• TEHNIK “ASEPTIS” :
Proses Aseptik
kontaminasi mikrobial
£Suhu penyimpanan
£Pelarut yang digunakan, konsentrasi obat dalam pelarut £Stabilitas larutan £Incompatibilitas
PILAR PENTING
• Penggunaan cytotoxic drug safety cabinet, pharmaceutical isolators dan perlengkapan peralatan lain
direkomendasikan sebagai fasilitas selama proses penyiapan dan rekonstitusi sitostatika yang aman.
• Penataan yang BAIK clean room isolator/LAF dan peralatan kerja dalam
Pengendalian kontaminasi
(99.99% @ 0.3μ)
• Suatu lingkungan bersih yg dapat menurunkan kontaminasi dari bahan baku maupun proses.
• Parameter terkontrol :
• Suhu : 18-22C • Kelembaban : 40-60 • Cahaya : • Tekanan : 10-15 Psi • aliran udara : 20x/jam
• Prinsip : dua kali sapuan udara steril secara terus menerus di area
Masukkan “bevel” dengan hati-hati dan tekan Jaga agar tidak terjadi “coring” (Pelebaran
lubang pada tutup karet) Masukkan cairan melalui dinding vial Kocok pelan-pelan dengan needle
masih terpasang
dan ergonomis
1. Pembagian ruangan steril ,2. Persyaratan bangunan dan fasilitas ruang steril , 3. Cara
mendapatkan ruangan steril , 4. Klasifikasi Ruangan Steril , 5. LAF, 6. Kontrol
Kualitas Steril , 7. Pencegahan Kontaminasi , 8. Sistem HVAC Pembagian Ruang
Steril Sebelum melakukan suatu pekerjaan steril, langkah pertama yang diperlukan
adalah mempersiapkan ruangan, meliputi: 1. Ruangan Penyimpanan 2. Ruangan
Pencucian 3. Ruangan Preparasi 4. Ruangan Steril 5. Ruangan Pengemasan.Ruangan
penyimpanan diguanakan untuk menyimpan bahan baku dan produk jadi, atau
sebagai gudang Ruangan pencucian digunakan untuk preparasi dalam persiapan
produksi atau kemasan produk Ruangan preparasi digunakan untuk preparasi
peralatan yang digunakan. – Biasanya juga dipakai untuk melakukan penimbangan,
pencampuran, serta penyaringan komponen bahan aktif obat – Ruangan steril adalah
tempat yang disiapkan secara khusus, terbuat dari bahan-bahan dan tata bentuk yang
harus sesuai dengan CPOB – Ruangan ini dipersiapkan untuk produksi obat steril –
Obat atau bahan obat yang akan diproduksi harus dipastikan dalam kondisi tidak
terkontaminasi (pure) – Berdasarkan CPOB, ruangan steril dikategorikan menjadi
ruang kelas I dan II atau sering disebut dengan white area, yang harus memenuhi
syarat jumlah partikel dan mikroba. – Kelas I sebenarnya berada dalam ruangan kelas
II, tetapi ruang kelas I memiliki alat LAF (Laminar Air Flow) yaitu alat yang
menjamin ruangan dalam kondisi steril dan bias dipakai untuk pembuatan secara
aseptik Ruangan pengemasan ini digunakan untuk pengepakan produk obat yang
siap untuk diedarkan.Persyaratan Bangunan dan Fasilitas Ruangan Steril : Bebas
mikroorganisme aktif, untuk mendapatkannya, udara yang ada di dalam ruangan
disaring dengan HEPA (High Efficiency Particulate Air) filter agar mendapatkan
udara yang bebas mikroorganisme dan partikel • Ada batasan kontaminasi dengan
partikel • Tekanan positif, yakni tekanan udara di dalam ruangan lebih besar daripada
udara di luar sehingga udara di dalam mengalir ke luar (udara di luar lebih kotor tidak
dapat masuk ke dalam ruangan yang lebih bersih • Minimal terbagi atas tiga area,
yaitu area kotor (black area), intermediate area (grey area), dan area bersih (white
area]) • Area bersih, semua permukaan yang terpapar hendaknya memiliki permukaan
halus, kedap air, dan tidak retak • Tidak boleh ada bagian yang sulit dibersihkan •
Saluran air harus terbuka dan mudah dibersihkan • Alur personil dan alur barang
harus tersendiri • Suhu dan kelembapan ruangan harus dijaga
Klasifikasi Ruangan Steril : Grade A ( 0,5 um =3500, 5um=0 , dan jmlhmikro=
<1) Grade B ( 0,5 um =3500, 5um=0 , dan jmlhmikro=10), Grade C ( 0,5 um
=350.000, 5um=2000 , dan jmlhmikro=100) , Grade D ( 0,5 um =3.500.000,
5um=2000 , dan jmlhmikro=200)
Sistem Pemanasan, Ventilasi, dan Penyejuk Udara (HVAC) : Sistem pemanasan,
ventilasi, dan penyejuk udara (HVAC) merupakan bagian integral dari desain ruang
bersih. – Tujuan utama dari system HVAC adalah untuk menciptakan kondisi
lingkungan spesifik yang diperlukan untuk proses manufaktur Hal penting selama
tahap desain adalah mengabungkan peralatan dan system sehingga tercapai kinerja
sesungguhnya.
PENCAMPURAN OBAT SUNTIK
PERSIAPAN: 1) memeriksa kelengkapan dokumen (formulir) permintaan dengan
prinsip 5 BENAR (benar pasien, obat, dosis, rute dan waktu pemberian) • 2)
memeriksa kondisi obat-obatan yang diterima (nama obat, jumlah, nomer batch, tgl
kadaluarsa), serta melengkapi form permintaan. • 3) melakukan konfirmasi ulang
kepada pengguna jika ada yang tidak jelas/tidak lengkap. • 4) menghitung kesesuaian
dosis. • 5) memilih jenis pelarut yang sesuai. • 6) menghitung volume pelarut yang
digunakan. 7) Membuat label obat berdasarkan: nama pasien, nomer rekam medis,
ruang perawatan, dosis, cara pemberian, kondisi penyimpanan, tanggal pembuatan,
dan tanggal kadaluarsa campuran. (contoh label obat, lampiran 1) • 8) Membuat label
pengiriman terdiri dari : nama pasien, nomer rekam medis, ruang perawatan, jumlah
paket. (contoh label pengiriman, lampiran 2) • 9) Melengkapi dokumen pencampuran
(contoh form pencampuran dibuku 1: Pedoman Dasar Dispensing Sediaan Steril) •
10)Memasukkan alat kesehatan, label, dan obat-obatan yang akan dilakukan
pencampuran kedalam ruang steril melalui pass box. PENCAMPURAN :
Menggunakan Alat Pelindung Diri (APD). b) Melakukan dekontaminasi dan
desinfeksi sesuai prosedur tetap (lampiran 3) c) Menghidupkan Laminar Air Flow
(LAF) sesuai prosedur tetap d) Menyiapkan meja kerja LAF dengan memberi alas
penyerap cairan dalam LAF. e) Menyiapkan kantong buangan sampah dalam LAF
untuk bekas obat. f) Melakukan desinfeksi sarung tangan dengan alkohol 70
%..TEHNIK MEMINDAHKAN OBAT DARI AMPUL : • 1) Membuka ampul
larutan obat: (gambar 1) (a) Pindahkan semua larutan obat dari leher ampul
dengan mengetuk-ngetuk bagian atas ampul atau dengan melakukan gerakan J-
motion. (b) Seka bagian leher ampul dengan alkohol 70 %, biarkan mengering.
(c) Lilitkan kassa sekitar ampul. (d) Pegang ampul dengan posisi 45o, patahkan
bagian atas ampul dengan arah menjauhi petugas. Pegang ampul dengan posisi
ini sekitar 5 detik. (e) Berdirikan ampul. (f) Bungkus patahan ampul dengan
kassa dan buang ke dalam kantong buangan. 2) Pegang ampul dengan posisi
45o, masukkan spuit ke dalam ampul, tarik seluruh larutan dari ampul, tutup
needle. 3) Pegang ampul dengan posisi 45o, sesuaikan volume larutan dalam
syringe sesuai yang diinginkan dengan menyuntikkan kembali larutan obat yang
berlebih kembali ke ampul. 4) Tutup kembali needle. 5) Untuk permintaan infus
Intra Vena , suntikkan larutan obat ke dalam botol infus dengan posisi 45o
perlahan-lahan melalui dinding agar tidak berbuih dan tercampur sempurna.
FORMULASI OBAT SUNTIK: Obat-obat yang sediaannya berbentuk dry
powder seperti amoksisilin memerlukan rekonstitusi dengan aqua pro injeksi
atau NaCl 0,9% sebelum digunakan. Keuntungan dari sediaan berbentuk dry
powder ini adalah dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama. • Beberapa
kelemahan dari sediaan berbentuk dry powder adalah : a) Rekonstitusi
menghabiskan waktu, khususnya bila sediaan tersebut sulit untuk dilarutkan b)
Dapat terkontaminasi oleh lingkungan di sekitarnya dan terkontaminasi oleh
mikroba yang terdapat dalam pelarut c) Dapat terkontaminasi oleh mikroba
PREPARASI DARI LARUTAN YANG MEMERLUKAN PELARUT
TAMBAHAN SEBELUM DIGUNAKAN: Contoh : Ranitidine, amiodaron
Keuntungan dari preparasi ini adalah: - Sudah berbentuk cairan, jadi tidak
memerlukan proses rekonstitusi lagi Kekurangan dari preparasi ini adalah :
-Waktu penggunaan untuk eliminasi dan persiapan - Mudah mengalami
gangguan/ masalah pada vakum/ tekanan (untuk vial) - Dapat menyebabkan
pecahan gelas (untuk ampul) - Menyebabkan risiko kontaminasi mikrobakteri
PREPARASI TERSEDIA (SIAP UNTUK DIGUNAKAN) TANPA PELARUT
TAMBAHAN Preparasi ini dapat berupa kantong atau ampul dengan volume
kecil yang dapat dibuat tanpa pelarut tambahan, tapi tetap mengandung larutan
obat untuk dieliminasi ke dalam syringe untuk pembuatan, contoh : adenosine,
gentamisin, metoklopramid. Hal ini sesuai/ cocok untuk digunakan,
namun tetap memiliki kekurangan, antara lain: • Berbahaya (kontaminasi
mikrobakterial • Mudah mengalami gangguan/ masalah pad vakum/ tekanan
(untuk vial) • Dapat menyebabkan pecahan gelas (untuk ampul)
PREPARASI TERSEDIA (SIAP UNTUK DIGUNAKAN) • Preparasi ini
termasuk kantong infus dan syringe yang belum diisikan (pre- filled),
contohnya: NaCl (Sodium Chloride) 0,9% 500 ml, morfin sulfat 60 mg dalam 60
ml PCA syringe. Keuntungannya adalah : - Tidak ada risiko kontaminasi
lingkungan - Kecilnya kontaminasi mikrobakteri - Mudah digunakan -
Menghemat waktu
Biodata Pasien : Nama, No. MR, umur, BB, TB, diagnosa penyakit.
Protokol kemoterapi, siklus ke …..
Jenis obat, dosis, pelarut, jumlah pelarut, rute pemberian.
Informasi produk ( brand name, exp. Date, batch number )
Pengesahan petugas dan pemeriksa
Keterangan produk akhir
Syringe dan infus set harus menggunakan jenis luer lock, untuk menghindari
terjadinya tumpahan jika terbuka. Penutup jarum harus selalu tertutup untuk
menghindari tumpahan dan menjaga sterilitas.
Jarum yng digunakan untuk menghisap larutan dari vial melalui tutup karet
dipilih yang mempunyai lubang besar untuk menghindari adanya tekanan yang
terlalu tinggi. Biasanya dipilih needle 18.
Tutup karet vial harus diseka alcohol sebelum ditusuk jarum untuk
menghindari adanya kontaminan masuk kedalam vial
Dibuat tekanan negatif dalam vial untuk menghindari terjadinya percikan dari
lobang pada karet penutup.
Sediaan steril melliputi capsul, puyer, atau krim yang tidak tersedia di pasaran.
Preparasi harus dilaksanakan didalam Cytotoxic Drug Safety Cabinet. Operator
harus menggunakan pakaian pelindung lengkap.
Untuk sediaan serbuk gunakan mortir dalam kantong plastik untuk
menghindari serbuk berterbangan.Laminair Air Flow dalam kondisi off.
Berikan penjelasan kepada pasien dan keluarganya agar tidak memegang
sediaan dengan tangan langsung, gunakan sendok atau sarung tangan untuk
menghindari kontaminasi.
Semua alat yang digunakan (mortir,stampler, alat penghitung tablet ) harus
segera dicuci dan dikeringkan dengan kasa disposible
Prosedur Pembersihan Tumpahan Obat sitostatik ( didalam BSC )
Pastikan bahwa cytogard berjalan dengan baik pada saat kejadian
Nyalakan exhaust fan
Gantilah sarung tangan dan baju yang terkena tumpahan dan letakkan dalam
kantong khusus.
Gunakan pakaian pelindung lengkap.
Angkat pecahan benda tajam dengan pinset dan masukkan dalam wadah
buangan khusus
Jika tumpahan berupa liquid, hisap dengan flannel kering
Jika tumpahan berupa serbuk, hisap dengan flannel basah
Cuci dasar Cytogard dengan detergent dan bilas dengan aquadest
Buang semua sarung tangan dan lap yang terkena kontaminasi obat cytostatic
Label pada cytostatic yang telah di rekonstitusi terdiri dari :