Anda di halaman 1dari 21

Matrikulasi PSPA 2022

KONSEP

“Drug Related
Problems”
Dosen Pengampu:
apt. Ratna Sari Dewi, M.Farm
Defenisi DRPs

PHARMACEUTICAL CARE NETWORK EUROPE


(PCNE) mendefenisikan masalah terkait obat (DPRs)
adalah Peristiwa atau keadaan yang melibatkan terapi
obat, yang dapat berpotensi mengganggu hasil
kesehatan yang diinginkan

Peristiwa yang tidak diinginkan yang dialami oleh pasien


yang melibatkan terapi obat dan berpotensi bertentangan
dengan hasil yang diinginkan pasien
Jenis DRPs secara Umum
1. Indikasi yang tidak ditangani (Untreated Indication)

2. Pilihan Obat yang Kurang Tepat (Improper Drug Selection)

3. Penggunaan Obat Tanpa Indikasi (Drug Use Without Indication)

4. Dosis Terlalu Kecil (Sub-Therapeutic Dosage)

5. Dosis Terlalu Besar (Over Dosage)

6. Reaksi Obat Yang Tidak Dikehendaki (Adverse Drug Reactions)

7.Interaksi Obat(Drug Interactions)

8. Gagal Menerima Obat (Failure to receive medication)


Antreated Indication 01
Ada indikasi penyakit/keluhan pasien yang belum ditangani dalam resep
tersebut, misalnya pasien mengeluh nyeri di persendian, sedang dalam
resep tersebut tidak ada obat untuk mengatasi masalah nyeri tersebut. Hal
ini dapat diidentifikasi dengan melihat :

- Adanya indikasi yang belum ditangani sebelumnya;


- Menambah kombinasi farmakoterapi untuk mencapai efek yang
sinergi/potensial;
- Memenuhi kebutuhan akan obat untuk mencegah terjadinya sesuatu
yang tidak diinginkan.
Improper Drug Selection 02
Pemilihan obat dalam resep kurang tepat (salah obat) dan beresiko.
Misalnya pasien demam diberikan antibiotik rifampisin, ini jelas
pemilihan obat yang salah, atau obat yang dipilih memiliki kontraindikasi
atau perhatian (caution) terhadap pasien.

Hal ini dapat diidentifikasi dengan melihat ada nya masalah kesehatan,
dimana obat yang digunakan tidak efektif.
- Terjadinya alergi terhadap obat;
- Menerima obat yang tidak efektif untuk indikasi yang telah diberikan;
- Adanya faktor resiko terhadap kontraindikasi obat yang digunakan.
Drug Use Without Indication 03
Obat yang ada dalam resep, tidak sesuai dengan indikasi keluhan
penyakit pasien.

Hal ini dapat diidentifikasi dengan melihat :


- Tidak ada indikasi obat;
- Menggunakan bahan tambahan yang tidak diperlukan;
- Tidak ada pengobatan yang sesuai;
- Pengobatan yang berlebihan;
- Memberikan obat terhadap reaksi obat yang tidak dikehendaki.
Sub-Therapeutic Dosage 04
Dosis obat yang diberikan dalam dosis tersebut terlalu kecil, sehingga
efek terapi tidak memadai untuk mengobati penyakit pasien.

Hal ini dapat diidentifikasi dengan melihat :


- Dosis obat yang digunakan pasien terlalu kecil;
- Waktu pemberian obat terlalu dekat;
- Penempatan obat yang tidak benar, sehingga menghilangkan potensiasi
obat;
- Administrasi obat yang tidak benar, hingga dosis yang sebenarnya
diterima oleh pasien terlalu kecil.
Over Dosage 05

Dosis yang diberikan dalam resep terlalu besar, diatas dosis maksimum,
hal ini dapat berakibat fatal.

Hal ini dapat diidentifikasi dengan melihat:


- Dosis obat yang digunakan pasien terlalu tinggi;
- Frekuensi pemberian obat yang tidak sesuai;
- Waktu pemakaian obat yang tidak sesuai.
Adverse Drug Reactions 06
Obat yang diberikan memberikan efek samping yang memberatkan
kondisi pasien, misalnya captopril menyebabkan batuk yang mengganggu
(efek samping ini tidak selalu terjadi, karena sensitifitas setiap orang
berbeda-beda).

Hal ini dapat diidentifikasi dengan melihat:


- Pasien menerima suatu produk obat yang dinilai tidak aman;
-Terjadinya reaksi alergi terhadap obat tersebut;
- Penggunaan produk obat yang tidak benar menyebabkan terjadinya
reaksi dan efek obat yang tidak dikehendaki.
Drug Interactions 07

Obat-obatan dalam resep saling berinteraksi seperti warfarin dan vitamin


K bersifat antagonis, atau obat dengan makanan contohnya susu dan
tetrasiklin membentuk khelat/kompleks yang tidak bisa diabsorpsi.

Hal ini dapat diidentifikasi dengan melihat:


- Interaksi obat satu dengan obat yang lain;
- Interaksi obat dengan makanan;
- Interaksi obat dengan hasil laboratorium.
Failure to receive medication 08
Obat tidak diterima pasien, bisa disebabkan karena tidak mempunyai
kemampuan ekonomi, atau tidak percaya dan tidak mau mengkonsumsi
obat-obatan. Penyebab lain yaitu obat tidak tersedia di apotek sehingga
pasien tidak dapat memperoleh obat.

Hal ini dapat diidentifikasi dengan melihat:


- Tidak mendapatkan produk obat;
- Pasien tidak minum obat;
- Pasien tidak memenuhi aturan penggunaan obat.
ANALISIS DRP- CONTOH UNTUK STUDI KASUS
Blanko DPRs
Menurut PCNE
Klasifikasi Dasar Drug Related Problems (DPRs) Menurut PCNE V9.1

Planned
Problem (Masalah) Interventions
(Intervensi yang Status of the DRP
Intervention ( Status DRP)
Cause (Penyebab) direncanakan) Acceptance
(Penerimaan intervensi)
LANGKAH-LANGKAH UNTUK MENGIDENTIFIKASI DAN MENANGANI
DRPS ADALAH SEBAGAI BERIKUT :

1. Menentukan klasifikasi permasalahan terapi obat


yang terjadi.
2. Menentukan penyebab terjadinya DRPs.
3. Menentukan tindakan intervensi yang paling
tepat terhadap DRPs.
4. Melakukan asesmen (penilaian) terhadap
intervensi yang telah dilakukan untuk evaluasi.
THANK
YOU!

Anda mungkin juga menyukai