Anda di halaman 1dari 17

DRUG INTERACTIONS 1

Benny Efendie
Clinical Pharmacy Lecturer
Pharmacy - JGU
1
Learning objectives
• Pada akhir kuliah ini, para mahasiswa akan
mampu menerangkan
– Definisi interaksi obat
– Perbedaan interaksi obat yang penting dan tidak
penting secara klinik.
– Informasi-informasi yang diperlukan untuk menelaah
interaksi obat.

2
Definisi
• Suatu interaksi obat terjadi bila efek suatu obat
berubah dengan kehadiran obat lain, makanan,
minuman, atau zat kimia lainnya.
• Interaksi obat dapat menyebabkan toksisitas atau
penurunan khasiat obat.
• Actual interaction: interaksi yang sungguh telah
terjadi.
• Potential interaction: interaksi yang kemungkinan
akan terjadi.

3
Efek interaksi obat
• Antagonistic: efek bertentangan
• Sinergistic: efek “sejalan”
• Additive: khasiat obat bertambah
• Idiosyncratic: tidak dapat dijelaskan

4
Insidens interaksi obat
• Semakin banyak jenis obat yg
diminum semakin besar kemungkinan
terjadinya ROM.
• Weiderman RA. Hosp Pharmacy 1998:33:835-840
– 50% kemungkinan bila jumlah obat > 4.
– 90% kemungkinan bila jumlah obat > 8.

5
Sumber informasi
• Informasi obat yg menyertai paket obat.
• Buku2 referensi: BNF, Drug information
handbook (Lexi-comp), Stokley’s Drug
Interaction, Hansten & Horn’s Drug
interaction
• Computer software & expert system:
Drug-dex (Micro-medex)
• Case reports (laporan2 kasus)
6
Tingkatan kemungkinan
interaksi obat
1. Established (Terbukti)
2. Probable (Sangat mungkin)
3. Suspected (Dicurigai)
4. Possible (Ada kemungkinan)
5. Doubtful (Diragukan)
• Interaksi penting: no 1,2,3.
• Interaksi tidak penting: no 4 & 5
7
Tingkatan kemungkinan interaksi obat

1. Established / Terbukti
• Dibuktikan oleh kajian2 pada manusia yg
lengkap dengan kontrol (pembanding)
• Perubahan dalam efek farmakologi obat.
• Dapat dibuktikan dalam pemeriksaan
laboratorium
• Kejadian2 serupa juga telah dilaporkan
(dalam jurnal ilmiah)

8
Tingkatan kemungkinan interaksi obat

2. Probable / Sangat Mungkin


– Tidak terbukti secara klinis, meskipun ada
laporan interaksi farmakokinetik oleh studi2
sebelumnya.
– Tidak ada kajian pada manusia dg
menggunakan kontrol (pembanding), tetapi
ada kajian2 tanpa kontrol atau laporan kasus,
atau kajian pada hewan dg menggunakan
kontrol.

9
Tingkatan kemungkinan interaksi obat
3. Suspected (Dicurigai)
– Interaksi mungkin terjadi, didukung oleh
beberapa data yg bisa dipercaya, tetapi kajian
yang lebih banyak masih diperlukan.
– Interaksi farmakokinetik telah ditunjukkan oleh
suatu kajian dengan kontrol tetapi hubungan
antara konsentrasi obat dan efek klinis belum
terbukti.
– Perubahan farmakodinamik telah dilaporkan dan
ditunjukkan dalam kajian klinis tanpa kontrol.
10
Tingkatan kemungkinan interaksi obat

4. Possible (ada kemungkinan)


– Interaksi mungkin terjadi, tetapi kurang didukung
oleh data.
– Interaksi farmakokinetik gagal untuk
memprediksi perubahan farmakodinamik.
– Data yg sedikit memperlihatkan perubahan
farmakodinamik,
– Terdapat data yg mendukung dan tidak
mendukung.
11
Tingkatan kemungkinan interaksi obat

5. Doubtful (diragukan)
– Data cenderung tidak mendukung adanya
interaksi.
– Tidak ada bukti yg kuat akan adanya
perubahan farmakologis.
– Interaksi farmakokinetik terjadi, tetapi sangat
minimum, sedangkan secara farmakodinamik
hampir tidak ada.
– Data berkualitas rendah (tidak ada laporan dari
kajian dg kontrol).
12
Assessment / Pengujian
• Sumber: literatur primer, sekunder dan tersier.
• Aspek2 meliputi:
– Fakta2 yg didukung oleh data
– Eksperimen (data yang berkualitas) – extrapolasi
dari hewan ke manusia? Tipe dan metodologi
eksperimen, etc…
– Relevan secara klinis – frekuensi dan keparahan
interaksi.
• Yg menguji: apoteker, dokter, perawat,
pasien.
13
Information yg diperlukan
1. Severity / keparahan
– Major (besar)
• Fatal
• Irreversible
– Moderate (moderat)
1. Memperburuk kondisi klinis pasien
2. Memerlukan terapi tambahan
3. Memperpanjang waktu rawat di RS
1. Minor (kecil)
• Efeknya minimum dan ringan
• Tidak memerlukan terapi tambahan
• Tidak merubah hasil pengobatan secara bermakna
– None: tidak merubah kondisi klinis pasien 14
Information yg diperlukan
2. Incidence
3. Pharmacologic effects: perubahan PD
4. Mechanism: Perubahan parameter PK dan PD
5. Efek klinis akibat interaksi
6. Onset:
– Cepat: dlm 24-48 jam, perlu tindakan cepat
– Lambat: dlm hitungan hari atau minggu
7. Waktu: ketika & setelah penggunaan obat2
8. Penatalaksanaan: terapi, pemantauan,
pencegahan & pelaporan.
15
Mekanisme Interaksi Obat
• Farmakokinetik (PK):
– Obat yang satu mempengaruhi ADME obat
yang lain.
• Farmakodinamik (PD):
– Interaksi obat dimana kerja suatu obat pada sel
atau jaringan berubah dengan kehadiran obat
atau senyawa lainnya.
Contoh: ß-2-agonists (mis: salbutamol) & β-
antagonists (mis: propranolol)
16
17

Anda mungkin juga menyukai