STERIL
Kelompok 2 :
Farhan Maulana
135070501111004
Arinal Muna
135070501111008
Hendrica Helma135070501111010
Intan Retno Palupi
135070501111015
Meylinda Kartika Sari 135070501111019
Argandita Fairuz
135070501111028
BPOM, 2012
Area Bersih
BPOM, 2012
BPOM, 2012
Kelas A
Untuk kegiatan yang berisiko tinggi zona pengisian, wadah tutup karet,
ampul dan vial terbuka, area tempat tindakan aseptik dilakukan (pengujian
sterilitas produk jadi).
Kondisi ini dicapai dengan memasang unit aliran udara laminar (laminar air
flow) di tempat kerja mengalirkan udara dengan kecepatan merata
berkisar 0,36 0,54 m/detik (nilai acuan) pada posisi kerja dalam ruang
bersih terbuka.
BPOM, 2012
Udara kotor diganti dengan udara bersih, di mana udara mengalir dengan
arah yang sama.
BPOM, 2012
Kelas B
Area yang melingkupi ruang bersih kelas A terutama untuk proses produksi
dengan sistem preparasi dan pengisian larutan produk secara aseptis
BPOM, 2012
Kelas C dan D:
BPOM, 2012
Jumlah partikulat seperti yang tercantum pada tabel di atas untuk keadaan
nonoperasional, setelah kegiatan selesai dan tanpa personil , hendaklah
dicapai segera setelah waktu pembersihan yang berkisar antara 15 20
menit (angka acuan).
BPOM, 2012
Pada zona Kelas A dan B, pemantauan jumlah partikel ukuran > 5,0 m
menjadi penting merupakan sarana untuk deteksi dini kegagalan.
BPOM, 2012
HVAC
Latar Belakang
1. Proteksi Produk
2. Proteksi Personel
3. Proteksi Lingkungan
Untuk memenuhi persyaratan ruang produksi yang baik dan CPOB (Cara
Pembuatan Obat yang Baik)
Tujuan HVAC
1.
2.
3.
Filter
Ducting
Dumper
a. Conventional flow (turbulen) yaitu aliran udara tidak uniform tapi ke segala
arah.
b. Laminar (vertical atau horizontal) yaitu aliran udara yang sama dan terarah.
Fibrous filter
Dari cotton wool, wool atau gelas fibre
Untuk prefiltration
Menyaring 99 % partikel dengan ukuran turun sampai 5 m pada kecepatan
aliran udara 0,12 m/s (dalam kondisi loosely packed)
Menyaring 99,9 % partikel dengan ukuran turun sampai dengan 1 m pada
kecepatan aliran udara yang sama (dalam kondisi compressed)
HEPA filter
Tujuan:
Untuk menjaga mutu air di seluruh proses produksi,
penyimpanan, dan distribusi.
Langkah:
1. Air diuapkan menggunakan steam suhu 150 C
2. Uap yang dihasilkan dikondensasikan pirogen tertinggal
3. Dilakukan destilasi hingga 6 kali
Fase 1
Tujuan : Untuk menghilangkan lumpur, endapan dan partikel- pertikel yang
terdapat pada air. Dengan menggunakan alat multimedia filter.
Fase 2
Menghilangkan bakteri dan mikroorganisme lain yang berbahaya bagi
kesehatan dan meghilangkan senyawa besi, mangan, dan hidrogen sulfida.
Menggunakan proses klorinasi.
Fase III
Menghilangkan zat kimia (Cl, benzene, pestisida) dan warna, bau, rasa
pada air. Menggunakan active carbon filter.
1.Personil yang bekerja di area bersih dan steril dipilih secara seksama untuk
memastikan bahwa mereka dapat diandalkan untuk bekerja dengan penuh
disiplin dan tidak mengidap suatu penyakit atau dalam kondisi kesehatan yang
dapat menimbulkan bahaya pencemaran mikrobiologis terhadap produk.
2.Hanya personil dalam jumlah terbatas yang diperlukan boleh berada di area
bersih; hal ini penting khususnya pada proses aseptik. Inspeksi dan
pengawasan dilaksanakan sedapat mungkin dari luar area bersih.
4. Sarung tangan secara rutin didisinfeksi selama bekerja. Masker dan sarung
tangan hendaklah diganti paling sedikit pada tiap sesi kerja.
5. Personil yang memasuki area bersih atau area steril harus mengganti dan
mengenakan pakaian khusus yang juga mencakup penutup kepala dan kaki.
Pakaian ini tidak boleh melepaskan serat atau bahan partikulat dan hendaklah
mampu menahan partikel yang dilepaskan oleh tubuh.
Higiene Perorangan
Higiene Perorangan
Milik pribadi seperti kunci, dompet, uang, rokok, korek api, pensil, sapu
tangan, arloji, lap kertas dan sisir tidak boleh dibawa ke ruangan bersih.
Tidak boleh makan, mengunyah permen karet atau tembakau atau merokok
di daerah bersih.
Segera ganti bila sarung tangan robek atau tercemar. Mengganti sarung
tangan hanya boleh dilakukan di ruang ganti.
Bila bagian manapun dari baju ruang bersih rusak, robek atau kotor selama
melakukan kegiatan operasional, karyawan bersangkutan harus segera
mengganti baju di Ruang Ganti Pakaian.
Tidak boleh ada bagian kulit di antara sarung tangan dan pakaian terusan
yang terpapar.
Tidak diharuskan personil mandi setelah keluar dari area produksi, kecuali
bila meninggalkan area pembuatan produk yang mengandung antibotika
tertentu (misal betalaktam).
Alur Produksi
Sediaan Steril
Proses produksi sediaan steril harus mengikuti prosedur yang dan ketentuan
CPOB produk memenuhi persyaratan mutu serta ketentuan izin pembuatan
dan izin edar (registrasi).
Mutu obat ditentukan dari hasil analisa terhadap produk akhir, pemilihan bahan
awal, penimbangan, proses produksi, personalia, bangunan, peralatan,
kebersihan dan higienetas dan pengemasan.
Bahan baku sediaan steril harus dinyatakan lulus oleh departemen QC.
Penimbangan
bahan
awal
dilakukan
sesuai
dengan
SOP
dan
Sebelum pengemasan dimulai, jalur pengemasan harus bersih dan bebas dari
produk lain.