PRAKTIKUM VII
Disusun Oleh :
Clausa Artea Suling
19.71.020973
I. TUJUAN
• Menentukan kelarutan suatu zat secara kuantitatif
• Menerangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kelarutan suatu zat
• Menjelaskan usaha-usaha yang digunakan untuk meningkatkan
kelarutan suatu zat aktif dalam air dalam pembuatan sediaan cair
dipanaskan tabung
diangkat tabung dari penangas dan membiarkan cairan menjadi dingin secara
perlahan sambil diaduk.
Ketika larutan menjadi keruh catat suhu larutan dan pada saat ini terjadi larutan
jenuh
dipanaskan tabung
diangkat tabung dari penangas dan membiarkan cairan menjadi dingin secara
perlahan sambil diaduk.
Ketika larutan menjadi keruh catat suhu larutan dan pada saat ini terjadi larutan
jenuh
Perhitungan
Nacca
Rumus : %W = x 100%
Nacca caNpuran
2) Untuk volumeair = 2 mL
2 graN
%W = x 100% = 70,92 %
( 2 + 0,82 )graN
Grafik masa butanol pada tiap penambahan butanol dalam air terhadap suhu.
SUHU
Grafik masa air pada tiap penambahan air dalam butanol terhadap suhu.
SUHU
Grafik persen berat butanol pada tiap penambahan butanol dalam air terhadap suhu.
SUHU
Grafik persen berat air pada tiap penambahan air dalam butanol terhadap suhu.
SUHU
V. PEMBAHASAN
Pada praktikum ini percobaan ini dilakukan dalam dua tahap yaitu
penambahan fenol ke dalam air dan penambahan air kedalam fenol penambahan
air ke dalam phenol atau phenol ke dalam air dilakukan secara bervariasi mulai
dari volume 1 mili hingga 10 mili. Pada percobaan pertama dilakukan
penambahan phenol ke dalam air yang menyebabkan larutan menjadi keruh titik
artinya larutan ini bercampur sebagian titik kemudian campurkan ini dipanaskan
dalam pemanas air dan pada suhu tertentu larutan kembali jernih. Artinya pada
suhu ini larutan dapat saling melarutkan dan terlarut bahwa adanya pengaruh
suhu terhadap kelarutan di mana kelarutan akan meningkat dengan naiknya suhu.
Selanjutnya larutan didinginkan dan dicatat suhu ketika larutan kembali ke
rumah. Perubahan suhu bergantung pada komposisi kedua zat tersebut.
Pada praktikum ini suhu untuk kelarutan butanol dalam air untuk
penambahan 1 ml pertama yaitu 52OC dan setelah didinginkan didapat larutan
satu fasa. Untuk penambahan 1ml berikutnya didapatkan suhu 69OC dan terdapat
dua fasa setelah didinginkan .Penambahan 1 ml berikutnya 70OC dan setelah
didinginkan terdapat dua fasa.Pada penambahan selanjutnya didapatkan suhu
71OC pada penambahan selanjutnya ditemukan suhu 73OC ,79OC, 75OC, 65OC
, 64O C dan 59 O C
air didapat suhu yang dari penambahan pertama sampai penambahan 6
ml suhu mengalami kenaikan yang teratur. Setelah larutan butanol dalam air
didinginkan tidak terdapat larutan yang keruh (ada sedikit) sebagai penanda
suatu larutan telah melewati suhu kritis.
pencampuran butanol dalam air akan terdapat larutan yang keruh
kemudian setelah di panaskan larutan akan menjadi satu fasa Disaat satu fasa
inilah kedua larutan telah larut / mencapai suhu kritis .Dan saat itu larutan
menjadi jernih , lalu didapatkan suhu kritis ,setelah didinginkan hingga
larutan menjadi keruh kembali (terbentuk dua fasa) .Perubahan larutan dari
keruh menjadi jernih saat dipanaskan ,lalu dari jernih ke keruh saat
didinginkan ini terjadi karena adanya suhu yang diatur yang ditinggikan atau
diturunkan.
percobaan yang kedua yaitu penambahan air ke dalam Butanol itik
pada tahap ini larutan tidak keruh tetapi membentuk dua frasa yang ditandai
dengan terbentuknya dua lapisan atau terdapat bidang batas antara air dan
fenol setelah dipanaskan pada suhu tertentu larutan dapat membentuk suatu
perasaan yang ditandai dengan hilangnya bidang batas antara air dan butanol
titik artinya pada suhu ini larutan dapat saling melarutkan titik di sini juga
terlihat adanya pengaruh suhu terhadap kelarutan. Selain itu, komposisi juga
berpengaruh terhadap kelarutan dimana semakin banyak air yang
ditambahkan kedalam butanol semakin tinggi suhu yang dibutuhkan untuk
membuat larutan menjadi 1 perasa sehingga suhu pada saat larutan kembali
mencapai 2 frasa juga meningkat berdasarkan data yang diperoleh dapat
dibuat kurva dan ditentukan suhu kritis dari larutan tersebut air dalam
butanol , dimana diambil 10 ml butanol dimasukan kedalam air ,air
ditambahkan setiap 1ml sambil dipanaskan dan dicatat suhu setelah
didinginkan.Penambahan 1ml pertama didapatkan suhu 48OC dalam hal ini
juga tidak terdapat larutan dua fasa saat didinginkan dan juga larutan tidak
terlihat jernih saat larutan sudah mencapai suhu kritis.Penambahan 1 ml
berikutnya ,didapatkan suhu 65OC.Selanjutnya pada penambahan berikutnya
didapatkan suhu 72OC,76OC ,78OC ,82OC ,79OC, 71OC,69OC dan 62oc.
VI. Kesimpulan
Jika dua buah cairan yang bercampur sebagian dicampur maka kedua zat
cair dapat salingmelarutkan jika jumlah air yang ditambahkan kedalam butanol
atau butanol ditambah tambahkan ke dalam air dalam jumlah yang sedikit.
air dan butanol adalah 2 buah cair yang dapat bercampur sebagian dimana kedua
zat cair ini dapat saling larut dalam jumlah sedikit dan tidak dapat larut lagi jika
air atau butanol terlalu banyak yang ditambahkan
DAFTAR PUSTAKA
Dogra, S. dan Dogra, S.K.. 2008. Kimia Fisika dan Soal-soal. Jakarta: UI-
Press. Karyadi. 1990. Dasar-dasar Kimia Fisika. Jakarta: Bumi Pustaka.
Tim kimia fisika. 2007. Petunjuk praktikum: kimia fisika. Malang: Jurusan
Kimoa FMIPA UN