Anda di halaman 1dari 32

PRAKTIKUM I

Judul : Penentuan lokasi sampling, metode sampling dan pengambilan sampling


Tujuan : Untuk mengetahui cara penentuan lokasi sampling dan untuk mengetahui
cara pengambilan sampling
Tempat : Sungai Cimindi Raya

Alat yang digunakan :


1. pH meter Digital
2. Konductivitimeter
3. DO meter
4. Meteran
5. Gabus
6. Botol BOD 2 buah
7. Spatu Booth
8. Ember dan Gayung
9. Jrigen

Langkah-langkah kerja :
1. Menyiapakan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Menentukan lokasi pengambilan sampling
3. Mengukur lokasi pengambilan sampling
4. Melihat ada tidaknya outfall pada aliran air tersebut, apabila ada outfall maka
sampling diambil dari dua titik yaitu sesudah dan sebelum ada outfall dengan
jarak yang sama tetapi apabila tidak ada maka sampling diambil dari satu titik
dengan terlebih dahulu menentukan debitnya.
5. Sampling dimasukan kebotol BOD
PRAKTIKUM II

Judul : Pengukuran BOD


Tujuan : Untuk Mengetahui Ni;ai BOD 5 hari
Prinsip : Pengukuran BOD terdiri dari pengenceran sampel, inkubasi selama 5
hari pada suhu 200C dan pengukuran oksigen terlarut selama inkubasi.
Pengukuran oksigen terlarut selama inkubasi menunjukan banyaknya
oksigen yan dibutuhkan oleh sampel air

Alat yang digunakan :


10. Beaker Glass 100 ml
11. Labu Erlenmeyer 250 ml 4 buah
12. Botol BOD 4 buah
13. Gelas ukur
14. Aerator

Bahan yang diperlukan :


1. Air sample
2. Aquadest

Langkah-langkah kerja :
6. Menyiapakan alat dan bahan yang akan digunakan
7. Melakukan aerasi pengencer selama 30 menit dan sample selama 15 menit
8. Melakukan pengenceran sample sesuai dengan perkiraan angka pengenceran
BOD, diketahui perkiraan BOD untuk air sungai ada 10 (seharusnya 6) maka
dilakukan 3X pengenceran yaitu:
a. Pengenceran sesuai dengan nilai perkiraan BOD : 5 X
b. Pengenceran diatas nila perkiraan BOD : 10X
c. Pengenceran dibawah nilai perkiraan BOD : 10X
9. Pengenceran dilakukan dengan menggunakan 4 botol dengan volume 300 ml,
yaitu 3 botol untuk pengenceran sample, 1 botol untuk pengenceran blanko.
10. Melakukan pengukuran DO sebelum dan sesudah inkubasi.
11. Menghitung nilai BOD 5 hari dengan menggunakan rumus
BOD 5 hari = {(D1 – D2) – (B1 – B2)}

Hasil pengamatan :
a. DO dan suhu sebelum inkubasi (0 hari)
- Blonko : 8,8 mg/l, suhu : 240C
- Pengenceran 10X : 5,6 mg/l, suhu : 240C
- Pengenceran 5X : 5,7 mg/l, suhu : 23,70C
- Pengenceran 2X : 6,1 mg/l, suhu : 23,80C
b. DO dan suhu setelah inkubasi 5 hari dengan suhu 200C
- Blanko : 10,2 mg/l, suhu : 25,50C
- Pengenceran 10X : 6,0 mg/l, suhu : 26,20C
- Pengenceran 5X : 6,3 mg/l, suhu : 24,40C
- Pengenceran 2X : 6,4 mg/l, suhu : 22,80C

Perhitungan :
BOD 5 hari, 200C(mg/l) = {(D0 – D5) – (B0 – B5)}
Ket : D1 = DO 0 hari contoh air (mg/l)
D2 = DO 5 hari contoh air (mg/l)
B1 = DO 0 hari blanko (mg/l)
B2 = DO 5 hari blanko (mg/l)

Pengenceran 10X
BOD 5 hari = {(D1 – D2) – (B1 – B2)}
= {(5,6 mg/l – 6,0 mg/l) – (8,8 mg/l – 10,2 mg/l)}
= {(-0,4 mg/l) – (-1,4 mg/l)}
= 1 mg/l

Pengenceran 5X
BOD 5 hari = {(D1 – D2) – (B1 – B2)}
= {(5,7 mg/l – 6,3 mg/l) – (8,8 mg/l – 10,2 mg/l)}
= {(-0,6 mg/l) – (-1,4 mg/l)}
= 0,8 mg/l

Pengenceran 2X
BOD 5 hari = {(D1 – D2) – (B1 – B2)}
= {(6,1 mg/l – 6,4 mg/l) – (8,8 mg/l – 10,2 mg/l)}
= {(-0,3 mg/l) – (-1,4 mg/l)}
= 1,1 mg/l

PRAKTIKUM III
Tanggal : 10 Juni 2008
Judul : Sedimentasi
Tujuan : Untuk melihat persentase pemyisiahn kekeruhan air yang mengandung
kaolin pada proses sedimentasi dengan penambahan Poly Alumunium
Cholide (PAC)
Prinsip : Air baku ditambahkan kaolin dan flokulen PAC dengan konsentrasi
tertentu dan dimasukan kedalam kolom silinder sebagai tangki
pengendap kemidian pengamatan nilai turbity pada selang waktu
tertentu.
Alat yang digunakan :
1. Tangki sedimentasi berupa kolom silinder dengan diameter 14 cm, tinggi efektif
160 cm.
2. Turbidimeter
3. Stopwatch
Bahan yang diperlukan :
1. Air baku
2. Kaolin 3500 mg/l
3. Poly Aluminium Chloride (PAC) 350 mg/l
Langkah-langkah kerja :
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Bersihkan tangki sedimentasi sebelum digunakan dengan menggunakan sabun
3. Ukur volume tangki dengan mengukur diameter = 16,6 cm (r = 8,3 cm), t tangki =
2
117,5 cm. Maka volume tabung yaitu = π . r .t
= 3,14 x (8,3cm)2 x 117,5cm
= 25416,97 cm3
4. Kemudian ukur juga volume kerucut dengan menghitung diameter = 16,6cm (r =
8,3cm) dan tinggi kerucut = 12,5cm. Maka volume kerucut
1
π r2 × t
Volume Krucut = 3
1
= ⋅3, 14⋅( 8, 3 cm )2 ⋅12, 5 cm
3
¿901 , 310 cm3
Jadi Volume total tangki sedimentasi ialah
= 25.416,97 cm3 + 901,310 cm3
= 26.318,28 cm3 = 27 L
Berarti kebutuhan kaolin dan PAC dalam 27 L air adalah
a. Kaolin = 2500 mg/l x 27 L = 67500 mg = 67,5 gr
b. PAC = 250 mg/l x 27 L = 6.750 = 6,75 g
5. Setelah kaolin dan PAC ditimbang masukan kedalam air kemudian aduk hingga
rata agar homogent, ambil sampel air untuk menentukan kekeruhan awal.
6. seteal tercampur rata masukan kedaam tangki sedimentasi.
7. Mati kekeruhannya pada waktu 10, 20, 30, 50, 80, dan 120.
8. Sampel diambil secara bersamaan dari setiap kran ± 15 ml
9. ukur kekeruhan dengan menggunkan turbidimeter
10. hitung persentasi kekeruhan penyisishan.

Hasil pengamatan
NTU awal = 47,1
Kaolin = 67,59 g
PAC = 6,75 g
T ( mnt ) 10 20 30 50 80 120
Sampling Depth Kekeruan ( NTU )
10 7.3 5.2 4.3 3.3 3.3 2.7
30 7.4 5.3 4.6 3.8 3.7 2.4
50 7.5 5.6 4.7 4.0 3.8 3.1
70 7.7 8.5 12.9 4.3 3.9 3.2
90 7.8 10.2 13.1 4.8 4.0 3.4
110 24.8 15.2 13.5 5.4 4.9 3.7

% penyisihan kekeruhan
ke ker uhan awal − keker uhan akhir
= × 100 %
ke keruhan awal
T ( mnt ) 10 20 30 50 80 120
Sampling Depth Kekeruan ( NTU )
10 84.50 88.96 90.87 92.99 92.99 94.27
30 84.29 88.75 90.23 91.93 92.14 94.91
50 84.07 88.11 90.02 91.51 91.93 93.42
70 83.65 81.95 72.61 90.87 91.72 93.20
90 83.44 78.34 72.19 89.81 91.51 92.78
110 47.35 67.73 71.34 88.53 89.59 92.14

PRAKTIKUM III
Tanggal : 24 Juni 2008
Judul : Aerasi
Tujuan : Untuk melihat pengaruh penambahan kaolin dan surfaktan terhadap
koefisien laju perpindahan massa ( KLa ) dan koefisien film-cairan ( KL )
pada proses aerasi
Alat yang digunakan :
1. Tangki aerasi berupa kolom silinder dengan diameter 14 cm
2. DO meter
3. Aerator
4. Flow Meter
5. Stopwatch
Bahan yang diperlukan :
1. Air baku
2. Kaolin 0,75 g
3. Gas Nitrogen
4. Detergen ( surfaktan )
Langkah-langkah kerja :
1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan.
2. Bersihkan tangki aerasi sebelum digunakan dengan menggunakan sabun
3. Masukan air sebanyak 5 L kedalam tangki aerasi
4. Menimbang Kaolin sebanyak 0,75 g → ( 5 L x 150 mg/l = 750 mg = 0,75 g )
5. Memasukan kaolin kedalam air kemudian aduk sampai homogen
6. Menurunkan nilai DO seminimal mungkin dengan cara mengalirkan gas Nitrogen
kedalam tangki aerasi
7. Setelah diperoleh nilai DO minimum dilakukan pengaliran udara dengan
menggunakan aerator yang tekanan udaranya ditentukan terlebih dahulu dengan
menggunakan flow meter.
8. Mencatat konsentrasi DO untuk tiap rentang waktu 15 detik hingga dicapai
konsentrasi DO yang stabil.
Hasil Pengamatan
NO Waktu ( mnt ) Konsentrasi DO ( mg/l )
1 L/min 1,5 L/min 2 L/min
1 0.00 1.2 2.4 2.8
2 0.25 1.4 2.9 3.4
3 0.50 1.7 3.2 3.9
4 0.75 1.9 3.8 4.4
5 1.00 2.0 4.3 4.8
6 1.25 2.3 4.7 5.3
7 1.50 2.5 5.0 5.9
8 1.75 2.6 5.4 6.3
9 2.00 2.8 5.6 7.0
10 2.25 2.9 5.9 7.8
11 2.50 3.1 6.3 8.7
12 2.75 3.4 6.8 9.5
13 3.00 3.5 7.2 10.3
14 3.25 3.7 7.6 10.8
15 3.50 3.9 8.0 11.9
16 3.75 4.1 8.3 12.3
17 4.00 4.3 8.9 12.9
18 4.25 4.4 9.4 13.6
19 4.50 4.5 9.8 14.0
20 4.75 4.7 10.1 14.5
21 5.00 5.0 10.5 15.2
22 5.25 5.5 10.9 15.9
23 5.50 5.7 11.4 16.2
24 5.75 5.6 11.5 16.5
25 6.00 6.0 11.7 16.7
26 6.25 6.4 11.9 16.9
27 6.50 6.7 12.3 17.3
28 6.75 7.0 12.8 17.4
29 7.00 7.2 13.1 17.6
30 7.25 7.7 13.2 17.5
31 7.50 8.0 13.9 17.7
32 7.75 8.2 14.3 17.9
33 8.00 8.4 14.6 18.0
34 8.25 8.9 14.7 18.1
35 8.50 9.0 14.8 18.2
36 8.75 9.5 14.9 18.4
37 9.00 9.7 14.7 18.6
38 9.25 10.0 14.6 18.5
39 9.50 10.2 14.8 18.7
40 9.75 10.2 14.8 18.7

PRAKTIKUM I

 Tanggal : 23 November 2007


 Judul : Pengukuran Debit Air Permukaan
 Tujuan :Untuk mengetahui debit air permukaan dan jumlah penduduk yang
dapat dilayani dengan debit air permukaan tersebut.
 Prinsip :
 Alat yang digunakan :
1. Meteran
2. Stopwatch
3. Pelampung
4. Alat tulis

 Cara Kerja :
1. Menyiapkan alat yang diperlukan
2. Menentukan tempat air permukaan yang akan diukur debit airnya, yaitu sungai.
3. Menentukan panjang sungai yang akan diukur debitnya, kemudian mengukur
panjang, lebar dan kedalaman ( sisi kanan, tengah dan sisi kiri ).
4. Mengukur debit air dengan menggunakan pelampung, yaitu pelampung dialirkan
dari hulu ke hilir kemudian catat waktu yang dibutuhkan pelampung untuk sampai
ke hilir. Hal ini dilakukan sebanyak 3 kali.

 Perhitungan :
Diketahui :
 Panjang (P) : 10 M
 Lebar (L) : L1 = 1,80 M
L2 = 1,50 M
L3 = 1,40 M
L4 = 1,59 M
L5 = 1,46 M
L6 = 1,56 M
L7 = 1,50 M
L8 = 1,50 M
L9 = 2,27 M
L10 = 2,38 M
LX = 1,80 + 1,50 + 1,40 + 1,59 + 1,46 + 1,56 + 1,50 + 1,50 + 2,27 + 2,38
10
LX = 1,7 M
 Kedalaman (D) : D1 = 19,3 cm
D2 = 21,3 cm
D3 = 20,0 cm
D4 = 23,3 cm
D5 = 16,6 cm
D6 = 10,3 cm
D7 = 8,3 cm
D8 = 10,3 cm
D9 = 17,0 cm
D10 = 17,0 cm
DX = 19,3 + 21,3 + 20,0 + 23,3 + 16,6 + 10,3 + 8,3 + 10,3 + 17,0 + 17,0
10
DX = 16,343 cm = 0,16 M.
 Waktu (T) : T1 = 33 dtk
T2 = 34 dtk
T3 = 37 dtk

TX = 33 + 34 + 37
10
TX = 34,67 dtk.
 Volume =PXLXD
= 10 M X 1,7 M X 0,16 M = 2,72 M3 = 2720 Liter
 Debit = Volume / T = 2720 Liter / 34,67 dtk = 78,45 L/dtk
= 78,45 L/dtk X 86.400 dtk = 6.778.080 Liter/ hari

 Jumlah penduduk perkotaan yang dapat dilayani adalah :


→ 6.778.080 L/ hari = 45.188 jiwa.
150 L/orang/hari
Kesimpulan :
Debit air di Cimindi Raya adalah 78,45 L/dtk dan jumlah penduduk perkotaan yang dapat
dilayani adalah 45.188 jiwa.

PRAKTIKUM II

Tanggal :
30 November 2007

Judul :
Detention Time
Tujuan :
Untuk mengetahui waktu tinggal partikel descrete pada air permukaan.

Prinsip :
Partikel yang ada dalam air diendapkan dengan menggunakan Inhoff cone selama 1 jam.

Alat yang digunakan :


1. Jerigen
2. Stopwatch
3. Inhoff Cone
4. Statif dan klem
5. pH meter digital

Cara Kerja :
1. Menyiapkan sampel air dan alat yang diperlukan
2. Masukan sampel air ke dalam inhoff cone dan nyalakan stopwatch, dan tunggu
selama 15 menit
3. Setelah 15 menit ukur tinggi endapan dan catat
4. Lakukan hal ini sebanyak 4 kali 15 menit ( 1 jam )

Hasil :
Suhu : 25 0C
pH : 7,00
No. Pengamatan  Endapan
1 15 ke-1 0,1 mL
2 15 ke-2 0 mL
3 15 ke-3 0 mL
4 15 ke-4 0 mL
Perhitungan :
Volume bak plan sedimentasi adalah :
= 15 menit x 60 x 78,45 L/dtk = 70605 L
= 70,605 M2
Diasumsikan perbandingan Panjang adalah 4 x L = P = 4 L
Luas : 4L x L = 4L2
L2 = 70,605 M2 = 17,65 M2
4
L = 17,65 M2 = 4,20 M
P = 4 x 4,20 M = 16,8 M

Kesimpulan :
Jadi Panjang dan Lebar bak plan sedimentasi adalah 16,8 M dan 4,20 M

PRAKTEK III

Tanggal :
30 November 2007

Judul :
Koagulasi-Flokulasi
Tujuan :
Untuk mengetahui dosis eektif tawas dalam penurunan parameter fisik kekeruhan.

Prinsip :
Percobaan koagulasi menentukan dosis koagulan secara pembubuhan koagulan dengan
variasi konsentrasi terhadap air sampel.

Alat yang digunakan :


1. Beaker glass 1 L
2. Turbidimeter
3. Jartest
4. Timbangan analitik
5. pH meter digital

Bahan yang digunakan :


1. Air sample
2. Tawas

Cara Kerja :
1. Menyiapkan sampel air dan alat yang diperlukan
2. Masukan sampel air ke dalam masing – masing beaker glass sebanyak 1 L
3. Timbang tawas yang diperlukan untuk mencari dosis tawas efektif untuk lima
percobaan menggunakan jartest dengan langkah – langkah :
 Mukur tingkat kekeruhan air dengan turbidimeter
 Masukan tawas ke dalam masing – masing beaker glass
 Lakukan pengadukan cepat dengan kecepatan 100 rpm selama 3 menit
 Lakukan pengadukan lambat dengan kecepatan 45 rpm selama 7 menit
 Matikan jartest kemudian diamkan selama 15 menit
 Ukur pH dengan menggunakan pH meter digital dan ukur kekeruhan dengan
menggunakan turbidimeter
4. Hitung berapa gram tawas yang di butuhkan sesuai debit yang telah diperoleh pada
peraktek sebelumnya.

Hasil :
Suhu : 25 0C
pH : 7,00
Dosis Tawas
Parameter Fisik Kontrol
100 mg 175 mg 225 mg 300 mg 375 mg
Kekeruhan 2,88 0,64 1,05 1,07 1,17 1,72
pH 7,00 5,73 4,73 4,14 4,03 3,95
Suhu 250C 270C 270C 270C 270C 270C

Perhitungan :
Diketahui :
Debit : 78,45 L/dtk
Dosis efektif = 100 ppm = 100 mg/L

- Jumlah air baku dalam sehari = 78,45 L/dtk x 86400 dtk = 6.778.080 L/hr
- Jumlah tawas yang dibutuhkan dalam sehari = 6.778.080 L/dtk x 100 mg/L
= 677808000 mg/hr = 6.778.080 gr = 6778,08 kg

Kesimpulan :
Jadi jumlah tawas yang dibutuhkan untuk air baku sebanyak 6.778.080 L/hr adalah
6778,80 kg per hari
PRAKTIKUM I

Tanggal : 12 Desember 2007


Judul : Pengukuran Mixed Liquor Suspended Solid (MLSS)
Tujuan : Untuk Mengetahui MLSS pada Lumpur Aktif IPAL Bojong Soang
Lokasi : a. Pengambilan sample Lumpur aktif di Bojong Soang
b. Praktikum di Lab. Kimia KesLing
Metode : Filtrasi
Prinsip : Lumpur yang diambil dari bak aerasi disaring dengan menggunakan
kertas filter yang telah distabilkan
Alat dan Bahan
Alat :
1. 3 Erlenmeyer
2. 3 corong
3. 3 Gelas ukur
4. Desikator
5. Oven
Bahan :
1. Lumpur Aktif
2. Filter

Cara Kerja :
1. Menyiapakan alat dan bahan yang akan digunakan
2. Melakukan penstabilan kertas filter dengan cara memanaskan kertas filter
menggunakan oven dengan temperatur 105°C selama 30 menit. Setelah itu kertas
filter dimasukkan ke dalam desikator selama 15 menit, sebanyak 3 kali sampai
berat filter stabil.
3. Menyaring lumpur dengan menggunakan kertas filter yang telah distabilkan.
Dengan cara menyiapkan/memasang kertas filter pada corong kemudian
mengambil lumpur sebanyak 200 ml dan sampai dengan tersisa residu berupa
endapan yang dihasilkan.
4. Memasukkan kertas filter yang terdapat residu lumpur ke dalam oven dengan
temperature 105°C selama 30 menit. Kemudian kertas filter dimasukkan ke dalam
desikator lalu dibiarkan selama 15 menit dan ditimbang kembali. Penimbangan
dilakukan sebanyak 3 kali.
5. Menghitung MLSS

Hasil perhitungan :

No. Berat Kertas filter Berat Kertas filter Akhir


kertas Awal Pengukuran Ke-
filter (Mg) Pengukuran Ke- (Mg)
1 2 3 1 2 3
1 1,184 1,184 1,183 3,523 3,521 3,517
2 1,202 1,202 1,201 3,654 3,650 3,649
3 1,209 1,207 1,207 3,773 3,770 3,767

Kertas filter 1 :
Selisih berat awal = √ 1,184 + 1,184 + 1,183
= 1,884 gr
Rata-rata berat awal = 1,184 + 1,184 + 1,183
3
= 1,184 gr

Selisih berat akhir = √ 3,523 + 3,521 + 3,517


= 3,251 gr
Rata-rata berat akhir = 3,523 + 3,521 + 3,517
3
= 3,520 gr
MLSS = berat akhir – berat awal
Volume

= 3.520 mg – 1.184 mg
0,2 L
= 11.680 mg/L
Kertas filter 2 :
Selisih berat awal = √ 1,202 + 1,202 + 1,201
= 1,899 gr
Rata-rata berat awal = 1,202 + 1,202 + 1,201
3
= 1,202 gr
Selisih berat akhir = √ 3,654 + 3,650 + 3,649
= 3,310 gr
Rata-rata berat akhir = 3,654 + 3,650 + 3,649
3
= 3,651 gr
MLSS = 3.651 mg – 1.202 mg
0,2 L
= 12.245 mg/L

Kertas filter 3 :
Selisih berat awal = √ 1,209 + 1,207 + 1,207
= 1,903 gr
Rata-rata berat awal = 1,209 + 1,207 + 1,207
3
= 1,208 gr
Selisih berat akhir = √ 3,773 + 3,770 + 3,767
= 3,363 gr
Rata-rata berat akhir = 3,773 + 3,770 + 3,767
3
= 3,770 gr
MLSS = 3.770 mg – 1.208 mg
0,2 L
= 12.810 mg/L
X MLSS = 11.680 mg/L + 12.245 mg/L + 12.810 mg/L
3
= 12.245 mg/L

Kesimpulan :
MLSS pada pengolahan lumpur secara biologis di IPAL bojong soang tidak
memenuhi syarat.
PRAKTIKUM II

Tanggal : 12 Desember 2007


Judul : Pengukuran Sligde Volume Indeks (SVI)
Tujuan : Untuk Mengetahui SVI Dalam Lumpur Di IPAL Bojong Soang
Lokasi : a. Pengambilan sample Lumpur aktif di Bojong Soang
b. Praktikum di Lab. Kimia KesLing
Metode : Sedimentasi
Prinsip : Lumpur yang diambil dari tangki clarifier (tangki pengendap)
diendapkan dalam tabung imhoff cone selama 30 menit, kemudian
diukur tinggi endapanya.

Alat dan Bahan


Alat :
1. Inhoff Cone
2. Statif dan klem
3. Gelas ukur
4. Corong
5. Stopwatch
Bahan :
1. Sampel lumpur aktif

Cara Kerja :
1. MenyiapkanS alat dan bahan yang akan digunakan, sebelum lumpur dimasukan
ke dalam Inhoff cone, lumpur dihomogenkan dahulu
2. Masukan 1 liter lumpur aktif ke dalam Inhoff cone
3. Amati pengendapannya selama 30 menit, dengan 3 kali pengulangan. apabila
dalam pengulangan tersebut terjadi perbedaan selisih penurunan yang tinggi,
maka dilakukan pengulangan lagi selama 30 menit
4. Kemudian nilai yang sudah didapat dicari selisihnya.

Hasil Pengukuran :
Pengulangan ke- Waktu Pengendapan
1 13.00 – 13.30 870 ml
2 13.32 – 14.02 860 ml
3 14.04 – 14.34 840 ml

Perhitungan :
1. Selisih Hasil Perhitungan
= √ 870 + 860 + 840
= 50,7 ml

2. Rata-Rata Hasil Pengukuran (SV30)


SV30 = 870 + 860 + 840
3
= 856,67 ml

3. SVI
SVI = SV30 x 1000 atau SVI = SV30
MLSS (mg) MLSS (mg)

SVI = 856,67 ml x 1000


12.245 mg
= 69,96 ml / gr

Kesimpulan :
Fungsi pengolahan secara biologis tidak optimum, karena SVI nya < 80 yaitu 69,96
ml / gr

MAKET SEPTIC TANK DAN SUMUR RESAPAN

Tanggal :
Tujuan : Untuk Mengetahui perencanaan pembuatan Septic tank dengan k
akapasitas untuk 10 orang
Alat :
 Gunting
 Gergaji
 Bor
 Cutre
 Kuas
 Obeng

Bahan
 Streofoam
 Fiber glass
 Cat kayu
 Lem kayu
 Double tip
 Solatif/lakban
 Tusuk gigi
 Kertas
 Cat asturo
 Super blue
 Skrup
 Slang
 Pipa PVC
 Pasir
 Ijuk
 triplek

Cara Kerja :
1. Buat terlebih dahulu perencanaan Septic tank dan Sumur
resapan,dengan perencanaan sebagai berikut :
PERENCANAAN SEPTIC TANK

Diketahui :
 Jumlah anggota keluarga = 10 orang
 Jumlah air limbah yang dibuang = 20 lt/org/hari
 Waktu penahanan = 3 hari
 Periode pengurasan = 3 tahun

1. Besar Tangki Pencerna untuk 3 hari


= 3 hari x 10 orang x 20 lt/org/hari
= 600 lt
= 0,60 m3
2. Banyaknya lumpur 30 lt/org/hari dengan waktu pengurasan 3 tahun
= 10 org x 30lt/org/hari x 3tahun
= 900 lt
= 0,90 m3
3. Jumlah lumpur dengan tanki pencerna
= 0,60 m3 + 0,90 m3
=1,5 m3
4. Volume Jarak Bebas (JB)
= 20% x ∑ lumpur dan air limbah dalam tanki pencerna
= 20% x 1,5 m
= 0,3 m
Jarak Bebas (JB)
= 20% x t septic tank ( diasumsikan )
= 20% x 3 m
= 0,6 m
5. Volume Septic tank Total
= ∑ Lumpur dan air limbah + Volume jarak bebas
= 1,5 m3 + 0,3 m3
= 1,8 m3
6. Volume Bak
V = pxℓxt T.Tangki Pencerna = p x ℓ x t
1,8 m3 = 3ℓ x ℓ x 3 0,60 = 1,35 x 0,45
xt
1,8 m3 = 9ℓ 2 = 0,60
ℓ2 = √1,8 m3 0,73
9 t = 0,98 m
ℓ = 0,45 m
p = 3ℓ - Kemiringan = 20% x p
= 3 x 0,45 m = 20% x 1,35
p = 1,35 m = 0,27
t = 3m

- Volume Kemiringan
= L x t tangki pencerna
= (1/2 x a .t)
= (1/2 x 0,27 x 1,35) x 0,45
=0,08m
- Volume tangki pencerna
= 0,90 – 0,08
= 0,82 m
- Tinggi Lumpur Bak II
V =p x ℓ x t
0,90 = 1,35 x 0,45 x t
t = 0,90
0,61
t = 1,48 m
- Tinggi Bak lumpur bak I
=1,48 – 0,27
=1,21m
- Pembuktian tinggi asumsi
= t lumpur + t tangki + JB
= 1,48 + 0,98 + 0,6
= 3,06 m
7. Volume bak unttuk menampung lumpur di bak II
= L x t tangki pencerna
= (1/2 X a.t) x t tangki pencerna
= (1/2 x 0,27 . 1,35) x 0,98
= 0,18
8. Tinggi chamber I
=Jarak bebas + tinggi tangki + tinggi lumpur chamber I
=0,6 m+ 0,98m +1,21m
= 2,79m
9. Inlet
= Tinggi septic - jarak bebas
= 3 m – Jarak Bebas
= 3 m – 0,6
= 2,4m (tambah pipa 1 inchi)
= 2,4 m + 0,1 m
= 2,5 m
10. Out let
= 2,5 m – 0,1 m
= 2,4 m
 Pasangan Bata Tengah / sekat
=Jarak bebas + t air limbah – 0,2(asumsi)
= 0,6 m + 0,98 m -0, 2m
= 1,38 m

Untuk Skala 1:20


Untuk 1 bak
Tinggi Bak I = 2,79 m x 100
20
= 13,9 cm
Tinggi bak II = 3m x 100
20
= 15 cm
Panjang = 1,35 m x 100
20
= 6,8 cm
Lebar = 0,45m x 100
20
= 2,3 cm
Untuk Sekat = 1,38m x 100
20
= 6,9 cm

PERENCANAAN SUMUR RESAPAN


Diketahui :
 ∑ penghuni = 10 orang
 ∑ air limbah yg akan dibuang =
- mandi cucu kakus =12 ltr/orng/hr
- minum dan makan =2 ltr/orng/hr
- cuci pakaian =10,7 ltr/orng/hr
- kebersihan rumah = 31,4 ltr/orng/hr
- wudhu = 11,8 ltr/orng/hr
- taman = 16,2 ltr/orng/hr
-dll = 21,7 ltr/orng/hr
∑ = 105,8 ltr/orng/hr
 Tinggi muka air = 12 Feet
 Ø Sumur = 4 Feet
 1 gallon = 3,7853 liter
 Waktu Perkolasi = 4 menit/inchi
∑ air limbah = 80% x 105,8 ltr/orng/hr
= 84,64 ltr/orng/hr
= 10 orng x 84,64 ltr/orng/hr
= 846,4 ltr/hr

∑ limbah yang dibuang dari septictank = 20 ltr/hr


Volume air limbah = 10 orng x 20 ltr/orng/hr
= 200ltr/hr
Q = 846,4ltr/hr + 200ltr/hr
Qtotal = 1.046,4 ltr/hr

Luas Areal Resapan :


Hubungan Waktu Perkolasi dgn jumlah air limbah yang dapat diserap.
Waktu Perkolasi ∑ air limbah yang dapat diadsorbsi
(menit/inchi) (gallon/feet2 /hari untuk parit dan sumur
resapan)
4 2,25

1. V = 2,25 x 3,7853
= 8,52lt
2. Maka V = Q
A
A=Q
V
= 1.046,4ltr/hr
8,52 ltr/feet2/hr
= 122,82 feet2

3. Sumur resapan berbentuk silinder :


L =πDT
T =L
πD
= 122,82 feet2 = 9,78 feet → 2,93m → 3m
3,14 x 4 feet
- Kedalaman muka air tanah 12 feet (3,6m)
= 3,6 – 0,6
=3

- ∑ sumur yang akan dibuat


= 3m = 1 buah sumur dengan kedalaman 3m
3

Untuk Skala 1:20


Kedalaman Sumur = 3m = 300cm = 15 cm
20

Ø Sumur = 4 Feet = 120 cm = 6 cm


20

BUKU PEDOMAN PRAKTEK


PENYEHATAN AIR DAN PENGELOLAAN LIMBAH CAIR
PROGRAM STUDI D-III KESEHATAN LINGKUNGAN
POLTEKES YAPKESBI SUKABUMI
2009

Anda mungkin juga menyukai