TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sungai
Sungai adalah massa air yang secara alami mengalir melalui suatu lembah.
Kebanyakan mengalir di permukaan bumi ke tempat yang lebih rendah dan
sebagian meresap di bawah permukaan tanah. Alirannya tidak tetap; kadang deras
dan kadang lambat, tergantung pada kemiringan sungai. Alirannya mengikuti
saluran tertentu yang di kanan kirinya dibatasi tebing yang curam.
Air hujan yang jatuh di permukaan tanah sebagian besar akan menjadi aliran
permukaan dan sebagian lagi meresap ke dalam tanah menjadi air tanah. Aliran
permukaan berkumpul dan mengalir ke daerah-daerah yang rendah kemudian
menuju parit, selokan, anak-anak sungai, dan sungai. Sungai mengalir dengan
kemiringan yang berbeda-beda. Di daerah pegunungan kemiringan sungai cukup
curam, sedang di daerah lembah kemiringannya lebih landai dan di daerah dataran
kemiringannya hampir rata. Air sungai bersumber dari aliran air permukaan dan
air tanah. Air sungai yang melimpah di daerah hilir atau muara berasal dari
kumpulan air di daerah hulu yang pada awalnya berupa alur-alur kecil, kemudian
membentuk parit, selokan, dan anak - anak sungai.
Berdasarkan kontinuitas aliran/debit air, sungai dapat dibedakan menjadi
sungai ephemeral, sungai intermitten, dan sungai perenial.
a. Sungai ephemeral adalah sungai yang hanya mengalir jika ada hujan.
b. Sungai intermitten adalah sungai yang mengalir pada musim hujan,
sedangkan pada musim kemarau kering.
c. Sungai perenial adalah sungai yang mengalir sepanjang tahun karena musim
hujan dan musim kemarau selalu ada, contohnya sungai-sungai di Sumatera,
Kalimantan, dan Irian Jaya.
BAB IV
PEMBAHASAN
BAB VI
KESIMPULAN
6.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari praktikum kali ini adalah
1. Besar debit dapat ditentukan dengan 2 metode yaitu dengan menggunakan
current meter atau menggunakan metode apung.
2. Hasil pengukuran dimensi sungai diketahui besar luas penampang basahnya
adalah 0.9019 m2.
3. Debit yang dihasikan dari pengukuran menggunakan current meter adalah
0.15031 m3/s.
4. Debit yang dihasikan dari pengukuran menggunakan metode apung adalah
0.53051 m3/s.
5. Luas penampang basah, kecepatan arus dan kedalaman mempengaruhi besar
debit yang dihasilkan.
6. Hasil debit yang didapat dapat dipengaruhi oleh kondisi hulu sungai,
material terlarut, dan sedimen yang terbawa arus.
7. DAS bagian hulu mempunyai arti penting terutama dari segi perlindungan
fungsi tata air, karena itu kegiatan yang ada di daerah hulu akan
menimbulkan dampak di daerah hilirnya.
6.2 Saran
Adapun saran untuk praktikum kali ini adalah
1. Penerapan konservasi yang sesuai pada hulu sungai agar tidak membawa
kondisi buruk pada hilir sungai.
2. Penentuan titik pengukuran dilakukan dengan cermat untuk hasil
pengukuran yang lebih akurat.
3. Sebaiknya ada pengecekan terlebih dahulu untuk alat yang akan dipakai
selama praktikum.