susunan
keanggotaan terdiri
atas lintas sektor
Dibentuk dan lintas program
Kelompok terkait yang
Kerja mempunyai tugas
Operasional untuk
(POKJANAL) mengkoordinasikan
Percepatan Dan Forum
Target Desa pelaksanaan
Desa/Kel. pengembangan Desa
Dan Siaga Aktif
Kelurahan dan Kelurahan Siaga
Siaga Aktif aktif di daerah
meningkatkan
membantu percepatan
TUJUAN koordinasi pembinaan,
pencapaian target
POKJANAL fasilitasi, advokasi,
pelaksanaan dan
DAN FORUM pemantauan dan
sustainibilitas Desa
DESA/KEL. evaluasi yang berkaitan
dan Kelurahan Siaga
SIAGA AKTIF dengan fungsi Desa dan
Aktif
Kelurahan Siaga Aktif
2
2
Kepmenkes RI Nomor :1529/MENKES/
SK/X/2010 tentang Pedoman Umum
Pengembangan Desa dan Kelurahan Siaga
Aktif
3
DEFINISI
Desa dan Kelurahan Siaga Aktif adalah desa/kelurahan
yang penduduknya dapat mengakses dengan mudah
pelayanan kesehatan dasar melalui PKD/PKM,serta
penduduknya mengembangkan Usaha Kesehatan
Bersumberdaya Masyarakat dan melaksanakan surveilans
berbasis masyarakat.
Tingkat
Kecamata
n Forum Desa dan
Kelurahan Siaga
Aktif
Tingkat
Desa
5
FKD RDS
Forum Kesehatan Rumah Desa Sehat
Desa
SE MENDAGRI No.140/1508/SJ
TAHUN 2011 tentang Pedoman Stratnas Konvergensi
Pelaksanaanpembentukan Stunting
Kelompok Kerja operasional
Dan Forum Desa Dan Kelurahan
Siaga Aktif
Perencanaan Dan
Penganggaran????? Penganggaran Desa
6
KONDISI DESA DI JAWA TENGAH
Kader Posyandu (228.142 org) Kader PAUD (10.068 org) Kader PKK ( 1.337.767org)
3 4 5
penggerak dan penyuluh kesehatan memberikan solusi terhadap
masyarakat, sehingga masyarakat tau, mau permasalahan tumbuh kembang
dan mampu menerapkan perilaku hidup anak yang dihadapi oleh
bersih dan sehat dalam mewujudkan
keluarga sehat sesuai dengan sosial
budaya setempat
8
Latar Belakang di Bentuknya Kader Pemba
ngunan Manusia (KPM)
Pertanyaan yang melatarbelakangi
dibentuknya KPM” mengapa Stunting
masih terjadi padahal lima paket
layanan prioritas sudah ada di desa
(KIA, Konseling Gizi terpadu, Air
bersih dan sanitasi, Janiman social
dan kesehatan, dan PAUD)”?
Jawabannya:
9
Peran Strategis Kader Pembangunan Manu
sia (KPM)
11
Lingkup Tugas KPM
1. Mensosialisasikan kebijakan integrasi pencegahan dan penurunan stunting kepada masyarakat desa d
an meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap stunting melalui pengukuran tinggi badan bayi dan
balita sebagai deteksi dini stunting.
2. Mendata dan mengidentifikasi sasaran rumah tangga 1.000 HPK melalui peta sosial desa dan Pengkaji
an Kondisi Desa (PKD).
3. Memantau layanan pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi terhadap sasaran rumah tangga
1.000 HPK untuk memastikan setiap sasaran mendapatkan layanan yang berkualitas.
4. Menfasilitasi dan melakukan advokasi peningkatan belanja APBDes utamanya yang bersumber dari D
ana Desa untuk digunakan dalam membiayai pencegahan dan penurunan stunting terintegrasi baik in
tervensi gizi spesifik dan sensitif.13
5. Memfasilitasi suami dan/atau bapak serta keluarga dari anak usia 0-23 bulan untuk mengikuti kegiata
n konseling gizi serta kesehatan ibu dan anak,
6. Memfasilitasi masyarakat desa untuk berpartisipasi aktif dalam perencanaan, pelaksaaan, dan penga
wasan program/kegiatan pembangunan desa untuk pemenuhan layanan gizi spesifik dan sensitif, dan
7. Melaksanakan koordinasi dan/atau kerja sama dengan para pihak yang berperan serta dalam pelayan
an pencegahan dan penurunan stunting seperti bidan desa, petugas puskesmas (tenaga gizi, sanitaria
n), guru PAUD dan/atau perangkat desa.
12
Pola kerja Kader Pembangunan Manusia
13
PAUD
Pemantauan layanan dengan score c
ard
PMK 193/2018 tentang pengelolaan dana desa:
• Pemantauan layanan per kuartal
• Pencairan ketiga Dana Desa melampirkan laporan sore
card konvergensi pencegahan stunting desa
Form Isi
Form 1 Pendataan kondisi layanan dan Data progres
rekapitulasi status sasaran Nasional
Langkah-langkah yang perlu dilakukan pemerintah kabupaten/kota agar pembinaan KPM berjalan baik meliputi:
Adanya regulasi Daerah dan Desa tentang Peran dan Tugas KPM
16
KADER SEBAGAI SUBYEK PEMBANGUNAN DESA
PENGEMBANGAN DESA
PENGENDALIAN
Pemantauan pelaksanaan
Pembangunan desa.
17
TENAGA PENDAMPING
Undang-Undang Desa Nomor 6 Tahun 2014 tentang
Desa memandatkan bahwa penyelenggaraan
pemberdayaan masyarakat Desa dilakukan dengan
memberikan pendampingan dalam proses perencanaan,
pelaksanaan dan pengawasan pembangunan Desa.
Pendampingan Desa dilakukan secara berjenjang sesuai
dengan kebutuhan. Pendampingan Desa pada level Desa
secara teknis dilaksanakan oleh Perangkat Daerah
Kabupaten/Kota dan dapat dibantu oleh tenaga
pendamping profesional, kader pemberdayaan
masyarakat Desa dan/atau pihak ketiga, sebagaimana
diatur dalam peraturan perundang-undangan
Koordinator Provinsi 10
Tenaga Ahli (Kabupaten) 155
Pendamping Desa (Kecamatan) 1287
Pendamping Lokal Desa 1874
Total : 3326
Data 10 Desember 2020
18
DUKUNGAN
ANGGARAN
PERATURAN MENTERI DESA,
PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL,
DAN TRANSMIGRASI REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 7 TAHUN 2021
19
A. LATAR BELAKANG
Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) telah menimbulkan korban jiwa, dan kerugian material yang semakin besar, sehingga
berimplikasi pada aspek sosial, ekonomi, dan kesejahteraan masyarakat. Penggunaan Dana Desa Tahun 2021 telah
diprioritaskan untuk penanganan COVID-19. Kegiatannya berupa Desa tanggap Covid 19, Padat Karya Tunai Desa, dan Bantuan
Langsung Tunai Dana Desa. Selanjutnya, untuk memperkuat adaptasi kebiasaan baru dan pemulihan ekonomi di Desa,
penggunaan Dana Desa Tahun 2021 juga difokuskan untuk membiayai Desa Aman COVID-19 dan Padat Karya Tunai Desa
(PKTD) untuk pemberdayaan ekonomi Desa melalui badan usaha milik desa.
Penggunaan Dana Desa Tahun 2022 tetap diarahkan pada jaring pengaman sosial, Desa Aman COVID-19 dan pemulihan
ekonomi nasional yang mencakup sektor strategis nasional. Sektor strategis nasional antara lain meliputi komunikasi, pariwisata,
pencegahan stunting, Desa inklusif, dan mitigasi dan penanganan bencana.
C. PRINSIP-PRINSIP
2. Keadilan adalah pengutamaan pemenuhan hak dan kepentingan seluruh warga Desa tanpa membeda-bedakan;
3. Kebhinekaan adalah pengakuan dan penghormatan terhadap keanekaragaman budaya dan kearifan lokal sebagai pembentuk
kesalehan sosial berdasarkan nilai-nilai kemanusiaan universal;
4. Keseimbangan alam adalah pengutamaan perawatan bumi yang lestari untuk keberlanjutan kehidupan manusia; dan
5. Kebijakan strategis nasional berbasis kewenangan Desa sebagaimana tertuang didalam Rencana Kerja Pemerintah tahun 2022
dengan tetap memperhatikan kewenangan Desa.
1. Penanggulangan kemiskinan, untuk mewujudkan Desa tanpa
kemiskinan
c. pendataan pada tingkat pemetaan potensi dan sumber daya pemutakhiran peta potensi dan
pendataan Desa
keluarga; pembangunan Desa sumber daya pembangunan Desa
DAN
pemetaan potensi dan sumber daya
d. pemutakhiran data Desa A pembangunan Desa lainnya yang
sesuai kewenangan Desa dan
termasuk data kemiskinan; dan
DES diputuskan dalam Musyawarah Desa.
A
e. pendataan Desa lainnya yang
sesuai dengan kewenangan
Desa dan diputuskan dalam
Musyawarah Desa.
POSYANDU
Rumah Desa
Sehat/ FKD
POS KPM Berperan aktif dalam
LANSIA
memberi usulan dan
Kader saran terkait
Kesehatan Program Kesehatan
untuk diusulkan
dalam APBDes
Gizi KB prioritas (dana desa)
Rumah Desa Sehat merupakan
Sekretariat Bersama Dalam
Konvergensi Pencegahan
Stunting di Desa
26
TAHAPAN PENYUSUNAN APBDESA
27
13
PENDAPATAN ASLI DESA
hasil usaha (bagi hasil BUMDesa)
hasil aset (tanah kas Desa, tambatan perahu, pasar desa,
tempat pemandian umum, jaringan irigasi, dan hasil aset
lainnya sesuai dengan kewenangan berdasarkan hak asal-usul
dan kewenangan lokal berskala Desa)
swadaya, partisipasi dan gotong royong (penerimaan yang
berasal dari sumbangan masyarakat Desa)
pendapatan asli Desa lain (hasil pungutan Desa)
SUMBER PENDATRANSFER
Dana Desa (DD) mendanai (pemerintahan, pembangunan,
PATAN DESA pembinaan kemasyarakatan, dan pemberdayaan masyarakat
bagian dari hasil pajak daerah dan retribusi daerah
kab./kota;
Alokasi Dana Desa (ADD);
bantuan keuangan APBD Prov
PENDAPATAN LAIN. bantuan keuangan APBD Kab
29
PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2020
Permendesa PDTT No. 11 Tahun 2019
TERKAIT PENURUNAN KEMATIAN IBU, BAYI DAN
STUNTING, antara lain :
B. BIDANG PEMBERDAYAAN
1 Peningkatan Kualitas dan Akses
terhadap Pelayanan Sosial Dasar
- bantuan insentif untuk kader posyandu dan kader pembangunan
manusia (KPM);
Pengelolaan sarana prasarana Desa - pemantauan pertumbuhan dan penyediaan makanan sehat untuk
2 berdasarkan kemampuan teknis dan peningkatan gizi bagi balita dan anak sekolah;
sumber daya lokal yang tersedia - kampanye dan promosi hak-hak anak;
Pengelolaan usaha ekonomi produktif serta - praktek atau demo pemberian makanan bagi bayi dan anak
3 pengelolaan sarana dan prasarana (PMBA), stimulasi tumbuh kembang, PHBS, dll. di layanan
ekonomi kesehatan dan sosial dasar Desa Posyandu, BKB, PKK, dll);
Penguatan dan fasilitasi masyarakat Desa - pengelolaan balai pengobatan Desa dan persalinan;
4 dalam kesiapsiagaan menghadapi tanggap - perawatan kesehatan dan/atau pendampingan untuk ibu hamil,
darurat bencana serta kejadian luar biasa
lainnya nifas dan menyusui, keluarganya dalam merawat anak dan lansia;
- penguatan Pos penyuluhan Desa (Posluhdes);
5 Pelestarian lingkungan hidup - pendampingan pasca persalinan, kunjungan nifas, dan kunjungan
neonatal;
- pendampingan untuk pemberian imunisasi, stimulasi
6 Pemberdayaan masyarakat Desa untuk
memperkuat tata kelola Desa yang perkembangan anak, peran ayah dalam pengasuhan, dll;
demokratis dan berkeadilan sosial - pelatihan kader kesehatan masyarakat untuk gizi, kesehatan, air
bersih, sanitasi, pengasuhan anak, stimulasi, pola konsumsi dan
lainnya;
- pelatihan kader untuk melakukan pendampingan dalam memberi
ASI, pembuatan makanan pendamping ASI, stimulasi anak;
- Pelaksanaan rembug stunting
30
PRIORITAS PENGGUNAAN DANA DESA TAHUN 2021
Permendesa PDTT No. 13 Tahun 2020
PEMULIHAN EKONOMI NASIONAL PROGRAM PRIORITAS NASIONAL ADAPTASI KEBIASAAN BARU DESA
SESUAI KEWENANGAN DESA SESUAI KEWENANGAN DESA
31
PENGGUNAAN DD TAHUN 2021
tetap diarahkan pada jaring pengaman sosial, Desa
Aman COVID-19 dan pemulihan ekonomi nasional yang
mencakup sektor strategis nasional.
1
SARANA/PRASARANA
2 3
SARANA/PRASARANA SARANA/PRASARANA PENCEGAHAN
4 5
PENGEMBANGAN
ENERGI. KOMUNIKASI PARIWISATA STUNTING DESA INKLUSIF
32
SDGs Desa
33
DANA DESA JATENG 2016-2020
Tahun
8.2
7.9
Trilyun Rupiah
6.7
6.4
34
LAPORAN PERSENTASE DESA YANG MEMANFAATKAN DANA DESA UNTUK UKBM
KABUPATEN/KOTA SE JAWA TENGAH TAHUN 2020
DANA DESA UNTUK KESEHATAN
TOTAL DANA DESA
JUMLAH JUMLAH TOTAL DANA DESA NON FISIK/
NO KABUPATEN / KOTA BID KESEHATAN %
KEC DESA TH 2020 ( Rp) FISIK ( Rp) PEMBERDAYAAN MASY ( FISIK + NON FISIK)
( Rp)
1 Kab Banjarnegara 20 266 265.128.597.000 5.544.259.700 10.754.635.929 16.298.895.629 6,15
2 Kab Banyumas 23 301 378.545.183.000 7.142.397.406 23.391.113.568 30.533.510.974 8,07
3 Kab Batang 15 239 193.031.345.000 6.977.913.331 15.354.728.440 22.332.641.771 11,57
4 Kab Blora 16 271 267.071.340.000 3.391.790.550 19.864.862.934 23.256.653.484 8,71
5 Kab Boyolali 22 261 216.981.458.000 4.860.219.820 12.661.634.516 17.521.854.336 8,08
6 Kab Cilacap 21 269 293.893.896.000 4.680.662.940 32.307.759.513 36.988.422.453 12,59
7 Kab Demak 14 243 284.463.387.000 4.459.545.100 22.942.122.528 27.401.667.628 9,63
8 Kab Grobogan 19 273 302.039.754.000 4.345.840.295 28.784.520.772 33.130.361.067 10,97
9 Kab Jepara 16 184 247.118.045.000 3.771.022.300 22.241.242.200 26.012.264.500 10,53
10 Kab Karanganyar 16 162 166.140.456.000 2.509.866.740 12.563.159.768 15.073.026.508 9,07
11 Kab Kebumen 26 449 405.025.869.000 2.864.903.632 8.741.970.676 11.606.874.308 2,87
12 Kab Kendal 19 266 248.445.837.000 3.523.364.103 24.248.946.616 27.772.310.719 11,18
13 Kab Klaten 26 391 380.846.601.000 4.963.239.522 11.266.858.933 16.230.098.455 4,26
14 Kab Kudus 9 123 147.823.461.000 3.728.816.209 24.499.989.550 28.228.805.759 19,10
15 Kab Magelang 21 367 391.044.109.000 3.026.143.782 9.447.107.473 12.473.251.255 3,19
16 Kab Pati 21 401 426.380.834.000 8.838.554.939 29.586.761.202 38.425.316.141 9,01
17 Kab Pekalongan 19 272 263.397.106.000 5.582.440.000 20.414.888.767 25.997.328.767 9,87
18 Kab Pemalang 14 211 327.255.484.000 6.044.610.020 25.881.949.834 31.926.559.854 9,76
19 Kab Purbalingga 18 224 245.675.204.000 5.798.935.230 19.870.453.329 25.669.388.559 10,45
20 Kab Purworejo 16 469 363.993.225.000 4.414.368.452 16.428.982.180 20.843.350.632 5,73
21 Kab Rembang 14 287 260.523.814.000 5.245.150.430 19.252.721.340 24.497.871.770 9,40
22 Kab Semarang 19 208 184.666.676.000 3.571.983.224 21.336.395.407 24.908.378.631 13,49
23 Kab Sragen 20 196 171.103.129.000 5.899.225.786 10.102.261.967 16.001.487.753 9,35
24 Kab Sukoharjo 11 150 145.041.437.000 3.070.763.475 10.992.453.223 14.063.216.698 9,70
25 Kab Tegal 18 281 358.311.953.000 1.276.132.750 2.873.757.540 4.149.890.290 1,16
26 Kab Temanggung 20 266 247.881.825.000 3.915.947.142 19.571.150.306 23.487.097.448 9,48
27 Kab Wonogiri 25 251 224.681.357.000 7.377.184.703 18.957.050.914 26.334.235.617 11,72
28 Kab Wonosobo 15 236 217.226.851.000 5.082.874.687 12.214.837.056 17.297.711.743 7,96
29 Kab. Brebes 17 292 492.478.504.000 4.598.149.790 19.763.102.666 24.361.252.456 4,95
30 Kota Magelang
31 Kota Surakarta
32 Kota Salatiga
33 Kota Semarang
34 Kota Pekalongan
35 Kota Tegal
JUMLAH 530 7.809 8.116.216.737.000 136.506.306.058 526.317.419.147 662.823.725.205 8,17
35
PENGGUNAAN DD UNTUK PENANGANAN STUNTING DI
DESA TAHUN 2020
Realisasi Penggunaan Dana Untuk
Jumlah Pagu DD 2020 Kegiatan Stunting
No Kabupaten %
Desa (Rp)
DD Swadaya
37
STRATEGI
38
Te r i m a K a s ih