-imidazoliletilamin atau 1-H-imidazol-4-etanamin 2. Histamin dari dalam tubuh merupakan hasil dekarboksilasi secara ezimatik dari asam amino histidin Pembahasannya :
Dekarboksilasi 3. Salah satu hasil metabolit histamine merupakan hasil konjugasinya dengan gula ribosa Pembahasannya :
4. Senyawa dibawah ini yang mempunyai aksi sebagai agonis histamin adalah Betazol Hidroklorida Pembahasannya Daftar senyawa agonis histamin
Betazol HCL
HN N NH 2 H HN N NH 2 H CH 3 HN N NH 2 H 3 C HN N NH 2 H H H 3 C (R) -methyl histamine H 3 Agonist 4-methylhistamine H 2 Agonist 2-methyl histamine H 1 Agonist Histamine
Keterangan tambahan : Histamin fosfat Dalam klinik dipakai untuk diagnosa ketidak-beresan sel penghasil asam ( sel parietal) dalam lambung. Zat ini merupakan stimulan sekresi asam lambung yang kuat. Tidak adanya sekresi asam sesudah injeksi dianggap bukti bahwa kelenjar penghasil asam lambung tidak berfungsi ( suatu kondisi aklorhidria). Dosis lazim : Subkutan 27,5 microgram / kg BB
Betazol HCL Betazol HCl merupakan isomer histamin yang bersifat sebagai agonis histamin. Digunakan untuk mendiagnosa kerusakan sel perut yang memproduksi asam. Dibanding histamin, betazol kurang poten tetapi masih mampu merangsang sekresi lambung dan efek sampingnya lebih kecil dibandingkan dengan histamin. Dosis lazim : subkutan / i.v. 50 mg. Selain itu ada ladi yaitu sebagai berikut
5. Untuk mengurangi efek sedatif dari histamin difenhidramin, dibuatlah dimenhidrinat yang merupakan gabungan senyawa difenhidramin dengan 8-kloro teofilin Pembahasan :
Dimenhidrinat USP; Dramamine; 8- kloroteofilin-2-(difenil metoksi)-N- N-dimetil etilamin Dibuat dengan mereaksikan difenhidramin dengan 8- kloroteofilin. Dengan adanya turunan purin tersebut dimaksudkan agar ada efek menstimulasi system syarat pusat. Dapat digunakan untuk mabuk perjalanan dan untuk mengatasi rasa mual pada waktu hamil.
6. Antihistamin akrivastin merupakan hasil modifikasi histamin klasik tripolidin Senyawa analog triprolidin yang mempunyai lipofilitas rendah karena ada gugus karboksilat (asam akrilat), sehingga sukar menembus SSP dan kerja obat menjadi lebih cepat. Akrivastin digunakan untuk alergi kulit yang kronis. Pemakaiannya sering dikombinasi dengan obat dekongestant.
7. Senyawa dibawah ini yang merupakan salah satu tahapan dalam jalur biosintesis prostaglandin adalah asam arakhidonat
tripolidin 8. Senyawa opioid yang dapat digunakan sebagai obat antidiarrhee adalah Loperamid HCL Loperamid HCl (Imodium) Strukturnya mirip dengan difenoksilat, tetapi efeknya lebih spesifik, lebih kuat dan lebih lama. Loperamid mempunyai efek langsung pada otot longitudinal dan sirkular usus dan menyebabkan konstipasi, sehingga dapat digunakan sebagai konstipan pada kasus diare akut dan kronik. Efek lebih kuat dibandingkan lomotil. Dosis awal dewasa 4 mg, diikuti dengan dosis pemeliharaan 2 mg, sampai diare berhenti.
9. Senyawa berikut merupakan isomer dari histamin yang dapat digunakan untuk mendiagnosa sekresi lambung adalah betazola ( diatas sudah dijelaskan) 10. Efek samping yang dapat ditimbulkan oleh pemakai aspirin sebagai analgetik-antipieretika adalah pendarahan lambung 11. Obat-obat antipiretika mempunyai aksi terutama pada hipotalamus 12. Senyawa turunan benzilisokuinolon berikut ini mempunyai aktivitas sebagai antispasmodik (Antispasmodik adalah obat yang digunakan untuk mengatasi kejang pada saluran cerna yang mungkin disebabkan diare, gastritis, tukak peptik dan sebagainya) adalah papeverin HCL 2 tipe yang penting dari opium yaitu tipe : fenantren (morfin) yang mempunyai aksi pada susunan saraf pusat benzil isokinolin (papaverin) yang mempunyai aksi sebagai antispasmodik otot polos. 13. Pelajari hubungan jarak reseptor histamin N N +
Senyawa dapat berinteraksi dengan resepto bila jarak N dan N + rantai samping: Reseptor H 1 = 4,55 A o Reseptor H 2 = 3,6 A o
14. Turunan fenotiazin yang dapat memperkuat memperkuat kerja obat analgetik adalah Prometazin Hidroklorida USP ; Phenergan HCl; ()-10-(2-dimetil-aminopropil)fenotiazin monohidroklorida Garam ini berupa serbuk kristalin berupa kuning muda yang larut dalam air, alcohol dan kloroform. Selain mempunyai aktivitas sebagai antihistamin, senyawa ini juga mempunyai efek antiemetik, serta memperkuat kerja obat analgetik dan sedatif. Memperpanjang rantaisamping dan substitusi gugus lipofilik pada posisi 2 cincin aromatik menghasilkan senyawa dengan aktivitas antihistamin yang menurun dan menaikkan sifat psikoterapetik. Dipakai juga untuk pemakaian lokal karena mempunyai efek anestesi lokal. 15. Turunan Fenotiazin yang mempunyai aktivitas antimuntah (antimietik) yaitu Prometazin Hidroklorida USP ; Phenergan HCl; ()-10-(2-dimetil-aminopropil)fenotiazin monohidroklorida 16. ~~~~~ 17. Pelajari tentang koefesien partisi(Senyawa narkotik larut dalam air dapat dikatakan.) 18. Metabolisme obat yang dianggap paling penting dalam ilmu kimia medisinal adalah fase farmakologi 19. Suatu senyawa obat yang mempunyai cincin aromatic dengan satu gugus hidrosil kalau masuk kedalam tubuh akan mengalami mengalamai perubahan dengan satu langkah yaitu. 20. Suatu obat yang diberikan kepada orang dewasa dengan bayi menimbulkan efek yang berbeda karena adanya faktor fisiologi 21. Kebanyakan obat dalam mengalami reaksi microsomal yang termasukoksidasi dengan contoh seperti tersebut kecuali senyawa yang mempunyai a Cincin aromatic b Nitro c. Benzen d. Hidrokarbon poli inti e. Alkana?????? 22. Pada proses metabolism dengan reaksi sintetik akan terjadi peristiwa a.Hidroksilasi b.Deakilasi ?????? c.Pembentukan oksida d. Desulfurasi e.alkana 23. Suatu obat dalam bentuk ester akan mengalami reaksi metabolisme hidrolisis menjadi asam karbonat +alcohol 24. Senyawa prokain merupakan suatu ester maka dalam proses metabolismenya akan mengalami Bioaktivasi 25. Reaksi konjugasi antara metabolit dengan enzim glukoroniltransferase dapat terjadi dalam mitkondria 26. Mekanisme aksi rimpafisin sebagai anti tuberkolis antara lain mempengaruhi RNA polymerase N N H 3 C H CH 2 -S-CH 2 -CH 2 -NH-C-NH-CH 3 S N N H 3 C H CH 2 -S-CH 2 -CH 2 -NH-C-NH-CH 3 CH 2 -S-CH 2 -CH 2 -NH-C-NH-CH 3 N-CN CH-NO 2 O (CH 3 ) 2 N-CH 2 CH 2 -S-CH 2 -CH 2 -NH-C-NH-CH 3 N-SO 2 NH 2 N (Z) (Z) S (NH 2 ) 2 C=N- = = = = Metiamida Simetidin Ranitidin Famotidin 27. Mekanisme aksi metronidazol adalah langsung membunuh parasite 28. Senyawa antihelmentik yang bersifat narcosis(cacing tidak mati hanya terbius) adalah piperasin 29. Obat yang digunakan amebesid intestinal maupun ekstraintestinal adlaah metronidasol 30.Gugus pada senyawa 8-aminokinolin sebgaia anti malaria yang berperan menentukan interaksinya dengan DNA adalah 6-metoksi 31. Obat yang mengurangi sekresi asam lambung dan memiliki gugus tiourea adalah metiamida Metiamida memgandung gugus tiourea non basik dan pola. Efektif dalam mengurangi sekresi asam lambung. Substituen serupa dengan gugus sianoguanidin merupakan gugus yang sangat polar, tetapi pada pH fisiologis didominasi oleh yang tidak terionisasi. Senyawa yang dihasilkan adalah simetidin, yang mempunyai aktivitas sama dengan metiamida dan tidak memberikan efek samping agranulositopenia. 32. Menurut WHO senyawa oploid mempunyai aktivitas anagesik poten adalah morfin Pembahasan : Morfin merupakan analgetik yang poten, terhadap segala penyakit, tetapi mudah menyebabkan addiksi. Morfin dapat mengendalikan nyeri yang disebabkan luka yang serius, neoplasma, migrain, radang selaput dada, kolik pada ginjal dan empedu, dan berbagai penyebab lain. Sediaan berupa garam HCl atau sulfat. 33. Senyawa berikut ini dibuat dengan cara memanaskan morfin HCl pada suhu 140 o C dengan HCl 35% dibawah tekanan adalah Apomorfin Apomorfin Hidroklorida Berupa kristal putih, atau putih keabuan, tidak berbau, berkilauan dan peka terhadap cahaya. Dapat dibuat dengan cara memanaskan morfin HCl pada suhu 140 o C dengan HCl 35% dibawah tekanan. Apomorfin mempunyai efek stimulan yang tinggi sehingga mempunyai aksi sebagai emesis dengan mekanisme sentral murni. Untuk menghasilkan emesis diberikan secara subkutan, secara oral tidak efektif. Apomorfin merupakan emetik yang cepat (10-15 menit) paling efektif dan aman. Pada penyimpanan dalam larutan asam kuat, morfin akan menjadi apomorfin yang mudah teroksidasi menjadi turunan aril kinon yang berwarna hijau tua (Reaksi Pellagri)
34. Tripolidin merupakan obat yang mempunyai ciri-ciri : Isomeris geometric E memiliki aktivitas lebih dari z (benar) termasuk dalam antihistami klasik (benar) Merupakan turunan propilamin tidak jenuh (benar) Pada dosis terapinya mempunyai efek samping menekan saraf pusat (salah) Pembahasan Pada anggota alkena (tidak jenuh), aktivitas antihistamin konfigurasi E berbeda sangat menyolok dibandingkan dengan konfigurasi Z, sebagai contoh: E-Pirobutamin sekitar 165 kali lebih poten dari pada Z-Pirobutamin; E-Triprolidin aktivitasnya sekitar 1000 kali lebih poten dibandingkan dengan Z-triprolidin. Perbedaan ini dikarenakan jarak antara amina alifatik tersier dengan salah satu cincin aromatik sekitar 5-6 A o , yang jarak tersebut diperlukan dalam ikatan sisi reseptor. 35. Senyawa turunan pirazolon yang mempunyai aktivitas analgetik-antipiretik adalah metampiron dan antipirin Pembahasan Metampiron Na (= Novalgin), Dipiron Merupakan analgetik-antipiretik yang baik, dengan absorbsi obat pada saluran cerna cepat dan cepat pula termetabolisir di hati. Efek samping agranulosis cukup besar sehingga dilarang beredar di Amerika serikat, Inggris, Jepang dan Australia. Digunakan sebagai analgetik, anti piretik dan antirematik. Dosis oral : 300 1000 mg dan dosis IM/ sub cutan : 500 1000 mg. Dapat digunakan untuk obat suntik pada hewan. Antipirin, USP ; 2,3-dimetil-1-fenil-3-pirazolin-5-on ; Fenazon Merupakan turunan pirazolon yang dibuat secara sintesis pertama kali, dengan cara mereaksikan etil asetoasetat dalam fenilhidrazin dan dilanjutkan dengan metilasi. Penggunaan lokal antipirin menimbulkan aksi paralisis pada saraf motorik dan perasa, menghasilkan beberapa anestesi dan vasokontriksi dan juga mempunyai efek antiseptik yang lemah. Secara oral mempunyai efek serupa dengan asetanilida, meskipun kerjanya lebih cepat. Mempunyai aktivitas analgetik serupa dengan asetanilida, dengan awal kerja yang lebih cepat. Efek samping agranulositosis cukup besar sehingga sekarang tidak digunakan lagi untuk pemakaian sistemik. Antipirin mempunyai efek paralitik pada saraf sensori dan motorik, sehingga digunakan untuk anestesi local dan vasokontriksi pada pengobatan rhinitis dan laryngitis. 36. Senyawa antihistamin trisiklik yang mempunyai aktivitas sebagai penenang, antiemetic adalah Prometazin HCL, Trimeprazin Tartrat, Paratiazin HCL 37. Obat Turunan N-arilantranilat yang mempunyai aktivitas analagesik dan anti inflamasi adalah Natrium meklofenamat dan Asam mefenamat
Obat Turunan N-arilantranilat digunakan sebagai antiradang untuk pengobatan rematik sebagai analgetik untuk rasa nyeri yang ringan dan moderat. Turunan ini menimbulkan efek samping iritasi saluran cerna, mual, diarhe, nyeri abdominal, anemia, agranulositosis dan trombositopenia. Contoh obat-obat turunan asam N- aril antranilat Asam mefenamat (Ponstan, Mefinal) Aktivitas analgesiknya 2-3 x aspirin, aktivitas antiradang 1/5 fenil butazon. Digunakan untuk menghilangkan rasa nyeri setelah operasi gigi. Efek samping iritasi lambung. Natrium meklofenamat Obat ini dalam kapsul 50 100 mg digunakan untuk pengobatan arthritis rematik akut dan kronik. Efek samping yang terjadi adalah pada gastrointestinal yang termasuk diaarrhea 38. Bila reseptor H 2 diduduki histamin menyebabkan sekresi asam lambung dan sekresi pepsin Pembahasan Aktivasi reseptor H 1 oleh histamin 1. Penurunan tahanan vaskuler perifer 2. permeabilitas venula post kapiler naik. 3. Vasokonstriksi arteri koroner dan basilaris 4. Bronkospasme 5. Konstraksi otot polos gastrointestinal 6. Rasa sakit dan gatal pd ujung syaraf kulit 7. Pada dosis tinggi menyebabkan pelepasa katekolamin dari medulla adrenalis.
Aktivasi reseptor H 2 oleh histamin 1. Penurunan tahanan vaskuler perifer, 2. Vasodilatasi kulit muka, 3. Dilatasi arteri karotis dan pulmonaris 4. Frekuensi dan kontraksi jantung naik 5. Otomatisitas atrium dan ventrikal naik 6. Bronkodilatasi 7. Sekresi asam lambung dan pepsin 8. Hambatan terhadap Ig E-dependen degranulation dari pada basophil
Aktivasi reseptor H 3 oleh histamin 1. Penghambatan terhadap pelepasan neurotrans- mitter (histamin) dari neuron-neuron histaminergik di otak. 2. Hambatan pelepasan transmitter dari saraf tepi dalam sistem saraf otonom dan pleksus mienterikus. 3. Pengurangan influks kalsium didalam otak dan saraf perifer.
Aktivasi reseptor H 4 oleh histamin Reseptor H 4 diketemukan terutama dalam jaringan intestinal, limpa, dan sel-sel aktif immun ( seperti T cell, neutrophil dan eosinophil), . Reseptor H 4 diduga mempunyai peranan penting dalam pengaturan fungsi immun.
39. A 40. a 41. a 42 e 43.a 44. 45. e 46. a 47. a 48. e 49. a 50. b 51. b 52. c 53. a 54. c 55. a 56. b 57. e 58. d 59. 60.