Anda di halaman 1dari 5

BAB III

METODOLOGI PRAKTIKUM

3.1 Alat dan Bahan


3.1.1 Alat
Alat yang digunakan selama praktikum kali ini diantara lain:
1. Ayakan tanah mesh M16, M20, M30, M50, dan M60.
2. Cangkul.
3. Koran.
4. Label.
5. Plastik.
6. Timbangan digital.

3.1.2 Bahan
Bahan yang digunakan adalah tanah kering sebanyak 1 kg

3.2 Prosedur Praktikum


1. Menentukan lahan yang akan diukur dalam percobaan partikel size distributor.
2. Mengambil sampel tanah pada kedalaman yang telah ditentukan, lalu
dimasukkan kedalam plastik.
3. Mengeringkan dalam oven selama 24 jam atau dikeringkan diudara selama 48
jam agar sampel tanah kering dan remah atau dapat digunakan metode sangrai.
4. Mengayak atau menyaring tanah dengan saringan mesh (berat awal 1 kg)
menurut nomor urutan dari yang terkecil sampai yang terbesar angka meshnya
(semakin kecil lubang saringannya). Ukuran mesh M16, M20, M30, M50, dan
M60.
5. Memasukkan kedalam plastik dan mnimbang berat masing-masing tanah yang
tertahan pada setiap mesh dengan menggunakan timbangan digital dan diberi
label pada plastiknya.
6. Menghitung presentase dari beat tanah yang tertahan.
Luthfi Pratama P. S.
240110150098

BAB V
PEMBAHASAN

Pada praktikum kali ini dilakukan percobaan mengenai distribusi ukuran partikel
tanah dengan tujuan mengetahui komposisi sampel tanah dan mengetahui ukuran
partikel jenis tanah. Pada praktikum kali ini tanah yang dimanfaatkan sebagai sampel
uji coba adalah tanah dengan kadar air 0% agar lebih mudah untuk memisahkan
partikel tanah berdasarkan ukurannya menggunakan ayakan. Seperti yang telah kita
ketahui sebelumnya, sifat-sifat tanah sangat bergantung pada ukuran butirannya.
Besarnya butiran tanah dapat dijadikan sebagai dasar untuk pemberian nama dan
klasifikasi tanah. Oleh karena itu, analisis butiran ini merupakan pengujian yang sangat
penting untuk dilakukan.
Sebagai perseiapan sampel, tanah yang telah diambil dari lapangan harus
dipastikan berada dalam kondisi bersih dari pengotor atau komponen selain partikel
tanah tersebut. Telah disinggung pula sebelumnya bahwa sampel tanah harus memiliki
kadar air yang rendah sehingga perlu dilakukan proses pengeringan sampel tanah
terlebih dahulu untuk menghilangkan kadar airnya baik dengan cara dijemur dibawah
terik matahari, disangrai, maupun dimasukkan ke dalam oven dengan suhu sesuai
sampai dengan kondisi tanah benar-benar kering. Selanjutnya, sampel tanah yang
kering tersebut akan diayak menggunakan ayakan dengan ukuran mesh yang beragam,
yaitu 16, 20, 30, 50, dan 60.
Setelah melalui proses pengayakan, diperoleh data hasil praktikum yang dapat
dilihat pada bagian hasil. Secara keseluruhan, dapat kita amati bahwa pada setiap
percobaan masing-masing ayakan dengan ukuran mesh yang berbeda selalu terdapat
tanah yang tertahan dalam ayakan dengan berat tanah yang tidak membentuk pola pada
tiap percobaannya sehingga dapat diperkirakan bahwa distribusi ukuran partikel
tanahnya sangat beragam. Pada ayakan dengan ukuran mesh 16 terdapat jumlah tanah
tertahan yang paling berat, yaitu sebanyak 404 gram dari 1105 gram tanah yang
dijadikan sebagai sampel. Sedangkan pada ayakan dengan ukuran mesh 60 terdapat
jumlah tanah tertahan yang paling sedikit, yaitu sebanyak 43 gram saja. Data hasil
praktikum berupa massa tanah pada tiap mesh yang telah diperoleh kemudian
direpresentasikan dalam bentuk prosentase. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa
telah terjadi kehilangan tanah seberat 6 gram atau sebanyak 0.543% dari keseluruhan
sampel tanah. Hal tersebut diketahui dari jumlah seluruh tanah yang berhasil
dikumpulkan kembali hanya berjumlah 1099 gram dari jumlah awal seberat 1105 gram
atau sebanyak 99.457% dari keseluruhan sampel tanah. Kehilangan berat tanah seberat
6 gram atau sebanyak 0.543% ini terjadi ketika proses mengayak dilakukan, karena
ketika mengayak terdapat beberapa partikel tanah yang terbang akibat tertiup oleh
angin maupun berjatuhan dan tidak tertampung oleh alas, serta terdapat beberapa
partikel tanah yang kemudian tersangkut di dalam ayakan sehingga sulit untuk diambil
kembali. Kesalahan tersebut dapat diatasi dengan melakukan proses pengayakan secara
hati-hati dan cermat sehingga dapat mengurangi jumlah tanah yang hilang akibat
terbang, jatuh, maupun tersangkut di dalam ayakan,
Dari data hasil pengamatan dapat diketahui pula bahwa dari keseluruhan sampel
tanah yang dimanfaatkan selama percobaan memiliki ukuran partikel lebih dari
1.587 mm sebanyak 36.561%, ukuran partikel kurang dari 1,587 mm dan lebih dari
1.27 mm sebanyak 8.869%, ukuran partikel kurang dari 1,27 mm dan lebih dari
0.846 mm sebanyak 29.050%, ukuran partikel kurang dari 0,846 mm dan lebih besar
dari 0.508 mm sebanyak 16.018%, ukuran partikel lebih dari 0,423 mm dan kurang
dari 0.508 mm sebanyak 3.891%, serta ukuran partikel kurang dari 0.423 mm sebanyak
5.068%. Sisa sampel tanah sebanyak 0.543% tidak dapat dianalisa ukuran partikelnya
akibat hilang selama proses pengayakan akibat hal-hal yang telah dijelaskan
sebelumya.
Setelah dilakukan praktikum dan diperoleh data hasil praktikum yang kemudian
dioperasikan dalam hitungan, dibuatlah sebuah grafik yang menunjukkan hubungan
antara persentase jumlah tanah tertahan dengan besar diameter dari kelima ayakan yang
berbeda. Berdasarkan grafik yang telah dibuat, diperoleh nilai regresi sebesar 0,3401
dan persamaan y=12,9x + 4,8046. Nilai regresi ini cukup jauh dari nilai sempurna
persamaan linear, akan tetapi sebenarnya pengukuran besar diameter partikel tanah ini
tidak berpatok pada persamaan linear, sebab ukuran partikel tanah itu sesuai dengan
kondisi tanah tersebut dialam. Walaupun seharusnya partikel tanah yang lebih kecil
ukuran diameternya itu lebih banyak jumlahnya.Berat massa yang tertahan dalam
ayakan dengan setiap mesh tertentu memiliki berat yang berbeda tersebut menunjukkan
persentase jumlah tanah dengan diameter tertentu pada sampel tanah sebagai objek
praktikum. Dengan demikian pembuatan grafik ini hanyalah untuk menunjukkan data
hasil praktikum atas persentase tanah tertahan dengan besar diameter ayakan.
Luthfi Pratama P. S.
240110150098

BAB VI
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapatdiambildaripraktikum kali iniadalahsebagaiberikut :


1. Pengukuran besar kecil diameter partikel tanah dapat dilakukan dengan cara
mengayak tanah dengan ukuran ayakan yang berbeda.
2. Data hasil praktikum menunjukkan persentase berat tanah dengan diameter
tertentu sesuai ayakan dengan ukuran mesh yang ada tidak membentuk pola naik
maupun turun melainkan naik dan turun.
3. Ukuran sampel tanah yang memiliki jumlah terbanyak terdapat pada ukuran
mesh 16 sebanyak 36.561%, sedangkan ukuran sampel tanah yang memiliki
jumlah terbanyak pada ukuran mesh 60 sebanyak 3.891%.
4. Terdapat sejumlah tanah yang tidak terukur akibat hilang karena terbuang selama
proses pengayakan sebanyak 0.543%.
5. Nilai regresi yang diperoleh berdasarkan grafik yang telah dibuat menunjukkan
bahwa ukuran partikel tanah ini tidak bersifat linear karena ukuran partikel tanah
itu sesuai dengan kondisi lingkungannya dan tanah yang sudah dikeringkan
cenderung lebih kasar sehingga ukuran diameternya lebih besar.

Anda mungkin juga menyukai