(R) =Regulasi yang dimaksud dengan regulasi adalah dokumen pengaturan yang disusun oleh Puskesmas
yang dapat berupa kebijakan prosedur(SOP) pedoman, panduan, peraturan kepala Puskesmas
keputusan kepala Puskesmas dan atau program.
(D) = Dokumen, yang dimaksud dengan dokumen adalah bukti proses kegiatan atau pelayanan yang
dapat berbentuk berkas rekam medis, laporan dan atau notulen rapat, foto, absen dan atau hasil audit
dan bukti dokumen pelaksanaan kegiatan lainnya.
(O) = Observasi, yang dimaksud dengan observasi adalah bukti kegiatan yang didapatkan berdasarkan
hasil penglihatan & observasi yang dilakukanoleh surveior.
(S) = Simulasi, yang dimaksud dengan simulasi adalah peragaan kegiatan yang dilakukan oleh staf
Puskesmas yang diminta oleh surveior.
(W) = Wawancara, yang dimaksud dengan wawancara adalah kegiatan tanya jawab yang dilakukan oleh
surveior yang ditujukan kepada pemilik & representasi pimpinan Puskesmas, Linsek, Tokoh Masyarakat,
staf nakes, staf non nakes, pasien, keluarga, Masyarakat dan lain-lain.
Wawancara Pimpinan
Bagaimana dukungan Dinas Kesehatan Kabupaten terhadap peningkatan mutu dan kinerja
Puskesmas dan keselamatan pasien
Visi ke depan Puskesmas dan dinas kesehatan untuk peningkatan mutu, kinerja, dan
keselamatan pasien di Puskesmas-Puskesmas di wilayah kerja
Pertanyaan Pemandu
Jawab : harus sesuai dengan visi misi bupati kab.sukabumi dalam bidang kesehatan
beserta RPJMD Kab.Sukabumi yang telah ditetapkan, setelah itu turun kepada
Renstra dinas kesehatan lima tahunan dan break down kembali ke puskesmas
nagrak sebagai bahan perencanaan puskesmas, sehingga menjadi satu kesatuan
untuk mensukseskan visi dan misi bupati kab.sukabumi dalam bidang
kesehatan.
Metode perencanan
Jawab : dengan cara kepala puskesmas membuat SK penanggung jawab UKM dan UKP
serta menjalankan SOP dengan profesional dan penuh rasa tanggung jawab
sebagai pedoman pelaksanaan UKM dan UKP yang ada di puskesmas nagrak.
3. Apakah dilakukan prioritas baik dalam pelayanan UKM maupun UKP, dasar melakukan
prioritas?
Jawab : Iya, dilakukan skala prioritas dalam menentukan pelayanan UKM dan UKP
dengan memperhatikan hasil dari SMD, MMD, Cakupan penilaian kinerja
puskesmas (PKP), masukan dari tokoh masyarakat, LSM, petugas surveyland
serta dilihat dari bajet keuangan yang di peroleh oleh puskesmas nagrak dari
Dinas Kab.sukabumi.
Metode dalam menentukan skala prioritas di puskesmas nagrak menggunakan USG
Urgensy atau urgensi, yaitu dilihat dari tersedianya waktu, mendesak atau tidak
masalah tersebut diselesaikan.
Seriousness atau tingkat keseriusan dari masalah, yakni dengan melihat dampak
masalah tersebut terhadap produktifitas kerja, pengaruh terhadap keberhasilan,
membahayakan system atau tidak.
Growth atau tingkat perkembangan masalah yakni apakah masalah tersebut
berkembang sedemikian rupa sehingga sulit untuk dicegah.
6. Bagaimana penilaian kinerja UKM dan UKP dilakukan, bagaimana penetapan indicator
kinerja, bagaimana cara penilaian, monitoring dan tindak lanjutnya?
Jawab : melalui Audit internal dan Penilaian kinerja Puskesmas dengan indikator SPM
kesehatan (Bisa dilihat pada hasil audit internal dan PKP Dinas) sedangkan
untuk monitoring dan tindaklanjut UKM dan UKP sesuai dengan instrumen
monitoring UKM dan UKP serta akan di evaluasi pada 1 bulan sekali dalam
lokakarya mini bulanan puskesmas nagrak sebagai bahan untuk membuat
perencanaan selanjutnya.
8. Rencana kedepan setelah akreditasi untuk meningkatkan kinerja dan memelihara upaya
peningkatan mutu?
Jawab : Kaji banding ke puskesmas yang memiliki pelayanan mutu dan kinerja lebih
baik.
Jawab : sudah baik itu bisa dilihat dari kontribusi dan dukungan dalam mempersiapkan
akreditasi puskesmas sebagai contoh : pendampingan akreditasi, SDM, serta
sarana dan prasarana yang ada di puskesmas nagrak
10. Visi ke depan Puskesmas dan dinas kesehatan untuk peningkatan mutu, kinerja, dan
keselamatan pasien di Puskesmas-Puskesmas di wilayah kerja?