Anda di halaman 1dari 8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Sungai
Sungai adalah massa air yang secara alami mengalir melalui suatu lembah.
Kebanyakan mengalir di permukaan bumi ke tempat yang lebih rendah dan
sebagian meresap di bawah permukaan tanah. Alirannya tidak tetap; kadang deras
dan kadang lambat, tergantung pada kemiringan sungai. Alirannya mengikuti
saluran tertentu yang di kanan kirinya dibatasi tebing yang curam.
Air hujan yang jatuh di permukaan tanah sebagian besar akan menjadi aliran
permukaan dan sebagian lagi meresap ke dalam tanah menjadi air tanah. Aliran
permukaan berkumpul dan mengalir ke daerah-daerah yang rendah kemudian
menuju parit, selokan, anak-anak sungai, dan sungai. Sungai mengalir dengan
kemiringan yang berbeda-beda. Di daerah pegunungan kemiringan sungai cukup
curam, sedang di daerah lembah kemiringannya lebih landai dan di daerah dataran
kemiringannya hampir rata. Air sungai bersumber dari aliran air permukaan dan
air tanah. Air sungai yang melimpah di daerah hilir atau muara berasal dari
kumpulan air di daerah hulu yang pada awalnya berupa alur-alur kecil, kemudian
membentuk parit, selokan, dan anak - anak sungai.
Berdasarkan kontinuitas aliran/debit air, sungai dapat dibedakan menjadi
sungai ephemeral, sungai intermitten, dan sungai perenial.
a. Sungai ephemeral adalah sungai yang hanya mengalir jika ada hujan.
b. Sungai intermitten adalah sungai yang mengalir pada musim hujan,
sedangkan pada musim kemarau kering.
c. Sungai perenial adalah sungai yang mengalir sepanjang tahun karena musim
hujan dan musim kemarau selalu ada, contohnya sungai-sungai di Sumatera,
Kalimantan, dan Irian Jaya.

2.2 Debit Air


Investigasi air permukaan memerlukan evaluasi besarnya debit aliran
(sungai). Dengan kata lain, adalah ketersediaan air (permukaan) dengan segala
variasi atau fluktuasi besarnya air permukaan tersebut seiring dengan perubahan
musim. Debit adalah jumlah aliran air (volume) yang mengalir melalui suatu
penampang dalam waktu tertentu (Khotimah, 2008).
Debit adalah laju aliran air (dalam bentuk volume air) yang melewati suatu
penampang melintang per satuan waktu. Dalam sistem satuan SI, besarnya debit
dinyatakan dalam satuan meter kubik per detik (m3/detik). Dalam laporan-laporan
teknis, debit aliran biasanya ditunjukkan dalam bentuk hidrograf aliran. Hidrograf
aliran adalah suatu perilaku sebagai respon adanya perubahan karakteristrik
biogeofisik yang berlangsung dalam suatu DAS (oleh adanya kegiatan
pengelolaan DAS) dan atau adanya perubahan (fluktuasi minimum atau tahunan)
iklim lokal (Asdak dalam Nababan, 2013).
Debit aliran sungai adalah volume air sungai yang mengalir dalam satuan
waktu tertentu. Debit air sungai adalah tinggi permukaan air sungai yang terukur
oleh alat ukur pemukaan air sungai. Prinsip pelaksanaan pengukuran debit sungai
adalah mengukur luas penampang basah, kecepatan aliran dan tinggi muka air
sungai tersebut (Sulistiyono dkk, 2013).
Debit dapat dihitung dengan rumus :
Q =(a . v ) ...(1)
Keterangan :
Q = debit (m3/detik)
A = Luas bagian penampang basah (m2)
V = Kecepatan aliran rata-rata pada luas bagian penampang basah (m/detik)

2.3 Metode Pengukuran Debit


Pengukuran debit umumnya dilakukan pada waktu tertentu, biasanya
dilakukan untuk mendapatkan data analisis. Penentuan jumlah pengukuran
tergantung pada:
a. tujuan penelitian;
b. kestabilan penampang sungai; dan
c. ketelitian yang ingin dicapai
Pengukuran debit dapat dilakukan dengan beberapa metode, diantaranya adalah :
2.3.1 Metode Apung
Pelampung permukaan hanya dipakai untuk menaksir kecepatan aliran
secara kasar, karena alat ini hanya mengamati kecepatan permukaan maupun
pada kedalaman tertentu sesuai tinggi air yang ada di saluran. Untuk itu
dibutuhkan alat pencatat waktu (stopwatch), pelampung dan meter rol.Kecepatan
aliran dengan menggunakan pelampung dihitung dengan persamaan :
dimana :
L
V= ....(2)
t
L = jarak antara dua titik yang dilalui;
t = waktu yang dibutuhkan untuk melalui L ( Hanny, 2011).
Prinsip pengukuran metode ini adalah kecepatan aliran diukur dengan
pelampung, luas penampang basah (A) ditetapkan berdasar pengukuran lebar
permukaan air dan kedalaman air. Persamaan untuk perhitungan debit adalah:
Q = A x k x U .... (3)
dimana:
Q= debit aliran (m3/dtk)
A= luas penampang basah (m2)
K = koefisien pelampung
U= kecepatan pelampung (m/dtk)
Nilai k tergantung dari jenis pelampung yang dipakai
K= 1 – 0,116 { √ (1 -) – 0,1 }
K= koefisien
 = kedalaman tangkai (h) per kedalaman air (d), yaitu kedalaman bagian
pelampung yang tenggelam dibagi kedalaman air.
2.3.2 Metode Current Meter
Kecepatan aliran (V) didapat dari pengukuran current meter (tipe propeller
atau tipe prise). Hubungan antara putaran perdetik (N) dari alat ukur ini dengan
kecepatan air dinyatakan dalam persamaan sebagai berikut :
V = a + b.N ....(4)
dimana:
a dan b = konstanta yang didapat dari kalibrasi alat;
N = banyaknya putaran propeller per detik
Alat ini dilengkapi penghitung elektronik yang menunjukkan putaran baling-
baling. Dengan adanya kalibrasi, maka alat ini dapat langsung digunakan dimana
banyaknya putaran perdetik dicatat dalam alat dan tinggal masukkan dalam rumus
(tidak perlu mencari luas penampang basah dari saluran). Dalam penelitian ini
kami menggunakan current meter tipe oss. PC. No.88 –51 (Khotimah, 2008).
DAFTAR PUSTAKA

Khotimah, Husnul. 2008. Diktat Mata Kuliah Hidrologi. Universitas Negeri


Yogyakarta : Yogyakarta

Nababan, Oswalzd Samuel. 2013. Otomatisasi Pengukuran Debit Sungai Dengan


Mikrokontroller Arduino.Institut Teknologi Bandung : Bandung

Sulistiyono, 2013. Studi Potendi Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro


(PLTMH) Di Sungai Cikawat. Universitas Lampung : Lampung

Hanny, Tangkudung. 2011. Pengukuran Kecepatan Aliran dengan Menggunakan


Pelampung dan Current Meter. Universitas Sam Ratulangi : Manado
Nama : Aisyah Shiddiiqah
NPM : 240110150101

BAB IV
PEMBAHASAN

Materi praktikum yang dilakukan adalah mengenai pengukuran debit sungai.


Pengukuran debit sungai dilakukan dengan memperhitungkan kecepatan dan lebar
aliran disertai dengan luas penampangnya. Kecepatan aliran sendiri dapat dicari
dengan mengukur langsung ataupun dengan menghitungnya. Salah satu cara
untuk pengukuran langsung kecepatan aliran sungai ini dapat dengan mengalirkan
suatu pelampung atau pun bahan yang dapat mengapung atau dengan
menggunakan alat pengukur kecepatan arus. Sungai yang akan diukur besar debit
alirannya adalah sungai Jatiroke.
Metode yang dipakai untuk menghitung debit aliran adalah dengan
menggunakan metode apung dan menggunakan alat ukur arus current meter.
Pengukuran debit menggunakan current meter dilakukan dengan membagi lebar
sungai menjadi empat bagian dengan tiga titik, dan di setiap titik perpindahan
bagian akan diukur besar debitnya menggunakan current meter pada tiga
kedalaman yang berbeda. Hasil yang ditampilkan pada layar current meter adalah
data kecepatan arusnya.
Hasil pengukuran dimensi sungai yang diukur dengan kedalaman tertentu
dapat diketahui besar luas penampang basahnya adalah 0.9019 m2. Hasil
pengukuran pada titik I didapatkan angka besar kecepatan arusnya adalah 0.3 m/s,
0.1 m/s, dan 0.1 m/s dimulai dari aliran di permukaan hingga ke dasar sungai.
Sama halnya pada titik II didapatkan angka besar kecepatan arusnya adalah 0.2
m/s, 0.1 m/s, dan 0.1 m/s, dan pada titik III adalah 0.3 m/s, 0.2 m/s, dan 0.1 m/s.
Hasil pengukuran disetiap titik tersebut dihitung sehingga menghasilkan
kecepatan arus rata-ratanya sebesar 0,1667 m/s. Dan dengan dikalikan dengan
luas penampangnya maka didapatkan besar debitnya yakni 0,15031 m/s2.
Metode yang dilakukan selanjutnya adalah metode apung. Dengan
menggunakan botol aqua kosong yang akan dihanyutkan sejauh 5 meter dan
menghitung waktu terpakainya. Nilai yang didapat untuk waktu yang
dihasilkannya adalah 8.5 detik. Sehingga debit yang didapat adalah sebesar 0,5305
m3/s.
Perbedaan hasil yang dihasilkan dari kedua metode memiliki nilai yang
berbeda karena tempat pengukuran yang dilakukan untuk kedua metode juga
berbeda. Selain itu, pengukuran menggunakan current meter lebih dianjurkan
penggunaanya dibanding dengan metode apung. Karena hasil yang didapat
menggunakan current meter dilakukan dengan bantuan alat pengukurnya sehingga
lebih teliti dibanding dengan metode apung yang lebih manual dan lebih banyak
kemungkinan error karena manusia.
Hasil debit yang didapat dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya
kondisi hulu sungai, material terlarut, dan sedimen yang terbawa arus. DAS
bagian hulu mempunyai arti penting terutama dari segi perlindungan fungsi tata
air, karena itu kegiatan yang ada di daerah hulu akan menimbulkan dampak di
daerah hilirnya. Seperti halnya dengan sungai Jatiroke dimana banyak sampah
yang mencemari sungai. Sepanjang pesisir sungai hingga warna sekitar sendiri
yang membuang sampahnya langsung ke sungai. Air yang berwarna keruh juga
menunjukan banyaknya tanah yang terbawa dari hulu dikarenakan konservasi
yang kurang.
Nama : Aisyah Shiddiiqah
NPM : 240110150101

BAB VI
KESIMPULAN

6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum kali ini adalah
1. Besar debit dapat ditentukan dengan 2 metode yaitu dengan menggunakan
current meter atau menggunakan metode apung.
2. Hasil pengukuran dimensi sungai diketahui besar luas penampang basahnya
adalah 0.9019 m2.
3. Debit yang dihasikan dari pengukuran menggunakan current meter adalah
0.15031 m3/s.
4. Debit yang dihasikan dari pengukuran menggunakan metode apung adalah
0.53051 m3/s.
5. Luas penampang basah, kecepatan arus dan kedalaman mempengaruhi besar
debit yang dihasilkan.
6. Hasil debit yang didapat dapat dipengaruhi oleh kondisi hulu sungai,
material terlarut, dan sedimen yang terbawa arus.
7. DAS bagian hulu mempunyai arti penting terutama dari segi perlindungan
fungsi tata air, karena itu kegiatan yang ada di daerah hulu akan
menimbulkan dampak di daerah hilirnya.

6.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum kali ini adalah
1. Penerapan konservasi yang sesuai pada hulu sungai agar tidak membawa
kondisi buruk pada hilir sungai.
2. Penentuan titik pengukuran dilakukan dengan cermat untuk hasil
pengukuran yang lebih akurat.
3. Sebaiknya ada pengecekan terlebih dahulu untuk alat yang akan dipakai
selama praktikum.

Anda mungkin juga menyukai