Anda di halaman 1dari 15

TATA RUANG DAN VENTILASI

INSTALASI RAWAT INAP


TIM POKJA PPI KEMENKES
ALLPPT.com _ Free PowerPoint Templates, Diagrams and Charts

DASAR BERFIKIR ADALAH MENGENDALIKAN


LINGKUNGAN PASIEN DENGAN REKAYASA TATA
RUANG DAN VENTILASI MENCEGAH TRANSMISI
• Gunakan rekayasa teknologi → cegah PENYEBARAN
dan KURANGI KONSENTRASI material infeksius
lingkungan.
Masalahnya terkadang RS tidak di desain untuk
mengurangi/ mencegah infeksi airborne sejak awal
pembangunan.
→DIPERLUKAN REKAYASA ATAU BILA PERLU RENOVASI
PRINSIP PENCEGAHAN TRANSMISI INSTALASI
RAWAT- INAP ERA PANDEMI COVID-19
1. Prosedur penyaringan pasien dengan Triase 2.
Pendidikan pasien tentang etika batuk 3. Proses
percepatan pelayanan 4. Upaya perlindungan diri
petugas dan pengunjung 5. Pelatihan & pendidikan
petugas berkelanjutan 6. Pemeriksaan kesehatan
bagi petugas 7. Rekayasa Ventilasi udara 8. Upaya
pengendalian lingkungan 9. Monev pelaksanaan
PROGRAM PPI
PERLINDUNGAN DIRI PETUGAS
• Gunakan Respirator partikulat (N-95), jika melakukan tindakan
yang menghasilkan aerosol pada pasien terbukti transmisi
airborne
• Edukasi & penerapan etika batuk
• “Budaya safety” di Laboratorium
• Pasien menggunakan masker bedah saat transportasi
• Strict Nurse Barrier
• Surveilans Petugas

MASKER BEDAH DAN


RESPIRATOR
Masker bedah
• Dari bahan sekali pakai.
• 3 ply
• Tidak dari (droplet partikel melindungi nuclei) <0,5

mikron pemakai • Dapat penyebaran >5 ke sekelilingnya

mikron mengurangi dari partikel pemakai ukurn •

Dianjurkan oleh transmisi pasien droplet/airborne

untuk potensial dipakai Respirator N95


• Mempunyai daya saring 95 % ( partikel sebesar 0,3

mikron )
• Lebih dikenal sbg masker N95
• Dianjurkan dipakai oleh petugas kesehatan pada saat

melayani pasien covid yg perlu AGP

• Setiap petugas yang menggunakan masker N95

diharuskan melakukan fit test terlebih dahulu


EDUKASI DAN PENERAPAN ETIKA
BATUK
SISTEM TATA UDARA
Fungsi Sistem Tata Udara di RS: 1.
Mengatur suhu, kelembaban udara
relatif , kebersihan udara filtrasi dan
tekanan udara dalam ruang 2.
Mencegah berkembang biak dan
tumbuh suburnya mikrooganisme
terutama di ruangan khusus seperti
OK, ruang isolasi dll
PENGENDALIAN VENTILASI
► Penggunaan Sistem Ventilasi:
- Alamiah - Mekanik - Campuran
► Penggunaan sinar Ultraviolet ( ??? )

VENTILASI
• Pergerakan udara dan pergantian udara dalam

ruang oleh udara dari luar ruangan.


• Jenis ventilasi:
– Ventilasi alamiah: NATURAL → Menggunakan cara
alami untuk mendorong aliran udara melalui suatu
gedung, – merupakan tekanan angin yang dihasilkan dari

perbedaan ke padatan udara dalam dan luar gedung –


tergantung pada buka pintu dan jendela untuk

memasukkan udara dari luar ke dalam


– Ventilasi mekanis: menggunakan fan untuk mendorong

aliran udara melalui suatu gedung, dapat dikombinasikan

dengan pengondisian dan penyaringan udara


– Ventilasi Campuran

VENTILASI
Memindahkan udara luar ke dalam ruangan dan

mendistribusikan udara dalam ruangan


Tujuan : • Memberikan udara yang sehat untuk

bernafas dan meng urangi kepadatan polutan •

Mengurangi resiko infeksi melalui dilusi dan removal


✓ Dilusi: Bila udara bersih dari luar masuk →

konsentrasi partikel airborne akan menurun.


✓ Removal: Bila udara ruangan didorong ke luar

ruangan atau dilakukan filtrasi/iradiasi sehingga

partikel airborne akan terjebak atau inaktif.

VENTILASI DALAM GEDUNG


3 elemen dasar, yaitu:
► Ventilation Rate: Jumlah udara luar berkualitas baik
yg masuk dalam ruangan pada waktu tertentu
► Arah aliran udara: dari area bersih ke area
terkontaminasi dan dari area terkontaminasi ke dunia
luar. Udara harus diarahkan dari tempat perawatan pasien
ke tempat terbuka di luar gedung yang jarang digunakan
untuk lalu-lalang orang
→ “the best solution is dilution”
► Distribusi udara : pola aliran udara (airflow
pattern)→Udara luar perlu terdistribusi ke setiap bagian
ruangan dgn efisien sehingga kontaminan airborne yang
ada dalam ruangan dialirkan keluar dengan efisien juga.
PRINSIP DILUSI UDARA
KIPAS ANGIN / EXHAUST TUJUANNYA HANYA 1
( SATU )
→ MENGALIRKAN UDARA KE ARAH YANG KITA
INGINKAN, BUKAN UNTUK MENGGERAKKAN UDARA
KE ARAH TAK BERATURAN.

VENTILASI MEKANIK
PEMAKAIAN FILTER HEPA DAN
SUV
Pemakaian filter HEPA harus
dipertimbangkan sebagai langkah
“tambahan” setelah langkah ‘isolation
precaution’ dan pengendalian ventilasi
telah dilakukan
Sinar UV dihindari penggunaannya
PRINSIP DASAR PENGENDALIAN
LINGKUNGAN RS
1. ZONASI : Z. Clean, Z. Pelayanan, Z. Privasi

dan Z.Proteksi. 2. AIR FLOW : Arah aliran ->


DARI area TIDAK INFEKSIUS ke area

INFEKSIUS. 3. POSITIONING : Posisi ruangan


dan furniture 4. VENTILATION : “The best

solution is dilution” →STANDAR ACH 5.


PRESSURE : Perbedaan tekanan udara antar

ru ang yg berdekatan (Tekanan Positif/Negatif


6. TECHNOLOG : Penggunaan Teknologi

Pengkondisian Udara
PENGATURAN ALIRAN UDARA
1. KAMAR ISOLASI INFEKSIUS
2. KAMAR ISOLASI
IMMUNOCOMPROMISED
PRINSIPNYA: TEMPATKAN ORANG YANG
DIPROTEKSI DEKAT SUMBER UDARA. SUMBER
PENULAR DEKAT ARAH PEMBUANGAN UDARA

PENGATURAN ALIRAN
UDARA
Dari daerah bersih (tekanan positif)
ke kurang bersih (tekanan negatif)
200 m3/h 225 m3/h 135 m3/h
225 m3/h 200 m3/h CLEAN ZONEE PASSAGE INFECTED
ZONE Positive Pressure Neutral Pressure Negative Pressure
25 m3/h 25 m3/h
Doctor
Patient
VENTILASI ALAMIAH
Doctor Patient
ARAH ALIRAN UDARA DI RUANG ISOLASI
BERVENTILASI ALAMI DENGAN MEMBUKA
JENDELA DAN PINTU

VENTILASI NATURAL
Kewaspadaan Kontak dan
Droplet pada pasien Suspect
Covid
Tempatkan pasien pada ruang tersendiri
berventilasi baik Untuk ventilasi alamiah
perawatan umum
airflow 160/d dengan ACH 12 Jika tidak
tersedia single room, lakukan
kohorting
WHO
ACH DI KAMAR BERVENTILASI
ALAMI
PENGARUH ACH
Saat SARS, Pembuatan bangsal isolasi sementara secara
cepat dapat
dilakukan dengan pemasangan exhaust fan. Tujuan
utama pemasangan exhaust fan adalah membantu
meningkatkan ACH sampai tingkat yang diharapkan dan
menghasilkan tekanan negatif
PEMASANGAN EKSTRAKTOR
UDARA
Ekstraktor udara harus dipasang dengan benar
untuk menciptakan aliran udara yang tepat.
Udara harus selalu bergerak dari zona bersih ke
zona lebih kotor, dan dengan arah top-down , untuk
mengurangi infeksi nosokomial.
Dianjurkan untuk memasang ekstraktor udara
minimal 20 cm di atas lantai untuk menghindari
kemungkinan cipratan dan kerusakan saat
membersihkan ruangan
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

1. Udara bersih dari luar 2. Menara angin 3. Udara di kamar pasien dan
toilet 4. Ekstraktor udara 5. Udara buang
KEBIJAKAN “AIRBORNE INFECTION
ISOLATION ROOM (AIIR)”
• Environmental factors and entry of
visitors and HCWs should be controlled
• Air changes per hour (ACH) (volume
/time)
– >12 ACH (new)
• Minimum of 2 ACH of outdoor air
• HCWs should wear at least N95
respirators
WHO
KEBIJAKAN “AIRBORNE INFECTION ISOLATION
ROOM (AIIR)”
• Memelihara dibandingkan melakukan monitoring

tekanan dengan negatif tekanan secara secara rutin.


udara kontinyu pada koridor (2.5 Pa) dan • Memastikan
seal ruangan dalam kondisi bagus.
• Memastikan > > 12 6 ACH ACH untuk untuk bahwa

ruangan ruangan ventilasi yang yang ruangan sudah

baru dibangun ada memenuhi (existing dan standar

rooms)

• Exhaust berpenghuni. langsung ke luar, jauh dari air

intake dan area • Titik udara buangan 3 m dan jarak

minimal 10 meter dari intake • Bila sirkulasi tidak ulang

memungkinkan setelah melalui maka HEPA udara filter,

dari ruangan UVGI


di WHO

DESIGN STANDAR AIIR


PRINSIP TEKANAN POSITIF DAN
TEKANAN NEGATIF
ANTEROOM/AIRLOCK
• Membuat anteroom/ airlock:
– Bermanfaat sebagai b
Buffer zone ketika pintu AIIR dibuka – Seharusnya
lebih
positif dari AIIR tetapi lebih negatif atau minimal sama
dengan koridor
ARAH ALIRAN UDARA RUANG ISOLASI
karena perbedaan tekanan
Tekanan negatif dihasilkan dari udara keluaran > udara
masuk Tekanan positif dihasilkan dari udara masuk > udara
keluar Tujuan cegah migrasi virus ke ruang sekitar

PENEMPATAN EXTRAKTOR
UDARA
Penempatan EA Grill
HUBUNGAN ACH DAN
PENURUNAN KONSENTRASI
DROPLET NUKLEI
Hasil Uji Emitter dalam Uji
Kontaminan
• Dengan pergantian udara 10,1 ACH → Untuk membuang 5127 ppm
konsentrasi CO2 di dalam ruangan dengan waktu yang dibutuhkan selama
27 menit (0,4 Jam)
• Apabila pergantian udara ditingkatkan menjadi 12 ACH → maka waktu yang
dibutuhkan untuk membuang konsentrasi CO2 tersebut menjadi lebih cepat lagi
dan ini adalah kondisi yang diharapkan
The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol 4, No 2 (2018)

Kriteria Ruang Rawat


Covid
• Akses ‘terpencil’
• Akses petugas dan pasien berbeda
• Dapat dilakukan pengaturan tata
udara
• Nurse station merupakan daerah
aman
• Akses pemeriksaan penunjang
dekat
• Kamar tersendiri atau cohorting
dengan jarak TT > 1,8 m
Keluar pasien
Masuk petugas Masuk pasien
PERHATIKAN ALUR
1. RUANGAN ISOLASI
Tekanan negatif, perbedaan minimal -2,5 Pascal 2. ACH minimal 12
kali 3. Arah laminer udara bersih
ke kotor 4. Sistem non resirkulasi 100
% fresh air 5. Sistem resirkulasi dengan
Hepa filter eff 99,75%@ 0,3 Micron 6. Suhu 21-21 Celcius 7.
Kelembaban 50% 8. Udara buang 3m, dan 10
m bebas aktifitas 9. Zona infeksius
9/2/2020 TITI SUN - KEWASPADAAN ISOLASI 39

ANTE ROOM
9/2/2020 TITI SUN - KEWASPADAAN ISOLASI 40

Letakkan sesuai tempatnya


9/2/2020 TITI SUN - KEWASPADAAN ISOLASI 41

ANTEROOM
ALUR PELEPASAN APD

Remodelling Ruangan
Masuk Petugas
Masuk Pasien

Perlunya Monitoring
Evaluasi
Pengukuran I Pengukuran II
Gambar 1. Pola aliran udara sebelum dan sesudah perbaikan AHU di Ruang Isolasi, RSPI-SS

The Indonesian Journal of Infectious Diseases Vol 4, No 1 (2018)


CARA MENGUKUR ACH
Luas jendela terbuka: Tinggi 0,5 m x Lebar 0,5 m =0,25
m2 Kecepatan udara lewat jendela: 0,5 m/detik Volume
ruangan : P x L x T Panjang 5m, lebar 3m, tinggi 3m =
45m3
ACH : luas jendela x kecepatan udara x3600 detik/jam
Volume ruangan
0,25m2x0,5m/detikx3600 detik/jam = 10 ACH
45m3

MENILAI TEKANAN UDARA


1. Smoke tube test untuk mengetahui arah aliran udara

2. Bila ruangan dipakai bisa diganti dengan tissue 3.

Manometer untuk mengukur perbedaan tekanan relatif

antara ruang (inch WG) 4. Velometer pada celah pintu

(FPM) 5. Balometer untuk mengukur volume udara

yang dipompa keluar (CFM)

Anda mungkin juga menyukai