Disusun Oleh :
UNIVERSITAS UDAYANA
2023
BAB I
PENDAHULUAN
Apabila kita tidak melakukan pengukuran debit, maka laju air yang masuk atau
keluar dapat tidak terkendali, yang nantinya akan memberikan dampak yang buruk
bagi tanaman karena permasalahan airnyaApabila debit yang masuk terlalu besar,
makan dapa menyebabkan genangan atau bahkan banjir, sedangkan apabila debit
yang keluar lebih besar, maka akan menyebabkan lahan pertanian yang diusahakan
menjadi kering
Q = AxV
Dengan :
Q =Debit Aliran (m3/s)
A = Luas Penampang (m2)
V = Kecepatan Aliran (m/s)
B/H `5 10 15 20 30 40
V/ Vs 0.98 0.95 0.92 0.90 0.87 0.85
5. Ukur luas penampang saluran sbg rata–rata dari luas penampang pada tiga
titik dari saluran yang dilalui pelampung tersebut adl :
Luas penampang saluran diperoleh dengan membuat profil
penampang melintangnya
Luas penampang saluran merupakan jumlah luas tiap bagian
(segmen) dari profil yang terbuat
Keterangan
L : Panjang saluran yang diukur
t : Waktu yang diperlukan untuk melintasi saluran sepanjang L
Vs : Kecepatan pengaliran dari pelampung permukaan
V : Kecepatan pengaliran rata-rata
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Hulu
Panjang saluran yang diukur (L) = 12,5 meter
Data Waktu Pelampung untuk melintasi saluran sepanjang L (12,5 meter).
1 12,04
2 14,96
3 14,24
4 14,34
5 12,65
Rata-rata 13,65
Data Bangunan :
- c1 = c2 = 0,35 meter
- c1 + b + c2 = 3,5 meter
- b = 2,5 meter
- a1 = a2 = 0,7 meter
= 0,352 + 0,752
= 0,1225 + 0,5625
= 0,685
= 0,83 meter
3,5m
mmmm
0,35 m meter 0,35 m
A1 A2 A3
0,75m 0,75m
meter meter
2,5m
meter
Gambar 1. Ukuran Penampang Saluran Bagian Hulu
V = 0,92 m/s
Luas Penampang Saluran (A)
A = A1 + A2 + A3
1 1
= 2
� 0,35� � 0,75� + 2,5� � 0,75� + 2
� 0,35� � 0,75�
= 2,137 �2
2. Hilir
Panjang saluran yang diukur (L) = 17,5 meter
Data Waktu Pelampung untuk melintasi saluran sepanjang L (17,5 meter)
Ulangan Waktu Pelampung (t)
1 21,50
2 21,25
3 21,15
4 20,90
5 20,75
Rata-rata 20,11
Data Bangunan
- c1 = c2 = 0,20 meter
- c1 + b + c2 = 2,7 meter
- b = 2,3 meter
- a1 = a2 = 0,65 meter
= 0,202 + 0,652
= 0,04 + 0,4225
2,7m
0,20 m 0,20 m
A1 A2 A3
0,65m 0,65m
0,68m
2,3m
V = 0,83 m/s
Luas Penampang Saluran (A)
A = A1 + A2 + A3
1 1
= 2
� 0,20� � 0,65� + 2,3� � 0,65� +
2
� 0,20� � 0,65�
= 1,625 �2
Adanya data debit hulu dan hilir, selanjutnya dapat dilakukan perhitungan
efisiensi penyaluran air. Efisiensi penyaluran merupakan aspek dasar dalam kegiatan
penyaluran air irigasi. Berikut perhitungan efisiensi penyaluran/distribusi air (Ed)
berdasarkan data hulu dan hilir diatas.
�2
Ed = x 100%
�1
1,349
= x 100%
1,966
= 0,69 x 100%
= 69% (Nilai efisiensi tergolong baik )
BAB V
KESIMPULAN
Debit air merupakan hal penting yang ada dalam sistem irigasi yang
mempengaruhi ditribusi air, efisiensi penggunaan air dan hasil pertanian. Di dalam
pengaplikasian saluran irigasi, mengetahui debit aliran merupakan hal yang sangat
penting karena bertujuan untuk mengontrol laju penggunaan air yang nantinya akan di
distribusikan pada setiap petakan sawah agar kebutuhan yang air yang dibutuhkan
tanaman sesuai dengan pengukuran debit. Hasil dari praktikum kelompok kami di peroleh
debit hulu yaitu 1,966 m3/sdan debit hilirnya 1,349 m3/s ,serta efiiensi dari debitnya di
dapat sebesar 69% dimana efisiensi tersebut tergolong baik untuk jaringan irigasi teknis
sesuai dengan standarisasi efisiensi penyaluran oleh Direktorat Jenderal Pengairan yaitu
sebesar 50% - 60%.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim.2014.http://raharjabayu.wordpress.com/2011/06/13/pengukuran-debit-
dan-pengambilan-sampel/.
Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Asdak.Chay.2002.Hidrologi Dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.Gajah Mada
University Press:Yogyakarta.
Adriman. 2002. Kualitas Dan Distribusi Spasi Karakteristik Fisika KimiaPerairan
Sungai Sulir Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Bengkalis.Berkala Perikanan
Terubuk ISSN 0126-4265 Vol. 29, No. 2.
Asdak, C. 2002. Hidrologi dan Pengelolaan Daerah Aliran Sungai.
GadjamadaUniversity : Jogjakarta. 618 hal.
Danar,A. 2004. Musim Hujan Dan Eutrofikasi Perairan Pesisir. http: //cac.
Eng.Ui.ac.id / article / articleprint / 2660 / 1 / 25 /
Fauzi.1996.Kumpulan Istilah Perikanan.Lembaga Yayasan Informasi danKajian.
Pekanbaru. 203 hal. (tidak diterbitkan)
Hehanusa, P.E., dan Haryani, G.,s. 2001. Kamus Limnologi (Perairan
Darat).Panitia Nasional Program Hidrologi Lembaga Ilmu PengetahuanIndonesia.230 hal.
Mahida, U.N. 1984. Pencemaran Air Dan Pemanfaatan Limbah Industri.
Rajawali : Jakarta. 543 hal.
LAMPIRAN