“ANALGETIK”
ARBELLA VERONICA
FITRI AULIYA ALMADANI
JAMS OTNIEL R
ANALGETIK
Definisi Analgetik adalah senyawa yang dapat menekan fungsi SSP
secara selektif. Digunakan untuk mengurangi rasa sakit
(meningkatkan nilai ambang persepsi rasa sakit) tanpa mempenaruhi
kesadaran.
PENGGOLONGAN ANALGETIK :
analgetik narkotika
Turunan morfin Obat antiradang non steroid
Turunan meperidin • Turunan salisilat
Turunan metadon • Turunan 5-Pirazolidindion
• Turunan Asam N-Arilantranilat
analgetika non narkotik • Turunan Asam Aril asetat
Analgesik-Antipiretik
Turunan p-Aminofenol
Turunan 5-Pirazolon
ANALGETIKA NARKOTIK
Analgetika narkotik dapat menekan fungsi Sistem saraf pusat secara selektif.
Sehingga berguna untuk mengurangi rasa sakit karena penyakit : kanker, serangan
jantung akut, sesudah operasi : kolik usus/ginjal
Efek samping : euforia, ketergantungan fisik dan mental, konstipasi, kontraksi pupil,
nausea, dan toleransi
Penghentian obat secara tiba tiba menyebabkan sindrom abstinence atau gejala
withdrwal
Kelebihan dosis dapat menyebabkan kematian karena terjadi depresi pernafasan
MEKANISME KERJA ANALGETIKA
NARKOTIK
Efek analgesik dihasilkan oleh adanya pengikatan obat dengan sisi
reseptor khas pada sel dalam otak dan spinal cord. Rangsangan
reseptor juga menimbulkan efek euforia dan rasa mengantuk.
Menurut Beckett dan Casy, reseptor turunan morfin mempunyai tiga
sisi yang sangat penting untuk timbulnya aktivitas analgesik, yaitu :
1. Struktur bidang datar, yang mengikat cincin aromatik obat melalui
ikatan van der Waals.
2. Tempat anionic yang mampu berinteraksi dengan pusat muatan
positif obat.
3. Lubang dengan orientasi yang sesuai untuk menampung bidang -
CH2-CH2- dari proyeksi cincin piperidin, yang terletak di depan
bidang yang mengandung cincin aromatik dan pusat dasar
ANALGETIKA MEMPUNYAI KARAKTERISTIK SEBAGAI SEBAGAI BERIKUT :
R1
R2
Analgetik
Menghambat secara langsung & selektif enzim2 pd SSP yg mengkatalisis biosintesis
prostaglandin, seperti siklooksigenase, sehingga mencegah sensitisasi reseptor rasa sakit oleh
mediator2 rasa sakit.
Antipiretik
Meningkatkan eliminasi panas pada waktu demam, dengan cara mnimbulkan dilatasi pembuluh
darah perifer & mobilisasi air sehinga terjadi pengenceran darah & pngeluaran keringat.
Merupakan hasil kerja obat pada SSP yg mlibatkan pusat kontrol suhu di hipotalamus.
Antiinflamasi
Menghambat biosintesis & pngeluaran prostaglandin dengan memblok reversibel siklooksigenase.
Menghambat enzim2 yg terlibat pada biosintesis mukopolisakarida & glikoprotein, meningkatkan
pergantian jaringan kolagen &stabilisasi membran.
7 GOLONGAN ANALGETIKA NON
NARKOTIK
Turunan salisilat
Turunan anilin & p-aminofenol
Turunan5-pirazolon, 5-pirazolidindion
Turunan asam N-arilantranilat
Asam Aril asetat
Turunan oksikam
Turunan lain-lain
TURUNAN SALISILAT OH
C O
As salisilat tdk digunakan secara oral
R2
karena toksik jd dipake turunannya
ES iritasi lambung
Iritasi akut (ggs COOH)
Ex.
Antipirin {R=H}: tdk lg digunakan
Metampiron (R= N(CH3)CH2SO3Na)
Tur. 5-pirazolon
TURUNAN ASAM N-ARILANTRANILAT
R1 R2
COOH
R1=CH3;R2=CH3;R3=H
As meklofenamat
R1=Cl;R2=Cl;R3=H
Pggantian N dg O, S, CH2: menurunkan aktiv
HUBUNGAN STRUKTUR AKTIVITAS DARI
SENYAWA OBAT YANG MERUPAKAN TURUNAN
N-ARITANTRANILAT
Turunan asam N-antranilat mempunyai aktivitas yang lebih tinggi bila pada
cincin benzene yang terikat atom N mempunyai substituen-substituen pada
posisi 2,3, dan 6
Yang aktif adalah turunan senyawa 2,3-disubstitusi. Hal ini menunjukkan bahwa
senyawa mempunyai aktivitas yang lebih besar apabila gugus-gugus pada N-aril
berada di luar koplanaritas asam antranilat. Struktur tidak planar tersebut sesuai
dengan tempat reseptor hipotetik antiradang. Contoh: adanya substituen orto-
metil pada asam mefenamat dan orto-klor pada asam meklofenamat akan
meningkatkan aktivitas analgesik
Penggantian atom N pada asam antranilat dengan gugus-gugus isosterik seperti
O,S, dan CH2 dapat menurunkan aktivitas.
ASAM ARIL ASETAT
OH
CONH
N
N
S CH3
O2 piroksikam
TERIMAKASIH
ANY QUESTIONS???