Anda di halaman 1dari 29

ANALISA CAPAIAN UPAYA KESEHATAN

MASYARAKAT TAHUN 2022 dan RENCANA


KERJA UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT
TAHUN 2023

Disampaikan dalam Kegiatan Rapat Koordinasi Bidang Kesehatan Masyarakat Dalam Upaya
Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu, Angka Kematian Bayi, dan Perbaikan Gizi
Masyarakat Tahun 2023

BOYOLALI, 7 FEBRUARI 2023


DINAS KESEHATAN KABUPATEN BOYOLALI
ANALISA CAPAIAN
PROGRAM KIA DAN
GIZI MASYARAKAT
TAHUN 2022
TARGET dan CAPAIAN 2022
Tahun 2022
Indikator Program/ Kegiatan
Target Capaian
KESEHATAN IBU DAN ANAK
Kunjungan Pertama Ibu Hamil ( K1) 14496 14307 / 98,6 %

Kunjungan Keempat Ibu Hamil ( K4) / Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil 14496 13426 / 92,6 %

Persalnan ditolong Tenaga Kesehatan (PN) 13640 12937 / 94,8 %

Persalinan di Fasilitas Pelayanan Kesehatan / Pelayanan Kesehatan Ibu


13640 12901 / 94,5%
bersalin

Kunjungan Nifas ( KF ) 4 13540 12702 / 93,8%

Kunjungan Neonatus Pertama ( KN1) 13434 12951 / 96,4%

Kunjungan Neonatus Lengkap ( KN Lengkap) / Pelayanan Kesehatan Bayi 13434 12857 / 95,2%
baru lahir

Pelayanan Kesehatan Bayi 13434 13120 / 97,6%


TARGET dan CAPAIAN 2022
Tahun 2022
Indikator Program/ Kegiatan
Target Capaian
20 Kasus
Jumlah Kematian Ibu  13
( 154,35 / 100.000 KH)
102 Kasus
Jml kematian bayi 108
(7,8 / 1000 KH)

Jumlah bayi lahir hidup  13.434 12951 / 96,4%

Pelayanan kesehatan balita 74.136 67872 / 91,5%


 
GIZI
Balita ditimbang 70.067   62.294 / 88,9%

Balita Gizi Buruk mendapat Perawatan  sesuai kasus 39

Balita Gizi Buruk yang ditemukan  - 39


PERMASALAHAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT
Masalah Rencana Tindak Lanjut (Puskesmas)

Meningkatkan ketaatan petugas terhadap SOP dan


BUMIL Meningkatkan pengetahuan petugas dgn pelatihan , BL, dll
K1 = 98,6 % dan K4 = 92,6 % 
Meningkatkan kualitas layanan
Meningkatkan ketaatan petugas terhadap SOP dan
BULIN Meningkatkan pengetahuan petugas dgn pelatihan , BL, dll
PN = 94,8% dan PF = 94,5%  Meningkatkan kualitas layanan

Meningkatkan ketaatan petugas terhadap SOP dan


BUFAS Meningkatkan pengetahuan petugas dgn pelatihan , BL, dll
KF = 94,5 %  Meningkatkan kualitas layanan

Meningkatkan ketaatan petugas terhadap SOP dan


NEONATAL Meningkatkan pengetahuan petugas dgn pelatihan , BL, dll
KN1 = 96,4% dan KNL = 95,2% Meningkatkan kualitas layanan
PERMASALAHAN DAN RENCANA TINDAK LANJUT
Masalah Rencana Tindak Lanjut (Puskesmas)

Meningkatkan ketaatan petugas terhadap SOP dan


 KEMATIAN IBU = 20 KASUS Meningkatkan pengetahuan petugas dgn pelatihan , BL, dll
( 154,35 / 100.000 KH)
Meningkatkan kualitas layanan
Meningkatkan ketaatan petugas terhadap SOP dan
KEMATIAN BAYI  = 102 KASUS Meningkatkan pengetahuan petugas dgn pelatihan , BL, dll
(7,8 / 1000 KH) Meningkatkan kualitas layanan

Meningkatkan ketaatan petugas terhadap SOP dan


Meningkatkan pengetahuan petugas dgn pelatihan , BL, dll
PELAYANAN BALITA = 91,5 %  Meningkatkan kualitas layanan

Meningkatkan ketaatan petugas terhadap SOP dan


BALITA DITIMBANG = 88,9%  Meningkatkan pengetahuan petugas dgn pelatihan , BL, dll
Meningkatkan kualitas layanan
TARGET PROGRAM KIA dan GIZI MASYARAKAT TAHUN 2023
Target/ Sasaran Tahun 2023 Jumlah

Pelayanan Kesehatan Ibu Hamil 14.249

Pelayanan Kesehatan Ibu Bersalin 13.522

Pelayanan Kesehatan Ibu Baru Lahir 12.934

Pelayanan Kesehatan Balita 67.819

Pelayanan Kesehatan Pada Usia Pendidikan Dasar 14.249

Pelayanan Kesehatan Usia Produktif 479.959

Pelayanan Kesehatan Pada Usia Lanjut 159.308


Rencana Kerja Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat Tahun
2023

1. Pendampingan Tim Ahli ke Puskesmas


2. OJT bagi Pemberi Layanan di Puskesmas
(Dokter, Bidan, dan Perawat)
3. Mengaktifkan kader Desa Siaga KIBBLA
4. Mnegoptimalkan program Eradikasi Pre
Eklamsi
5. Supervisi ke Puskesmas
6. Optimalisasi P4K
Strategi Percepatan Penurunan Angka Kematian Ibu Dan Angka
Kematian Bayi Di Kabupaten Boyolali

• LINTAS SEKTORAL • PUSKESMAS

1. Meningkatkan peran serta Desa/ 1. Melibatkan kader-kader POSKES RT dalam


Kelurahan sampai ke tingkat RT untuk penjaringan ibu hamil
memantau Ibu Hamil di wilayah masing- 2. Melaksanakan kunjungan nifas kepada ibu
masing nifas di setiap wilayah masing-masing
2. Memfasilitasi sarana dan prasarana bagi 3. Melatih dan membimbing kader kesehatan
pelayanan ibu hamil dan balita dalam upaya pelayanan kesehatan ibu
3. Memperkuat peran lintas sektor dalam 4. Memperkuat jejaring di wilayah masing-
upaya penurunan AKI dan AKB masing untuk pendataan ibu hamil
Strategi Percepatan Peningkatan
Surveilans Gizi Di Kabupaten Boyolali

• LINTAS SEKTORAL • PUSKESMAS

1. Meningkatkan peran serta Desa/ 1. Melibatkan kader-kader POSKES RT dalam


Kelurahan sampai ke tingkat RT untuk percepatan peningkatan surveilans gizi
menggerakkan masyarakat agar datang melalui e-PPGBM dengan membuatkan form
ke posyandu dan Poskes RT pencatatan balita.
2. Menggunakan data e-PPGBM, Sistem 2. Pasien balita yang terdaftar di puskesmas
Informasi Puskesmas, dan PKP sebagai harus terentry di e-PPGBM
dasar pengisian data lain dengan OPD 3. Kegiatan kunjungan di masyarakat seperti
terkait - kunjungan perkesmas,
3. Data Stunted dan Stunting yang didapat - bufas,
dari e-PPGBM diupload di web Dinas - PJN, ODGJ, TB
Kesehatan setiap tanggal 15 awal bulan Dan sebagainya jika menemukan balita didata
dan bisa dilihat oleh semua pihak untuk dientry ke e-PPGBM
ANALISA CAPAIAN PROGRAM PROMOSI
KESEHATAN DAN PEMBERDAYAAN
MASYARAKAT TAHUN 2022
Target dan Capaian Program Promkes dan Pemberdayaan Masyarakat
NO INDIKATOR KINERJA KEGIATAN TARGET CAPAIAN 2022

1 Prosentase desa/kelurahan siaga aktif mandiri 48,6% (130) 56,17 (150)

Jumlah desa/ kelurahan yang memiliki 4 jenis


2 115 desa/kelurahan 115 desa/ kelurahan

Semua Memenuhi
UKBM

3 Cakupan Posyandu Mandiri 48% 64,45%

4 Jumlah desa/ kelurahan yang menerapkan PHBS 267 desa/kelurahan 267 desa/kelurahan

5 Jumlah desa/ kelurahan yang menerapkan Germas 100% 100%

Jumlah desa/ kelurahan yang memiliki Kampung


6 20 desa/kelurahan 24 desa/kelurahan
Germas

7 Proporsi Rumah Tangga Sehat 93% 94,49%

Jumlah desa yang memiliki Kampung Germas


8 5 desa/kelurahan 5 desa/kelurahan
dengan strata A
Beberapa Permasalahan dalam Program Promosi
Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Masalah

1. Belum semua RT di Kabupaten Boyolali melaksanakan


kegiatan Pos Kesehatan RT

2. Belum semua Desa di Kabupaten Boyolali memiliki


Kampung Germas bersertifikat Bupati
Cut Off data
2 Februari 2023 pkl. 16.15 WIB
jumlah Pos Kesehatan RT yang
berjalan: 2.609

Berdasarkan grafik diatas menunjukkan wilayah yang jumlah Pos Kesehatan RT (sudah jalan) sesuai dengan jumlah RT adalah
Kecamatan Musuk dan Kemusu
Sumber data: inputan petugas Promkes Puskesmas
Cut Off data
2 Februari 2023
pkl. 16.15 WIB

Berdasarkan grafik diatas menunjukkan bahwa belum semua kegiatan layanan kesehatan terselenggara di Pos Kesehatan RT
yang sudah berjalan
Sumber data: inputan petugas Promkes Puskesmas
Peta Persebaran Kampung Germas
berdasarkan Wilayah 2 desa
1 desa

55
1 desa

3 desa
2 desa
Desa dengan pembudayaan germas 2 desa
melalui kampung germas
Rincian :
5 : Kampung germas strata A 3 desa
3 desa
3 desa 1 desa
24 : Kampung germas tersertifikasi Bupati 1
kelurahan 3 desa
31 : Kampung Germas dalam proses
pendampingan 3 desa 1 desa
1 desa 1 desa

3 desa

2 desa
12 desa
2 desa
Belum semua Puskesmas mempunyai Kampung Germas bersertifikat Bupati, walaupun target Kabupaten terpenuhi.
Masih ada 31 Kampung Germas yang masih dalam proses pendampingan, hal tersebut bisa diproses untuk dapat menjadi
16
Kampung Germas bersertifikat Bupati pada Tahun 2023 ini.
Berdasarkan hasil dari Rencana Tindak
Lanjut (RTL) pada Forkom Germas Semester
II Tahun 2022

Dilaksanakan Lomba Kampung Germas sebagai


wujud apresiadi bagi seluruh komponen dan
masyarakat di wilayah Kampung Germas.

Persiapan setiap Kecamatan


mengikutsertakan 1 Kampung
Germas untuk mengikuti Pelaksanaan Lomba
Lomba Kampung Germas. pada TW IV Tahun
2023
17
Strategi Penyelesaian Masalah Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat

1. Sangat dibutuhkan dukungan dari lintas sektor baik Kabupaten, Kecamata, hingga Desa
berupa :
-Kelembagaan (SK)
-Sarana Prasarana untuk pelayanan

2. Sangat dibutuhkan dukungan dari Puskesmas dalam monitoring, pendampingan dan


pembinaan pelaksanaan Pos Kesehatan RT maupun Kampung Germas, serta dalam
pemberian edukasi dan pelatihan bagi kader kesehatan
Rencana Kerja Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan
Masyarakat Tahun 2023

1. Rakor Forkom Germas Tingkat Kabupaten


2. Rakor Pokjanal Posyandu Tingkat Kabupaten
3. Sosialisasi dan Pendampingan Germas di Sekolah,
Poskestren, dan Perusahaan
4. Verifikasi dan Monev Kampung Germas
5. Lomba Kampung Germas
6. Optimalisasi Pelaksanaan Poskes RT
Kementerian Kesehatan RI memiliki program 9 transformasi layanan kesehatan yang
salah satunya adalah tentang Layanan Kesehatan Primer dengan pembentukan
Posyandu Prima, di mana konsep Posyandu Prima memiliki kesamaan dengan Pos
Kesehatan RT
Posyandu Prima semakin mendekatkan layanan kesehatan bagi masyarakat

Pustu, Poskesdes,
Polindes
POSYANDU PRIMA
LKD mempunyai fungsi membantu Peningkatan Layanan
Kesehatan dan layanan lainnya sesuai kebutuhan masyarakat

Posyandu Prima adalah Posyandu sebagai wadah pemberdayaan masyarakat


yang memberikan pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan lainnya sesuai
dengan kebutuhan secara terintegrasi di Desa dan Kelurahan
Untuk memenuhi kebutuhan layanan
Posyandu
IntegrasiPrimadiberasal dari:
Kabupaten Boyolali antara lain :
kesehatan di masyarakat, dilakukan integrasi • Puskesmas Pembantu yang sudah ada menjadi Posyandu Prima
satu layanan kesehatan terpadu dengan •Pos Pustu dan/
Kesehatan DesaPKD menjadi
yang sudah Posyandu
ada menjadi Prima
Posyandu Prima
mendayagunakan potensi Posyandu sebagai •Pengintegrasian
Desa dapat menentukan
Puskesmas Pembantu dan jumlah
PoskesdesPosyandu
yang sudah adaPrima, sesuai
menjadi Posyandu
Lembaga Kemasyarakatan Desa/Kelurahan Prima; atau
• Bagilingkup wilayah
Desa/ Kelurahan yang dan kebutuhan
tidak memiliki pustu ataulayanan kesehatan
poskesdes membentuk Posyandu
Prima
Possesuai
Kesehatan RT menjadi
dengan peraturan Posyandu
dan ketentuan yang berlakuRebranding/
Posyandu dengan konsep baru 21
Sumber : Kemenkes 2022
Ilustrasi Pola Kerja Sistem Layanan Kesehatan Primer
Untuk meningkatkan cakupan dan jangkauan intervensi
X Contoh pola pemantauan wilayah setempat untuk meningkatkan cakupan pelayanan untuk Klaster Ibu Hamil-Remaja

​Puskesmas
​(Kecamatan) Pemantauan Wilayah
Setempat (PWS)
Klaster Manajemen Dashboard hingga tingkat
desa
Klaster Ibu Hamil- Klaster Usia Klaster Penanggulangan
Remaja Produktif-Lansia Penularan Penyakit

Laboratorium
Puskesmas dan Unit di Desa
7 melakukan evaluasi bulanan
ANC rendah; Bumil KEK tinggi;
1 Cakupan imunisasi rendah ​Tin
Puskesmas melakukan evaluasi dak Unit di Desa dan Dusun melakukan ​Kunjungan terjadwal untuk kader
cakupan berdasar wilayah lan 6 evaluasi mingguan 5 melakukan pengecekan catatan
jut home based record (buku KIA) saat
Desa/Kelurahan ​Tindak kunjungan rumah dan
lanjut mengidentifikasi missing services
Posyandu Prima
​Puskesmas meneruksan data evaluasi
2 capaian ke unit di Desa Dusun/RT/RW

​Kader menindaklanjuti permasalahan


4 evaluasi capaian dan masalah yang
​Posyandu meneruskan data ditemukan dari kegiatan Posyandu
3 Dusun/RT/RW dengan melakukan kunjungan
evaluasi capaian ke Kader di
Dusun/RT/RW Posyandu rumah

Kegiatan Posyandu melayani


semua siklus hidup
Sumber : Kemenkes 2022 22
ANALISA CAPAIAN PROGRAM KESEHATAN
LINGKUNGAN DAN KESEHATAN KERJA
OLAHRAGA (KKO) TAHUN 2022
Capaian Program Kesling dan Kesehatan Olahraga (KKO)
Tahun 2022
Indikator Kinerja
Satuan Target Capaian
1 Cakupan penduduk yang memiliki akses terhadap air
minum berkualitas % 100 100

2 Persentase penduduk yang buang air besar di jamban


% 100 100
3 Desa stop BAB sembarangan desa 267 267
4 Cakupan sarana jamban keluarga
% 90 94,49
5 TTU memenuhi syarat % 65 62,02
6 Puskesmas yang melaksanakan Kesja Level I
% 60 60
7 Puskesmas yang melaksanakan Kesor Level I
% 60 60
8 Tempat pengolahan makanan sehat
% 65 65.03
9 Desa STBM % 267 195
10 Kabupaten Kota Sehat tatanan 9 9
Program Kesling dan Kesjaor (KKO)
1
KKS Adanya surat terbaru dan SA dari Provinsi
Jawa Tengah tentang KKS, sehingga SA
yang kemarin sudah diverifikasi (26/1/2023)
Tingkat Provinsi Jateng, akan ada verifikasi
ulang dengan menggunakan SA terbaru.

Sehingga SK tingkat Kecamatan dan Desa


akan ada perubahan tahun pembuatan,
rencana kerja dan notulen kegiatan, serta Desa
Kecamatan
dokumentasi, dll dibuat tahun 2021 dan
2022.

Target : 267 Desa/Kelurahan


72 Desa/Kelurahan yang belum verifikasi STBM, akan
2 STB Tercapai : 195
Desa/Kelurahan di Tahun
diverifikasi di tahun 2023 selesai. Sehingga di tahun 2023
tercapai Kabupaten STBM.
M
2022
Program Kesehatan Keselamatan Kerja (KKO)
STRENGHT • Regulasi (UU, PP, Inpres, Permenkes, Perbup)

(KEKUATAN)
• Sering Pergantian Petugas Pengelola Program Puskesmas
WEAKNESS • Anggaran sedikit, K3 bukan program prioritas
• SITKO dalam pengembangan
(KELEMAHAN) • Sulit Masuk ke Perusahaan

OPPROTUNITY • Kolaborasi dg program lain


• K3 masuk dalam EP Akreditasi
(PELUANG)

THREATH • Kinerja program rendah


(ANCAMAN)
TARGET PROGRAM KESLING DAN KESEHATAN KERJA OLAHRAGA (KKO) TAHUN 2023
Target Tahun 2023 Jumlah

Persentase Puskesmas melaksanakan Kesehatan Kerja dan Olahraga 72%

Pelayanan Puskesmas melaksanakan Kesehatan Kerja Minimal Level 1 72%

Pelayanan Puskesmas melaksanakan Kesehatan Olahraga Minimal Level 1 72%

Kabupaten Kota Sehat Boyolali 9 tatanan

Persentase Desa/Kelurahan STBM 267 desa/kelurahan

Persentase penduduk yang memiliki akses air minum berkualitas 100%

Persentase penduduk yang Buang Air Besar di Jamban 100%

Persentase TFU memenuhi syarat 77%

Persentase Sarana Jamban Keluarga 90%

Persentase tempat pengelolaan makanan memenuhi syarat 70%

Persentase Desa Stop BAB Sembarangan 100%


Rencana Kerja Kesling dan Kesehatan Kerja Olahraga Tahun 2023

1 Stimulan Jamban 1000 paket

2 Penilaian Kabupaten/Kota Sehat (KKS)

3 Pengukuran Kebugaran Jasmani untuk semua OPD


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai