Anda di halaman 1dari 114

Pengolahan Limbah

 Pre Treatment :
 Screen, Grit Removal, Grease trap, Sedimentation,
Flotation, Equalization , Neutralization.

 Treatment :
 Biological, Chemical, Physical

 Post Treatment :
 Stabilization, Polishing, Disinfection
 Unit operasi yang paling umum dipakai
pada Pengolahan Air Limbah

Grit Sedimentasi
Screen Removal Equalisasi awal Pre -
Treatment

Influent

Treatment

Proses Biologi
Effluent Post -
Treatment

Sedimentasi Chlorinasi
akhir
Screening / Penyaringan

 Untuk menangkap padatan yang terikut


dalam aliran limbah
 Untuk menjaga / melindungi peralatan
(pompa, valve, perpipaan) dari kerusakan
atau penyumbatan.
 Menjaga kehandalan dan efektivitas dari
proses pengolahan.
Bar-Screen
• Gap : 25 ~ 50 mm
• Kemiringan (vert): 30 ~ 45o
• Velocity : 0.3 ~ 1 m/dt

Mechanical-Screen
• Gap : 15 ~ 75 mm
• Kemiringan (vert): 0 ~ 30o
• Velocity : 0.3 ~ 1 m/dt
Grit Removal / Penangkap pasir

 Melindungi peralatan dari abrasi


 Mengurangi deposit padatan pada saluran
pipa dan kanal
 Mengurangi deposit endapan pada tangki
sedimentasi

 Partikel Organik jangan mengendap pada


Grit chamber
Type Grit Chamber

Horizontal-Flow
 Detention time :
1 ~ 2 menit
Square Horizontal-Flow
Square Horizontal-Flow
Contoh perhitungan Grit-Chamber

 Volume Limbah sebuah Hotel adalah


= 100 m3/hari
 Rata rata waktu mengalir (flow time)
limbah tsb adalah 14 jam (mis jam
6.00 s/d 20.00)
 Berapa volume dan bagaimana
konstruksi Grit-Chamber yang
dibutuhkan ??
Perhitungan:
 Peak Flow =
 100 m3/14 jam = 7,14 m3/jam
 Detention time diambil 1 menit
 Maka volume yang dibutuhkan =
(1/60) x 7,14
 = 0.12 m3 atau kira kira 120 liter
Perhitungan:
 Misal penampang air dalam bak kita
tentukan (LxD) = 0,30 m x 0,30 m
 Luas penampang = 0,09 m2
 Maka panjang bak =
 0.12 m3 : 0.09 m2 = 1,3 m
Konst Grit-Chamber

Screen

30 cm 30 cm

30 cm 130 cm

30 cm
Grease Trap / Perangkap Lemak

 Mencegah penyumbatan pada saluran pipa


 Meringankan beban kerja Microbia pada
unit proses
 Lemak yang menutupi permukaan air atau
media biofilm, akan menghambat proses
penyerapan oxygen
 Grease Trap dibuat/ dipasang dekat pada
sumber penghasil lemak (Dapur, Kantin,
dlsb)
 Detention time untuk Grease-trap bervariasi
tergantung dari temperatur air limbah.
Secara umum bisa diambil dari 10 menit
sampai 60 menit
 Diatur supaya tidak terjadi turbulensi

Konst. Grease Trap


Konst. Grease Trap

Damper
Contoh perhitungan Grease-Trap

 Volume Limbah sebuah Asrama


adalah = 10 m3/hari
 Rata rata waktu mengalir (flow time)
limbah tsb adalah 5 jam (mis pagi
hari 3jam, siang 1 jam dan sore 1
jam)
 Hitung dan desain kontruksi grease
trap nya
Perhitungan:
 Peak Flow =
 10 m3/5 jam = 2 m3/jam

 Detention time diambil 15 menit


 Maka volume yang dibutuhkan =
(15/60) x 2 m3/jam
 = 0.5 m3 atau 500 liter
Perhitungan:
 Misal penampang air dalam bak kita
tentukan (LxD) = 0,60 m x 0,60 m
 Luas penampang = 0,36 m2
 Maka panjang bak =
 0.5 m3 : 0.36 m2 = 1,4 m
0,6 m

1,4 m 0,6 m
Bak Equalisasi

• Meratakan dan membagi volume pasokan


limbah / influent ke unit pengolahan.
• Meratakan beban organik dan kandungan
lainya untuk menghindari shock load
pada unit pengolahan
• Meratakan pH
• Meratakan kandungan padatan.
Desain Perhitungan

 Untukmenentukan Volume Bak


Equalisasi perlu diketahui :

 Pola aliran limbah ( Flow Pattern )


dari waktu ke waktu selama siklus
suatu proses yang dilakukan.
•Conto soal :
Jam Pengukuran Debit m3 / Akumulasi
Pengukuran (Lt / menit) jam S (m3)
08.00 50 3 3
09.00 40 2,4 5,4
• Proses pada pabrik 10.00 62 3,72 9,12
11.00 310 18,6 27,72
kulit Mandala setiap 12.00 270 16,2 43,92
harinya hampir sama. 13.00 140 8,4 52,32
14.00 90 5,4 57,72
• Hasil pengukuran 15.00
16.00
110
80
6,6
4,8
64,32
69,12
dari buangan limbah 17.00 150 9 78,12
18.00 230 13,8 91,92
setiap jam seperti pada 19.00 305 18,3 110,22
tabel disamping. 20.00 380 22,8 133,02
21.00 200 12 145,02
• Hitung volume bak 22.00 80 4,8 149,82
23.00 60 3,6 153,42
Equalisasi yang 24.00 70 4,2 157,62
diperlukan untuk 01.00 55 3,3 160,92
02.00 40 2,4 163,32
sistim pengolahan 03.00 70 4,2 167,52
selama 24 jam 04.00 75 4,5 172,02
05.00 45 2,7 174,72
06.00 55 3,3 178,02
07.00 35 2,1 180,12
180,12
Cara Perhitungan
Debit
Jam Pengukuran Debit Akum ulasi
Pem om paan Selisih Debit / jam
Pengukuran (Lt / m enit) (m 3/jam ) S ( m 3)
(m 3/jam ) Kebutuhan Vol
08.00 50 3 3 7.505 -4.505
09.00
10.00
40
62
2.4
3.72
5.4
9.12
7.505
7.505
-5.105
-3.785
Bak Equalisasi
11.00 310 18.6 27.72 7.505 11.095
12.00 270 16.2 43.92 7.505 8.695 = 57,565 m3
13.00 140 8.4 52.32 7.505 0.895
14.00 90 5.4 57.72 7.505 -2.105
15.00 110 6.6 64.32 7.505 -0.905
16.00 80 4.8 69.12 7.505 -2.705
17.00 150 9 78.12 7.505 1.495 Tambah
18.00 230 13.8 91.92 7.505 6.295
19.00 305 18.3 110.22 7.505 10.795
10%~20% untuk
20.00 380 22.8 133.02 7.505 15.295 keamanan (shock
21.00 200 12 145.02 7.505 4.495
22.00 80 4.8 149.82 7.505 -2.705
load)
23.00 60 3.6 153.42 7.505 -3.905
24.00 70 4.2 157.62 7.505 -3.305
01.00 55 3.3 160.92 7.505 -4.205
02.00 40 2.4 163.32 7.505 -5.105
03.00 70 4.2 167.52 7.505 -3.305
04.00 75 4.5 172.02 7.505 -3.005
05.00 45 2.7 174.72 7.505 -4.805
06.00 55 3.3 178.02 7.505 -4.205
07.00 35 2.1 180.12 7.505 -5.405
180.12 -57.565 57.565
Flow patern
Cara Grafik
190
180
Kebutuhan Vol bak
170
160
Equalisasi =
150
V1 + V2 = 42 + 15
140
130 = 57 m3
120
Akumulasi (m3)

110
V1= 42 m3
100
90
80
70 Rate
60 pengeluaran
50
40
30
20 V2= 15 m3
10
0
0

0
.0

.0

.0

.0

.0

.0

.0

.0

.0

.0

.0

.0
08

10

12

14

16

18

20

22

24

02

04

06

Jam
 Dengan perhitungan kasar:
 Pada kasus flow patern tidak diketahui, volume bak
equalisasi bisa diestimasikan secara kasar dengan
rumus berikut:

Q Q 1+ Faktor
V= (W -
24
)x W Keamanan

 V = Vol bak equalisasi (m3)


 Q = Debit limbah per hari (m3/hari)
 W = waktu produksi limbah (jam)
 Contoh soal:

 Jika debit limbah 100 m3/hari dengan waktu


pengeluaran limbah 12 jam, dan faktor
keamanan diambil 20%, maka bak
equalisasinya :

 V = {(100/12 – 100/24) x 12} x 1,2


= 60 m3
Bak Sedimentasi /
Pengendapan

• Prinsip dari pengendapan adalah :


GAYA GRAVITASI
• Gaya Gravitasi akan bekerja maximal
jika tidak ada TURBULENSI dan
VELOCITY pada air
Parameter utama untuk menghitung
Bak Sedimentasi

1. Surface Loading :
Hubungan antara volume limbah yang
masuk selama 1 hari (m3) berbanding
dengan luas permukaan bak / tangki
(m2)
surface overflow typical rate :

12 ~ 15 m3/m2.hari
2. Detention time :
waktu yang dibutuhkan bagi partikel
padatan (dalam limbah) untuk
mengendap.

Detention typical rate :

2.0~ 3 jam
3. Weir Loading :
Weir loading perlu untuk menjaga
permukaan air supaya tenang.

Weir Loading typical :

< 36 m3/m.hari

100 mm

400 mm
 Contoh soal:

 Volume limbah suatu pabrik = 100 m3


 Limbah dihasilkan selama 10 jam per harinya
 Padatan dalam limbah akan diendapkan dahulu
sebelum masuk ke secondary treatment.
 BOD awal rata2 dari influent = 300 mg/lt

 Hitung dimensi bak tersebut.


 Perhitungan:

 Kita ambil /tentukan dahulu parameter 2 nya:

 Surface loading < 0.5~0,625 m3/m2.jam


 Detention time = 2 jam

 Weir loading < 36 m3/m.hari


Peak flow = vol limbah per hari / flow time
= 100 m3 / hari : 10 jam
= 10 m3/jam
 HRT = 2 jam
 Vol = 10 m3/jam x 2 jam
= 20 m3
 misal dibuat bak dengan ukuran PxLxD
= 4 m x 4 m x 1,5 m  Vol = 24 m3
 Luas penampang bak = 4 m x 4 m = 16 m2
 Surface Loading = 10 m3/jam : 16 m2 = 0,625 m3/m2.jam
15 cm 15 cm
weir

2m

4,2 m

 Panjang Weir = (4 – 0,3) x 4 = 14,8 m


 Weir Loading = 100 m3/hari : 14,8 m = 6,75 m3/m.hari (OK)
Rekomendasi Pusteklim untuk proses
Pretreatment

 Pretreatment untuk IPAL Domestik


maupun Industri kecil & Menengah di
Indonesia, sebaiknya yang
SEDERHANA, MURAH dan MUDAH
pengoperasiannya.
 Pretreatment dengan NATURAL flow

jika fluktuasi air limbah baik debit dan organik


loading nya tidak begitu besar, maka tidak perlu
menggunakan FLOW CONTROL.

Screen

Grit
Chamber

Bak Sedimentasi Pengolahan Biologis


 Pretreatment dengan FLOW CONTROL

Pada kasus debit dan kwalitas limbah relatif


besar, maka selain bak sedimentasi diperlukan
bak equalisasi dan flow control, sehingga debit
dan kwalitas limbahnya sudah lebih equal dan
stabil.
Flow control

Screen

Grit
Chamber
P
Bak Sedimentasi Bak Equalisasi Pengolahan Biologis
Prinsip Dasar
dari berbagai sistem
Pengolahan Limbah
secara Biologis
Prinsip
Pengolahan Limbah secara Biologis
Type Aerobic AnAerobic
Tumbuh Treatment Treatment

•Activated Sludge •Septic Tank


Melayang /

FACULTATIVE
•Oxidation Ditch •Baffle ST
Suspended •Aerated Lagoon •UASB
Biomass •SBR

•RBC
Melekat / •Trickling Filter
Attach •Anaerobic Filter
•Contact Aeration
Biomass
Septic Tank
Septic Tank
 Septic Tank merupakan teknik pengolahan
limbah yang lazim digunakan di dunia
khususnya untuk pengolahan limbah
skala kecil atau Rumah tangga.
 Pada intinya proses yg terjadi adalah:
 Sedimentasi (pengendapan)
 Stabilisasi bahan yang diendapkan lewat proses
anaerobik
Skema Umum Konstruksi Septic Tank

Inlet

Scum
Outlet
Supernatant

Sludge

Terdiri dari 2 ruang/chamber atau lebih dengan ruang pertama


berkisar antara 50% - 70% dari total volume design
SEPTIC TANK
Perhitungan dlm Men - Desain
 Dalam melakukan desain terdapat beberapa
data yang harus diketahui (design criteria):

 Berapa jumlah limbah yang akan diolah setiap


harinya ?? ……. m3/hari
 Rata rata jumlah limbah tersebut mengalir ?
berapa jam setiap harinya ??? ……jam
…sehingga debit/jam nya berapa … m3/jam
(peak flow)
 Kandungan BOD dan COD nya berapa ??
 Berapa lama limbah disuruh menginap di septic
tank (istilah teknik nya adalah HRT) …. Jam …..
Untuk konst septic tank antara 18 - 24 jam
Perhitungan dlm Men - Desain
 Seterusnya adalah ratio antara bahan padat
terendapkan dan COD (istilah sono nya
adalah ratio SS/COD) ……. mg/l/mg/l ….. Untuk
limbah domestik ratio ini berkisar antara
0.35 ~ 0.45
 Berikutnya yang perlu diketahui atau
ditetapkan adalah interval untuk pengurasan
lumpur …. Sekali tiap tahun, sekali tiap dua
tahun, …atau mau tiap hari ??
Untuk mudahnya mari dipraktekkan
dengan contoh:
 Limbah dari suatu asrama = 13 m3/hari
 Setelah diamati rata rata setiap harinya mengalir dari
jam 7.00 s/d 19.00 = 12 jam
 Hasil analisa laboratorium; BOD = 340 mg/ltr
sedangkan COD = 630 mg/ltr
 Agar tidak repot pimpinan asrama menetapkan
bahwa pengurasan (desludging interval) adalah
sekali setiap tahun
 Sebagai perencana anda menetapkan HRT sebesar
18 jam dan SS/COD ditetapkan berdasar pengalaman
empiris sebesar 0.42
 Hitung konstruksi, skets dan perkiraan kwalitas
effluent ????
Perhitungan :
1. Peak Flow rate = 13 m3/ 12 jam = 1.08 m3/jam
2. Pengurangan COD karena pengendapan tergantung pada
lamanya waktu settling. Dalam kasus kita waktu settling = 18
jam (HRT) …Untuk limbah domestik hubungan antara waktu settling
dengan pengurangan COD dapat dilihat pada grafik empiris sbb:
Untuk Removal COD dengan Pengendapan

0.60

0.50
Faktor Pengali

0.40

0.30

0.20

0.10

0.00
0 5 10 15 20 25 30 35 40

Waktu settling (jam)


Perhitungan :

 Faktor pengali = 0.48


 Pengurangan COD (COD removal rate) =
 (SS/COD ratio : 0.6) x factor pengali
 (0.42/0.6) x 0.48 Angka empiris untuk septik tank = 0.6
sedangkan untuk imhoff tank = 0.5
 = 0.33 (atau 33%)
 Maka COD effluent adalah:
 (100% - 33%) x 630
 = 422.1 mg/ltr
 Dengan demikian setelah diolah COD effluent yang
dapat anda harapkan adalah berkisar pada 422
mg/ltr
Perhitungan :
 Berikutnya adalah berapa pengurangan BOD yg bisa diharapkan ?
 Pengurangan BOD tidak linear dengan pengurangan COD. Untuk
limbah domestik hubungan empiris dapat dilihat pada Graf 2

1.15

1.1
Faktor

1.05

1
35% 45% 55% 65% 75% 85% 95%

COD removal %
Ketemu berapa ?? = 1.06
Perhitungan :

 Maka Pengurangan BOD (atau BOD removal)


adalah:
 1.06 x COD removal

 1.06 x 33% = 35%

 Perkiraan BOD dari effluent adalah:


 (100% - 35%) x 330
 214.5 mg/ltr
Perhitungan :
 Berikutnya adalah langkah untuk menghitung
dimensi septic tank.
 Pada intinya dimensi septic tank adalah untuk
memberikan tempat agar limbah dapat menginap
sesuai HRT yg ditetapkan dan
 agar bisa menampung lumpur yg terjadi selama
interval pengurasan yg kita inginkan
 Jadi BOD masuk - BOD keluar = BOD yg
diendapkan yg seterusnya menjadi lumpur.
 Masalahnya adalah:
 Setiap gram BOD menjadi lumpur berapa liter ??

 Bila disimpan lama volume lumpurnya tetap atau


berkurang gara gara termampatkan ??
Perhitungan :
 Untuk limbah domestik setiap gr BOD akan menjadi 0.005
liter lumpur/sludge
 Jika disimpan maka lumpur termampatkan hingga
volumenya berkurang dan hubungan nya lihat graf 3

100%
Percent Volume Sludge

90%
80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
0 20 40 60 80 100 120

Bulan

Untuk 12 bulan = 0.83 atau 83%


Perhitungan :
 Karena itu = 83% x 0.005 = 0.0042 ……..(satuannya adalah
ltr/gr BOD removal)
Patokan Dasar dimensi Septic Tank :
 Volume lumpur dalam waktu setahun (12 bln) =
0.0042 lt/gr x (330-214.5) x 12 bln x 30 hr x 13 m3 = 2270 lt
= 2.27 m3
 Karena HRT yg ditetapkan adalah 18 jam, maka volume yang
dibutuhkan untuk menginapkan limbah selama 18 jam adalah:
18 Jam x (13/24) = 9,75 m3
 Maka volume yg dibutuhkan agar sistem tetap bekerja dengan
baik sampai waktu desludging adalah :
2.27 + 9,75 = 12 m3
Perhitungan :
 Jika Lebar dan dalam dari bak ditentukan = 2 meter
 Panjang septic tank = 12 m3 : (2x2) = 3 m
 perbandingan volume ruang 1 dan ruang 2 adalah 2:1
 panjang Ruang 1 = 2 m
panjang ruang 2 = 1 m
Berdasar perhitungan yg telah anda kerjakan skets
konstruksi nya sbb:
Vent

60 60

35
100

30
15
200

100
200 23 100

15
60

Gas opening

90 23 90

200
SEPTIC TANK
IMHOFF TANK
Imhoff Tank
Prinsip Kerja
Imhoff Tank

 Pada prinsipnya cara kerja dan


proses dalam imhoff tank adalah
sama dengan septik tank, yaitu
pengendapan dilanjutkan dengan
stabilisasi lewat proses anaerobik
Kelebihan imhoff tank dibandingkan dengan
septik tank:
Effluent yang dihasilkan sudah tidak bau lagi, karena
tidak terjadi kontak antara limbah yang masuk dengan
sludge/lumpur.
Bagaimana agar tidak terjadi kontak antara limbah baru dan
lumpur?
Limbah baru dan lumpur dipisahkan dengan cara
membuat konsruksi miring/ tirus seperti sketsa di bawah
ini

Chamber 1
(Flow Tank)

Pot. Melintang Pot. Memanjang


Imhoff Tank
Imhoff Tank
Kekurangan Imhoff tank dibandingkan
dengan septik tank:

Konstruksinya lebih rumit,


akibatnya untuk konstruksi yang
kecil (< 4m3/hari) tidak mungkin,
karena ruang pemisah akan menjadi
kecil dan sulit dibersihkan
Effisiensinya berkisar 25% - 50%
COD removal
Untuk lebih jelasnya mari kita lihat contoh
berikut ini:
 Jumlah air limbah yang ada adalah: 25m3
 Dari pengamatan yang dilakukan limbah mengalir dari jam
07.00-19.00 = 12 jam
 Dari hasil test lab diketahui BOD = 340 mg/liter, COD = 630
mg/liter
 HRT pada chamber 1 atau flow tank = 2 jam
 Interval pengurasan ditetapkan = 12 bulan, agar tidak
terlalu merepotkan.
 Berdasar beberapa penelitian terhadap limbah domestik di
berbagai negara berkembang , ratio SS/COD terendap
berkisar antara 0.35 - 0.45, untuk kasus ini ditetaplkan
ratio sebesar 0.42
 Hitung volume dan dimensi, skets konstruksi, dan
perkiraan kwalitas effluent dari Imhoff tank?
Perhitungan,…...
1. Flow rate = 25/12 = 2.08 m3/jam
2. HRT pada flow tank = 2 jam,
Mengapa kita tentukan 2 jam? Karena fungsi flow tank hanya
sebagai sarana untuk mengendapkan suspended solid sebelum
kemudian terperosok ke dalam chamber 2
Untuk Removal COD dengan Pengendapan

0.60

0.50
Faktor Pengali

0.40

0.30

0.20

0.10

0.00
0 5 10 15 20 25 30 35 40

Waktu settling (jam)

Dengan HRT = 2 jam maka diperoleh faktor pengali = 0.33


Perhitungan,…… removal

 COD removal rate


= (ratio SS/COD terendap/0.5) x faktor pengali
= (0.42/0,5) x 0.33
Angka empiris untuk septik tank = 0.6
= 0.27 = 27% sedangkan untuk imhoff tank = 0.5

 Kadar COD dari effluent


= (100% - 27%) x 630
= 460 mg/liter

Jadi dari pengolahan dengan imhoff tank ini COD


effluent yang dapat kita harapkan sekitar 460 mg/liter
Perhitungan,…..
Penurunan BOD tidak otomatis sama dengan penurunan COD,
untuk limbah domestik hubungan empirisnya adalah sbb

1.15

1.1
Faktor

1.05

1
35% 45% 55% 65% 75% 85% 95%

COD removal (%)


Untuk COD removal dibawah 50%, faktor pengalinya 1.06
BOD removal rate = COD removal rate x faktor pengali
= 27% x 1.06
= 28.62 %

Kadar BOD effluent = (100%-28.62%) x 330


= 235.5 mg/liter
Perhitungan:
Berapa volume dari flow tank?
Volume Flow tank = peak flow rate limbah x HRT flow tank
= 2.08 m3/jam x 2 jam
= 4.16 m3
Bila kita tentukan lebar flow tank = 1.5 meter, maka sketsa dan
cara perhitungan flow tank dapat dilihat di bawah ini.

1.5 m

Sudut kemiringan dianjurkan 60o


0.3 m

a = (1.5/2) x tangen 60o


= 1.3 meter
a

Luas = (1.5 x 0.3) + (1.5 x 1.3 /2)


= 1.425 m2
Karena kebutuhan volume flow tank = 4.16 m3
Maka Panjang (L) = 4.16 / 1.425 = 2,92 m
= 3 meter
Perhitungan
• Langkah selanjutnya adalah penghitungan volume chamber 2
• Chamber 2 pada prinsipnya adalah bak untuk menyimpan lumpur yang
dihasilkan dari limbah tersebut. Oleh karena itu jumlah lumpur yang akan
dihasilkan selama periode tertentu (desludging interval) perlu dihitung.
• Seperti biasa lumpur bila disimpan akan terjadi pemampatan dan Persent
pemampatan sludge vs waktu dapat dilihat pada grafik sbb:

100%
90%
Percent Volume Sludge

80%
70%
60%
50%
40%
30%
20%
10%
0%
0 20 40 60 80 100 120

Bulan
Melihat grafik di atas, jika desludging interval adalah 12 bulan
maka akan diperoleh faktor 83 %
Perhitungan:

• Tiap gram BOD removal menghasilkan 0.005 liter lumpur,


dan bila disimpan selama 12 bulan maka akan
termampatkan menjadi 83% nya, maka
• Volume sludge (liter) dibanding BOD removal setiap
gramnya = 0.005 x 83%
= 0.0042 liter
• Jumlah sludge selama periode pengurasan
= 12 bln x 30 hr x 25m3 x (330-235.5)/1000mg/ltr x 0.0042

= 3.6 m3
Berapa meter lebar chamber 2 ??
 Yang harus diperhatikan dalam pembuatan chamber 2
ini adalah jarak flow tank dari tepi bak. Hal ini penting
berkaitan dengan pekerjaan desludging
 Jarak yang memungkinkan pekerjaan desludging
dilakukan adalah 55 cm.
 Jarak tersebut bisa berbeda antara bagian kanan dan
bagian kiri, seperti terlihat pada gambar.

Flow Tank Flow Tank Flow Tank


terletak di terletaklebih menempel di
tengah-tengah dekat ke satu sisi salah satu sisi
bak bak bak
Berapa meter lebar chamber 2 ??

Untuk kasus ini misalnya kita pilih model ke tiga.


 Jarak dinding ke flow tank 0.6 m.

 Maka total lebar bagian dalam chamber 2 adalah


= 0.6 + 1.5
= 2.1 meter
Berapa tinggi Imhoff tank?
 Untuk memperhitungkan tinggi imhoff tank kita harus
menghitung timbunan sludge terlebih dahulu agar timbunan
sludge tersebut tidak menutupi moncong flow tank.
 Jumlah sludge yang terbentuk adalah 3.6 m3.
 Tinggi timbunan sludge = volume sludge /luas
= 3.6 m3 / (2.1m x 3m)
= 0.57 m = 0,6 meter
 Jadi selama setahun akan terjadi timbunan sludge setinggi
0.6 meter.
 Dengan demikian ketinggian imhoff tank sampai posisi pipa
outlet adalah:
= 0.6 meter + 1.3 meter + 0.3 meter + 0.4 m (freeboard)
= 2.6 meter
Gambar sketsa dari contoh soal tersebut
dapat dilihat di bawah ini
0.6 1.50 m
0.30 0.40
0.61.3

3m
2.1 m
Pot. Memanjang
Pot. Melintang
Septik Tank Susun
Anaerobic Baffle Reactor
/ABR

Baffled Septic Tank


CONTOH SKETSA
SEPTIC TANK SUSUN

2 3 4 5
1
h

L
 Di ruang pertama terjadi proses settling (sama
seperti septik tank biasa)
 Di ruang berikutnya penguraian kandungan
organik terjadi dengan cara mengontakan limbah
dengan akumulasi mikroorganisme
 Septik Tank Susun yang baik minimum
mempunyai 4 chamber.
Prasyarat Dasar !!
1. Bila waktu kontak (yang ditunjukkan dengan Kecepatan aliran ke
atas/uplift velocity) di dalam bak terlalu cepat, maka proses
penguraian kurang baik,
Kecepatan uplift max = 2 m/jam

2. Untuk mencapai hasil yang ideal, artinya limbah dapat berkontak


secara merata dengan lumpur/ mikrobia maka:

L (Panjang bak) = 0.5 ~ 0.6 D (Kedalaman bak)

3. HRT minimum 8 jam


masih bingung
tooo ???

Conto soal…..
 Volume limbah dari suatu komplek = 25 m3/hari
 Lamanya limbah mengalir = 12 jam/hari
 Kadar BOD = 390 mg/liter; kadar COD = 690 mg/liter
 HRT pada sedimentasi (septik tank) = 2 jam
 Desludging interval ditetapkan = 18 bulan,
 Ratio SS/ COD removal = 0.42
Hitunglah :
 Ukuran dari baffled reaktor dan skets
konstruksinya?
Perhitungan,…….
Pertama hitunglah SEDIMENTASI AWAL (misal pakai konst. Septic Tank)

1. Peak flow = 25 m3 / 12 jam = 2,08 m3/jam


2. Penghitungan COD effluent.
lama pengendapan mempengaruhi pengurangan COD
- jika ditentukan HRT = 2 jam, maka akan diperoleh faktor
pengali sebesar 0.32 (lihat grafik 1)
COD removal dalam septik tank
= (ratio SS terendap/COD)/0.6 x faktor pengali
= (0.42/0.6) x 0.32 Angka empiris untuk septik tank = 0.6
sedangkan untuk imhoff tank = 0.5
= 0.22 = 22%

COD effluent dari septik tank = (1-0.22) x 690


= 538 mg/liter
Perhitungan,…….
Penghitungan BOD removal tidak identik dengan COD
removal.
Pada grafik 2 dapat dilihat untuk COD removal kurang
dari 50 %, diperoleh faktor = 1.06, maka:

 BOD removal dalam chamber 1


= 1.06 x COD removal
= 1.06 x 22 %
= 23%
 BOD effluent = BOD removal x BOD awal
= (1-0,23) x 390
= 300 mg/liter
 Jadi BOD limbah yang keluar dari pengendapan dan
masuk ke baffled reaktor : 300 mg/liter
Perhitungan,…….
Sekarang mari kita hitung dimensi Bak pengendapan
Fungsi bak pengendapan adalah untuk menimbun lumpur, maka untuk
mengetahui volume bak pengendap kita harus terlebih dahulu
menghitung volume lumpur yang dihasilkan.
• 1 gram pengurangan BOD akan menghasilkan 0.005 liter lumpur.
• Seperti dijelaskan pada grafik 3 lumpur yang disimpan selama 18
bulan akan menyusut tinggal 72% nya
• Sehingga lumpur yang terbentuk dari tiap gram BOD
= 0.005 x 72% = 0.0036 liter/gram BOD removal
• Volume Lumpur yang terjadi
= 18 bln x 30 hr x 25m3 x (390-300)/1000 mg/ltr x 0.0036
= 4.37 m3

• HRT yang ditetapkan adalah 2 jam, dan flow rate limbah =


2.08 m3/jam, maka volume yang dibutuhkan untuk
menginapkan limbah selama 3 jam
= 2 x 2.08 = 4.16 m3
Perhitungan,…….
• Maka Volume bak pengendapan:
= 4.37 + 4.16
= 8.53 m3

• Misal lebar Bak ditetapkan = 2 m, dan


kedalamannya = 2 m,

• maka panjang Bak = 8.53/ (2 x 2)


= 2.13 m dibulatkan = 2.1 m
• Surface Loading = 2.08 m3/jam : (2.1m x 2m)
= 0.495 m3/m2.jam (< 0,5 m3/m2.jam) OK
Perhitungan selanjutnya,…..
Setelah selesai menghitung dimensi Pengendapan awal
berikutnya kita akan menghitung BAFFLE-REACTOR.
Graf – 4. Efisiensi pengurangan COD terhadap HRT (pengolahan Anaerobic)

ABR
Perhitungan selanjutnya,…..
• Lihat Graf-4, misal HRT pada ABR = 10 jam, maka
efisiensi pengurangan COD nya = 52%
• Dengan HRT 10 jam, maka vol tangki reaktor
= 10 jam x 2,08 m3/jam = 20.8 m3
• Jika kedalaman bak ABR sama dengan bak sedimentasi =
2 m, Parameter panjang bak L = 0,5 D,
 panjang bak (L) = 0,5 x 2 m = 1 m
• Dimensi 1 buah bak nya PXLXD = 1m x 2m x 2m.
 Vol tiap bak = 4 m3
• (Cek) Upflow felocity = 2,08 m3 : (1m x 2m) = 1,04 m/jam
(< 2m/jam, OK)
• Maka jumlah bak ABR = 20,8 m3 : 4 m3 = 5,2  5 bak
• HRT jadi = (4m3 x 5bak) : 2,08 m3/jam = 9,6 jam
Konstruksi ABR
Baffle Septic Tank
ANAEROBIC
FILTER
Anaerobic Filter
Anaerobic filter adalah sistim pengolahan limbah yang
menggunakan media yang berfungsi sebagai filter
sekaligus tempat menempelnya bakteria.
Prinsip kerjanya:
• Menguraikan bahan yang tidak terendapkan dan
bahan padat terlarut dengan cara meng-kontak-kan-
nya dengan surplus mikroorganisme, kemudian
mikroorganisme tersebut akan menguraikan bahan-
bahan padat terlarut (dissolved solid) dan bahan
padat terdispersi (dispersed solid) yang ada dalam
limbah

Nama Keren lainnya : Fixed Bed Reactor


Fixed Film Reactor
ANAEROBIC FILTER
FILTER
Apa yang Dimaksud dengan filter?
• Filter adalah media dimana Mikrobia dapat
menempel dan limbah dapat lewat
• Polutan dalam limbah akan diuraikan oleh
mikrobia tsb sehingga terjadi pengurangan
kandungan organik pada effluent

Disebut juga dengan nama :


• Bio-Filter
• Bio-Film
MEDIA
Bagaimana media yang baik?
• Makin luas permukaannya makin baik fungsinya
• Tetapi bila Media nya terlampau kecil, setelah
mikrobia tumbuh maka akan menyebabkan blocking
• Media yang baik luas permukaannya berkisar antara
100 - 300 m2
• Suatu media dapat dikatakan baik bila mempunyai
Specific Surface Area (SSA) yang luas dan Void Ratio
(VR) yang tinggi.
Bagaimana menghitung VOID RATIO
 Ambil ember, isi penuh dengan air (misal 10 lt)
 Kosongkan ember, isi dengan media yang akan
diukur sampai tanda batas tsb
 Masukan air sampai tanda batas tsb. Dan ukur
vol air tsb. (mis 4 lt)

Maka Void Ratio = 4/10 atau 40%


Menghitung Surface Area
• Faktor yang mempengaruhi surface area:
• Bentuk dari media
• keteraturan bentuk media
• Porositas media, makin tinggi surface are makin luas
Contoh:
Media yang digunakan adalah kelereng dengan diameter 3 cm
Volume kelereng = 1/6d3
Luas permukaan kelereng = d2

Jika Void Ratio = 40 % volume media adalah 6 liter = 6000 cm3


Jadi jumlah kelereng yang digunakan = Vol media / vol kelereng
= 6000/14.83 = 405 buah
Surface areanya = jumlah kelereng x luas permukaan tiap kelereng
= 405 x 28.26
= 11.445 cm2 /10 liter
= 1.144.500 cm2/m3 = 114,45m2/m3
Plus & Minus Anaerobic Filter

• Jika anerobik filter ini di disain dan dioperasikan dengan


baik maka pengurangan BOD dapat mencapai 70%-90%
• Sistim ini cocok untuk menangani limbah domestik dan
industri dengan TSS rendah
• Tetapi limbah industri dan domestik tidak dijamin selalu
memiliki TSS rendah, maka
 Biasanya sebelum masuk ke anaerobik filter limbah
diendapkan terlebih dahulu (septic tank, Imhoff tank)
Untuk menghindari resiko blocking maka biasanya
anaerobik filter digunakan sebagai secondary
treatment, seperti terlihat pada gambar dibawah ini.

Septic Tank Anaerobic Filter


Sebagai Primary Sebagai Secondary
Treatment Treatment
Untuk mempermudah pemahaman tentang design criteria
dari anaerobik filter dapat kita lihat contoh soal berikut:

 Volume limbah dari suatu asrama = 25 m3/hari


 Lamanya limbah mengalir = 12 jam/hari
 Kadar BOD = 390 mg/liter; kadar COD = 690 mg/liter
 Ratio SS/ COD removal = 0.42
 Untuk menghindari blocking dipilih septik tank untuk
mengendapkan
 HRT pada septik tank = 2 jam,
 HRT pada Anaerobic filter = 24 jam
 Desludging interval ditetapkan = 36 bulan, untuk menghemat
waktu dan tenaga.

Hitunglah :
 Perkiraan kwalitas effluent???
 Skets Konstruksi IPAL tersebut??
Perhitungan,…….
PERTAMA HITUNG PENGENDAPAN AWAL (septik tank) :
1. Flow rate = 25 m3 / 12 jam = 2.08 m3/jam
2. Penghitungan COD effluent.
HRT = 2 jam, lihat grafik 1, diperoleh faktor pengali sebesar 0.32
 COD removal dalam septik tank
= (ratio SS terendap/COD) / 0.6 x faktor pengali
= (0.42/0.6) x 0.32 Angka empiris untuk septic tank = 0,6
= 0.22 imhoff tank = 0,5

Selanjutnya lihat graf 2, faktor BOD/COD removal pada pengendapan 1,06

 BOD removal pada settling = 22% x 1,06 = 23% = 0,23

Kandungan COD dan BOD yang masuk ke Anaerobic Filter adalah :


COD = (1 – 0,22) x 690 = 538 mg/lt
BOD = (1 – 0,23) x 390 = 300 mg/lt
Perhitungan,…….
Sekarang mari kita hitung dimensi septik tank,….
• 1 gram BOD removal akan menghasilkan 0.005 liter
lumpur.
• Seperti dijelaskan pada grafik 3 lumpur yang disimpan
selama 36 bulan akan menyusut tinggal 50%
• Sehingga lumpur yang terbentuk tiap gram BOD removal
= 0.005 x 50% = 0,0025 ltr / gram BOD removal
• Volume lumpur yang terjadi
= 36 bln x 30 hr x 25m3 x (390-300)/1000 mg/ltr x 0.0025
= 6.1 m3
• HRT yang ditetapkan adalah 2 jam, dan flow rate limbah =
2.08 m3/jam, maka volume yang dibutuhkan untuk
menginapkan limbah selama 2 jam
= 2 x 2.08 = 4,16 m3
Perhitungan,…….

Jadi kebutuhan bak sedimentasi


(untuk menyimpan lumpur selama 3 tahun dan untuk menyimpan limbah
selama 2 jam )

= 6.1 + 4.16 = 10.26 m3, dibulatkan = 10 m3

Kita tentukan dulu Lebar bak (L) = 2 m, dan dalam bak (D) = 2 m,
maka panjang bak (L) = 10,26 : (2X2) = 2,56 m  2,6 m

• Surface Loading = 2,08 m3/jam : (2,6m x 2m)

= 0,4 m3/m2.jam (< 0,5 m3/m2.jam, OK)


Perhitungan,…….selanjutnya
Setelah urusan menghitung volume septik tank
selesai , sekarang kita akan mulai menghitung
volume anaerobik filter
1. Misalnya kita pakai media dengan spesifikasi
Specific Surface Area = 150 m2/m3
Void Ratio = 95%
2. HRT kita tentukan = 24 jam

Untuk perhitungan Anaerobic filter ada 5 faktor yang


mempengaruhi kerja sistim, untuk mempermudah
perhitungan maka faktor –faktor tersebut sudah
dikemas dalam bentuk grafik
• Faktor 1
• Hubungan antara temperatur dan COD removal
digambarkan pada grafik berikut ini

1.10
Faktor COD removal relatif

1.00
terhadap Temperetur

0.90
0.80
0.70
0.60
0.50
0.40
10 15 20 25 30 35

Temperatur oC
 Umumnya Suhu di Indonesia rata-rata di atas 25oC,
sehingga faktor yang dipakai adalah 1
Faktor 2
• Proses penguraian pada anaerobik filter juga dipengaruhi oleh
kandungan COD awal (waste water strength).
• Hubungan tersebut diperlihatkan pada grafik di bawah ini

1.10

1.05

1.00
Faktor

0.95

0.90

0.85

0.80
0 500 1000 1500 2000 2500 3000 3500 4000

COD (mg/liter)

Pada contoh ini kandungan COD yang masuk


anaerobik filter adalah 538 mg/liter, jadi diperoleh
faktor = 0.92
Faktor 3
• Luas surface area filter sangat mempengaruhi kemampuan
anaerobik filter dalam proses penguraian.
• Hubungan tersebut ditunjukkan pada grafik sbb:

1.10

1.05

1.00
Faktor

0.95

0.90

0.85

0.80
0 50 100 150 200 250

SSA dlm m2/m3

Dalam kasus ini surface area ditentukan 150 m2, maka


diperoleh faktor = 1,02
Faktor 4
•Seperti halnya dalam septik tank, pada anaerobik filter, HRT juga sangat
mempengaruhi COD removal.
•Hubungan HRT dan COD removal dapat dilihat pada grafik di bawah ini

80%
75%
70%
Faktor COD removal

65%
60%
55%
50%
45%
40%
0 20 40 60 80 100

HRT (jam)

Pada contoh kasus ini kita tentukan HRT nya = 24 jam, maka
akan diperoleh faktor = 68%
Faktor 5

• Variabel lain yang cukup mempengaruhi adalah jumlah chamber.

• Makin banyak jumlah chamber, walaupun volume effectivenya sama


akan memberikan hasil 4% lebih effisient per chambernya.
• Sebagai contoh dapat dilihat pada gambar di bawah ini.

1 chamber 3 chamber

 Tapi jangan nekat ...bila terlalu banyak jumlah chamber akan


menyulitkan pembuatan konstruksinya.
 Untuk kasus ini kita tetapkan 3 chamber.
Perhitungan,…….
COD removal
= f. temperatur x f.strength x f.surface area x f. HRT x (1 + (3 x 0.04))
= 1 x 0.92 x 1,02 x 0.68 x ( 1 + 0.12)
= 0.71 3 chamber

 Bila hasil > 0.9, gunakan angka 0.9 sebagai upper ceiling untuk COD removal dalam
sistim anaerobik filter.
 Bila hasil < 0.9, gunakan hasil tersebut yang digunakan untuk perhitungan.

• Pada kasus ini hasil < 0.9, maka


• Kandungan COD effluent setelah diolah dengan anaerobik filter
= (1 - 0.71) x 538
= 156 mg/liter
Perhitungan,…….
Berapa BOD removal?

Untuk memperoleh faktor pengali BOD removal, dapat dilihat


grafik 2 yang menunjukkan hubungan COD removal dan BOD
removal.
Untuk COD removal = 71 %, diperoleh faktor 1.1
Jadi BOD removal = faktor pengali x COD removal
= 1.1 x 71%
= 79%
Kandungan BOD effluent = (1 – 0.79) x 300
= 63 mg/liter
Berapa ukuran volume anaerobik filter?
= HRT pada anaerobik filter x vol limbah per hari/ 24 jam
= 30 jam x 25 m3/24jam
= 31.25 m3
!!!!..... BOD effluent yang bisa dicapai
dengan pengolahan secara Anaerobic
maximal hanya berkisar antara 100 mg/lt
sampai 70 mg/lt,
Sehingga jika hasil dari perhitungan secara
empiris seperti diatas hasilnya < 70 mg/lt,
pakailah basis pada 70~100 mg/lt

Hasil dari perhitungan BOD effluent = 63 mg/lt,


Misal kita ambil sebagai basis perhitungan  70 mg/lt
Selanjutnya kita hitung dimensi nya:

Dimensi Sedimentasi awal (Septik Tank)


• Volume settling = 10 m3, misal kita tentuka
lebar bak (L) = 3 m dan dalamnya (D) = 2 m
• Maka panjang (L) = 10 m3 : (3m x 2m) = 1,66 m
 dibulatkan (L) = 1,8 m
( Konstruksinya 1 ruang saja )

Dimensi Anaerobic Filter


• Dibuat 3 buah chamber dengan dimensi tiap
chamber PXLXD = 3m x 3 m x 2m

Anda mungkin juga menyukai