NIM : 22120711041
Matkul : Farmakologi
SOAL
JAWABAN
Sistem pencernaan atau sistem gastroinstestinal (mulai dari mulut sampai anus) adalah sistem organ
dalam manusia yang berfungsi untuk menerima makanan, mencernanya menjadi zat-zat gizi dan energi,
menyerap zat-zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna
atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh.
1. Anti tukak
2. Antispasmodik
3. Antasida
4. Antiemetik
5. Antidiare
6. Laksatif
1. ANTI TUKAK
Tukak lambung adalah suatu kondisi patologis pada lambung, duodenum, esofagus bagian bawah, dan
stroma gastro enterostomi (setelah bedah lambung). Tujuan terapi tukak lambung ialah meringankan
atau menghilangkan gejala, mempercepat penyembuhan, mencegah komplikasi yang serius
(hemoragik ,ferforasi, abstruksi), dan mencegah kambuh.
1. Reseptor-H2
Semua antagonis reseptor H2 mengatasi tukak lambung dan duodenum dengan cara
mengurangi sekresi asam lambung sebagai akibat penghambatan reseptor histamin-H2.
Obat ini dapat juga digunakan untuk mengatasi gejala refluk gastroesofagus (GERD).
Contoh obat : Famotidin, ranitidin,simetidin.
2. Prostaglandin
Prostaglandin Contoh obat : misoprostol fdan rebamipide Misoprostol
Mekanisme kerja : Menurunkan kadar asam di dalam lambung, serta meningkatkan
kadar lendir dan bikarbonat dalam lambung. Lendir dan bikarbonat berguna untuk
melindungi lambung dan usus dari asam.
3. Penghambat Pompa Proton
Penghambat Pompa Proton Contoh obat : omeprazole, lansoprazole, pantoprazole,
esomeprazole, rabeprazol.
Omeprazole Mekanisme kerja : Penghambat pompa proton (proton pump inhibitor/PPI)
yang punyai tempat kerja dan bekerja langsung pada pompa asam yang merupakan
tahap akhir proses sekresi asam lambung.
4. Kelator dan Senyawa Kompek
Kelator dan Senyawa Komplek contoh obat : sucralfat dan trikailum disitratobismutat
Sucralfat.
Mekanisme kerja : Menempel pada protein di permukaan ulkus dengan membentuk
kompleks larut stabil. Kompleks ini berfungsi sebagai penghalang dan pelindung
permukaan ulkus, mencegah kerusakan lebih lanjut yang sebabkan karena asam,
pepsin, dan empedu.
2. ANTISPASMODIK
Antipasmodik merupakan golongan obat yang memiliki sifat sebagai relaksan otot polos. Termasuk
dalam kelas ini ialah senyawa yang memiliki efek anti kolinelgik (lebih tepatnya anti muskarinik) dan
antagonis reseptor-dopamin tertentu. Meskipun antipasmodik dapat mengurangi spasme usus, tetapi
penggunaanya dalam dispepsia bukan tukak, sindrom usus irritable dan penyakit divertikular hanya
bermanfaat sebagai penobatan tambahan.
1. Antimuskarinik
Contoh obat : Atropin sulfat dan alkaloid beladona, hiosin butilbromida, propantelin bromida
Atropin sulfat
Mekanisme kerja : Menghambat aktifitas kelenjar yang diatur oleh sistem saraf parasimpatis.
Hal ini karena atropin adalah antagonis reversibel yang kompetitif dari reseptor asetilkolin
muskarinik. Asetilkolin adalah neurotransmiter utama yang digunakan oleh sistem saraf
parasimpatis.
2. Antispasmodik lain
Contoh obat : Alverine citrate, peppermint oil, mebeverine HCl Alverine citrate.
Mekanisme kerja : Meningkatkan kodisi pasien dengan melakukan fungsi-fungsi berikut yaitu
relaksasi otot-otot di usus dan rahim.
3. ANTASIDA
Antasida adalah basa-basa lemah yang digunakan untuk menetralisir kelebihan asam lambung yang
menyebabkan timbulnya sakit.
Penggolongan Antasida : Antasida dengan kandungan Alumunium dan Magnesium, Antasida dengan
kandungan Natrium Bikarbonat, Antasida dengan kandungan Bismut dan Kalsium dan Antasida dengan
kandungan Simetikon.
4. ANTIEMETIKA
Antiemetik adalah obat-obatan yang digunakan dalam penatalaksanaan mual dan muntah. Antiemetik
biasanya diberikan untuk mengobati penyakit dan mabuk kendaraan, obat-obatan tersebut bekerja
dengan cara mengurangi hiperaktifitas reflek muntah.
5. ANTIDIARE
Peningkatan motilitas saluran pencernaan dan penurunan absorbsi cairan merupakan faktor utama
pada diare. Obatobat antidiare termasuk obat antimotilitas, adsorben, dan obat-obat yang merubah
tranpor cairan elektrolit.
Obati motilitas
Obat-obatan motilitas Memiliki efek seperti opioid pada usus, megaktifkan reseptor opioid
Adsorben bekerja dengan mengadsorbsi tolsin intestinal atau mikroorganisme atau dengan
melapisi atau melindungi mukosa intestinal.
Contoh obat : Kaolin dan Pektin presinaptil
Didalam sistem saraf enterik untuk emnghambat pelepasn asetilkolin dan menurunkan
peristaltik. Karena obat ini dapat menyebabkan megakolon yang toksik, maka tidak digunaka
pada anak-anak atau pasien dengan kolitis berat.
Contoh obat : Loperamid HCl
Adsorben
Bekerja dengan mengadsorbsi tolsin intestinal atau mikroorganisme atau dengan melapisi atau
melindungi mukosa intestinal.
Contoh obat : Kaolin dan Pektin.
Obat-obat yang mengubah transpor cairan dan elektrolit menurunkan sekresi cairan didalam
usus.
Contoh obat : Bismuth Subsalicylate
6. LAKSATIF
Laksatif atau pencahar adalah obat-obatan yang diminum untuk membantu mengatasi sembelit dengan
membuat kotoran bergerak dengan mudah di usus. Sebelum menganjurkan penggunaan pencahar,
penting dipastikan bahwa pasien mengalami konstipasi dan konstipasi tersebut bukan merupakan gejala
sekunder dari keluhan yang tidak terdiagnosis.
PengPembentuk massa feses Contoh obat : Ispaghula Sekamgolongan laksatif di bagi menjadi beberapa
kelompok yaitu: