program untuk
praktik P2GP dan kesehatan reproduksi, mengatur kelahiran anak jarak dan usia ideal, serta
a. pencegahan kekerasan pada perempuan dan Peningkatan perhatian terhadap kasus kekerasan
anak dan kesehatan penyandang disabilitas terhadap perempuan dan anak, serta penanganan
( Komponen Pilihan ) perhatian terhadap penyangdang disabilitas

Untuk meningkatkan derajat kesehatan lanjut usia yang


berkualitas melalui penyediaan sasaran pelayanan
Pertemuan validasi dan evaluasi data usia
b. kesehatan yang ramah bagi lanjut usia yang berdaya
produktif dan lansia
guna bagi keluarga dan masyarakat

2.2. Upaya deteksi dini, preventif dan respons penyakit


1.  Deteksi dini/skrining faktor risiko dan penyakit tidak menular di masyarakat
a. Deteksi dini/Skrining faktor risiko & PTM  Melakukan deteksi dini factor resiko PTM meliputi
merokok, pola makan tidak sehat kurang aktifitas fisik
Prioritas di masyarakat dan institusi
obesitas dll serta menindak lanjuti factor resiko yang di
( Komponen Wajib )
temui melalui konseling kesehatan dan segera merujuk
ke fasilitas pelayanan kesehatan.

Pelaksanaan follow Up layanan Quiline


b.
Trintegrasi dengan layanan ubm di FKTP Agar dapat memancing respond an pelanggan dengan
layanan ubm di FKTP

2. Pelayanan Imunisasi
Memberikan pelayanan yang optimal serta perlindungan
Pelayanan Imunisasi (imunisasi rutin, antigen
terhadap penyakit yang dapat di cegah dengan
baru, BIAS, sweeping, DOFU, Catch up,
imunisasi,serta menurunkan angka
a. ORI, BLF, dll) di Posyandu/ Sekolah/ Pos
kematian,kecacatan,dan kematian akibat penyakit yang
Imunisasi Lainnya
dapat di cegah dengan imunisasi serta memperpanjang
( Komponen Wajib )
antibody atau kekebalan tubuh
Merupakan kegiatan yang di laksanakan untuk
menginvestigasi semua kejadian medis(sakit atau
Pertemuan kasus KIPI
b. kematian)yang tidak di inginkan yang terjadi setelah
( Komponen Wajib )
imunisasi sampai kurun waktu satu bulan setelah
imunisasi
Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan penyakit menular, serta Program Pemberian Obat
3.
Pencegahan Masal (POPM)
Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Merupakan kegiatan pelayanan kesehatan dalam rangka
Filarasis/cacingan/schistosomiasis/frambusia mendeteksi dini tumbuh kembang penyakit serta secara
a. dan pemantauan minum oralit dan zinc bagi dini memutus mata rantai dan dapat memberikan
diare balita di masyarakat( Komponen pengobatan secara cepat dan tepat
Pilihan )
4. Penemuan kasus aktif penyakit menular

Penemuan kasus Pd3i (AFP, Campak rubella Melakukan Pemantauan Risiko KLB dengan upaya
a.
dan PD3I lainnya) penemuan kasus sedini mungkin dan memberikan
rekomendasi intervensi yang tepat.
 Merupakan langka penting untuk mengurangi
b. penularan dan meningkatkan keberhasilan pengobatan
Deteksi dini HIV dan IMS HIV dan IMS makin cepat terdeteksi
Merupakan Pemeriksaan yang bertujuan untuk
c. Pelaksanaan mobile tes HIV dan IMS pada menujukkan jika seseorang terinveksi HIV dan IMS
populasi kunci atau tidak
Untuk mengetahui factor-faktor yang mempengaruhui
d. Tracing loss to follow up (ltfu dan terhadap lost to follow Up pada Pasien HIV dan
pendampingan minum obat bagi ODHIV Memantau Perkembangan saat Minu m Obat
Penemuan kasus hepatitis B ( HBsAg reaktif) Untuk mewujutkan tercapainya eliminasi penularan
e. pada bayi usia 9-12 bulan di masyarakat dan penyakit yang dapat ditularkan dari ibu ke anak dan
pemantauan ibu hamil reaktif HbsAg) pencegahan secara dini
Upaya untuk melakukan sosialisasinya penyakit kusta
Intensifikasi penemuan kasus kusta dan frambosia serta situasi dan kebijakan program
f.
frambusia serta tatalaksana kontak kasus pencegahan dan pengendaliandan tatalaksana nya kasus
kusta frambusia kusta dan frambosia
5. Penemuan kasus aktif TBC
 Untuk memastikan penderita TB Paru minum obat
secara lengkap dan teratur serta melakukan pemeriksaan
Pemantauan minum obat dan terapi
a. dahak ulang sesuai jadwal serta mangkir atau putus
pencegahan TBC
berobat dan mengenali dengan cepat terjadinya efek
samping OAT pada penderita
Merupakan kegiatan pelayanan kesehatan yang
Penemuan kasus aktif TBC, investigasi bertujuan untuk menemukan dan memperoleh data
b. kontak TBC, pelacakan kasus mangkir mengenai penyakit-penyakit tersebut sehingga dari data
TBC( Komponen Wajib ) hasil penemuan kasus dapat di rencanakan langkah-
langkah atau kegiatan yang dapat di jalankan kedepan
Survey vector (dbd malaria dan leptosprirosis)dan pengendalian vector (pengasapan/fogging,
6.
penyemprotan diding ruma(IRS), larvasidasi DBD/Malaria Dan PSN)
a. Pelepas liaran nyamuk Aedes Ber wolbachia  Merupakan kegiatan untuk menekan kasus demam
berdarah dan menurunkan angka kesakitan DBD
 Merupakan semua kegiatan atau tindakan yang
Survei vektor malaria, DBD dan reservoar ditujukan untuk mengidentifikasi jenis vector sehingga
b. Leptospirosis dapat diketahui resiko terjadinya penularan penyakit
( Komponen Wajib ) Malaria dan DBD di suatu wilayah.

Pengendalian vector (pengasapan/fogging, Merupakan sebuah gerakan pemberantasan sarang


penyemprotan diding rumah(IRS), nyamuk dengan melakukan 3M yakni : menguras dan
larvasidasi DBD/Malaria dan PSN membersihkan tempat yang sering dijadikan tempat
c. penampungan air, tempat penampungan ar minum,
penampungan air lemari es. Merupakan usaha
pemberantasan jentik atau mencegah agar nyamuk tidak
dapat berkembang.
Inpeksi kesehatan lingkungan di TPP (Tempat Pengelolaan Pangan), TFU (Tempat Fasilitas Umum),
7.
sarana air minum, dan Fasyankes
 Sebagai suatu upaya yang dilakukan untuk
Inspeksi Kesling di Sarana Tempat dan
menjaga kebersihan tempat-tempat yang sering
Fasilitas Umum, Sarana Tempat Pengelolaan
a.
Pangan, Sarana Air Minum, Fasyankes
digunakan untuk menjalankan aktivitas hidup
(komponen wajib) sehari-hari agar terhindar dari ancaman penyakit
yang merugikan kesehatan.
Survelens kualitas air minum di tingkat
rumah tangga (SKAMRT)   Meningkatnya kualitas air minum yang memenuhi
b. syarat kesehatan dan penurunan resiko pencemaran
( Komponen Pilihan )
sarana air minum.
8. Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB)
Merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengenal
sifat-sifat penyebab, sumber, dan cara penularan
penyakit serta factor yang dapat menmpengaruhi
a.
Verifikasi Sinyal/ Penyelidikan Epidemiologi timbulnya wabah sebagai upaya untuk mengatasi
(PE)/ Pelacakan Kontak Penyakit Berpotensi masalah penyakit dan mencegah terjadinya peningkatan
KLB/Wabah dan Penyakit Infeksi Emerging penyakit
Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader kesehatan dalam penanggulangan permasalahan
9. P2P dan Penyehatan Lingkungan
Pemberdayaan untuk mendeteksi dini Penyakit
menular : Malaria, TBC, Kusta / Frambusia /
Schistosomiasis / Filariasis / cacingan diharapkan
mampu mengurangi kejadian Penyakit menular :
Malaria, TBC, Kusta / Frambusia / Schistosomiasis /
Filariasis / cacingan dan meningkatkan motivasi
Pemberdayaan kader masyarakat dalam masyarakat untuk mendeteksi dini faktor resiko
a. pencegahan Penyakit Menular. Penyakit menular : Malaria, TBC, Kusta / Frambusia /
( Komponen Pilihan ) Schistosomiasis / Filariasis / cacingan yang dilakukan
melalui beberapa kegiatan diantaranya pelatihan kader
tentang Penyakit menular : Malaria, TBC, Kusta /
Frambusia / Schistosomiasis / Filariasis / cacingan dan
dilanjutkan monitoring factor resiko Penyakit menular :
Malaria, TBC, Kusta / Frambusia / Schistosomiasis /
Filariasis / cacingan tiap bulan
 Pemberdayaan untuk mendeteksi dini PTM diharapkan
Pemberdayaan kader masyarakat terlibat mampu mengurangi kejadian PTM dan meningkatkan
dalam pelaksanaan deteksi dini Faktor Risiko motivasi masyarakat untuk mendeteksi dini factor resiko
b.
Penyakit Tidak Menular PTM yang dilakukan melalui beberapa kegiatan
( Komponen Pilihan ) diantaranya pelatihan kader tentang posbindu PTM dan
dilanjutkan monitoring factor resiko PTM tiap bulan
Pemberdayaan kader masyarakat terlibat Sebagai pendamping dan pergerakan masyarakat
c. dalam pelaksanaa imunisasi dan surveilans mempercepat perubahan dalam pelaksanaan kegiatan
PD3I imunisasi dan surveilen PD3I
Pemberdayaan kader masyarakat melalui Sebagai pendamping dan pergerakan masyarakat
d. pemicuan untuk implementasi seluruh pilar mempercepat perubahan dalam pelaksanaan kegiatan
STBM pemicuan untuk impementasi seluruh pilar STBM
Pelaksanaan pencegahan dan pengendalian keong dan hewan penularan Schistosomiasis
10.
Pelaksanaan pencegahan dan pengendalian
keong dan hewan penularan Schistosomiasis Untuk pencegahan penularan Schistosomiasis dan
a. (surveilans, penyemprotan,pemberian obat melakukan pengawasan minum obat
masal)(komponen pilihan)
III. Pemberian insentif UKM
Pemberian Insentif UKM bagi ASN  Merupakan pemberian imbalan diluar gaji, pada
a. Puskesmas petugas puskesmas sebagai kompensasi atas
( Komponen Wajib ) kesediaannya untuk melakukan kegiatan UKM
Insentif Tenaga kontrak Kesehatan BOK di Merupakan pemberian insentif tenagah kontrak BOK
b. Puskesmas yang di berikan berdasarkan kinerja dan peraturan yang
( Komponen Wajib ) di tetapkan d lm permenkes
IV. Penguatan kolaborasi puskesmas dengan klinik pratama dan tpmd dalam pelayanan program
Inplementasi penguatan kolaborasi puskesmas dengan klinik pratama dan TPMD dalam pelayanana program
1. Prioritas (TB, Hipertensi, dan DM)

Implementasi penguatan kolaborasi


puskesmas dengan klinik pratama dan TPMD
b.
dalam pelayanan Program prioritas (TB, Sebangai mitra kerja di bidang kesehatan dalam
Hipertensi, dan DM). (komponen pilihan) pelayanan Program prioritas (TB, Hipertensi, dan DM
V. Manajemen Puskesmas
1 Penguatan intregrasi layanan primer
Membantu para kader dalam menyelengarakan
posyandu serta untuk memantau secara langsung hasil
a.
Pendampingan pelaksanaan ILP di posyandu dari pengukuran dan penimbangan anak yang hadir di
prima/pustu dan posyandu posyandu
b.
Transport kunjungan rumah kader posyandu Mengakomodir kegiatan kader posyandu di desa

c. Langganan SIMPUS Memperlancar sistim informasi manajemn puskesmas


d. Dukungan internet dalam implementasi
dashboard ILP dan Asik Untuk pengontrolan kegiatan di puskesmas
VI. Upaya Penguatan perencana melalui mini likakarya
Untuk menggali permasalahan bidang kesehatan dan
yang terkait di wilaya kerja puskesmas serta untuk
a. Pelaksana lokakarya mini bulanan puskesmas
mencari solusi dan juga mengkomunikasi program
program dan kegiatan yang sedang dilaksanakan.
Pelaksanaan lokakarya mini lintas sector Pembinaan dan pengembangan peran serta masyarakat
b.
triwulanan secara terpadu
B. PENERIMA MANFAAT

KOMPONEN RINCIAN MENU


No JUMLAH PENERIMA MANFAAT
KEGIATAN

Jumlah Total Kebutuhan Anggaran


I. UKM Esensial Primer
I.I Penurunan AKI-AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat
Pelatihan tim pelaksana dalam penyiapan pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu
1
hamil kek dan balita gizi kurang tingkat kab/kota dan puskesmas
Pelatihan tim pelaksana dalam penyiapan
pemberian makanan tambahan berbasis pangan
 Masyarakat Kader Dan Petugas
a. lokal bagi ibu hamil kek dan balita gizi kurang 0 orang
Kesehatan
tingkat kab/kota dan puskesmas
( Komponen Pilihan )

2 Penyediaan bahan makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi balita gizi kurang

Penyediaan bahan makanan tambahan berbasis orang


a. pangan lokal bagi balita gizi Gizi Kurang Dan Gizi Buruk
kurang( Komponen Wajib )

Penyediaan bahan makanan tambahan berbasis orang


b. pangan lokal bagi ibu hamil KEK (Komponen Bumil Kek
Wajib )

Pelayanan Kesehatan Reproduksi Bagi Calon Pengantin, Pasangan Usia Subur (PUS)
3.

Pelaksanaan Follow Up Layanan Quitline


a Terintegrasi dengan Layanan UBM di FKTP orang Petugas kesehatan/ bidan
( Komponen Pilihan )

Pelaksanaan penyuluhan dan pelayanan KB,


praktik P2GP dan kesehatan reproduksi, Petugas Kesehatan Dokter bidan
b pencegahan kekerasan pada perempuan dan orang promkes/ pemegang program
anak dan kesehatan penyandang disabilitas PKPR
( Komponen Pilihan )

4. Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita)


Pelaksanaan Kelas ibu hamil( Komponen
a. 115 orang Petugas kesehatan, ibu hamil
Wajib )

Petugas kesehatan, ibu bayi dan


b. Pelaksanaan Kelas ibu balita orang
balita
( Komponen Wajib )
5. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
Rapat Koordinasi dengan OPD/perangkat desa
dan Masyarakat terkait Perencanaan Persalinan Tokoh agama,kader posyandu,
a. dan Pencegahan Komplikasi (P4K), termasuk 40 orang pemerinta negeri, pegawai
pemantauan ibu hamil risiko tinggi kesehatan.
( Komponen Pilihan )
Biaya Transport calon pendonor darah untuk
b. mendukung P4K dari dan/ke UTD orang Mayarakat, petugas kesehatan
( Komponen Pilihan )
6. Pemantauan Tumbuh Kembang Balita
Pendampingan rujukan balita stunting/gizi
Mayarakat, Kader Kesehatan
a. buruk orang
petugas kesehatan
( Komponen Pilihan )
Lokakarya pembuatan SOP tatalaksana balita
dengan masalah gizi dan tumbuh kembang: Petugas Kesehatan ( Dokter Gizi
b. weight faltering, gizi kurang, gizi buruk, orang Bidan Puskesmas Pustu Dan
stunting termasuk rujukan Poskesdes
( Komponen Pilihan )
Pendampingan Pemberian MPASI Dan ASI Petugas kesehatan (petugas gizi,
c orang
Eksklusif bidan)
7. Kunjungan lapangan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Kunjungan Pembinaan Pelayanan ANC,


Masyarakat Kader Kesehatan
a. Persalinan, PNC bagi Posyandu Prima, 115 orang petugas kesehatan bidan desa
Praktik Mandiri, dan Posyandu
( Komponen Wajib )

Kunjungan lapangan bumil Kurang Energi


Mayarakat, Kader Kesehatan
Kronik, Anemia, Bumil risti, bayi Berat Lahir
b. orang petugas Kesehatan Puskesmas
rendah, dan Bayi Balita dengan masalah Gizi
Pustu Dan Poskesdes
( Komponen Wajib )

8. Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja


Pelaksanaan skrining Kesehatan (termasuk Siswa-siswi (SD/MI, SMP/MTS,
jiwa) pada Anak usia sekolah dan Remaja orang
a. SMA/MA), petugas kesehatan
( Komponen Wajib )

II. Upaya deteksi dini, preventif dan respons penyakit


1. Deteksi dini faktor risiko dan penyakit tidak menular di Masyarakat

Deteksi dini/Skrining faktor risiko & PTM


Prioritas di masyarakat dan institusi Masyarakat usia 15 tahun sampai
a. orang
( Komponen Wajib ) 70 tahun dan lansia

Pelaksanaan Follow Up Layanan Quitline


b. Terintegrasi dengan Layanan UBM di FKTP orang Petugas Kesehatan
( Komponen Wajib )

Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan penyakit menular, serta Program Pemberian Obat
2.
Pencegahan Masal (POPM)

Pemberian Obat Pencegah Masal (POPM)


untuk pencegahan penyakit Filariasis dan
Bayi Balita, ibu hamil, petugas
Kecacingan, dan pemantauan minum oralit dan orang
Kesehatan
Zink pada balita diare serta care seeking
Pneumonia

Penemuan kasus aktif penyakit menular


3.

Penemuan kasus PD3I (AFP, campak rubela, Masyarakat, Ibu hamil, petugas
a. orang
dan PD3I lainnya) ( Komponen Pilihan ) Kesehatan

Deteksi Dini HIV dan IMS Bayi Balita, ibu hamil, petugas
b. orang
( Komponen Pilihan ) Kesehatan
Pelaksanaan Mobile Tes HIV dan IMS pada
Masyarakat, Ibu hamil, Petugas
c. populasi kunci orang
kesehatan
( Komponen Pilihan )

d. Orang Masyarakat, Petugas Kesehatan


Tracing Loss to Follow up (LTFU) dan
pendampingan minum obat bagi ODHIV
( Komponen Pilihan )

Penemuan kasus hepatitis B (HBsAg reaktif)


pada bayi usia 9-12 bulan di masyarakat dan
e. orang Masyarakat, petugas kesehatan
pemantauan ibu hamil reaktif HbsAg
( Komponen Pilihan )

Intensifikasi penemuan kasus Kusta Frambusia


f. orang Masyarakat, petugas kesehatan
serta tatalaksana kontak kasus Kusta Frambusia

4. Penemuan kasus aktif TBC

Penemuan kasus aktif TBC, investigasi kontak


a. TBC, pelacakan kasus mangkir Orang Masyarakat, Petugas Kesehatan
TBC( Komponen Wajib )

Kunjungan rumah untuk terapi pencegahan


b. TBC, pemantauan minum obat TBC Orang Masyarakat, Petugas Kesehatan
( Komponen Wajib )

Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader kesehatan dalam penanggulangan permasalahan P2P dan
5.
Penyehatan Lingkungan

Pemberdayaan kader masyarakat dalam


Kader Masyarakat, Petugas
a. pencegahan penyakit menular( Komponen Orang
Kesehatan
Pilihan )

Pemberdayaan kader masyarakat terlibat


Kader Masyarakat, Petugas
b. dalam pelaksanaan deteksi dini faktor risiko Orang
Kesehatan
penyakit tidak menular ( Komponen Pilihan )

Pemberdayaan kader masyarakat terlibat dalam


Kader Masyarakat, Petugas
c. pelaksanaan imunisasi dan surveilans PD3I Orang
Kesehatan
( Komponen Pilihan )
Pemberdayaan kader masyarakat melalui Kader Masyarakat, Petugas
d. Orang
pemicuan untuk implementasi seluruh pilar Kesehatan
STBM
( Komponen Pilihan )

Inpeksi kesehatan lingkungan di TPP (Tempat Pengelolaan Pangan), TFU (Tempat Fasilitas Umum), sarana
6.
air minum, dan Fasyankes

a. Inspeksi Kesling di Sarana Tempat dan orang Petugas Kesehatan


Fasilitas Umum, Sarana Tempat Pengelolaan
Pangan, Sarana Air Minum, Fasyankes

b. orang Petugas Kesehatan


Surveilans kualitas air minum di tingkat rumah
tangga (SKAMRT) ( Komponen Pilihan )
7. Pelayanan Imunisasi
Pelayanan Imunisasi (imunisasi bayi, baduta,
WUS, antigen baru, BIAS, sweeping, DOFU,
Catch up, ORI, BLF, crash program, imunisasi Bayi Balita, Siswa (Paud, TK,
a. Orang
tambahan lainnya, skrining status imunisasi) di SD), Petugas Kesehatan
Posyandu/ Sekolah/ Pos Imunisasi Lainnya
( Komponen Wajib )
Investigasi kejadian kasus KIPI Penerima Kontak dan Orang
b. Orang
( Komponen Wajib ) Tua/Wali, Petugas Kesehatan
8. Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB)

Verifikasi Sinyal/ Penyelidikan Epidemiologi


(PE)/ Pelacakan Kontak Penyakit Berpotensi
a. Orang Petugas Kesehatan
KLB/Wabah dan Penyakit Infeksi Emerging
( Komponen Pilihan )

Survei vector (DBD, Malaria dan Leptosprirosis) dan pengendalian vector (pengasapan/fogging,
9
penyemprotan dinding rumah (IRS), larvasidasi DBD/Malaria dan PSN)

Pelepasliaran nyamuk Aedes ber Wolbachia


a. orang Masyarakat,Petugas kesehatan
( Komponen Wajib )

Survei Vektor Malaria, DBD dan Reservoar


b. Leptospirosis orang Masyarakat, Petugas kesehatan
( Komponen Wajib )

Pengendalian vektor (pengasapan/fogging,


c. orang Masyarakat, Petugas kesehatan
penyemprotan dinding rumah (IRS), larvasidasi
DBD/Malaria dan PSN ( Komponen Wajib )

Pelaksanaan pencegahan dan pengendalian keong dan hewan penular Schistosomiasis


10
Pelaksanaan pencegahan dan pengendalian
keong dan hewan penular Schistosomiasis
d. (Surveilans, penyemprotan, pemberian obat orang Masyarakat, Petugas kesehatan
masal)
( Komponen Pilihan )
III. Insentif Tenaga Kesehatan UKM
1 Insentif Tenaga Kesehatan UKM
a. Insentif Tenaga Kesehatan UKM di Puskesmas orang Petugas kesehatan
( Komponen Wajib )
Penguatan Kolaborasi Puskesmas dengan Klinik Pratama dan TPMD dalam Pelayanan Program
IV
Implementasi Penguatan Kolaborasi
Puskesmas dengan Klinik Pratama dan TPMD
a. dalam Pelayanan Program Prioritas (TB, orang Petugas kesehatan
Hipertensi, dan DM).
( Komponen Pilihan )
V Manajemen Puskesmas
1. Penguatan Integrasi Layanan Primer
Pendampingan pelaksanaan ILP di posyandu
a. orang Petugas kesehatan
prima/pustu dan posyandu
b. Transport kunjungan rumah kader posyandu orang Petugas kesehatan
Langganan SIMPUS orang sewa langganan
c.
Dukungan internet dalam implementasi Pembelian Pulsa dan sewa
d. orang
dashboard ILP dan ASIK langganan
VI. Upaya penguatan perencana melalui Mini Lokakarya
Pelaksanaan lokakarya mini bulanan
a orang Komsumi Peserta
puskesmas
b. Pengujian dan/atau Kalibrasi Alat Kesehatan 38 orang Komsumi Peserta
C. STARTEGIPENCAPAIANKELUARAN

OUTPUT Metode Pelaksanaan Tahapan Pelaksanaan


KOMPONEN RINCIAN MENU
No Volu
KEGIATAN Satuan
me
Jumlah Total Kebutuhan Anggaran
I. UKM Esensial Primer
I.I Penurunan AKI-AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat

1 Surveilans Kesehatan Gizi dan KIA


1. Deteksi dini masalah
kesehatan ibu dan bayi
Pelacakan dan pelaporan kematian dan 2. Pencatatan hasil
Dokumen
a. pelaksanaan otopsi verbal kematian Ibu laporan
12 Kunjungan Rumah 3. Pelaporan data
dan Bayi/balita ( Komponen Wajib) 4. Analisis data
5. Umpan balik
(feedback)
1.  Persiapan Alat
dan Bahan
2. Pelaksanaan
kegiatan
rapat validasi dan evaluasi data Dokumen
b.  4  Tatap Muka 3. Waktu
Gikia( Komponen Wajib) laporan
Pelaksanaan
4. Dokumentasi
5. Pencatatan &
Pelaporan

2 Pelayanan Kesehatan Reproduksi Bagi Calon Pengantin, Pasangan Usia Subur (PUS)

1.  Persiapan Alat dan


Bahan
2. Pelaksanaan
Dokumen kegiatan
a.  1  Tatap Muka
Rapat Koordinasi/sosialisasi Program laporan 3. Waktu Pelaksanaan
bagi kantor urusan agama 4. Dokumentasi
(KUA)/Lembaga/organisasi
Agama/tokoh Agama di Kecamatan 5. Pencatatan &
( Komponen Pilihan ) Pelaporan
1. Persiapan Alat dan
Bahan
Pelaksanaan edukasi bimbingan 2. Pelaksanaan
perkawinan/konseling pranikah di KUA Dokumen kegiatan
b  1  Tatap Muka
atau lembaga agama dan skrining calon laporan 3. Waktu Pelaksanaan
pengantin( Komponen Pilihan ) 4. Dokumentasi
5. Pencatatan &
Pelaporan
1. Persiapan Alat dan
Bahan
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan penyuluhan dan pelayanan
KB, praktik P2GP dan kesehatan kegiatan
reproduksi, pencegahan kekerasan pada Dokumen Penyuluhan/ Tatap 3. Waktu Pelaksanaan
c  12
perempuan dan anak dan kesehatan laporan Muka 4. Dokumentasi
penyandang disabilitas 5. Pencatatan &
( Komponen Pilihan )
Pelaporan
3. Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita)
1. Persiapan alat dan
bahan
2. Pelaksanaan
kegiatan
Pelaksanaan Kelas ibu Dokumen Penyuluhan/Tatap 3. Waktu Pelaksanaan
a. 4
hamil( Komponen Wajib ) Laporan Muka Januari s/d
Desember
4. Dokumentasi
5. Pencatatan &
Pelaporan
1. Persiapan alat dan
bahan
2. Pelaksanaan
kegiatan
Pelaksanaan Kelas ibu balita Dokumen Penyuluhan/Tatap 3. Waktu Pelaksanaan
b. 6
( Komponen Wajib ) Laporan Muka Januari s/d
Desember
4. Dokumentasi
5. Pencatatan &
Pelaporan
4. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K)
1. Persiapan alat dan
bahan
Rapat Koordinasi dengan 2. Pelaksanaan
OPD/perangkat desa dan Masyarakat kegiatan
terkait Perencanaan Persalinan dan 3. Waktu Pelaksanaan
a. Pencegahan Komplikasi (P4K),
Dokumen
12 Tatap Muka Januari s/d
termasuk pemantauan ibu hamil risiko Laporan
tinggi Desember
( Komponen Pilihan ) 4. Dokumentasi
5. Pencatatan &
Pelaporan
1. Persiapan alat dan
bahan
2. Pelaksanaan
Biaya Transport calon pendonor darah kegiatan
untuk mendukung P4K dari dan/ke Dokumen 3. Waktu Pelaksanaan
b. 12 Tatap Muka
UTD Laporan Januari s/d
( Komponen Pilihan ) Desember
4. Dokumentasi
5. Pencatatan &
Pelaporan
5. Pemantauan Tumbuh Kembang Balita
1. Persiapan alat dan
bahan
2. Pelaksanaan
Pendampingan rujukan balita kegiatan
a. stunting/gizi buruk
Dokumen
10 Tatap Muka 3. Waktu Pelaksanaan
( Komponen Pilihan ) Laporan
4. Dokumentasi
5. Pencatatan &
Pelaporan
DDokumen 1 Tatap Muka 1. Persiapan alat dan
bahan
Lokakarya pembuatan SOP tatalaksana Laporan
balita dengan masalah gizi dan tumbuh 2. Pelaksanaan
b. kembang: weight faltering, gizi kurang, kegiatan
gizi buruk, stunting termasuk rujukan 3. Dokumentasi
( Komponen Pilihan )
4. Pencatatan &
Pelaporan
6. Kunjungan lapangan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak
1. Persiapan alat dan
bahan
2. Pelaksanaan
Kunjungan Pembinaan Pelayanan kegiatan
ANC, Persalinan, PNC bagi 3. Waktu Pelaksanaan
Dokumen
a. Posyandu Prima, Praktik Mandiri, 12 Tatap Muka
Laporan Januari s/d
dan Posyandu
( Komponen Wajib ) Desember
4. Dokumentasi
5. Pencatatan &
Pelaporan
1. Persiapan alat dan
bahan
2. Pelaksanaan
Kunjungan lapangan bumil Kurang kegiatan
Energi Kronik, Anemia, Bumil risti, 3. Waktu Pelaksanaan
b. bayi Berat Lahir rendah, dan Bayi
Dokumen
12 Tatap Muka Januari s/d
Balita dengan masalah Gizi Laporan
( Komponen Wajib ) Desember
4. Dokumentasi
5. Pencatatan &
Pelaporan
7. Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja
1. Persiapan alat dan
bahan
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan skrining Kesehatan kegiatan
(termasuk jiwa) pada Anak usia sekolah Dokumen 3. Waktu Pelaksanaan
a. 12 Tatap Muka
dan Remaja Laporan Januari s/d
( Komponen Wajib ) Desember
4. Dokumentasi
Pencatatan &
Pelaporan
I.2. Upaya deteksi dini, preventif dan respons penyakit
1. Deteksi dini faktor risiko dan penyakit tidak menular di masyarakat
1.  Persiapan alat dan
bahan
2. Pelaksanaan
Deteksi dini/Skrining faktor risiko & kegiatan
PTM Prioritas di masyarakat dan Dokumen Pemeriksaan dan tatap 3. Waktu Pelaksanaan
a. 12
institusi dan laporan muka 6 kali dalam 12
( Komponen Wajib )
bulan
4. Dokumentasi
Pencatatan &
Pelaporan
b. Pelaksanaan Follow Up Layanan  Dokumen  4  Pemeriksaan dan 1.  Persiapan alat dan
Quitline Terintegrasi dengan Layanan dan laporan tatap muka bahan
UBM di FKTP ( Komponen Wajib )
2. Pelaksanaan
kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
6 kali dalam 12
bulan
4. Dokumentasi
Pencatatan &
Pelaporan
Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan penyakit menular, serta Program Pemberian Obat
Pencegahan Masal (POPM)
2.
1.  Persiapan alat dan
Pemberian Obat Pencegah Masal bahan
(POPM) untuk pencegahan 2. Pelaksanaan
penyakit Filariasis dan
 Dokumen  Pelacakan/ kegiatan
a. Kecacingan, dan pemantauan  4
minum oralit dan Zink pada balita Laporan Kunjungan lapangan 3. Waktu Pelaksanaan
diare serta care seeking Pneumonia 4. Dokumentasi
( Komponen Pilihan ) Pencatatan &
Pelaporan
Penemuan kasus aktif penyakit menular
3.
1.  Persiapan alat
dan bahan
2. Pelaksanaan
Penemuan kasus PD3I (AFP,
Dokumen  Pelacakan/ kegiatan
a. campak rubela, dan PD3I lainnya) 12
( Komponen Pilihan ) Laporan Kunjungan lapangan 3. Waktu Pelaksanaan
4. Dokumentasi
Pencatatan &
Pelaporan
1.  Persiapan alat
dan bahan
2. Pelaksanaan
Deteksi Dini HIV dan IMS Dokumen Pelacakan/ kegiatan
b.  12
( Komponen Pilihan ) Laporan Kunjungan lapangan 3. Waktu Pelaksanaan
4. Dokumentasi
Pencatatan &
Pelaporan
1. Persiapan alat dan
bahan
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan Mobile Tes HIV dan
c. IMS pada populasi kunci
Dokumen Pelacakan/ Kunjungan kegiatan
6
( Komponen Pilihan ) Laporan lapangan 3. Waktu Pelaksanaan
4. Dokumentasi
5. Pencatatan &
Pelaporan
1.  Persiapan alat
dan bahan
Tracing Loss to Follow up (LTFU) 2. Pelaksanaan
dan pendampingan minum obat Dokumen Pelacakan/ kegiatan
d. 4
bagi ODHIV ( Komponen Laporan Kunjungan lapangan 3. Waktu Pelaksanaan
Pilihan )
4. Dokumentasi
Pencatatan &
Pelaporan
1.  Persiapan alat dan
bahan
Penemuan kasus hepatitis B 2. Pelaksanaan
(HBsAg reaktif) pada bayi usia 9-
Dokumen kegiatan
e. 12 bulan di masyarakat dan  6  Kunjungan lapangan
pemantauan ibu hamil reaktif Laporan 3. Waktu Pelaksanaan
HbsAg ( Komponen Pilihan ) 4. Dokumentasi
Pencatatan &
Pelaporan
1.  Persiapan alat dan
bahan
Intensifikasi penemuan kasus 2. Pelaksanaan
Kusta Frambusia serta tatalaksana Dokumen kegiatan
f.  6  Sosilaisasi
kontak kasus Kusta Frambusia Laporan
3. Waktu Pelaksanaan
( Komponen Pilihan )
4. Dokumentasi
Pencatatan &
Pelaporan
4. Penemuan kasus aktif TBC
1.  Persiapan alat dan
bahan
2. Pelaksanaan
Pemantau minum obat dan terapi  Dokumen kegiatan
a. 12  Kunjungan lapangan
pencegahan TBC ( Komponen Wajib ) Laporan 3. Waktu Pelaksanaan
4. Dokumentasi
Pencatatan &
Pelaporan
1.  Persiapan alat dan
bahan
2. Pelaksanaan
Penemuan kasus aktif, investigasi
Dokumen kegiatan
b. kontak, dan pelacakan kasus mangkir  6  Kunjungan rumah
( Komponen Wajib ) Laporan 3. Waktu Pelaksanaan
4. Dokumentasi
Pencatatan &
Pelaporan
Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader kesehatan dalam penanggulangan permasalahan P2P dan
5.
Penyehatan Lingkungan

1.  Persiapan alat dan


bahan
2. Pelaksanaan
Pemberdayaan kader masyarakat dalam
Dokumen kegiatan
a. pencegahan penyakit  12  Kunjungan rumah
menular( Komponen Pilihan ) Laporan 3. Waktu Pelaksanaan
4. Dokumentasi
Pencatatan &
Pelaporan
1.  Persiapan alat dan
bahan
2. Pelaksanaan
Pemberdayaan kader masyarakat kegiatan
terlibat dalam pelaksanaan deteksi dini Dokumen
b.  12  Kunjungann lapangan 3. Waktu Pelaksanaan
faktor risiko penyakit tidak menular Laporan
( Komponen Pilihan )
4. Dokumentasi
Pencatatan &
Pelaporan
1.  Persiapan alat dan
bahan
Pemberdayaan kader masyarakat 2. Pelaksanaan
terlibat dalam pelaksanaan imunisasi  Dokumen kegiatan
c.  12  Kunjungan lapangan
dan surveilans PD3I Laporan 3. Waktu Pelaksanaan
( Komponen Pilihan )
4. Dokumentasi
Pencatatan &
Pelaporan
1.  Persiapan alat dan
bahan
Pemberdayaan kader masyarakat 2. Pelaksanaan
melalui pemicuan untuk implementasi Dokumen kegiatan
d. 6 Kunjungan lapangan
seluruh pilar STBM Laporan 3. Waktu Pelaksanaan
( Komponen Pilihan )
4. Dokumentasi
Pencatatan &
Pelaporan
Inpeksi kesehatan lingkungan di TPP (Tempat Pengelolaan Pangan), TFU (Tempat Fasilitas Umum), sarana air
6.
minum, dan Fasyankes

1. Persiapan alat dan


bahan
2. Pelaksanaan
kegiatan
Dokumen Pemeriksaan/Tatap 3. Waktu
a. 12
pelaporan Muka Pelaksanaan 6 kali
Inspeksi Kesling di Sarana Tempat dan dalam 12 bulan
Fasilitas Umum, Sarana Tempat 4. Dokumentasi
Pengelolaan Pangan, Sarana Air
Minum, Fasyankes ( Komponen Pilihan 5. Pencatatan &
) Pelaporan
1.  Persiapan alat dan
bahan
2. Pelaksanaan
kegiatan
Surveilans kualitas air minum di tingkat
Dokumen 12 Kunjungan 3. Waktu Pelaksanaan
b. rumah tangga (SKAMRT) ( Komponen
pelaporan desa Lapangan 6 kali dalam 12
Pilihan )
bulan
4. Dokumentasi
Pencatatan &
Pelaporan
7. Pelayanan Imunisasi
1.  Persiapan alat dan
bahan
2. Pelaksanaan
Pelayanan Imunisasi (imunisasi rutin, kegiatan
antigen baru, BIAS, sweeping, DOFU,
Dokumen 3. Waktu Pelaksanaan
a. Catch up, ORI, BLF, dll) di Posyandu/  12  Kunjungan lapanga
pelaporan 6 kali dalam 12
Sekolah/ Pos Imunisasi Lainnya
( Komponen Wajib ) bulan
4. Dokumentasi
Pencatatan &
Pelaporan
b. Investigasi kejadian kasus KIPI Dokumen  6 Kunjungan lapangan 1.  Persiapan alat dan
( Komponen Wajib ) pelaporan bahan
2. Pelaksanaan
kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
6 kali dalam 12
bulan
4. Dokumentasi
Pencatatan &
Pelaporan
8. Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB)
1. Persiapan alat dan
Verifikasi Sinyal/ Penyelidikan bahan
Epidemiologi (PE)/ Pelacakan Kontak 2. Pelaksanaan
Penyakit Berpotensi KLB/Wabah dan kegiatan
a. Penyakit Infeksi Emerging, PD3I,
DDokumen
4 Kunjungan Lapangan 3. Waktu Pelaksanaan
Zoonosis, hewan berbisa beracun, Laporan
NTD's, dan penyakit menular lainnya 4. Dokumentasi
( Komponen Pilihan ) 5. Pencatatan &
Pelaporan

Survei vector (DBD, Malaria dan Leptosprirosis) dan pengendalian vector (pengasapan/fogging, penyemprotan
9
dinding rumah (IRS), larvasidasi DBD/Malaria dan PSN)

1.  Persiapan alat dan


bahan
2. Pelaksanaan
kegiatan
Pelepasliaran nyamuk Aedes ber
 Dokumen 3. Waktu Pelaksanaan
a. Wolbachia  6  Kunjungan lapangan
pelaporan 6 kali dalam 12
( Komponen Wajib )
bulan
4. Dokumentasi
Pencatatan &
Pelaporan
1.  Persiapan alat dan
bahan
2. Pelaksanaan
kegiatan
Survei Vektor Malaria, DBD dan
 Dokumen 3. Waktu Pelaksanaan
b. Reservoar Leptospirosis  12  Kunjungan lapangan
pelaporan 6 kali dalam 12
( Komponen Wajib )
bulan
4. Dokumentasi
Pencatatan &
Pelaporan
1.  Persiapan alat
dan bahan
2. Pelaksanaan
Pengendalian vektor kegiatan
(pengasapan/fogging, penyemprotan
Dokumen 3. Waktu Pelaksanaan
c. dinding rumah (IRS), larvasidasi 3 Kunjungan lapangan
pelaporan 6 kali dalam 12
DBD/Malaria dan PSN ( Komponen
Wajib ) bulan
4. Dokumentasi
Pencatatan &
Pelaporan
10 Pelaksanaan pencegahan dan pengendalian keong dan hewan penular Schistosomiasis

d. Pelaksanaan pencegahan dan  Dokumen  6  Kunjungan lapangan 1.  Persiapan alat


pengendalian keong dan hewan penular pelaporan dan bahan
Schistosomiasis (Surveilans,
penyemprotan, pemberian obat masal) 2. Pelaksanaan
( Komponen Pilihan ) kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
6 kali dalam 12
bulan
4. Dokumentasi
Pencatatan &
Pelaporan
1.  Persiapan alat
dan bahan
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan Pemberantasan Sarang kegiatan
Nyamuk (PSN) / Pelepasan liaran Dokumen 3. Waktu Pelaksanaan
e. 6 Kunjuangan lapangan
nyamuk Wolbachia pelaporan 6 kali dalam 12
( Komponen Wajib )
bulan
4. Dokumentasi
Pencatatan &
Pelaporan
II. PMT Lokal

II.1 Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal bagi ibu hamil KEK dan balita gizi kurang

1. Penyediaan bahan makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi balita gizi kurang

1.  Persiapan alat dan


bahan
2. Pelaksanaan
Penyediaan bahan makanan tambahan kegiatan
Dokumen
a. berbasis pangan lokal bagi balita gizi 12 Tatap Muka
laporan 3. Waktu Pelaksanaan
kurang( Komponen Wajib )
4. Dokumentasi
5. Pencatatan &
Pelaporan

2. Penyediaan bahan makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu hamil KEK

1.  Persiapan alat dan


bahan
Penyediaan bahan makanan tambahan 2. Pelaksanaan
berbasis pangan lokal bagi ibu hamil Dokumen kegiatan
a. 12 Tatap Muka
KEK laporan 3. Waktu Pelaksanaan
( Komponen Wajib ) 4. Dokumentasi
5. Pencatatan &
Pelaporan

Pelatihan tim pelaksana dalam penyiapan pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu hamil kek dan
3.
bakita gizi kurang tingkat kab/kota dan puskesmas

1.  Persiapan alat dan


bahan
Pelatihan tim pelaksana dalam
penyiapan pemberian makanan 2. Pelaksanaan
tambahan berbasis pangan lokal bagi Dokumen 4 kegiatan
a. Tatap Muka
ibu hamil kek dan bakita gizi kurang laporan Kali 3. Waktu Pelaksanaan
tingkat kab/kota dan puskesmas 4. Dokumentasi
( Komponen Pilihan )
5. Pencatatan &
Pelaporan
III. Insentif Tenaga Kesehatan UKM
1.  Persiapan alat
dan bahan
2. Pelaksanaan
kegiatan
Insentif Tenaga Kesehatan UKM di
Dokumen 3. Waktu Pelaksanaan
a. Puskesmas 12 Puskesmas
pelaporan 6 kali dalam 12
( Komponen Wajib )
bulan
4. Dokumentasi
Pencatatan &
Pelaporan
1. Persiapan alat dan
bahan
2. Pelaksanaan
kegiatan
Insentif Tenaga Kontrak di Puskesmas
Dokumen 3. Waktu Pelaksanaan
b. (Laboraturium, Administrasi, Gizi dan 12 Puskesmas
pelaporan 6 kali dalam 12
Kesling)
bulan
4. Dokumentasi
Pencatatan &
Pelaporan

IV Penguatan Kolaborasi Puskesmas dengan Klinik Pratama dan TPMD dalam Pelayanan Program

1. Persiapan alat dan


bahan
2. Pelaksanaan
Implementasi Penguatan Kolaborasi
kegiatan
Puskesmas dengan Klinik Pratama dan
Dokumen 3. Waktu Pelaksanaan
a TPMD dalam Pelayanan Program 2 Puskesmas
pelaporan
Prioritas (TB, Hipertensi, dan DM). 6 kali dalam 12
( Komponen Pilihan ) bulan
4. Dokumentasi
Pencatatan &
Pelaporan

V Manajemen Puskesmas

1. Penguatan Integrasi Layanan Primer

1.  Persiapan alat
dan bahan
2. Pelaksanaan
kegiatan
Pendampingan pelaksanaan ILP di  Dokumen 3. Waktu Pelaksanaan
a.  6  Puskesmas
posyandu prima/pustu dan posyandu pelaporan 6 kali dalam 12
bulan
4. Dokumentasi
Pencatatan &
Pelaporan
b. Transport kunjungan rumah kader  Dokumen  6  Puskesmas /Posyandu 1.  Persiapan alat dan
posyandu pelaporan bahan
2. Pelaksanaan
kegiatan
3. Waktu Pelaksanaan
6 kali dalam 12
bulan
4. Dokumentasi
Pencatatan &
Pelaporan
1.  Persiapan alat
dan bahan
2. Pelaksanaan
kegiatan
 Dokumen 3. Waktu Pelaksanaan
c. Langganan SIMPUS  12  Lapangan
pelaporan 6 kali dalam 12
bulan
4. Dokumentasi
Pencatatan &
Pelaporan
1.  Persiapan alat
dan bahan
2. Pelaksanaan
kegiatan
Dukungan internet dalam implementasi  Dokumen 3. Waktu Pelaksanaan
d.  12  Lapangan
dashboard ILP dan ASIK pelaporan
6 kali dalam 12
bulan
4. Dokumentasi
Pencatatan &
Pelaporan
VI. Upaya penguatan perencana melalui Mini Lokakarya
1. Persiapan alat dan
bahan
2. Pelaksanaan
kegiatan
Pelaksanaan lokakarya mini bulanan  Dokumen 3. Waktu Pelaksanaan
a.  12 Rapat
puskesmas pelaporan 6 kali dalam 12
bulan
4. Dokumentasi
Pencatatan &
Pelaporan
1. Persiapan alat dan
bahan
2. Pelaksanaan
kegiatan
Pelaksanaan lokakarya mini lintas  Dokumen 3. Waktu Pelaksanaan
b.  4  Rapat
sektor triwulanan pelaporan
6 kali dalam 12
bulan
4. Dokumentasi
Pencatatan &
Pelaporan
D. KURUN WAKTU PENCAPAIAN KELUARAN
Menggambarkan kurun waktu pencapaian pelaksanaan kegiatan selama 1 Tahun

E. BIAYA YANG DIPERLUKAN (RAB)


Biaya yang diperlukan untuk pencapaian keluaran Bantuan Operasional Kesehatan Puskesmas sebesar:
( Rp.1.885.832.000 ) dengan kebutuhan perincian menu kegiatan sebagai berikut:

No KOMPONEN RINCIAN MENU KEGIATAN Kebutuhan Biaya

Jumlah Total Kebutuhan Anggaran  Rp.1.885.832.000


I. UKM Esensial Primer
I.I Penurunan AKI-AKB dan Percepatan Perbaikan Gizi Masyarakat Rp.606.790.000,

1 Rp.16.800.000,
Surveilans Kesehatan Gizi dan KIA
a. Pelacakan dan pelaporan kematian dan pelaksanaan otopsi  Rp.9.000.000,-
verbal kematian Ibu dan Bayi/balita ( Komponen Wajib)

b. rapat validasi dan evaluasi data Gikia( Komponen Wajib)  Rp 7.800.000,-

Pelayanan Kesehatan Reproduksi Bagi Calon Pengantin, Pasangan Usia


2 Rp 95.490.000
Subur (PUS)
Pelaksanaan penyuluhan dan pelayanan KB, praktik P2GP dan
kesehatan reproduksi, pencegahan kekerasan pada perempuan
a. Rp 67.200.000
dan anak dan kesehatan penyandang disabilitas
( Komponen Pilihan )

Pertemuan Validasi dan Evaluasi data usia produktif dan Lansia(


b  Rp 28.290.000
Komponen Pilihan )

3. Pelaksanaan Kelas Ibu (Kelas Ibu Hamil, Kelas Ibu Balita) Rp 105.600.000
a. Pelaksanaan Kelas ibu hamil( Komponen Wajib )  Rp 45.120.000

b. Pelaksanaan Kelas ibu balita  Rp 60.480.000


( Komponen Wajib )
4. Program Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K) Rp 29.900.000
Rapat Koordinasi dengan OPD/perangkat desa dan Masyarakat
terkait Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi
a.  Rp 25.100.000
(P4K), termasuk pemantauan ibu hamil risiko tinggi
( Komponen Pilihan )

Biaya Transport calon pendonor darah untuk mendukung P4K


b. dari dan/ke UTD Rp 4.800.000
( Komponen Pilihan )
5. Pemantauan Tumbuh Kembang Balita Rp 37.400.000

a. Pendampingan rujukan balita stunting/gizi buruk  Rp 19.200.000


( Komponen Pilihan )
b. Pendampingan Pemberian MPASI dan ASI Ekslusif  Rp 12.800.000
( Komponen Pilihan )
Lokakarya pembuatan SOP tatalaksana balita dengan masalah
gizi dan tumbuh kembang: weight faltering, gizi kurang, gizi
buruk, stunting termasuk rujukan
c.  Rp 5.400.000
( Komponen Pilihan )

6. Kunjungan lapangan Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Rp 192.000.000


Kunjungan Pembinaan Pelayanan ANC, Persalinan, PNC
a. bagi Posyandu Prima, Praktik Mandiri, dan Posyandu  Rp 115.200.000
( Komponen Wajib )
Kunjungan lapangan bumil Kurang Energi Kronik, Anemia,
Bumil risti, bayi Berat Lahir rendah, dan Bayi Balita dengan
b.  Rp 76.800.000
masalah Gizi
( Komponen Wajib )
7. Pelayanan Kesehatan Pada Anak Usia Sekolah dan Remaja Rp 129.600.000
Pembinaan Kesehatan Sekolah (termasuk Skrining Kesehatan )
a. pada Anak usia sekolah dan Remaja  Rp 129.600.000
( Komponen Wajib )
I.2. Upaya deteksi dini, preventif dan respons penyakit Rp 708.460.000
1. Deteksi dini faktor risiko dan penyakit tidak menular di masyarakat Rp 99.840.000

Deteksi dini/Skrining faktor risiko & PTM Prioritas di


a. masyarakat  Rp 84.480.000
( Komponen Wajib )
Pelaksanaan Pollow Up layanan Qutline terintegrasi dengan
b. layanan UBM di FKTP Rp 15.360.000
( Komponen Wajib )

Penemuan kasus aktif dan pemantauan pengobatan penyakit menular,


2. Rp 40.320.000
serta Program Pemberian Obat Pencegahan Masal (POPM)

Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM)


Filarasis/cacingan/schistosomiasis/frambusia dan pemantauan
e. Rp 40.320.000
minum oralit dan zinc bagi diare balita di
masyarakat( Komponen Pilihan )
3. Penemuan kasus aktif Penyakit Menular Rp 167.680.000

Penemuan Kasus PD3I (AFP,Campak,Rubela,dan PD3I Lainya(


a. Rp 38.400.000
Komponen Pilihan )
Deteksi Dini HIV dan IMS
b. Rp 34.560.000
( Komponen Pilihan )

Pelaksanaan Mobile Tes HIV dan IMS dan Pendamping Minum


c. Rp 46.080.000
Obat( Komponen Pilihan )

Tracing Loss to Follow Up (LTFU) dan Pendamping Minum


d. Obat Rp 6.400.000
( Komponen Pilihan )
Penemuan kasus hepatitis B(HBsAg reaktif) pada bayi usia 9-12
bulan di masyarakat dan Ibu Hamil Reaktif HBsAg Rp 15.360.000
( Komponen Pilihan )

d. Intensifikasi Penemuan Kasus Kusta Frambosia serta  Rp 26.880.000


tatalaksana Kontak Kasus Kusta Frambosia
( Komponen Pilihan )
4. Penemuan kasus aktif TBC Rp 102.240.000
Penemuan kasus aktif ,investigasi kontak, pelacakan kasus
a.  Rp 52.840.000
mangkir ( Komponen Wajib )

Pemantauan minum obat dan terapi Pencegahan TBC


b.  Rp 50.400.000
( Komponen Wajib )

Pemberdayaan masyarakat serta pembinaan kader kesehatan dalam


5. Rp 31.500.000
penanggulangan permasalahan P2P dan Penyehatan Lingkungan

Pemberdayaan kader masyarakat dalam pencegahan penyakit


a.  Rp 9.000.000
menular( Komponen Pilihan )
Pemberdayaan kader masyarakat terlibat dalam pelaksanaan
b. deteksi dini faktor risiko penyakit tidak menular ( Komponen  Rp 9.000.000
Pilihan )

Pemberdayaan kader masyarakat terlibat dalam pelaksanaan


c. imunisasi dan surveilans PD3I  Rp 9.000.000
( Komponen Pilihan )

d. Pemberdayaan kader masyarakat melalui pemicuan untuk  Rp 4.500.000


implementasi seluruh pilar STBM
( Komponen Pilihan )
Pelaksanaan pencegahan dan pengendalian keong dan hewan penular
6.  Rp 0,-.
Schistosomiasis
Pelaksanaan pencegahan dan pengendalian keong dan hewan
penular Schistosomiasis (Surveilans, penyemprotan, pemberian
a.  Rp .0 ,-
obat masal)
( Komponen Pilihan )
Inpeksi kesehatan lingkungan di TPP (Tempat Pengelolaan Pangan),
7. TFU (Tempat Fasilitas Umum), sarana air minum, dan Fasyankes Rp 59.520.000

Inspeksi Kesling di Sarana Tempat dan Fasilitas Umum, Sarana


a. Tempat Pengelolaan Pangan, Sarana Air Minum, Fasyankes Rp 46.080.000
( Komponen Pilihan )
surveilans kualitas air minum di tingkat rumah tangga
b. (SKAMRT) Rp 13.440.000
( Komponen Pilihan )
8. Pelayanan Imunisasi Rp 78.720.000
Pelayanan Imunisasi (imunisasi rutin, antigen baru, BIAS,
sweeping, DOFU, Catch up, ORI, BLF, dll) di Posyandu/
a.  Rp 69.120.000
Sekolah/ Pos Imunisasi Lainnya
( Komponen Wajib )

b. Pemantauan kasus KIPI  Rp 9.600.000


( Komponen Wajib )
9. Penyelidikan dan respon kasus atau Kejadian Luar Biasa (KLB) Rp 43.200.000

Verifikasi Sinyal/ Penyelidikan Epidemiologi (PE)/ Pelacakan


a. Kontak Penyakit Berpotensi KLB/Wabah dan Penyakit Infeksi  Rp 43.200.000
Emerging, ( Komponen Pilihan )

Survei vector (DBD, Malaria dan Leptosprirosis) dan pengendalian


10 vector (pengasapan/fogging, penyemprotan dinding rumah (IRS), Rp 85.440.000
larvasidasi DBD/Malaria dan PSN)
Pelepasliaran nyamuk Aedes ber Wolbachia
a.  Rp 0,-
( Komponen Wajib )

Survei Vektor Malaria, DBD dan Reservoar Leptospirosis


b.  Rp 51.840.000
( Komponen Wajib )

Pengendalian vektor (pengasapan/fogging, penyemprotan


c. dinding rumah (IRS), larvasidasi DBD/Malaria dan PSN  Rp 31.600.000
( Komponen Wajib )
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan pangan lokal bagi ibu
II Rp 203.242.000
hamil KEK dan balita gizi kurang

1. Penyediaan bahan makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi balita gizi kurang

Penyediaan bahan makanan tambahan berbasis pangan lokal


a.  Rp 80.892.000
bagi balita gizi kurang( Komponen Wajib )
2. Penyediaan bahan makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu hamil KEK

Penyediaan bahan makanan tambahan berbasis pangan lokal


a. bagi ibu hamil KEK  Rp 83.850.000
( Komponen Wajib )

Pelatihan tim pelaksana dalam penyiapan pemberian makanan tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu hamil kek
3.
dan bakita gizi kurang tingkat kab/kota dan puskesmas

Pelatihan tim pelaksana dalam penyiapan pemberian makanan


a. tambahan berbasis pangan lokal bagi ibu hamil kek dan balita  Rp 38.500.000
gizi kurang tingkat kab/kota dan puskesmas
( Komponen Pilihan )
III. Insentif Tenaga Kesehatan UKM Rp 228.000.000

a. Pemberian Insentif UKM bagi ASN Puskesmas  Rp 228.000.000


( Komponen Wajib )
Penguatan Kolaborasi Puskesmas dengan Klinik Pratama dan TPMD dalam
Rp 6.400.000
IV Pelayanan Program
Implementasi Penguatan Kolaborasi Puskesmas dengan Klinik
Pratama dan TPMD dalam Pelayanan Program Prioritas (TB,
a.  Rp 6.400.000
Hipertensi, dan DM).
( Komponen Pilihan )
V Manajemen Puskesmas Rp 62.220.000
1. Penguatan Integrasi Layanan Primer
Pendampingan pelaksanaan ILP di posyandu prima/pustu dan
a. Rp.4.500.000
posyandu
b. Transport kunjungan rumah kader posyandu  Rp 28.320.000
Langganan SIMPUS Rp 24.000.000
c.
Dukungan internet dalam implementasi dashboard ILP dan
d.  Rp 5.400.000
ASIK
VI. Upaya penguatan perencana melalui Mini Lokakarya Rp 70.20.000

a. Pelaksanaan lokakarya mini bulanan puskesmas Rp 54.720.000

b. Pelaksanaan lokakarya mini lintas sektor triwulanan Rp 16.000.000

Rincian Anggaran Biaya(RAB)Terlampir

Anda mungkin juga menyukai