Anda di halaman 1dari 21

Pengukuran Debit

Limbah Cair

Poltekkes Kemenkes Surabaya


Jurusan Kesehatan Lingkungan
Program Studi DIV
Tahun Ajaran 2015-2016
Air Limbah/ Buangan

- cairan
- sisa dari aktivitas
- penurunan kualitas
- komposisinya membahayakan bagi
kesehatan manusia, baik langsung
maupun tidak langsung
Perencanaan sistem air buangan

Pengukuran debit air buangan merupakan


hal pokok yang perlu diukur dalam
1.Perencanaan kapasitas unit pengolahan
limbah
2.Perencanaan dosis bahan yang
ditambahkan dalam pengolahan
Pengertian Debit
Adalah volume air yang mengalir melalui
suatu penampang melintang pada suatu
titik tertentu per satuan waktu

Satuan m/s, ml/s, liter/s


Penghitungan debit limbah
Pengukuran tidak langsung (asumsi)
berdasarkan pemakaian air bersih

Pengukuran langsung
a.Saluran pembawa limbah
b.Tempat pembuangan limbah effluen
Pengukuran debit secara tidak langsung

a. Persentase jumlah air bersih yang


digunakan (70%) domestic
b. Persentase jumlah air bersih untuk
produksi (70%) industri
c. Pengukuran jumlah tempat tidur yang
ditempati (BOR) rumah sakit, hotel
Rumus debit air limbah dari persentase
jumlah air bersih

Qav = 70% x Qab

Qav = debit air buangan rata-rata per hari


(m3/s)
Qab = debit air bersih rata-rata per hari
(m3/s) 100 120 LOH
Rumus debit air limbah dari Bed
Occupation Rate (BOR)

Q = 70% x BOR x TT

Q = debit limbah cair rumah sakit


BOR= Bed Occupation Rate (%)
TT = tempat tidur (buah)
Pengukuran debit langsung di
saluran pembuangan
Pipa penyalur limbah inlet atau outlet

Dengan metode alat/ weir rectangular,


triangular

Metode volume
Pengukuran debit langsung saluran
pembawa limbah
(area velocity method)

Badan air penerima outlet

Menggunakan alat/ weir

Pengukuran debit badan air penerima


Rectangular Weir Method

Q = 3,33 x H3/2 ( L 0,2 H)

Q = debit air (m3/s)


H = tinggi weir (m)
L = lebar weir (m)
Triangular North Weir

Q = 2,54 x H 5/2

Q = debit air (m3/s)


H = tinggi weir (m)
Metode Volume
Debit air sungai
Prinsipnya pengukuran luas
penampang basah (A) dan kecepatan
aliran (v).
Penampang basah pengukuran lebar
permukaan air dan pengukuran
kedalaman
Umumnya digunakan utk aliran laminer
pengukuran debit dengan menggunakan bahan kimia
(pewarna) yang dialirkan dalam aliran sungai aliran
turbulen
Mudah larut dalam aliran sungai
Bersifat stabil
Mudah dikenali pada kosentrasi rendah.
Tidak bersifat meracuni biota perairan dan tidak
menimbulkan dampak (negatif) yang permanen pada
badan perairan.
Relatif tidak terlalu mahal harganya.
Faktor-faktor yang mempengaruhi debit
air sungai
intensitas hujan berbanding lurus
lamanya hujan
bentuk dan kemiringan lereng
karakter geologi terutama jenis dan
struktur tanah
keadaan tumbuh-tumbuhan
penggundulan hutan
manusia
Debit air sungai
Q=Axv

Keterangan :
Q = debit (m3/det)
v = kecepatan pelampung (m/det)
A = luas penampang basah sungai (m 2)
Jenis penampang sungai
TUGAS
1. Tentukan asumsi limbah yang dihasilkan oleh
keluarga Saudara di rumah selama 3 bulan ke
depan!
2. Tentukan asumsi limbah cair yang dihasilkan
oleh Rumah Sakit berikut pada tahun 2015
sesuai hasil PBL Rumah Sakit di perpustakaan:
a.Kelompok A RS Dr. Soetomo
b.Kelompok B RS Dr. Soewandhie
c.Kelompok C RSAL Dr. Ramelan

Anda mungkin juga menyukai