Anda di halaman 1dari 16

Obat Saluran Cerna

Helda A. Kollo ( 164111008)


Helena A. Nggose ( 164111009)
Marleni U. Lado (164111051)
• Sistem Saluran Pencernaan
Sistem saluran cerna , lambung dan usus adalah pintu gerbang bagi zat-zat
gizi dari makanan , vitamin dan mineral dan cairan kedalam tubuh. Fungsi
sistem ini adalah mencernakan makananan dengan cara menghaluskan dan
kemudiaan mengubah secara kimiawi ketiga bagianya menjadi unit-unit
yang siap diresponsi tubuh.
• Golongan Obat Pencernaan
Obat golongan gangguan pencernaan terbagi atas obat-obat lammbug,
antiemetika, obat-obat diare dan laksansia
Obat – Obat lambung

• Tujuan terapi yaitu mengurangi atau menghilangkan gajala pada penderita,


menurunkan frekuensi atau kekambuhan dan durasi refluks gastroesofagus,
mengobati mukosa yang terluka, dan mencegah berkembangnya komplikasi.
• Antasid, antogonis reseptor H2 dan a inhibitor pompa proton, pemberian
terapi farmakologi dengan mengurangi kekuatan asam.
Obat – Obat lambung

Antasida
Adalah senyawa yang mempunyai kemampuan untuk menetralkan
asam lambung atau mengikatnya . Sediaan antasida dapat digolongkan
menjadi antasida dengan kandungan alumunium dan atau magnesium
antasida, antasida dengan kandungan alumunium atau magnesium
antasida, antasida dengan kandungan bismuth ,dan antasida dengan
kandungan simetokin.
Obat – Obat lambung
• Antagonis Reseptor H2
Semua antagonis reseptor H2 mengatasi tukak lambung dan duodenum dengan
cara mengurangi sekresi asam lambung sebagai akibat penghambatan reseptor
histamin-H2. Antagonis H2 sebaiknya digunakan dengan hati-hati pada pasien
dengan gangguan ginjal, kehamilan dan pada pasien menyusui.
Obat-obatan yang termasuk golongan antagonis reseptor H2 antara lain yaitu
Famotidin, Ranitidin, Ranitidin bismuth nitrat dan simetidin.
Obat – Obat lambung
• Penghambat pompa – proton
Golongan obat ini terdiri dari omerazol , lansoprazol, pantoprazol, dan
esomeprazol. Obat-obat ini bekerja dengan menghambat sekresi asam
lambung
Laksansia
• Obat pencahar atau laksansia adalah zat-zat yang dapat menstimulasi gerakan peristaltik usus,
dengan demikian mepermudah buang air besar. Penggolongan obat pencahar.
• Penggolongan obat pencahar yaitu ,
• Laksansia kontak ( zat peransang), derivat antarakinon dan derivat-derivat defeniletan
(bisakodil, pikosulfat , fenolflatelein) dan minyak kastor. Zat ini berfungsi meningkatkannya
peristaltik dan pengeluaran isi usus dengan cepat.
• Laksansia osmotik mengandung senyawa polialkhol dan polisakarida berkhasiat mencahar dan
menarik air dari luar usus kedalam usus Tinja menjadi lunak dan volume di perbesar dan
Peristaltik diperkuat yang memepermudah penguluaran isi usus.
• Zat -zat pembesar volume terdiri zat-zat lendir ( agar-agar , metilselulosa , ) dan zat-zat nabati
psyllium, gom sterculia., memiliki fungsi untuk memperbesar volume chymus dan khasiat
mencaharnya meningkat dan memperlunak tinja.
• Zat-zat pelicin dan emolien terdiri dari natrium docusat, natriumlauril –sulfo- asetat
memepermudah defekasi , karena melunakan tinja.
Golongan Obat Diare
• Diare adalah keadaan buang air besar dengan banyak cairan atau mencret dan
merupakan gejala dari penyakit-penyakit tertentu atau gangguan.
• Penggolongan : Kemoterapeutika ,Untuk terapi kausal, yakni memberantas
bakteri penyebab diare seperti antibiotika, sulfonamida, dan senyawa
kuinolon, yang bersifat mempenetrasi baik ke dalam jaringan.
• Obstipansia, untuk terapi simtomatis, yang dapat menghentikan diare dengan
cara seperti spasmolitika, yakni zat-zat yang dapat melepaskan kejang-kejang
otot yang seringkali menyebabkan nyeri perut pada diare misalnya papaverin.
Antiemetika
• Antiemetik atau obat mual adalah obat yang digunakan untuk mengatasi rasa
mual dan muntah . Terdiri atas :
• Antikolinergika : skopolamin skopalamin dan antihistaminika Obat-obat
ini ampuh pada mabuk darat, dan mual kehamilan.
• Antagonis dopamin.
Drug Releted Promblem ( DRP)

• Drug Related Problems (DRPs) merupakan situasi tidak ingin dialami oleh pasien yang
disebabkan oleh terapi obat sehingga dapat berpotensi menimbulkan masalah bagi
keberhasilan penyembuhan yang dikehendaki.
• Interaksi obat
Interaksi obat merupakan suatu faktor yang dapat mempengaruhi respon tubuh
terhadap pengobatan. Obat dapat berinteraksi dengan makanan atau minuman, zat
kimia atau dengan obat lain. Dikatakan terjadi interaksi apabila makanan, minuman,
zat kimia, dan obat lain tersebut mengubah efek dari suatu obat yang diberikan
bersamaan atau hampir bersamaan
Interaksi obat pada gangguan pencernaan
• Interaksi obat lambung (Golongan H2 antagonis reseptor )
• Golongan PPI ( Inhibitor pompa proton)
• Interaksi obat golongan Antasida
Golongan obat anti diare
Golongan obat antiemetik
Golongan Laksansia

Anda mungkin juga menyukai