Anda di halaman 1dari 7

BAB XII

PERENCANAAN GROUND RESERVOIR

12.1 KAPASITAS RESERVOIR


Reservoir digunakan untuk menampung air hasil pengolahan yang
kemudian didistribusikan ke konsumen. Kapasitas reservoir dibuat untuk
memenuhi kebutuhan distribusi dan instalasi. Kebutuhan instalasi adalah
kebutuhan air untuk proses pengolahan air minum meliputi :
 Kebutuhan Kantor
 Pelarutan Alum
 Kebutuhan Backwash
Data perencanaan reservoir yang digunakan adalah debit pengolahan
tahap II yaitu 281 L/dt = 0,281 m3/dt

12.1.1 Kebutuhan Air Kantor


Untuk menghitung kebutuhan air kantor, maka diasumsikan jumlah
pegawai dalam kantor adalah 100 orang. Dari tabel kebutuhan standar air
non domestik (kantor), didapat kebutuhan air = 30 L/orang/hr
 Kebutuhan air total = 100 orang x 30 L/orang/hr
= 300 L/hr = 3 m3/hr
 Pemakaian air untuk kantor selama jam kerja (8 jam),sehingga :

3m3 / hari
Q kantor =  0,375m3 / jam  1,04.10 4 m3 / dt
8 jam / hr

1,4.104 m3 / dt
 % kebutuhan untuk kantor =  100%  0,05% tiap jam
0,281m3 / dt
(selama 8 jam)
Diasumsikan pemakaian air kantor pada pukul 08.00 – 16.00
12.1.2 Kapasitas untuk Keperluan Instalasi
A. Kebutuhan Air untuk Pelarutan Alum
Dari perhitungan pada bab V didapatkan :
 Volume air pelarut untuk 1 bak tiap hari = 18,3 m3/hr
 Jumlah bak = 2 buah
 Kebutuhan air untuk pelarutan alum
= 2 x 18,3 m3/hr = 36,6 m3/hr
= 4,2.10-4 m3/dt
Qpelarut
 % kebutuhan pelarut =  100%
Qtotal

4,2.104
=  100%  0,15%
0,281
Diasumsikan pelarutan alum dilakukan pada pukul 10.00

B. Kebutuhan Air untuk Backwash


 Jumlah filter = 7 buah
 Periode pencucian = 1 hari sekali
 Volume air untuk backwash = 84 m3/bak.hr
Backwash dilakukan bergantian untuk tiap filter selama 1 jam sekali,
sehingga backwash dilakukan mulai pukul 08.00 – 16.00 setiap jam
Maka total kebutuhan air untuk backwash setiap harinya
= 84 m3/bak.hr = 9,72.10-4m3/dt
 Maka % kebutuhan air untuk backwash

Qbackwash 9,72.104
 100%   100%  0,35%
Qtotal 0,281

% tersebut dimasukkan pada tabel pemakaian air mulai pukul


08.00 – 16.00
Maka % pemakaian air untuk instalasi tiap jam :
 pukul 08.00 = pemakaian kantor + backwash
= 0,05% + 0,35% = 0,4%
 pukul 09.00 = pemakaian kantor + backwash
= 0,05% + 0,35% = 0,4%
 pukul 10.00 = pemakaian kantor + pelarutan alum + backwash
= 0,05% + 0,15% + 0,35% = 0,55%
Demikian pula untuk pemakaian air pukul 11.00 – 14.00 sama seperti
pemakaian pada pukul 09.00

C. Kehilangan Air akibat Pengurasan Lumpur


Perlu dihitung juga debit air yang dikuras dari masing-masing
bak pengolahan, karena air yang dikuras langsung masuk ke
pengolahan lumpur. Pengurasan lumpur terjadi pada :
 Bak Prasedimentasi
 Bak Sedimentasi
Lumpur yang dihasilkan dihitung berdasarkan debit pengolahan pada
tahap II.
Dari perhitungan pada bab IV dan VI didapatkan data sebagai berikut :
 Lumpur dari bak prasedimentasi = 98,95 m3/hr x 2 bak
= 197,9 m3/hr
 Lumpur dari bak sedimentasi = 4 m3/hr x 4 bak
= 16 m3/hr
 Lumpur dari backwash filter = 84 m3/hr x 7 bak
= 588 m3/hr
 Total lumpur yang dibuang = (197,9 + 16 + 588) m3/hr
= 801,9 m3/hr
 Debit perencanaan = 0,281 m3/dt = 24278,4 m3/hr
 Debit air menuju reservoir
= Q perencanaan – Q lumpur terkuras
= 24278,4 m3/hr – 588 m3/hr
= 23690,4 m3/hr
= 0,274 m3/dt
12.1.3 Volume Reservoir
Untuk menentukan kebutuhan distribusi digunakan analisa fluktuasi
kebutuhan air (pemakaian dan pengaliran air). Cara ini didasarkan pada
besarnya pengaliran air/suplai dan pemakaian air (demand) dalam 1 hari.
Dimana dalam proses suplai, dilakukan pemompaan selama 24 jam.
Berikut ini penentuan dan pengaliran air tiap jam :
Tabel 12.1 Persentase Penentuan dan Pengaliran Air tiap Jam

Jam % Pemakaian % Pemakaian % Supply % Selisih % Selisih


Konsumen Instalasi Total Kumulatif Kumulatif
00 – 01 1,0 1,0 1,0 4,167 3,167 3,167
01 – 02 1,0 1,0 2,0 4,167 3,167 6,334
02 – 03 1,0 1,0 3,0 4,167 3,167 9,501
03 – 04 1,0 1,0 4,0 4,167 3,167 12,668
04 – 05 1,5 1,5 5,5 4,167 2,667 15,335
05 – 06 3,5 3,5 9,0 4,167 0,667 16,002
06 – 07 7,0 7,0 16,0 4,167 -2,833 13,169
07 – 08 7,2 7,2 23,2 4,167 -3,033 10,136
08 – 09 7,0 0,4 7,4 30,6 4,167 -3,233 6,903
09 – 10 6,3 0,4 6,7 37,3 4,167 -2,533 4,370
10 – 11 6,4 0,55 7,0 44,3 4,167 -2,783 1,587
11 – 12 7,1 0,4 7,5 51,8 4,167 -3,333 -1,746
12 – 13 7,5 0,4 7,9 59,7 4,167 -3,733 -5,479
13 – 14 6,6 0,4 7,0 66,7 4,167 -2,833 -8,312
14 – 15 5,2 0,05 5,3 71,9 4,167 -1,083 -9,395
15 – 16 5,6 0,05 5,7 77,6 4,167 -1,483 -10,878
16 – 17 7,0 7,0 84,6 4,167 -2,833 -13,711
17 – 18 5,9 5,9 90,5 4,167 -1,733 -15,444
18 – 19 3,0 3,0 93,5 4,167 1,167 -14,277
19 – 20 2,0 2,0 95,5 4,167 2,167 -12,110
20 – 21 1,5 1,5 97,0 4,167 2,667 -9,443
21 – 22 1,0 1,0 98,0 4,167 3,167 -6,276
22 – 23 1,0 1,0 99,0 4,167 3,167 -3,109
23 – 24 1,0 1,0 100,0 4,167 3,167 0,058
97,3 2,65 100,008 0,058
Sumber : Hasil Perhitungan

Berdasarkan tabel diatas, dapat diperoleh pengisian kapasitas reservoir.


Dari tabel didapatkan bahwa % volume terbesar = + 16,002 % dan yang
terkecil = - 15,444 %. Maka volume reservoir distribusinya adalah :
 % Volume yang dibutuhkan :
% Volume = 16,002 % - (-15,444 %)
= 31,446 % dari debit perencanaan
 Volume Reservoir :
Volume = 31,446 % x Q yang menuju reservoir
= 31,446 % x 0,281 m3/dt x 86400 dt/hr
= 7634,6 m3 ≈ 7635 m3

12.2 DIMENSI RESERVOIR


Direncanakan :
 Kedalaman reservoir = 3 m (agar tidak terlalu dalam penggalian
konstruksinya, selain itu juga karena level muka air tanah yang tinggi
dapat mempengaruhi konstruksi dari reservoir itu sendiri nantinya).
 Volume total bak reservoir = 7635 m3
 Jumlah reservoir = 2 buah (agar luas yang dibutuhkan untuk
reservoir tidak terlalu besar, mengingat luas lahan yang juga tidak
terlalu luas).
 Reservoir berbentuk segi empat dengan perbandingan B : L = 1 : 2
(agar memudahkan dalam proses konstruksinya).
Perhitungan :

7635m3
 Volume tiap reservoir :  3817,5m3
2

Volume 3817,5m3
 Luas bak (A) =   1272,5m2
H 3m
 A =BxL
1272,5 = 2B2
B = 25 m ; L = 50 m
 Jadi dimensi reservoir :
Panjang (L) = 50 m
Lebar (B) = 25 m
Kedalaman (H) = 3 m + 0,5 (fb) = 3,5 m
Seperti yang sudah disebutkan bahwa reservoir selain digunakan
sebagai tempat penyimpanan air hasil produksi, juga digunakan sebagai
bak kontak klorinasi, sehingga perlu dipasang baffle pada bangunan
reservoir ini.
 Direncanakan :
- Jumlah baffle = 24 buah (disesuaikan dengan panjang bak
reservoir itu sendiri).
- Lebar belokan (jarak antara baffle dengan dinding bak) = 1 m,
agar cukup dimasuki oleh orang jika suatu saat dilakukan
pengurasan reservoir.
 Hf pada reservoir
 Jarak antar baffle (bl)
Lbak 50m
bl =   2m
( N  1) (24  1)
 Kecepatan pada saluran lurus (Vl)

Q 0,0442m3 / dt
Vl =   0,0074m / dt
(bl  h) (2m  3m)
 Headloss pada saluran lurus (Hl)

 Vl 2 
Hl = ( N  1)   
 2g 

 (0,074) 2 
( 24  1)     7.103 m
Hl =  2  9,81 
 
 Kecepatan pada belokan (Vb)

Q 0,0442m3 / dt
Vb =   0,015m / dt
( d  h) (1m  3m)
 Headloss pada belokan (Hb)

k V 2 1,5  (0,0074)2
Hb   ( N  1)   (24  1)  1,05.10 4 m
2 g 2  9,81

 Jadi Hf total = 7.10-3 m + 1,05.10-4 m = 7,105.10-3 m


12.3 POMPA DISTRIBUSI
Direncanakan :
 Digunakan : pompa sentrifugal
 Volume 1 reservoir = 3817,5 m3
 Lama pemompaan = 24 jam
 Head pompa terjauh = 100 m
 Jumlah pompa = 1 unit + 1 cadangan untuk setiap reservoir
Perhitungan :
Volumerese rvoir 3817,5
 Debit pemompaan =   159,0625m3 / jam
tpemompaan 24

 Dari Q dan Head pompa, maka didapatkan karakteristik pompa


sebagai berikut :
- Jenis Pompa = Centifugal Pump
- Kecepatan Putaran = 2900 RPM
- Type = 100 x 65 - 315

Anda mungkin juga menyukai