Disusun Oleh :
Clausa Artea Suling
19.71.020973
Farmasi A
Ruang steril merupakan suatu keadaan ruang yang bebas dari semua bentuk
kehidupan mikroba yang patogen maupun yang non-patogen termasuk sporanya. Ruang steril
sangat penting dalam bidang kesehatan. Seperti pada ruang steril antara lain ruang bedah,
ruang pascaoperasi termasuk dalam bidang industri farmasi, yang terkhusus pada sediaan
steril contohnya injeksi. Ruang-ruang tersebut dibutuhkan pengujian sterilisasi yang baku.
Mikroorganisme dapat hidup dimana-mana bukan hanya di ruang terbuka, ruang tertutup.
Kehidupan mikroorganisme di ruang tertutup lebih mudah dikendalikan dibanding ruang
terbuka. Jika suatu ruangan tertutup, kehidupan mikroorganisme dapat dikendalikan, maka
ruangan tersebut dapat dikategorikan ruangan steril, sehingga perlu dilakukan pencegahan
atau pengendalian dari kontaminasi mikroorganisme yang dapat mempengaruhi secara
langsung proses industri farmasi atau produk yang dihasilkan dari industri farmasi.
Yang dimaksud dengan steril dalam mikrobiologi ialah semua proses untuk mematikan
semua organisme yang terdapat pada atau di dalam suatu benda. Ketika untuk pertama
kalinya melakukan pemindahan biakan bakteri secara aseptik, sesungguhnya telah
menggunakan salah satu cara sterilisasi, yaitu pembakaran. Namun kebanyakan peralatan dan
media yang umum dipakai dalam pekerjaan mikrobiologis akan menjadi rusak bila dibakar
untungnya tersedia berbagai metode lain yang efektif.
TUJUAN PRAKTIKUM
• Mahasiswa dapat menjelaskan spesifikasi ruang bersih pada saat pembuatan sediaan obat
steril.
BAB II
LANDASAN TEORI
METODE PRAKTIKUM
ALAT
BAHAN
PROSEDUR
Kelas A Ruang yang di gunakan untuk admninistrasi dan penyiapan alat kesehatan
…,dst
c) Buatlah pembahasan dan kesimpulan dari hasil yang diperoleh berupa laporan praktikum.
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
Pembahasan
Berdasarkan hasil pengamatan kelas A merupakan ruang persiapan, ruang
administrasi yang digunakan untuk proses administrasi dan ruang bahan baku untuk
penyimpanan alat kesehatan. Ruang A adalah ruang yang terlokasi untuk aktivitas yang
memiliki risiko tinggi. Menjadi ruang persiapan dimana petugas dapat menyiapkan alat dan
bahan kesehatan yang akan di gunakan dalam ruang steril. Misalnya pengisian produk,
etiket, pelabelan, perhitungan dosis dan volume cairan yang akan di gunakan.
Sebelum memasuki ruang antara petugas akan melewati kelas B dimana kelas ini
merupakan latar belakang untuk zona kelas A dapat di lihat dalam denah kelas B adalah
Ruang Ganti pakaian dan di dalam ruang ganti pakaian juga disediakan wastafel dimana
petugas di wajibkan mencuci tangan dengan bersih . disana juga tempat petugas melakukan
teknik aseptik Teknik aseptis yaitu segala upaya yang dilakukan untuk mencegah masuknya
mikrooganisme yang masuk ke dalam tubuh atau untuk mengurangi dan menghilangkan
mikroorganisme yang terdapat pada permukaan benda hidup atau benda mati. Aturan
prosedur secara umum pada teknik aseptis adalah mencuci tangan dahulu dengan sabun
sebelum dan sesudah bekerja, gunakan masker dan sarung tangan, semprotkan alkohol pada
sarung tangan, meja kerja sebaiknya jauh dari sesuatu yang dapat menciptakan aliran, usap
meja kerja dengan alkohol atau antiseptik , semua peralatan yang digunakan harus steril, atur
peralatan di meja kerja sedemikian rupa sehingga meminimalisir pergerakan tangan,
menyalakan bunsen, membakar mulut atau bagian tepi dari suatu alat (flambir), telah siap
dengan segala peralatan dan bahan yang dibutuhkan. Petugas berganti pakaian dan
menggunakan alat perlindungan diri (APD).
Kelas C merupakan ruang antara atau koridor . Sebelum masuk ke ruang bersih atau
ruang steril . Petugas akan melewati ruang C. Ruang C adalah koridor Ruang D atau ruang
steril
Kelas D merupakan area bersih atau Ruang Steril untuk melakukan tahap proses
pembuatan yang mengandunng risiko lebih rendah. ruangan produksi steril adalah tempat
yang disiapkan secara khusus dari bahan-bahan dan tat bentuk yang harus sesuai dengan cara
pembuatan obat yang baik (CPOB). Ruangan produksi steril harus memenuhi syarat sebagai
berikut:
Ruangan bersih atau clean room adalah suatu ruangan tertutup dimana jumlah partikel
dalam udara, temperatur, kelembaban, dan tekanan dikontrol sesuai dengan persyaratan dan
dapat terdiri dari satu atau lebih area bersih. Pada dasarnya suatu ruangan bersih atau clean
room dibatasi hanya oleh jumlah partikel suatu ruangan, namun demikian banyak regulasi
yang mengatur tentang parameter uji lain untuk meyakinkan kualitas ruangan yang akan
digunakan. Ruang A, B, C Digunakan untuk pembuatan produk steril seperti Infus, tetes
mata, tetes telinga, produk biologis, vaksin dll.
Sedangkan Kelas E adalah Ruang Non steril merupakan kelas yang di gunakan untuk
pembuatan produk non steril seperti Tablet dan pengemasan primer dan bisa dijadikan
sebagai tempat penyimpanan. Ruang Non Steril biasa di gunakan untuk pembuatan sirup
yang di buat di rumah sakit seperti OBH, Inadryl loco, Kloralhidrat. Pembuatan salep
Sulfadiazin, Salep AAV, salep 2-4. Bisa juga di jadikan tempat pengemasan kembali
Alkohol, H2O2, Povidon Iodin, wash bensin dan pengenceran antiseptik dan desinfektan
BAB V
PENUTUP
Kesimpulan
Ruangan produksi steril adalah tempat yang disiapkan secara khusus dari bahan bahan dan
tata bentuk yang sesuai dengan cara pembuatan obat yang baik (CPOB) . Ruangan ini
dipersiapkan untuk produksi obat streril ,sehingga harus mempunyai syarat khusus .Obat atau
bahan obat harus mempunyaii kepastian bebas dari kontaminasi. Terdapat beberapa kelas
dalam ruang steril kelas A merupakan ruang yang digunakan untuk proses administrasi dan
penyimpanan alat kesehatan, kelas B dimana kelas ini merupakan latar belakang untuk zona
kelas A, dan melakukan teknik aseptik, Sedangkan Kelas E merupakan kelas yang di gunakan
untuk pembuatan produk non steril seperti Tablet dan pengemasan primer.
Saran
Penyusun tentunya masih menyadari jika laporan diatas masih bterdapat banyak kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan. Penyusun akan memperbaiki laporan tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumberb serta kritikan yang membangun dari Dosen beserta
Asisten Dosen.
DAFTAR PUSTAKA