Anda di halaman 1dari 22

OBAT-OBATAN GANGGUAN

SISTEM
PENCERNAAN
Dosen pengampu: Yunita Amilia S. Kep.,
Ns., M.Tr.Kep
KELOMPOK 2
Miswatun hasanah Aisyah wulandari
Rismatul hasanah Nafilatul laili
Anisatul amwajah Moh.sholeh S.A
Heni ulfiani Moh. Fahton. F
Nor afifah Rifqi al hakim
Amilia Nadianto
St.jamilah Nawawi
OBAT SISTEM PENCERNAAN
Obat sistem pencernaan adalah obat
yang bekerja pada sistem pencernaan
gastrointestinal dan hepatobiliar.

Terdapat beberapa klasifikasi dari


obat sistem pencernaan
diantaranya: Antitukak,
Antispasmodik, Gastritis,
Antidiare, Luksatif, Antasida,
Antikolinergik, dan Antiemetik.
ANTITUKAK
Tukak lambung adalah suatu kondisi patologis pada lambung,
duodenum, esofagus bagian bawah, dan stroma gastro
eterostomi (setelah bedah lambung).

Adapula golongan obat antitukak transkuilier


(obat penenang) adalah sebagai berikut:
1. Benzodiapzepin.
2. Buspirone
3. Hyedroxyzine
ANTISPASMODIK
Merupakan golongan obat yang memiliki sifat
sebagai relaksasi otot polos. Obat ini digunakan
untuk mengatasi kejang pada saluran cerna yang
mungkin disebabkan diare, gastritis, dan tukak
peptik.

Contoh obat: Hyoscine, Clidinium, Mebeverine,


Papaverine, Timepidium, Pramiverine, dan
GASTRITIS/MAAG
1. Gastritis bakterialis. Akibat infeksi oleh Helicobacter Pylori.
Obat: Amoxicillin, Claritromycin, dan Omeprazole.
2. Gastritis stres akut. Akibat penyakit berat atau trauma
(cedera). Obat: jenis antasida dan anti-ulkus.
3. Gastritis erosif kronis. Akibat dari bahan iritan obat.
Obat: jenis antasida dan antagonis reseptor H2
4. Gastritis eosinofilik. Akibat dari reaksi alergi terhadap
infestasi cacing gelang. Obat: obat maag dengan jenis
kortikosteriod
5. Gastritis sel plasma. Penyebab tidak diketahui. Obat: jenis
anti-ulkus yang menghalangi pelepasan asam lambung
ANTIDIARE
Diare adalah peningkatan volume, keenceran/frekuensi buang air
besar, (perubahan frekuensi dan konsistensi) dari kondisi normal.
Normalnya tinja mengandung 60-90% air, pada diare airnya bisa
mencapai 90%
Contoh anti diare:
1. Racecordil
2. Loperamide
3. Nifuroxazide
4 Ioctahedral smectite
LAKSATIF (PENCAHAR)
Konstipasi (sembelit) adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami
kesulitan buang air besar/jarang buang air besar. Pencegahan dan
pengobatan terbaik untuk konstipasi adalah olahraga, makanan kaya serat
seperti sayuran, buah-buahan dan gandum.
Golongan obat pencahar:
1. Bulking Agents
2. pelunak tinja
3. Minyak mineral
4. Bahan Osmotik
5. Pencahar perangsang
ANTASIDA
Antasida adalah basa lemah yang digunakan untuk
menetralisir kelebihan asam lambung yang menyebabkan
timbulnya sakit maag. Adapun penggolongan obat-obatan
antasida, antara lain:
1. Antasida
a. Alumunium f. Natrium Karbonat
Hidroksida g. Bismuth Subnitrat
b. Al Oksida h. Kalsium Karbonat
c. Magnesium i. Hidrotalsite (Mg, Al,
Karbonat Hidroksi Karbonat)
2. Antagonis Reseptor H2 6. Pelindung mukosa
Ranitid, Simitidin, Sukralfat
Famotidin, Nizatidin 7. Penguat moltilitas
3. Penghambat pompa proton Metoklopramid,
Omeprazol. Domperidon
8. Zat pembantu
Lansoprazol,
Pantoprazol Dimetikon
4. Anti Kolinergik
Pirenzepin, Fentonium, 9. Penenang
Ekstrak Belladon. Diazepam,
5. Analog Prostaglandin Klordiazepoksida
Misoprostol
ANTIKOLINERGIK
Antikolinergik berfungsi memperlambat waktu
pengosongan lambung, sehingga lebih sering
dipakai untuk tukak duodenum dari pada tukak
lambung.
Antimuskarinik, Parasimpatolitik adalah obat
yang berfungsi sebagai penghilang nyeri
dengan menurunkan motilitas dan sekresi
gastrointestinal.
ANTIEMETIK
Obat yang digunakan untuk
mencegah/mengobati mual dan muntah.
*Mual: rasa tidak nyaman pada perut yang
disertai keinginan untuk muntah.
*Muntah: proses pengeluaran kandungan
lambung melalui mulut.
Obat antiemetik dibedakan menjadi beberapa
klasifikasi terapeutik, diantaranya adalah:
1.
Fenotiazin
Obat ini memberikan efek terapeutik pada
mual dan muntah disertai kemampuan
untuk menghambat dopamin dari situs
reseptor dalam otak dan zona pemicu
kemoreseptor.
Namun obat ini kurang efektif digunakan
untuk mengobati mabuk perjalanan.
2. Antihistamin
Obat ini bekerja dengan menghambat aksi
asetilkolin dalam otak, dengan demikian
mual dan muntah dapat diatasi.

Obat ini paling efektif untuk mengobati


mual dan muntah karena mabuk perjalanan.
3. Kortikosteriod
Obat ini bekerja dengan menghambat aktivitas
prostaglandin dalam korteks serebral.
Obat ini yang biasa digunakan dalam terapi
antiemetik adalah deksametasol dan
metilprednisolon. Biasanya digunakan
dalam mengelola emesis yang diinduksi
kemoterapi dan pascaoprasi
4. Antiansien Benzodiapzepin
Obat ini bekerja dengan menghambat aksi
asetilkolin dalam otak, dengan demikian
mual dan muntah dapat diatasi.

Obat ini paling efektif untuk mengobati


mual dan muntah karena mabuk perjalanan.
5. Agen Prokinetik
Obat ini bekerja dengan menghambat aksi
asetilkolin dalam otak, dengan demikian
mual dan muntah dapat diatasi.

Obat ini paling efektif untuk mengobati


mual dan muntah karena mabuk perjalanan.
6. Antagonis reseptor 5-hidroksitriptamin
Dapat digunakan untuk mncegah dan
mengobati mual dan muntah yang berkaitan
dengan kemoterapi kanker, terapi radiasi, dan
pascaoprasi.
Contoh obat dalam golongan ini adalah:
Ondansetron, Granisetron, Dolasetron, dan
Palonosetron
7. Substansi P/Antagonis reseptor
Obat ini bekerja dengan menghambat aksi
asetilkolin dalam otak, dengan demikian
mual dan muntah dapat diatasi.

Obat ini paling efektif untuk mengobati


mual dan muntah karena mabuk perjalanan.
8. Antimetik lainnya
Contoh dronabinol, adalah cannabiniod atau
turunan mariyuana yang digunakan dalam
mengelola mual dan muntah yang
disebabkan obat antikanker dan yang tidak
dapat disembuhkan oleh obat lainnya
Sebagian obat justru jadi
penyebab datangnya penyakit,
sebagaimana suatu yang
menyakitkan adakalanya
menjadi obat penyembuh.
(Ali bin abi thalib)
FARMAKOLOGI

TERIMAKASIH
KELOMPOK 4

Anda mungkin juga menyukai