Anda di halaman 1dari 9

KIMIA FARMASI I

PRAKTIKUM VII
IDENTIFIKASI BAHAN PEWARNA DENGAN REAKSI WARNA

Disusun Oleh :
Clausa Artea Suling
19.71.020973

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PALANGKARAYA


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI D-III FARMASI
2020
PERCOBAAN 7

IDENTIFIKASI PENGAWET SECARA KUALITATIF

TUJUAN

 Mengetahui prinsip dasar identifikasi boraks.


 Mengetahui cara identifikasi adanya kandungan boraks pada sampel dengan menggunakan
uji nyala api dan kertas Tumerik

ALAT DAN BAHAN

No. ALAT BAHAN


1. Kaca Arloji Aquades
2. Krus Porselin Nacl
3. Beker Glass Natrium Tetraborat
4. Pipet Tetes Sample A,B,C

PROSEDUR KERJA
Uji Boraks kertas Turmerik

Ambil sample A , letakkan pada kaca arloji

Ditetesi aquadest 4-5 tetes

Diaduk dengan kaca pengaduk

Dicelupkan kertas Turmerik

amati

Ambil sample B , letakkan pada kaca arloji

Ditetesi aquadest 4-5 tetes

Diaduk dengan kaca pengaduk

Dicelupkan kertas Turmerik

amati
Ambil sample C , letakkan pada kaca arloji

Ditetesi aquadest 4-5 tetes

Diaduk dengan kaca pengaduk

Dicelupkan kertas Turmerik

amati

Kontrol negatif

Ditetesi NaCl 4-5 tetes

Dicelupkan kertas Turmerik

amati

kontrol positif

Ditetesi natrium tetraborat 4-5 tetes

Dicelupkan kertas Turmerik

amati
Uji Boraks Nyala Api

Diambil Sample A yang sudah di tetesi metanol dan h2O pada Krus Porselin

Dimasukkan korek api yang menyala

amati

Diambil Sample B yang sudah di tetesi metanol dan h2O pada Krus Porselin

Dimasukkan korek api yang menyala

amati

Diambil Sample A yang sudah di tetesi metanol dan h2O pada Krus Porselin

Dimasukkan korek api yang menyala

amati

Kontrol negatif

Ditetesi NaCl 4-5 tetes

Dimasukkam korek api yang menyala

amati

kontrol positif

Ditetesi natrium tetraborat 4-5 tetes

Dimasukkam korek api yang menyala

amati
HASIL PENGAMATAN

uji Kertas Tumerik


Sample perbandingan
Kontrol positif Warna Kertas berubah
menjadi coklat gelap

Kontrol negatif Warna kertas tidak


berubah

No. Sample Hasil Gambar


1. A Tidak
mengalami
perubahan
warna
(Negatif )

2. B Mengalami
perubahan
warna
(Positif)

3. C Tidak
mengalami
perubaha warna
(Negatif )
Uji Nyala api

Sample perbandingan
Kontrol positif positif boraks hijau
kekuningan

Kontrol negatif negatif mengandung


boraks nyala api
berwarna orens
kemerahan

No. Sample Hasil Gambar


1. A NEGATIF

2. B (Positif)
3. C (Negatif )

PEMBAHASAN

Pada praktikum sebelumnya, dilakukan analisis terhadap sampel makanan yang


diduga mengandung bahan kimia natrium tetraborat, atau yang lebih dikenal dengan
nama boraks. Seperti yang kita ketahui, boraks merupakan senyawa kimia
yang biasanya digunakan untuk mengawetkan mayat ataupun specimen-spesimen
biologi lainnya. Natrium tetraborat atau boraks, menurut BPOM sendiri,sama sekali
dilarang penggunaan nya dalam makanan ataupun minuman. Penggunaan boraks dalam
dosis yang rendah tidak akan menyebabkan kerusakan namun akan terakumulasi di
otak, hati, lemak dan ginjal. Jika terakumulasi terus akan menyebabkan mal fungsi dari
organ-organ tersebut sehingga membahayakan tubuh. Penggunaan boraks dalam dosis
yang banyak mengakibatkan penurunan nafsu makan, gangguan pencernaan, demam,
anuria. Dan dalam jangka panjang akan menyebabkan radang kulit merangsang SPP,
apatis, depresi, slanosis, pingsan, kebodohan dan karsinogen. Bahkan bisa
menimbulkan kematian. Oleh sebab itu berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan RI
No. 722/Menkes/Per/IX/88 dilarang menggunakan boraks sebagai bahan campuran dan
pengawet makanan.
Boraks (Na2B4O7) dengan nama kimia natrium tetra borat, natrium biborat,
natrium piroborat merupakan senyawa kimia yang berbentuk kristal dan berwarna putih
dan jika dilarutkan dalam air menjadi natrium hidroksida serta asam boraks. Natrium
hidroksida dan asam boraks masing-masing bersifat antiseptik, sehingga banyak
digunakan oleh industri farmasi sebagai ramuan obat misalnya : salep, bedak, larutan
kompres, dan obat pencuci mata. Penggunaan boraks di industri farmasi ini sudah
sangat dikenal. Hal ini dikarenakan banyaknya boraks yang dijual di pasaran dan
harganya yang sangat murah. Selain itu boraks bagi industri farmasi memberikan
untung yang besar. Boraks pada dasarnya merupakan bahan untuk pembuat solder,
bahan pembersih, pengawet kayu, pengontrol kecoa, dan bahan pembuatan kaca.
Dengan sifat fisik dan sifat kimia yang dimiliki, boraks digunakan sebagai bahan
campuran untuk pembuatan benda-benda tersebut. Boraks sedikit larut dalam air,
namun bisa bermanfaat jika sudah dilarutkan dalam air. Analisis yang dilakukan
bertujuan untuk mengetahui adanya boraks dalam makanan secara kualitatif, dan
apabila sampel makanan positif mengandung boraks, dilakukan uji kuntitatif untuk
mengetahui kadar boraks yang terkandung dalam makanan tersebut. Dalam hal ini,
sampel yang digunakan adalah Sample A, B dan sample C dimana ketiga makanan
tersebut makanan yang sering di konsumsi masyarakat. Sample A adalah Mie, Sample
B adalah Pentol dan Sample C adalah Tahu. Dilakukan uji menggunakan kertas tumerik
yang pertama disiapkan alat dan bahan alat-alat yang digunakan dalam praktikum kali
ini ialah kaca arloji krus porselin beker gelas pipet tetes dan bahan bahan yang
digunakan adalah aquades NaCl natrium tetraborat dan sampel a sampai B sampai C.
untuk uji boraks dengan kertas tumerik diambil sampel A kemudian diletakkan ke
dalam kertas arloji lalu ditetesi dengan aquades sebanyak 4 sampai dengan 5 tetes
kemudian diaduk hingga homogen dengan kaca pengaduk lalu dicelupkan kertas
tumerik kemudian diamati dan perlakuan tersebut dilakukan juga kepada sampel B dan
sampel C kemudian untuk kontrolnya sebagai perbandingan ditetesi NaCl sebanyak 4
sampai 5 tetes ke dalam kaca arloji kemudian dicelupkan kertas tumerik dan perlakuan
tersebut dilakukan juga kepada natrium tetraborat
Maka didapatkan lah hasil dari praktikum tersebut setelah diamati kontrol
positif kertas tumerik berubah warna menjadi coklat gelap kemudian kontrol negatif
kertas tumerik tidak mengalami perubahan warna.kemudian hasil dari sampel A tidak
mengalami perubahan warna yaitu hasilnya menunjukkan negatif mengandung boraks
kemudian sampel B mengalami perubahan warna warna yang ditunjukkan hampir
mirip dengan kertas tumerik yang positif boraks sehingga sampel B positif
mengandung boraks dan sampel C tidak mengalami perubahan warna atau negatif
mengandung boraks
Kemudian uji yang kedua yaitu uji nyala api pertama-tama kita akan menguji
sampel perbandingan yaitu kontrol positif dan kontrol negatif. natrium tetraborat
sebagai kontrol positif dan NaCl sebagai kontrol negatif. Ketika natrium tetraborat
dibakar dengan api maka nyala api tersebut berwarna hijau kekuningan sedangkan
NaCl sebagai kontrol negatif ketika dibakar dengan api,api tersebut berwarna oranye
kemerahan yang menunjukkan bahwa NaCl negatif mengandung boraks. Kemudian
sampel A dibakar dan menghasilkan nyala api yang berwarna orange kemerahan yang
menunjukkan bahwa sampel a tidak mengandung boraks.Kemudian sample B dibakar
menghasilkan warna nyala api hijau ke Kuningan sehingga menunjukkan bahwa sampel
B memang positif mengandung boraks. Kemudian pada sampel C dilakukan
pembakaran dengan korek api menghasilkan nyala api yang berwarna orange
kemerahan yang menunjukkan sampel c negatif boraks
Munculnya api berwarna hijau setelah sample di bakar yaitu sesuai dengan
literatur. Apabila sample yang di bakar menunjukkan api berwarna ijau maka sample
tersebut mengandung boraks indikasi api berwarna hijau mengandung boraks karena
adanya pembentukan metil boraks atau etil boraks.

KESIMPULAN

Dari data diatas dapat ditarik kesimpulan pada Praktikum kali ini dilakukan
dengan uji kertas tumerik dan uji nyala api untuk mengidentifikasi adanya boraks pada
makanan. Sehingga dari ketiga sample diatas sample A negatif boraks, Sample B positif
Boraks dan Sample C Negatif Boraks
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. 1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Direktorat Jenderal Pengawasan Obat
dan Makanan. Jakarta.

Rohman, A. 2007. Kimia Farmasi Analisis. Penerbit Pustaka Pelajar. Yogyakarta

Underwood, A. L dan R. A. Day, JR. 1996. Analisis Kimia Kuantitatif Edisi Kelima.
Penerbit Erlangga. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai